Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ema Tryana Sari

Kelas : PGSD 1
Mata kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia
Tugas : Topik 1 “Eksplorasi Konsep”

Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata) tentang gerakan
transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah
kemerdekaan

Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara merupakan Gerakan untuk membebaskan diri dari
jeratan penjajah dengan meluaskan pendidikan kepada generasi muda juga generasi penerus
bangsa. Pada zaman colonial kala itu dengan didirikannya taman siswa di Yogyakarta bertujuan
agar bangsa dan anak-anak Indonesia serta rakyat dapat terbebas dari kebodohan dan menemukan
kemerdekaannya sendiri.
Namun kebijakan pendidikan yang diselenggarakan oleh kaum pribumi dengan pendidikan yang
dilakukan pemerintah kolonial tersebut menciptakan diskriminasi terhadap pendidikan. Kebijakan
tersebut jelas sangat merugikan sekolah-sekolah yang dikelola oleh anak bangsa. Sementara, pada
Kalangan Menengah keatas pribumi terutama para bupati mendirikan di wilayahnya masing-
masing untuk mendidik calon pegawai. Kemudian, tahun 1866 muncul sekolah guru di Solo yang
selanjutnya pindah ke Magelang dan Bandung. Perkembangan kemudian berlanjut dengan
pendirian sekolah bumiputra yang mempunyai tiga kelas dan dilakukan peningkatan mutu para
pendidik bumiputra dengan memberikan tambahan pendidikan bagi kalangan pendidikan.

Yogyakarta merupakan tempat pertama diselenggarakannya pendidikan nasional yaitu perguruan


taman siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922. Sejak didirikan
perguruan tersebut, nama Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai Bapak taman siswa, Bapak
pendidikan nasional. Usaha Ki Hadjar Dewantara menyelenggarakan perguruan nasional
merupakan perjuangan yang sangat berani, karena pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah Belanda adalah pendidikan kolonial (Setiono, 2012, p. 2).
Sebelumnya pada tahun 1912 mulai pergerakan dalam tujuan pendidikan yakni mendirikan bumi
putera dimana sekolah yang didirikan pada bupati tetapi hanya untuk calon-calon pegawai saja
yang di didik disana. Lalu kemudian prinsip mengenai ingin meluaskannya pendidikan mulai
semakin diperjuangan yakni Tanggal 3 Juli 1922 babak baru perjuangan Ki Hadjar Dewantara
dalam bidang pendidikan di mulai yaitu dengan mendirikan Taman Siswa yang mula-mula
bernama "National Onderwijs Instituut Taman Siswa" yang pertama di Jogjakarta, sekolah ini
kelak di ubah menjadi Perguruan Kebangsaan Taman Siswa" sekolah ini awalnya di peruntukan
hanya untuk taman anak dan kursus guru (Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila, 2021, p. 52).
Selain hal tersebut, Ki Hadjar Dewantara memiliki dua pandangan tentang pendidikan. pertama,
tri pusat pendidikan, yang mengatakan bahwa pendidikan yang diterima oleh peserta didik terjadi
dalam tiga ruang lingkup, yakni: lingkungan keluarga, lingkungan perguruan, dan lingkungan
masyarakat. Ketiga, lingkungan tersebut memiliki pengaruh edukatif dalam pembentukan
kepribadian peserta didik.
Kedua, sistem among, yaitu suatu sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan bersendikan
kodrat alam dan kemerdekaan (Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila, 2021, p. 50). Prinsip Ki Hadjar
Dewantara yang selalu tersimpan adalah Tut wuri handayani yang dianggap sebagai semboyan,
moto, bahkan jiwa dan roh dalam mengembangkan pendidikan modern. Taman Siswa mendidik
dengan cara membimbing dan mengarahkan dari belakang, sambal memberikan petunjuk-petunjuk
yang sesuai dengan kemampuannya.
Konsep dan prinsip ini Ki Hadjar Dewantara dengan tujuan meluaskan pendidikan dan keluar dari
hal kebodohan untuk dapat memerdekan bangsa, pendidikan dan memerdekakan kebudayannya
tentunya selalu dan akan tetap menjadi acuan perkembangan pendidikan di Indonesia ini sesuai
dengan contoh nyatanya yang Bapak Menteri Pendidikan cetuskan yakni merdeka belajar.
Harapannya semoga dengan menerapkan prinsip leluhur menjadi bagian integral dalam pendidikan
agar mengingat perjuangan akan Namanya pendidikan di bangsa Indonesia ini.

Daftar Pustaka
Setiono, T. H. (2012). Ki Hadjar Dewantara Perannya Dalam Memperjuangkan Pendidikan
Nasional Tahun 1922-1959 . -, 2.

Suastika, M., Ratna, K., & Ardhana, K. (2002). Ki Hadjar Dewantara Pelopor Pendidikan
Nasional. Cakrawala Pendidikan, 379.

Zuriatin, Nurhasanah, & Nurlaila. (2021). Pandangan dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam
Memajukan Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan IPS, 50.

Anda mungkin juga menyukai