Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI KELOMPOK

NILAI-NILAI LUHUR KEARIFAN BUDAYA DAERAH ASAL YANG RELEVAN


MENJADI PENGUATAN KARAKTER MURID SEBAGAI INDIVIDU SEKALIGUS
SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

KELOMPOK
PDW
1. Yosefri Okrial
2. Titin Angriana
3. Uswatul Hidayah
PEMANTIK
Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda
yang sejalan dengan pemikiran KHD?

Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan


sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter
murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota
masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di
daerah Anda?
Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang
menebalkan laku murid di kelas atau sekolah Anda
sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah
Anda yang dapat diterapkan.
Kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran
KHD

KHD : Pendidikan Merupakan Tempat Makna yang


Bersemainya Benih-benih Budaya Dalam dapat diambil dari tradisi mandi balimau kasai
Kehidupan Masyarakat. adalah symbol penyucian diri dan mengikat
Pendidikan itu adalah benih-benih kebudayaan
Sosio-kultural di Riau tali kebersamaan dalam masyarakat.
yang dapat mengantarkan murid pada budi pekerti yang sejalan dengan
(olah cipta, olah rasa, olah karsa dan olahraga)
yang luhur serta kebijaksanaan. pemikiran KHD
Pendidikan itu adalah taman bermain (kodrat anak
adalah bermain)
Pendidikan pada anak disesuaikan dengan kodrat
alam dan kodrat zaman
Trilogi Pendidikan MANDI BALIMAU KASAI
Pemikiran tentang Trisentra Pendidikansesuai
kodratnya. POTANG MOGANG
Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang
relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks lokal sosial budaya
Nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus
sebagai anggota masyarakat untuk menebalkan laku murid dan menuntun kekuatan kodrat murid yang dapat
diimplementasikan pada konteks lokal (budaya) daerah asal. Hasil kolaborasi dalam menemukenali nilai-nilai luhur kearifan
budaya menjadi dasar pengetahuan dan pengalaman baru dalam merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

salah satu bentuk syukur masyarakat karena akan memasuki bulan suci
dan penuh berkah yakni bulan Ramadhan (religious)
BALIMAU KASAI
Makna
POTANG MOGANG
Simbol pensucian atau pembersihan diri

Rangkaian acara balimau kasai potang mogang


Arak-arakan Upacara tonggak tongkul. Setelah arak-
atau pawai ini dilakukan oleh masyarakat arakan tiba dibalai adat ranah tanjong para
yang dilakukan dari balai adat atas menuju rombongan akan disambut dengan silat
Makan beradat yaitu Makan bersama yang
balai adat ranah tanjung tepatnya ditepi pangean. Silat pangean sendiri dan
dilakukan oleh para tokoh adat, tokoh
aliran sungai kampar. Arak-arakan populer di ranah melayu. Setelah prosesi
masyarakat maupun instansi
biasanya dimulai pukul 09.00 WIB, barisan menyambutan selesai upacara
pemerintahan. Prosesi makan
dalam arak-arakan pun tidak sembarangan tonggak tongkul dilaksanakan yakni
beradat dilakukan pagi hari setelah selesai
yakni barisan pertama di isi oleh para dengan menaikan bendera atau lembang
dilaksanakannya upacara tonggal tongkul
datuk yang kebesaran suku. Upacara ini dipandu oleh
berasal dari kecamatan (disiplin dan saling seorang pembawa acara (Kerjasama dan
menghormati) nasionalisme)
Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang
relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks lokal sosial budaya
Nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus
sebagai anggota masyarakat untuk menebalkan laku murid dan menuntun kekuatan kodrat murid yang dapat
diimplementasikan pada konteks lokal (budaya) daerah asal. Hasil kolaborasi dalam menemukenali nilai-nilai luhur kearifan
budaya menjadi dasar pengetahuan dan pengalaman baru dalam merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

BALIMAU KASAI
POTANG MOGANG

Berkumpul bersama sambil maaf


memaafkan sekaligus sebagai media
silaturrahmi antar warga menjelang Sebagai bentuk rasa syukur dan rasa
Dalam ajaran Islam, menjelang puasa, kita ramadhan. Tradisi ini, berusaha senang karena datangnya bulan
diajak untuk melakukan pembersihan hati menyatukan masyarakat dan sebagai ramadhan. Makna sesungguhnya dari
atau taubat. Supaya Ramadhan dapat salah satu momen bersilaturahim untuk mandi balimau kasai potang mogang ini
berjalan denganbaik, diampuni Allah SWT, bermaaf-maafan dalam menyambut bulan adalah mandi taubat. Syukur atas nikmat
maka hendakanya memperbanyak taubat. suci ramadhan sehingga dapat Allah yang selama ini telah diterima para
Ibarat padi, dibersihkan dulu sebelum disimpulkan mandi balimau kasai potang hamba-Nya, yang kemudian disertai
dibawa ke rumah (Religius) mogang berfungsi dalam hal religius atau dengan niat bertaubat kepada Allah, swt.
keagamaan dan social (Nilai Gotong (religious)
Royong, Kerjasama, Mencintai
Lingkungan)
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah sesuai
dengan konteks lokal sosial budaya yang dapat diterapkan

