Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Labschool UPI Bandung


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI MIPA /2
Materi Pokok : Sistem Reproduksi
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 JP)

KOMPETENSI DASAR                              :


3.12 Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam
sistem reproduksi manusia

MUATAN BUDAYA        :
 Sepitan/Khitanan/Sunat
 Jamu (Minum Jamu bisa mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi)

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah melakukan diskusi :
3.12.1 Peserta didik dapat menganalisis struktur dan fungsi sistem organ reproduksi pada laki-laki
3.12.2 Peserta didik dapat menganalisis struktur dan fungsi sistem organ reproduksi pada wanita
3.12.3 Peserta didik dapat menganalisis gangguan/ penyakit pada sistem reproduksi disertai upaya
penangananya
3.12.4 Peserta didik dapat menguraikan proses ovulasi dan hormon yang mempengaruhinya
3.12.5 Peserta didik dapat menganalisis tahapan siklus menstruasi pada wanita

MATERI PEMBELAJARAN
- Struktur dan fungsi sistem organ reproduksi pada laki-laki dan wanita
- Ganguan/kelainan pada sistem reproduksi disertai upaya penanganannya
- Proses ovulasi, menstruasi dan hormon yang memperngaruhinya

METODE, DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN


Metode : Tanya jawab,diskusi
Pendekatan :Saintifik
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : LKPD, Power point, youtube, Spidol dan Papan tulis, Handphone
Sumber Belajar :
 Video pembelajaran
 Hp / laptop
 Lingkungan sekitar peserta didik
 Buku pegangan siswa
 Gambar (PPT)

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan  Guru melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya
(5 menit) Sekolah Religius)
 Persiapan  Guru menanyakan kabar dan memeriksa kehadiran siswa
 Apersepsi  Apersepsi
 Motivasi Guru bertanya, kita sudah belajar mengenai berbagai sistem dalam
tubuh manusia, antara lain sistem ekskresi, sistem sirkulasi, sistem
pernapasan, nah apa tujuan dari masing-masing sistem tersebut? Inti
dari semua sistem itu adalah untuk menjaga homeostasis tubuh agar
kita tetap hidup dan sehat.

Tidak demikian halnya dengan dengan sistem reproduksi. Tujuan


utama sistem reproduksi bukan untuk menjaga suatu organisme tetap
hidup, karena jika makhluk hidup tidak bereproduksi pun ia masih
bisa hidup, tapi lebih luas, yaitu untuk kelangsungan spesies
manusia di masa depan.
Guru menampilkan beberapa gambar (pasangan yang mempunyai
anak kembar, pasangan yang belum dikaruniai momongan, dan
pasangan yang menanti lama akhirnya dikaruniai anak.
 Guru menjelaskan manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi yang
akan diajarkan .
Kegiatan Inti Self Identification
(65 menit)  Guru memberikan kuisioner untuk memahami latar belakang
siswa,karakteristik, gaya belajar serta memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memahami karakteristik dirinya sendiri.

Culturally Understanding
Guru mengintegrasikan Biologi dengan budaya dengan memberikan artikel
etnobiologi (Masih Eksis! Tradisi Khitanan atau Sunatan Masyarakat
Sunda dan Minum Jamu)

Collaboration
Peserta didik berkelompok sesuai pembagian kelompok yang guru siapkan.
Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang, kemudian mereka dalam
kelompoknya masing-masing berdiskusi tentang artikel etnobiologi yang
terdapat dalam LKPD.

Critical Reflections
Peserta didik melakukan refleksi kritis mengenai masalah yang diberikan
melalui diskusi bersama kelompoknya. Siswa menghubungkan materi
dengan kehidupan sehari-hari serta manfaatnya dalam masyarakat kemudian
mempresentasikan hasilnya.

Transformative Construction
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompoknya,
kemudian menuliskan jurnal reflektif mengenai proses transformasi/
perubahan yang dialami baik dalam pemahaman konsep Biologi maupun
identitas budayanya.
Penutup (10  Peserta didik mereview pembelajaran dan menyimpulkan materi dengan
menit) bimbingan guru.
 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi apa yang telah dicapai
dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum
dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan
aktivitas pembelajaran.
 Guru memberikan penghargaan untuk kelompok terbaik (Compassion).
 Guru memberikan informasi materi selanjutnya, yaitu tentang fertilisasi,
kehamilan dan kelahiran.
 Guru dan peserta didik berdoa bersama, guru mengucapkan salam.

