Anda di halaman 1dari 1

1. Apa makna kata ‘menuntun’ dalam proses pendidikan anak bagi saya?

Menuntun bagi saya adalah mendampingi dan mengarahkan tanpa menghakimi dan memaksakan
kehendak. Sebagai bagian dari pelaksana pendidikan, seorang guru harusnya dapat mendampingi
murid dalam pemebelajaran di sekolah serta mengarahkan budi pekerti anak untuk menjadi murid
yang memiliki karakter baik.

2. Bagaimana kata “menuntun” saya maknai dalam konteks sosial budaya di daerah saya? Apa dapat
saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan anak yang relevan dengan konteks sosial budaya di
daerah saya?

Dalam konteks sosial budaya di daerah saya “menuntun” sama dengan nuntun atau mendampingi,
berjalan beriringan. Di sekolah saya budaya menuntun sudah dilakukan, baik dalam hal
pembelajaran maupun budi perkerti murid. Namun, terkadang masih terjadi pemaksaan kehendak
guru kepada murid. Misal, pada saat pembelajaran guru kurang mengikutsertakan murid dalam
mengambil keputusan.

3. Mengapa pendidikan murid (anak) perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman?

Kodrat alam berkaitan dengan kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang secara alamiah melekat
pada diri masing-masing anak. Artinya murid memiliki karakteristik bawaan tergantung dari sifat
dan keaadan lingkungan peserta didik berada yang membentuk. Guru tidak bisa mengubah kodrat
alam bawaan anak, yang dapat guru lakukan adalah menuntun, membimbing agar kodrat alam
baik yang dimiliki anak itu muncul serta menyamarkan sifat-sifat yang kurang baik.

Sedangkan kodrat zaman adalah bagaimana guru membekali murid dengan keterampilan sesuai
zamannya. Artinya guru kurang maksimal jika membimbing murid dengan lama atau cara-cara di
masa lalu. Karena zaman murid sekarang dengan zaman lalu itu berbeda. Sudah banyak sekali
perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Begitu juga dengan membimbing murid di zaman
sekarang. Guru harus menyesuaikan dengan zaman sekarang dalam menuntun murid.

4. Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang berhamba pada anak” dengan peran saya sebagai
pendidik?

Filosofi Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan, yaitu pendidikan yang memanusiakan dan
memerdekakan, mengantarkan murid pada pertumbuhan dan perkembangan dalam menemukan,
mengembangkan, serta menjadikan murid menjadi manusia yang utuh. Pendidikan yang menghamba
pada murid artinya membebaskan murid pada tuntutan dan menjadikan murid menjadi manusia yang
merdeka. Guru berperan untuk menuntun murid dengan tulus Ikhlas mendampingi, mendidik
sepenuh hati kepada murid.

Anda mungkin juga menyukai