Anda di halaman 1dari 16

Laporan Aksi Nyata Modul 1.

1
Judul: Merdeka belajar dalam
Pembelajaran Jarak Jauh (Pemikiran
Ki Hajar Dewantara)
Oleh: Donnizar, S.Si CGP-Pekanbaru
Latar Belakang
Masa Pandemi Covid-19 ini sudah dipastikan membelenggu kemerdekaan setiap orang dalam segala
bidang, kebebasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi tergangu, yang biasanya pekerjaan
dilakukan di tempat-tempat atau instansi, sekarang dilakukan dari rumah. Tidak terkeciuali dibidang
Pendidikan, dampak ini juga dirasakan oleh Guru dan siswa yang biasanya dengan proses pembelajaran
dilakukan di ruang-ruang kelas, sekarang ditunda dahulu sampai pada waktu yang tidak ditentukan.
Peran guru sebagai pendidik dalam rangka melukis cita-cita anak bangsa harus tetap pada tugas pokok
dan fungsinya mendampingi anak muridnya untuk mencapai cita-cita tersebut dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi melalu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dikendalikan dari rumah masing-masing.
Untuk memastikan bahwa tugas sebagai pendidik tetap terlaksana maka pendidik membuat strategi
pembelajaran jarak jauh tersebut yang bersifat menyenangkan, mudah dilakukan dan mengcover semua
kebutuhan murid-murid dalam sebuah pembelajaran daring. Agar murid-murid dalam pembelajaran
jarak jauh tersebut merasa nyaman, tetap dapat melaksanakan aktivitas belajar sepertiyang biasanya
dilakukan pada masing-masing sekolah dan murid memiliki kemerdekaan dalam belajar maka perlu
dirancang suatu pembelajaran untuk memenuhi maksud dan tujuan pembelajaran itu sendiri.

Merdeka belajar dalam pembelajaran jarak jauh cukup sulit tercapai, banyak hal yang dapat menjadi
kendala oleh sebab itu untuk meminimalisisr kendala-kendala tersebut, saya jadikan sebagai yang
melatar belakangi saya dalam merancang tindakan Merdeka Belajar dalam PJJ ini antara lai n: Dalam
pembelajaran jarak jauh, anak-anak sebenarnya sudah diberikan kebebasan dalam belajar, baik ruang
dan waktu belajar yang bisa disesuaikan dengan kondisi murid. Akan tetapi dalam kenyataannya bahwa
masih banyak siswa yang kurang memiliki inisiatif dalam PJJ dan hal ini dapat tergambar dalam
kehadiran atau rekapitulasi absensi kehadiran siswa yang dilakukan setiap saya melaksanakan PJJ yaitu
masih ada sebanyak 20% siswa yang belum ikut dalam pembelajaran tersebut. Dan hasil capaian belajar
juga masih rendah yaitu hanya sekitar 60% ketuntasan belajar rata-rata yang dapat dicapai.

Adapun metode belajar yang selama ini saya terapkan adalah dengan cara memanfaatkan grup
whatsapp sebagai media dalam pembelajaran jarak jauh ini dengan cara membagikan materi
pembelajaran di grup wa tersebut, berdiskusi dan memberikan latihan terkait materi pembelajaran
untuk dikerjakan secara pribadi dalam grup wa tersebut.

Oleh sebab itu saya merasa perlu membuat suatu rancangan belajar yang disenangi siswa dan
melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran jarak jauh tersebut. Dan juga dukungan dari sekolah
seperti Kepala Sekolah, Guru atau teman sejawat, dan juga tidak kalah pentingnya dukungan dari murid
demi tercapainya tujuan dari kegiatan ini.

Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah dalam Pembelajaran Jarak Jauh (daring)
adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya prosentase keaktifan siswa dalam belajar daring.

2. Masih rendahnya daya serap siswa dalam pembelajaran

3. Masih kurangnya dukungan orang tua dalam pembelajaran daring

Tujuan
Adapun Tujuan yang ingin saya capai dalam kegiatan ini adalah:

1.Siswa dapat berpartisipasi aktif dan tidak merasa terbebani dalam pembelajaran jarak jauh (daring).

2.Siswa merdeka belajar dengan metode pembelajaran yang diberikan.


3.Hasil capaian belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran daring ini.

4. Murid mendapat dukungan dari orang tua dalam pembelajaran daring

5. Melakukan pembiasaan yang baik dengan cara mengucap dan menjawab salam sebelum
pembelajaran dimulai melalu daring

Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan aksi nyata ini adalah:

1. Terciptanya merdeka belajar bagi murid

2. Mendapatkan metode belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran

3. Meningkatnya capaikan belajar siswa

4. Terciptanya kerjasama yang baik antara guru, murid dan orang tua

5. Menjadikan pembiasaan yang baik sebagai kebutuhan bagi siswa

Kajian Teori
“Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir, terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada
pada guru terlebih dahulu. Tanpa terjadi pada guru, tidak mungkin bisa terjadi di peserta didik.” Saat
kita bicara bahwa kita percaya kemerdekaan guru dan kemerdekaan belajar, maka akan bersinggungan
dengan banyak hal.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan alasan memilih
konsep " Merdeka Belajar" sebagai program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Nadiem kata " Merdeka Belajar" paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari
metode pembelajaran yang terjadi selama ini. Sebab, dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian
dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses
pembelajaran. “Kenapa kami memilih "Merdeka Belajar" dari awal? Jawabannya ada dua, pertama
filsafat Ki Hadjar Dewantara menginsipirasi saya dan tim saya mengenai dua konsep, satu adalah
kemerdekaan, kedua adalah kemandirian,” ini dua konsep yang tidak bisa dipisahkan, kemandirian dan
kemerdekaan, dan itu adalah esensi Ki Hadjar Dewantara yang menginspirasi kami di Kemendikbud
terhadap apa perubahan yang dibutuhkan,” ucap Mentri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Nadiem,
"Merdeka Belajar" dibutuhkan di era saat ini, anak-anak tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang
tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan. “Cocok nya kata
merdeka, dengan merdekanya pemikiran anak-anak kita, biar mereka tidak bisa dijajah baik sosmed
maupun orang lain.” Kemudian, kemerdekaan itu juga berlaku untuk guru di dalam kelas, agar dapat
menentukan sendiri apa cara mengajar yang terbaik untuk anak didiknya. Selain itu, guru juga dapat
secara merdeka untuk memilih elemen-elemen dari kurikulum yang terbaik.

Lebih lanjut, kemerdekaan juga berlaku untuk kepala sekolah, hal ini agar secara mandiri dapat
menentukan apa yang terbaik dalam hal menggunakan anggaran. “Kemerdekaan dari mahasiswa untuk
bisa menentukan pendidikan, yang terpenting bukan di dalam kampus tetapi di dalam industri, di dalam
mengerjakan proyek wirausaha, dalam mengajar di desa, dan membangun proyek di desa dalam
penelitian,” ujar Nadiem. “Nah itu makanya mengapa saya menggunakan "Merdeka Belajar"' karena
tidak ada filsafat yang lebih baik menurut kita untuk menjelaskan perubahan apa yang kita inginkan,”
tutur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Yang dimaksud dengan merdeka belajar adalah, Yang satu, merdeka belajar, yang kedua adalah guru
penggerak. Apa itu artinya merdeka belajar? Itu artinya unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan
muridnya punya kebebasan. Kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan
kreatif. Tujuan Merdeka Belajar ialah agar para guru, siswa, serta orangtua bisa mendapat suasana
yang bahagia. "Merdeka Belajar itu bahwa pendidikan harus menciptakan suasana yang
membahagiakan. ... Bahagia buat guru, bahagia buat peserta didik, bahagia buat orangtua. Dengan
adanya merdeka belajar, yakni guru menjadi lebih merdeka dalam mengajar dan melakukan
asesmen siswa, Sedangkan konsekuensi bagi sekolah yaitu sekolah perlu mendukung praktik asesmen
yang baik, yakni asesmen yang berdampak positif pada proses dan hasil belajar siswa.

Menurut Filosofi Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
Adapun maksudnya pendidikan yaitu: Menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak -anak itu
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tinginya.

Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. pendidikan hanya dapat merawat dan menuntun
tumbuhnya kodrat itu. Meskipun mengenyam pendidikan ditempat yang sama dan dididik oleh guru
yang sama, tentunya setiap murid punya jalannya sendiri-sendiri.

Maka dari itu, untuk membantu anak mengenali dirinya sehingga potensi yang ada pada anak dapat
bangkit dan keluar, dalam dunia pendidikan butuh Guru. Guru yang bisa membangkitkan dan
mengembangkan potensi anak sehingga anak sebagai manusia dan angota masyarakat selamat dan
bahagia.

jadi, tuga seorang guru dalam rangka menciptakan murid merdeka belajar adalah sesuai dengan dasar
pendidikan itu sendiri menurut Ki Hajar Dewan Tara yang dikenal dengan Tri loka, yaitu:

1. Ing Ngarso Sung Tuladha, Kalau berada di depan harus memberi contoh, Guru diibaratkan Aktor
dan Aktris yang semua tindak tanduknya akan dicontoh, jadi harus menjadi contoh yang baik.

2. Ing Madya Mangun Karsa, Ditengah-tengah, ditengah jalan, sedang bareng, yang dilakukan
adalah membangun kreatifitas. Guru membuat inisiatif-inisiatif membuat hal-hal baru yang
produktif.

3. Tut Wuri Handayani, semboyan pendidikan, berada di belakang, berarti menuntun, untuk
menguatkan, mendukung, memberdayakan, biarkan potensi-potensiyang yang baik keluar dari
diri anak didik, jangan mendikte, jangan memarah-marahi apalagi diisi dengan yang jelek-jelek.
ikuti anak didik di belakang dan dukung mereka. Tidak Guru saja yang berada di belakang tetapi
sekolah, pemerintah.
Metodologi Kegiatan
Tindakan yang dilakukan dalam merdeka Belajar adalah:

1. Memastikan kesiapa murid dalam pembelajaran daring, dengan cara membagikan lembaran
isian berupa forms yang terkait dengan kesiapan murid sebelum pembelajaran, diantaranya
dukungan orang tua dan keluarga dalam pembelajaran.

2. Membuat rancangan pembelajaran dengan penyampaian materi berupa, Handout, vidio


pembelajaran, dan atau Vicon melalui Google meet dengan tujuan memberikan kebebasan
kepada murid untuk memilih cara belajar yang mereka sukai untuk menunjang dalam kegiatan
merdeka belajar.

3. Melakukan absensi kehadiran murid dan evaluasi pembelajaran dengan memberikan test secara
online kepada murid setelah pembelajaran dilakukan.

4. Murid melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dalam bentuk form isian yang berisi
tanggapan dan saran terhadap pembelajaran yang telah dilakukan pada hari tersebut.

Hasil Kegiatan
Kesiapan murid, guru harus mengetahui kesiapan murid sebelum memulai pembelajaran, dari
hasil survey yang diisi oleh murid dimulai pada tanggal 3 November 2020 sebanyak 48 responden
menyatakan bahwa 98% murid berada dalam keadaan sehat, dan siap untuk memulai pembelajaran.
Bahwa dalam melaksanakan pembelajaran dibutuhkan kemantapan psikologis murid, tidak merasa ada
paksaan, merasa senang untuk memulai pembelajaran, dan diharapkan pembelajaran merupakan
kebutuhan bagi murid dan sudah menjadi budaya bahawa sesuai dengan perkembangannya bahwa
murid dapat memposisikan dirinya sebagai pelajar sehingga tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana
dengan baik.

Tidak hanya murid, guru juga harus siap dalam melaksankan pembelajaran karna guru bisa
dikatakan sebagai manager dalam kegiatan ini, dan guru sebagai penentu dan pengendali jalannya
kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dan ditetapkan untuk dilaksanakan. Orang tua murid juga
tidak kalah pentingnya dalam mendukung dan menciptakan suasana pembelajaran jarak jauh yang
dilaksanakan di rumah masing-masing. Sebanyak 80% murid mendapat dukungan dari orang tuanya
untuk melaksanakan pemeblajaran jarak jauh atau daring. Walaupu orang tua murid mendukung dalam
proses pembelajaran, tetapi sebanyak 57% orang tua murid atau anggota keluarga yang satu rumah
dengan murid tidak dapat membantu kesulitan siswa dalam proses pembelajaran. Rata-rata murid
berproses sendiri dalam menanggulangi kesulitan dalam memahami pelajaran, mereka lebih memilih
belajar sendiri dan mememcahkan permasalahan melalu bertanya kepada teman atau melalui google.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 10 November 2020, melalui


kegiatan daring, dengan metode belajar melalui grup whatsapp dan melalui vicon. sebanyak 26 murid
mengikuti vicon dan sisanya belajar melalui materi vidio pembelajaran, dan handout yang di kirim
lewat grup wa. Dari hasil survey, sebanyak 41% murid menyatakan tidak setuju dengan pembelajaran
daring, dan lebih senang belajar melalui tatap muka langsung dengan alasan yang beragam. Alasan yang
paling mendominasi adalah berhubungan dengan sulitnya memahami materi pelajaran yang
disampaikan melalui daring. dan terkendala dengan paket kuota internet dan masalah jaringan,
terutama dengann menggunakan media internet Vicon.

Dalam rangka menunjang kegiatan merdeka belajar melalu pembelajaran daring, sebanyak 26
orang siswa dari 48 orang siswa lebih memilih mengikuti vicon, artinya bahwa 54% mengikuti
pembelajaran dan sisanya belajar melalui Vidio pembelajaran dan handout pembelajaran yang dikirim
melalaui grup wa. alasan utama tidak mengikuti vicon adalah kendala dalam paket internet dan masalah
jaringan yang kurang kuat di tempat tinggal murid. dan sebanyak 26 orang yang ikut vicon merasa
senang mengikuti pembelajaran, dikarenakan dapat melakukan pembelajaran tatap muka melalui virtual
dan dapat bertanya langsung tentang materi yang belum dipahami.

Hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung sudah cukup bagus. Sebanyak tiga soal
latihan yang diberikan dengan persentase ketercapaiannya adalah; untuk soal nomor satu 76,5%
menjawab benar, pada soal nomor dua sebanyak 50% murid menjawab benar. Untuk soal nomor tiga
menyatakan bahwa sebanyak 61,8% siswa menjawab benar. Jadi capaian belajar murid rata-rata untuk
ketiga soal adalah 62,8% dengan artian bahwa ketercapaian pembelajaran masih belum mencapai target
yaitu ketuntasan belajar yang disepakati masih berada pada posisi dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimum.(KKM) mata pelajaran IPA adalah 70.

Pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi kegiatan dan latihan soal atau quizz harian yang
dibagikan dan diisi secara online oleh murid melalui aplikasi MS Office 365 forms. Angket penilaian
terhadap proses pembelajaran dan Quizz diberikan dalam bentuk bentuk pertanyan dan pilihan
berganda materi Listrik Dinamis, Energi listrik. Jumlah soal yang dibagikan kepada siswa masing-masing
3 soal.

Survey tentang evaluasi pembelajaran melalui Vicon yang diisi oleh murid, dari 26 responden yang
mengisi angket menyatakan bahawa 69% pembelajaran yang dilakukan melalui Vicon sangat baik, dan
sebanyak 88% renponden mengatakan bahawa mereka cukup mudah me mahami materi pembelajaran
yang diberikan karena dilakukan dengan tatap muka langsung secara virtual Google meet. Adapun yang
menjadi kendala adalah pengaruh jaringan yang kurang kuat.

Kesimpulan
Dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan merdeka belajar didapa kesimpulan
bahwa murid yang mengikuti pembelajaran daring melalui vicon dan telah mengisi angket tentang
evaluasi pembelajaran menyatakan bahwa pembelajaran melalui vicon cukup menarik, sebagian besar
murid paham tentang materi pembelajaran, murid dapat bertanya langsung tentang permasalahan yang
menyangkut pembelajaran. tetapi masih belum semua murid dapat bergabung dalam pembelajaran
tersebut dengan alasan paling banyak adalah masalah jaringan dan kuota internet. untuk kedepanny a
semoga dalam pembelajaran murid bisa bergabung lebih banyak lagi karna sudah ada program dari
pemerintah dalam hal pembagian jatah kuota gratis untuk pelajar.

Pembelajaran Jarak Jauh moda daring sangat memungkinkan untuk memerdekakan murid dalam belajar,
diantaranya yaitu dalam hal ruang atau lokasi belajar, yang biasanya dilaksankan di sekolah, saat ini
dilaksanakan melalu online di rumah masing-masing, dan untuk menunjang ketercapaian kompetensi
materi dalam pembelajaran juga diberikan pada murid dalam hal menjawab kesulitan bisa
memanfaatkan guru untuk bertanya melalui online, atau melalui web pencarian seperti Goodle, atau
buku-buku pembelajaran, atau vidio pembelajaran. Dalam kegiatan ini murid diberikan kebebasan untuk
belajar melalui handout, vidio pembelajaran atau melalui tatap muka secara virtual vicon google meet.

Pembelajaran dengan mengutamakan kemerdekaan belajar murid diharapkan dapat meningkatkan hasil
pembelajaran karna murid dapat memilih beberapa pilihan media pembelajaran untuk ketercapaian
kompetensi, tetapi dari hasil pembelajaran ini belum ada peningkatan yang signifikan hasil pembelajaran
tersebut yaitu masih berkisara pada angka 62,8% capaian ketuntasan belajar. Hal ini masih menjadi
tugas saya sebagai guru untuk perbaikan kedepannya bagaimana menumbuhkan semangat belajar
murid dari dalam diri murid tersebut. Oleh sebab itu perlu dukungan dari pemangku kepentingan untuk
meningkatkan semangat belajar murid mulai dari Kepala Sekolah, Rekan Guru, wali kelas, orang tua,
murid dengan murid, bahkan lingkungan tempat tinggal murid itu sendiri.

Dukungan orang tua sangat diharapkan demi kelancaran proses pembelajaran daring, kenyamanan
dalam rumah pada saat murid melaksankan pembelajaran adalah bagian dari tanggung jawab orang tua
di rumah, dari hasil survey menyatakan bahwa dukungan orang tua murid cukup besar tetapi dalam hal
membantu kesulitan belajar murid di rumah masih sangat rendah peran orang tua, salah satu penyebab
adalah orang tua murid rata-rata bekerja atau memiliki aktivitas masing-masing sehingga tidak tersedia
waktu yang cukup untuk mendampingi anak-anaknya dalam belajar di rumah. Tetapi walaupun demikian
peran orang tua sangat diharapkan dalam pendidikan karakter/budi pekerti anak.

Pendidikan Budi pekerti berawal dari lingkungan keluarga murid, orang tua adalah aktor utama
pembentuk karakter anak sehingga anak memiliki budi pekerti yang baik ketika berada di rumah, di
sekolah atau di lingkungan tempat tingal. Peran guru dalam hal ini adalah dengan membudayakan
kebiasaan baik di rumah dan diberi pengutan oleh guru di sekolah.

Saran
Untuk perbaikan pembelajaran jarak jauh dengan tujuan memerdakan anak dalam belajar perlu
beberapa hal yang harus diperhatikan, diantarnya adalah merancang kegiatan pembelajaran dengan
matang mulai dari persiapan, pelaksanaan dan dalam melakukan evaluasi atau tindak lanjut. Komunikasi
yang baik antara guru, murid dan orang tua sangat dibutuhkan untuk mebangun kebiasaan baik berupa
semangat untuk maju, mandiri, tanggung jawab dan rasa saling menghargai sehingga menciptakan
suatu komunitas belajar yang baik dan nyaman sehingga dapat memunculkan ide kreatif pada murid.
Lampiran

1. Link Diagnosis Awal Kesiapan Murid dan Orang Tua Murid


Embed://<iframe width="640px" height= "480px" src=
"https://forms.office.com/Pages/ResponsePage.aspx?id=IWuoD01i2EeN_yhVs5_MvkdZarRDXmNOiazub
kRs8nRUM05DUlJFOUtQSVdOWlhHNUc1RlIzWFA4SC4u&embed=true" frameborder= "0" marginwidth=
"0" marginheight= "0" style= "border: none; max-width:100%; max-height:100vh" allowfullscreen
webkitallowfullscreen mozallowfullscreen msallowfullscreen> </iframe>

2. Link Daftar Hadir Vicon dan Refleksi Pembelajaran


Embed://<iframe width="640px" height= "480px" src=
"https://forms.office.com/Pages/ResponsePage.aspx?id=IWuoD01i2EeN_yhVs5_MvkdZarRDXmNOiazub
kRs8nRUM0RRRlVUQ0hDSUlISUQ0SE1LV0lGRzhYVy4u&embed=true" frameborder= "0" marginwidth=
"0" marginheight= "0" style= "border: none; max-width:100%; max-height:100vh" allowfullscreen
webkitallowfullscreen mozallowfullscreen msallowfullscreen> </iframe>

3. Link Nilai Ulangan Murid


Embed://<iframe width="640px" height= "480px" src=
"https://forms.office.com/Pages/ResponsePage.aspx?id=IWuoD01i2EeN_yhVs5_MvkdZarRDXmNOiazub
kRs8nRUNzRXVFRRRjJYNDFMQkJHSTZNUFpOWUYyUi4u&embed=true" frameborder= "0" marginwidth=
"0" marginheight= "0" style= "border: none; max-width:100%; max-height:100vh" allowfullscreen
webkitallowfullscreen mozallowfullscreen msallowfullscreen> </iframe>
Foto Kegiatan Diskusi dan Melaporkan Rencana Aksi Nyata Modul 1.1 Ke
Kepala Sekolah

1 - ACC surat izin Aksi Nyata 1 Ke Kepala Sekolah

2 - Diskusi Tentang Rencana Aksi nayat


3 - Diskusi Aksi Nyata 1
Surat Izin Aksi Nyata 1
Perangkat Pembelajaran

https://sway.office.com/bff7wOSATwZ3pIKd#content=r9BogcEpbblxtD

4 - 1. Vidio Pembelajaran
2. RPP RPP Pembelajaran

3. HandOut Materi Pembelajaran Handout

4. LKPD LKPD

5. Daftar Nilai Harian Murid Daftar Niai Harian Murid

Foto Kegiatan Vicon

Anda mungkin juga menyukai