PENILAIAN
Aspek Mekanisme/Prosedur Instrumen
Pengetahuan Tes Soal Pilihan Ganda
Keterampilan Kemampuan mengaitkan Lembar observasi
ilmu biologi dengan budaya
yang dimiliki
Sikap Non Tes/Observasi Penilaian Sikap
Self assessment
Peer Assessment

REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Pola pembelajaran remedial yang akan dilaksanakan:
Remedial secara klasikal bila ketuntasan dibawah 30% dari jumlah siswa penguasaan materinya di
bawah KKM nilai 75

Nama Bentuk
Peserta Nilai Indikator Tindakan Nilai
Didik Ulangan yang Belum Setelah Keterangan
No Remedial
Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Bentuk Tindakan Remedial:


a. Pembelajaran ulang

Pola pembelajaran pengayaan yang akan dilaksanakan yaitu pada siswa yang telah mencapai dan
melebihi KKM. Pengayaan dilaksanakan dengan memberikan materi hubungan kelainan dalam
mekanisme kerja sistem indera terhadap kerja sistem koordinasi manusia.

No Nama Peserta Nilai Bentuk Pembelajaran Keterangan


Didik Ulangan Pengayaan
1
2
3
4
5
6
dst

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A dan J.B.Reece.2008.Biology Eighth Edition.California:Pearson Benjamin Cummings.

Irnaningtyas.2013.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.

Wati, Henny Purnama, dkk.2021.Buku Interaktif Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Yogyakarta:Intan
Pariwara
LAMPIRAN 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI

ARTIKEL ETNOBIOLOGI
1.
Masih Eksis! Tradisi Khitanan atau Sunatan Masyarakat Sunda
Tradisi khitanan atau sunatan di Jawa Barat merupakan pencampuran antara budaya Sunda dan Islam.
Khitan atau sunat sendiri merupakan salah satu ibadah dalam agama islam yang wajib dilakukan bagi
laki-laki muslim. Yaitu proses pelepasan kulit pada ujung kemaluan laki-laki. Tradisi ini memiliki
makna pensucian diri dan kepatuhan pada perintah agama.
Umumnya masyarakat sunda melakukan khitan atau sunat saat anak laki-laki masih berusia dini,
kisaran usia 6 sampai 12 tahun. Pada awalnya dalam melakukan khitan atau sunat, masyarakat sunda
menggunakan jasa juru sunat atau sering disebut dengan mantri atau bengkong. 
Dalam melakukannya mantri atau bengkong menggunakan alat bantu yang terbuat dari sebilah bambu
untuk mencapit dan memotong ujung kemaluan anak yang di sunat. Namun saat ini masyarakat lebih
banyak memilih menggunakan jasa dokter dengan menggunakan alat yang lebih modern, seperti
gunting atau laser.
Tradisi khitanan atau sunatan pada masyarakat sunda
umumnya dimulai satu hari sebelum hari pelaksanaan
sunat atau khitan si anak. Di hari sebelumnya si anak
akan di arak keliling desa menaiki kuda sambil diiringi
dengan tabuhan rebana atau musik-musik adat.  Kuda
yang dinaiki biasa disebut dengan kuda renggong, yaitu
kuda yang dirias sedemikian rupa dan telah dilatih untuk
bergoyang mengikuti irama musik pengiring.
Dalam prosesi ini si anak akan di posisikan bak serorang raja. Sang anak di arak keliling desa dengan
tujuan utama yaitu makam para leluhurnya untuk berziarah. Mendoakan para leluhurnya sebagai simbol
menghormati leluhurnya yang telah mendahuluinya. Umumnya yang mengarak adalah anggota
keluarga, kerabat, dan warga-warga sekitar.
Selain kuda renggong ada pula
sisingaan. Yaitu tandu berbentuk singa
atau hewan-hewan lain. Sama seperti kuda
renggong, Tandu ini yang akan
digunakan untuk mengarak si anak yang
akan di khitan. Namun yang
membedakan tenaga yang digunakan
merupakan tenaga manusia.
Setidaknya terdapat empat orang yang akan mengangkat tandu ini.
Dalam berbagai kebudayaan peristiwa khitan sering kali dipandang sebagai peristiwa yang sakral,
seperti halnya upacara perkawinan. Kesakralan pada khitan terlihat dalam upacara-upacara yang
diselenggarakan. Akan tetapi fenomena kesakralan dengan segala macam upacara khitan yang
dilakukan hanya tampak pada sunat laki-laki, sedangkan untuk khitan perempuan sangat jarang terlihat.
Menurut istilah medis, khitan disebut sirkumsisi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum
berarti “memutar” dan caedere berarti “memotong”. Sirkumsisi
(circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan
sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis pada pria.
Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan
dalam prosedur yang dinamakan frenektomi.
Khitan memberikan manfaat dari sisi kesehatan. Banyak
penyakit yang bisa dicegah dengan melaksanakan khitan, yaitu
AIDS, kanker penis, kanker prostat. Sehingga dengan melihat adanya manfaat yang luar bisa tersebut,
maka budaya khitan masih dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia.

a. Bagaimanakah pendapat Anda tentang fenomena budaya khitan yang saat ini masih berlangsung di
masyarakat?
b. Berdasarkan hasil observasi/diskusi, bagaimanakah manfaat khitan dalam mencegah penyakit AIDS,
kanker penis dan kanker prostat?
c. Anak gemuk cenderung memiliki penis tenggelam atau burried penis. Kondisi ini ditandai dengan
penis tertutup lapisan lemak perut. Jadi, penis terlihat seperti seolah-olah tenggelam, padahal ukuran
penis sebenernya normal. Kondisi inilah yang sering menimbulkan kesalahan saat proses khitan
karena tenaga medis mengalami kesulitan untuk menentukan seberapa banyak harus membuang
kulup karena penis yang tidak terlihat. Bagaimana cara mengatasi dan upaya apa yang harus
dilakukan?
2. Bacalah informasi di bawah ini dengan teliti!
Menstruasi merupakan proses biologis yang terkait dengan tanda dari kesehatan sel telur dan
uterus yang berlanjut serta tanda lancarnya dari fungsi hormon seks. Pada saat awal menstruasi
(menarche) terjadi perubahan reproduksi pembentukan tubuh, perubahan reproduksi, perubahan
hormon, di tandai dengan tubuh mulai membesar, payudara kelihatan besar, pinggang mulai melebar,
alat reproduksi mulai siap di buahi, jerawat mulai tumbuh, daerah kemaluan dan ketiak mulai tumbuh
rambut.
Menarche merupakan perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium dan biasanya lama haid ± 7 hari. Panjang siklus haid ialah jarak antara
tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Panjang siklus haid yang normal atau
dianggap sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari. Pada saat menstruasi masalah yang dialami
banyak wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dismenore
(dysmenorrhoea). Gejala yang dirasakan adalah nyeri panggul atau perut bagian bawah (umumnya
berlangsung 8–72 jam), yang menjalar ke punggung
dan sepanjang paha, terjadi sebelum dan selama
menstruasi. Selain itu, tidak disertai dengan
peningkatan jumlah darah haid dan puncak rasa nyeri
sering kali terjadi pada saat perdarahan masih sedikit.
Pada budaya Jawa yang terkait dengan usaha
untuk mengurangi dismenore adalah dengan minum
jamu. Hal ini dikarenakan masyarakat masih percaya
dengan ramuan turun temurun di mana salah satu
fungsi jamu itu sendiri untuk mengurangi dismenore
primer terutama bahan alami dari kunyit asam.
Menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang
mempunyai sistem tersendiri, yaitu sistem susunan
saraf pusat dengan panca inderanya, sistem homonal
aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium, perubahan yang
terjadi pada ovarium, uterus dan organ akhir dan rangsangan estrogen dan progesteron pada panca
indera atau langsung pada hipotalamus yang menyebabkan perubahan emosi. Selain etrogen dan
progesteron, proses menstruasi juga dipengaruhi oleh FSH yang berfungsi merangsang folikel
primordial yang dalam perjalanannya mengeluarkan hormon estrogen untuk tanda seks sekunder
wanita, dan LH yang berfungsi untuk merangsang indung telur.

1. Bagaimana kerja hormon seks dalam mengatur proses menstruasi?


2. Mengapa terjadi dismenore pada saat seorang wanita mengalami menstruasi?
3. Bagaimana jamu dapat mengurangi dismenore? Bagaimana cara kerjanya?
4. Apakah Anda menemukan informasi lain tentang cara untuk mengurangi dismenore, jelaskan!
Format Penilaian LKPD
Rubrik Penilaian LKPD

No. Aspek Yang Dinilai Kriteria Skor


1. Ketepatan menjawab Sangat tepat dalam menjawab 4
pertanyaan pada LKPD pertanyaan pada LKPD
Tepat dalam menjawab 3
pertanyaan pada LKPD
Kurang tepat dalam menjawab 2
pertanyaan pada LKPD
Tidak tepat dalam menjawab 1
pertanyaan pada LKPD
2. Kecepatan menganalisa soal Sangat cepat menganalisa soal 4
dengan tepat Cepat menganalisa soal 3
Lambat menganalisa soal 2
Tidak dapat menganalisa soal 1
3. Kekompakan dengan anggota Sangat kompak dengan anggota 4
kelompoknya kelompokknya
Kompak dengan anggota 3
kelompoknya
Kurang kompak dengan anggota 2
kelompoknya
Tidak kompak dengan anggota 1
kelompoknya
4. Keterampilan berbicara dalam Sangat terampil dalam 4
menyampaikan pendapat menyampaikan pendapat
Terampil berbicara dalam 3
menyampaikan pendapat
Kurang terampil berbicara dalam 2
menyampaikan pendapat
Tidak terampil berbicara dalam 1
menyampaikan pendapat
5. Ketepatan penggunaan kalimat Penggunaan kalimat sangat tepat 4
dalam berpendapat dalam berpendapat
Penggunaan kalimat yang tepat 3
dalam berpendapat
Penggunaan kalimat yang kurang 2
tepat dalam berpendapat
Penggunaan kalimat yang tidak 1
tepat dalam berpendapat

Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙


𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚um
LAMPIRAN 2

KUISIONER SELF IDENTIFICATION

NAMA :

Petunjuk Pengisian
1.Bacalah pertanyaan berikut baik-baik
2.Jawablah pertanyaan sesuai dengan keadaan pada diri anda, jawaban tidak mempengaruhi
nilai Biologi
3.Berilah tanda ceklis (√) pada pendapat, sesuai dengan diri anda dan jawablah dengan jujur!

Keterangan
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju

N PERTANYAAN SKALA
O
A. Gaya belajar 1 2 3 4
1. Apakah anda tahu apa itu ilmu
Biologi ?
2. Apakah anda tertarik untuk belajar
tentang ilmu Biologi ?
3. Benarkah pernyataan bahwa Biologi
merupakan salah satu mata pelajaran
yang sulit untuk dipelajari?
4. Perlukah pembelajaran Biologi
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
agar lebih mudah dipahami ?
B. Aspek Budaya
1. Apakah anda memahami budaya yang
ada di kota anda?
2. Menurut anda apakah budaya
merupakan unsur penting dalam hidup
bermasyarakat?
3. Perlukah unsur budaya dikaitkan
dengan mata pelajaran yang ada di
sekolah ?
4. Pernahkah anda mendengar tentang apa
itu etnobiologi ?
LAMPIRAN 3
LEMBAR REFLEKSI DIRI / REFLEKTIF JURNAL PESERTA DIDIK
NAMA :