Kontekstual dengan nilai-nilai


IMPLEMENTASI DI KELAS luhur kearifan budaya daerah

IMPLEMENTASI A

BERPIHAK PADA ANAK


Pembelajaran yang
diterapkan harus IMPLEMENTASI B
berpihak pada anak.
SUASANA PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang dilaksanakan
berjalan dengan nyaman dan
menyenangkan
IMPLEMENTASI C

KRITIS DAN KREATIF


Pembelajaran memberikan
kebebasan pada anak untuk
berfikir secara kritis dan
berkreasi
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah sesuai
dengan konteks lokal sosial budaya yang dapat diterapkan

• Pembelajaran yang berpusat pada murid. Murid bukanlah obyek dari


pembelajaran tetapi menjadi subyek. Artinya, pembelajaran harus didesain
berdasarkan kebutuhan, karakteristik, kodrat dan potensi anak-anak.
Pembelajaran memberikan kesempatan yang lebih untuk murid dapat
mengeksplorasi diri, mengembangkan diri, menciptakan sesuatu,
berkolaborasi, berdiskusi, memecahkan masalah namun dengan cara-cara
yang menyenangkan. Setiap murid/anak harus merasa merdeka dan
bahagia
• Kemerdekaan belajar dalam pengaplikasiannya hendaknya
mengintegrasikan kebudayaan lokal atau kearifan budaya sehingga anak
menjadi pebelajar yang berbudaya dan siap hidup di masyarakat. mengikuti
proses pembelajaran tertentu.
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah sesuai
dengan konteks lokal sosial budaya yang dapat diterapkan

• Melaksanakan Upacara Bendera di hari senin dan hari-hari besar Nasional.


• Menerapkan budaya berdo’a sebelum memulai pembelajaran dan bersyukur
setelah pembelajaran selesai
• Melaksanakan Imtaq setiap hari Jum’at
• Shalat berjama’ah
• Melaksanakan Jum’at bersih satu kali sebulan (siswa melakukan gotong royong
membersihkan lingkungan sekolah)
• Merancang pembelajaran berpusat pada murid dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif dan kooperatif untuk membentuk kemampuan kolaboratif
dan komunikasi
• Murid belajar dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan minat dan
potensinya (pembelajaran berdiferensiasi) dengan tetap mengedepankan kerja
sama atau kolaborasi
• Proses pembelajaran tidak hanya dikelas tetapi dapat dilaksanakan di luar
kelas (outdoor learning) dengan beragam aktivitas.
• Menerapkan budaya makan sehat bersama sekali seminggu menggunakan
tangan dengan mencuci tangan dengan tujuan kebersihan.
• Pembelajaran memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan
CONTOH KEGIATAN
Upacara Bendera Jum’at Bersih

Imtaq Hari Jum’at


Berd’oa sebelum dan CONTOH KEGIATAN Menjaga kebersihan tangan
sesudah belajar

Shalat Berjama’ah
KREASI PEMBELAJARAN
Menjadikan budaya anak Mendidik anak untuk dapat menghargai
didik sebagai media dan budaya yang dimiliki dan orang lain
sumber belajar,
(tarian,pakian
adat,permainan Melestarikan budaya
tradisional)
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid dikelas atau sekolah Anda
sesuai dengan konteks sosial budaya lokal di daerah Anda yang dapat diterapkan
KIHAJAR DEWANTARA:
1. Pembelajaran itu beorientasi kepada peserta
didik,Pembelajaran harus berpihak pada anak,
• Religius
2. Guru merupakan pembimbing, guru harus paham
• Kerjasama
bahwa
• Gotong Royong
Dasar pendidikan anak berkaitan dengan kodrat alam
• Mencintai Alam
dan kodrat zaman.
• Toleransi
• Nasionalisme
Perbedaan adalah sebuah
keunikan
Memberi warna dalan kehidupan
“CGP Ang 8 Pekanbaru”

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai