Anda di halaman 1dari 2

Nama : Geby Ananda W.

NIM : 23300051
Rombel : 03
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Profesi Guru
Universitas Negeri Padang

FILOSOFI PENDIDIKAN
TOPIK 1 (01.01.2-T1-3. Eksplorasi Konsep- Perjalanan Pendidikan Nasional dari
Perpektif Ki Hadjar Dewantara)

Tugas 1.4: Argumentasi Kritis


“Gerakan Tranformasi Ki Hadjar Dewantara Dalam Perkembangan Pendidikan
Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan”

Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional. Hal itu karena beliau
merupakan seorang tokoh yang tanpa jasa memerdekakan Indonesia. Pengabdian yang ia
berikan begitu besar terhadap bangsanya. Banyaknya karya yang membuat Indonesia
menjadi bangga pun sering ia lakukan. Bahkan saking begitu banyak membuat Indonesia
bangga, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara menjadi hari Pendidikan Nasional. Hari yang
dikenal seluruh warga Indonesia. Hari seseorang yang dilahirkan untuk memerdekakan
pendidikan di Indonesia. Dengan kepintaran, kebijaksanaan, tekun dan berani
memerdekakan hak dari orang lain dan bangsanya melawan penjajah.
Pada tahun 1922 Ki Hadjar Dewantara mengehendaki perubahan radikal dalam
lapangan Pendidikan dan pengajaran. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh nasionalis
yang memperjuangkan bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang Pendidikan. Ki Hajar
Dewantara mengatakan bahwa, Pendidikan ialah usaha kebudayaan yang bermaksud memberi
bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak agar dalam kodrat pribadinnya serta
pengaruh lingkungannya, mereka memperoleh kemajuan lahir batin menuju ke arah adab
kemanusiaan (Ki Suratman, 1987:12) yang dimana Pendidikan bertujuan untuk menuntun
segala kodrat pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
Dilatarbelakangi oleh dorongan heroik terlepas dari pusaran tirani penjajahan
Belanda, telah mendorong Ki Hajar Dewantara untuk memaknai pendidikan secara filosofi
sebagai upaya memerdekakan manusia dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan),
dan batiniah (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas
demokratik). Filosi pendidikan Ki Hajar Dewantara bersendikan pada tiga pilar pemikiran
pendidikan, yakni Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tutwuri handayani,
kemudian dijawantahkan dalam sistem among, momong, ngemong dalam proses
pembelajaran. Bertolak dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara maka pendidikan
harus menjamin terjadinya proses transformasi knowledge menuju proses transformasi nilai
(value).
Dalam perjuangannya terhadap pendidikan bangsanya, Ki Hajar Dewantara
mempunyai Semboyan yaitu tut wuri handayani(dari belakang seorang guru harus bisa
memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa(di tengah atau di antara
murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan,
seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik). Semboyan ini masih
tetap dipakai dalam dunia pendidikan kita, terutama di sekolah-sekolah Taman Siswa.
Perjuangan Ki Hajar Dewantara adalah bentuk investasi kepada generasi bangsa,
dimana beliau ingin bangsa ini memiliki karakternya sendiri yang sejalan dengan nilai positif
leluhur dan norma-norma yang berlaku, jika dikaitkan dengan konteks Pendidikan sekarang
maka sangat layak dan tepat saat ini menggunakan konsep Pendidikan karakter Merdeka
belajar, Merdeka belajar itu sendiri adalah Pendidikan yang kemerdekaan lahir dan batin
peserta didik dan tidak tergantung kepada orang lain. Pendidikan yang memerdekakan
merupakan Pendidikan yang bertujuan untuk membuat semua siswa dapat belajar tanpa
adannya paksaan yang dimana tujuan Pendidikan ini agar siswa tidak hanya jadi pembelajar
yang mandiri tetapi mempunyai tujuan membangun kemandirian dan kemerdekaan dari
Masyarakat.

Sugiarta, I. Made, Ida Bagus Putu Mardana, and Agus Adiarta. "Filsafat Pendidikan Ki Hajar
Dewantara (Tokoh Timur)." Jurnal Filsafat Indonesia 2.3 (2019): 124-136.
Sugiarta, I. M., Mardana, I. B. P., & Adiarta, A. (2019). Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara
(Tokoh Timur). Jurnal Filsafat Indonesia, 2(3), 124-136.
SUGIARTA, I. Made, et al. Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Tokoh Timur). Jurnal
Filsafat Indonesia, 2019, 2.3: 124-136.

Anda mungkin juga menyukai