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pembelajaran yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari lebih mudah untuk
dipahami ? mengapa demikian ?
2. Apakah pembelajaran yang dikaitkan dengan
unsur budaya siswa lebih menarik untuk
dipelajari ? mengapa demikian ?
3. Dapatkah siswa memberi contoh penerapan
lain dari sistem koloid?
4. Bagaimana tanggapan siswa mengenai
pembelajaran hari ini?
5. Apakah metode diskusi secara berkelompok
memudahkan pemahaman siswa mengenai
materi pembelajaran? mengapa demikian ?
6. Kesulitan apa yang kalian hadapi saat
melaksanakan proses pembelajaran ?
7. Usaha apa yang kalian lakukan untuk
memahami materi pembelajaran secara lebih
dalam ?
8. Apakah kalian tertarik untuk belajar lebih luas
mengenai ilmu Biologi ?
LEMBAR REFLEKSI DIRI UNTUK GURU

NO. Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana respon siswa setelah
diterapkannya pendekatan CRT?
2. Apakah pendekatan CRT sesuai untuk
diterapkan pada pembelajaran Biologi materi
sistem reproduksi ?
3. Apakah siswa lebih antusias dalam
melaksanakan pembelajaran ?
4. Apakah siswa lebih termotivasi untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai materi yang
dipelajari ?
5. Bagaimana interaksi antarsiswa saat
pembelajaran menggunakan pendekatan
CRT?
6. Apakah pendekatan CRT dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa ?
LAMPIRAN 4

Lembar Pengamatan Sikap/Afektif Peserta Didik

No. Aspek yang dinilai Skor Keterangan


1 Memiliki rasa ingin tahu 30
Menunjukkan ketekunan dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
2 30
Menunjukkan kerjasama dalam belajar dan bekerja
3 30
baik secara individu maupun berkelompok
4 Menunjukkan sopan santun 30

Nilai

Rubrik Penilaian Afektif

No. Aspek yang dinilai Kriteria Skor


1 Rasa ingin tahu  Menunjukkan rasa ingin tahu
 Menunjukkan rasa antusias
 Aktif dalam proses
30
pembelajaran
 Aktif bertanya
Memenuhi 3 kriteria 20
Memenuhi 2 kriteria 10
2 Ketekunan  Bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan tugas/ pekerjaan
 Tidak mudah menyerah
menghadapi kesulitan 30
 Melaksanakan tugas secara
konsisten
Memenuhi 2 kriteria 20
Memenuhi 1 kriteria 10
3 Kerjasama  Aktif dalam diskusi kelompok
 Aktif mengemukakan gagasan
dalam diskusi kelompok
 Menghargai pendapat teman
sekelompok
 Komunikasi baik dengan teman 30
sekelompok
Memenuhi 3 kriteria 20
Memenuhi 2 kriteria 10
4 Sopan santun  Mengucapkan salam ketika masuk
kelas
 Menghormati orang yang lebih tua
 Berbicara sesuai dengan etika
30
 Menjaga perilaku di dalam kelas
Memenuhi 3 kriteria 20
Memenuhi 2 kriteria 10

Nilai
LAMPIRAN 5
LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN

No Aspek 1 2 3 4
a. Kemampuan Berpikir Kritis
1. Siswa mampu memahami artikel biologi yang
disampaikan
2. Siswa memahami materi dan mampu menjawab soal
yang diberikan dengan tepat (diukur dari jawaban
siswa pada soal yang diberikan)
b. Kemampuan Sosial Budaya
1. Siswa mampu mengaitkan materi dengan aspek
budaya yang dimiliki
2. Siswa mampu mengidentifikasi budaya di sekitarnya
3. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusinya
dengan baik

Keterangan
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Setuju
4 = Sangat Setuju
LAMPIRAN 6
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SENDIRI (Self Assessment)

Nama Peserta Didik : ..................................................

Kelas : ..................................................

Materi Pokok : ..................................................

Tanggal : ..................................................

Aspek Indikator Skor


Disiplin a. Datang dan pulang tepat waktu.
b. Mengikuti kegiatan dengan tertib.
Tanggung jawab a. Menyelesaikan tugas pada waktunya.
b. Berani menanggung risiko.
Sopan santun a. Berbicara dengan sopan.
b. Bersikap hormat pada orang lain.
c. Berpakaian sopan.
d. Berposisi duduk sopan
Hubungan sosial a. Menjalin hubungan baik dengan guru.
b. Menjalin hubungan baik dengan sesama teman.
c. Menolong teman.
d. Mau bekerja sama dalam kegiatan positif.
Jujur a. Menyampaikan pesan apa adanya.
b. Mengatakan apa adanya.
c. Tidak berlaku curang.
Pelaksanaan a. Melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing.
ibadah ritual b. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung.
Peduli a. Peduli terhadap lingkungan sekitar.
b. Peduli terhadap sesama.
LAMPIRAN 7

LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN (Peer Assessment)

Nama Peserta Didik : ..................................................

Kelas : ..................................................

Materi Pokok : ..................................................

Tanggal : ..................................................

Aspek Indikator Skor


Bertanggung jawab a. Tidak menghindari kewajiban.
b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan.
c. Menaati tata tertib sekolah.
d. Memelihara fasilitas sekolah.
Percaya diri a. Tidak mudah menyerah.
b. Berani menyatakan pendapat.
c. Berani bertanya.
d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan.
e. Kuat dan tangguh menghadapi tantangan.
Saling menghargai a. Menerima perbedaan pendapat.
b. Memaklumi kekurangan orang lain.
c. Mengakui kelebihan orang lain.
d. Dapat bekerja sama.
Bersikap santun a. Menerima nasihat guru.
b. Menghindari permusuhan dengan teman.
c. Menjaga perasaan orang lain.
Kreatif a. Menggali ide.
b. Mencoba hal-hal baru.
c. Memodifikasi yang sudah ada.
Kompetitif a. Berani bersaing.
b. Menunjukkan semangat berprestasi.
c. Berusaha ingin lebih maju dan berkembang dalam hal ilmu.
d. Memiliki keingintahuan yang tinggi.
LAMPIRAN 8

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF SISWA

Nilai Tes

No. Nama Jumlah Nilai Keterangan


Nilai

1.
2.
3.
4.
dst.

Perhitungan Nilai:

∑Jumlah skor 𝑥 100% KETERANGAN:


Nilai (𝑁) = ∑Skor maksimum
90 - 100 = A

89 -80 = AB

79-70 = B

69-50 = C

49= D
LAMPIRAN 9

KISI-KISI SOAL TES HASIL BELAJAR KOGNITIF


Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Kelas : XI MIPA

KD : 3.12

INDIKATOR PENCAPAIAN KEMAMPUAN NO. SOAL JAWABAN BOBOT


KOMPETENSI KOGNITIF SOAL
3.12.1 Mengidentifikasi C1 1 Identifikasi dari setiap nama organ yang 1. Vesikula seminalis 5
struktur organ pada ditunjuk oleh nomor! 2. Kelenjar prostat
sistem reproduksi 3. Kelenjar bulbouretral
manusia dengan benar. 4. Epididimis
5. Skrotum
6. Testis
7. Penis
8. Uretra
9. Vas deferens

2 Identifikasi dari setiap nama organ yang L. Rahim 5


ditunjuk oleh nomor! M. Ovarium
N. Tuba Fallopi
O. Vagina
P. Endometrium

3.12.2 Menjelaskan fungsi C2 3 Jelaskan fungsi dari organ yang bernomor 4, 5 4. Epididimis, merupakan 7
organ reproduksi dan 6 pada gambar sistem organ reproduksi organ pada sistem
manusia dengan benar. pria di bawah ini! reproduksi pria yang
berfungsi sebagai
tempat penyimpanan
sperma sementara.
5. Skrotum, merupakan
kantong yang
berfungsi
membungkus atau
melindungi testis.
6. Testis, merupakan
organ pada sistem
reproduksi pria yang
berfungsi sebagai
tempat pembentukan
sperma.

4 Jelaskan fungsi dari organ yang berhuruf L, M L. Rahim, berfungsi 7


dan N pada gambar sistem organ reproduksi sebagai tempat
wanita di bawah ini! pertumbuhan dan
perkembangan janin.
M. Ovarium, berfungsi
sebagai tempat untuk
menghasilkan sel
telur (ovum)
N. Tuba Fallopi,
merupakan saluran
yang berfungsi untuk
menghubungkan
ovarium dengan rahim
(uterus).

3.12.3 Menguraikan C4 5 Uraikan mekanisme spermatogenesis Proses spermatogenesis 15


mekanisme berdasarkan gambar di bawah ini! dimulai dari pembelahan
spermatogenesis spermatogonium (2n)
berdasarkan gambar secara mitosis
dengan benar. menghasilkan spermatosit
primer. Selanjutnya
spermatosit primer
membelah secara meiosis
membentuk spermatosit
sekunder (n). Kemudian
spermatosit sekunder
membelah secara meiosis
membentuk empat
spermatid (n). Masing-
masing spermatid akan
mengalami proses
pematangan menjadi
sperma dengan bantuan
hormon testosteron.

3.12.4 Mengurutkan tahapan C3 6 Urutkan tahapan proses oogenesis berikut Oogonium (2n) – 10
proses oogenesis dengan benar! pembelahan mitosis –
dengan benar. Oosit primer (2n) – Oogonium (2n) – oosit primer (2n) –
pembelahan mitosis – ovum dan badan polar pembelahan meiosis –
II – pembelahan meiosis – oosit sekunder dan oosit sekunder dan badab
badab polar I. polar I – ovum dan badan
polar II
3.12.5 Menguraikan C4 7 Uraikan mekanisme siklus menstruasi pada Menstruasi: Fase dimana 15
mekanisme siklus wanita mulai dari fase menstruasi, praovulasi, ovum meluruh bersama
mentruasi dengan ovuasi dan pascaovulasi! endometrium akibat ovum
benar. tidak dibuahi oleh sperma.
Ditandai dengan adanya
pendaharan yang keluar
dari vagina.
Praovulasi: Fase dimana
estrogen merangsang
penebalan dinding rahim
(endometrium). Estrogen
dihasilkan oleh folikel de
graff yang dirangsang
oleh hormon FSH (folikel
stimulating hormone).
Ovulasi: Fase dimana
kadar estrogen meningkat
dan menghambat
pembentukan FSH.
Hipofisis mengeluarkan
LH (luteinizing hormone)
untuk merangsang
terjadinya ovulasi.
Pascaovulasi: Fase
dimana LH merangsang
folikel yang telah kosong
menjadi korpus luteum
(badan kuning) yang tetap
menghasilkan estrogen
dan progesteron yang
bekerja sama memacu
pembentukan
endometrium. Apabila
ovum dibuahi akan terjadi
kehamilan dan apabila
tidak dibuahi akan terjadi
menstruasi.

3.12.6 Menjelaskan fungsi C2 8 Jelaskan fungsi hormon progesteron dalam Hormon progesteron 6
hormon progesteron siklus mentruasi! merupakan hormon yang
dalam siklus dihasilkan oleh Korpus
menstruasi dengan luteum. Berfungsi untuk
benar. merangsang pemulihan
endometrium yang
meluruh pada saat fase
ovulasi.

3.12.7 Menghubungkan C4 9 Jelaskan bagaimana hubungan antara hormon Dalam siklus menstruasi, 15
hubungan antara estrogen dengan proses terjadinya ovulasi! hormon estrogen
hormon estrogen menghambat
dengan FSH dan pembentukan FSH
LH pada proses sehingga hipofisis
ovulasi dengan melepaskan LH dimana
benar. LH adalah hormon yang
merangsang terjadinya
ovulasi. Sel telur yang
sudah matang akan
dilepaskan dari folikel di
ovarium ke saluran tuba
(tuba fallopi) dan akan
bertahan selama 12-24
jam.

3.12.8 Menguraikan C4 10 Uraikan mekanisme proses fertilisasi 1. Kapasitasi sperma  15


mekanisme proses berdasarkan gambar di bawah ini! perubahan fisiologis
fertilisasi melalui sperma.
gambar dengan benar. 2. Reaksi akrosom 
mencerna sel-sel
folikel dan menembus
pelusida.
3. Peleburan  antara
bagian kepala
sperma dengan
membran plasma
ovum, kemudian
kepala sperma
ditelan.
4. Reaksi kortikal 
eksositosis granula
kortikal mengubah
zona pelusida untuk
mencegah masuknya
sperma lain.
5. Ovum dirangsang
untuk melakukan
lisis, dua nukleus
haploid melebur dan
terbentuklah sebuah
zigot.
Jumlah 100

Anda mungkin juga menyukai