Anda di halaman 1dari 2

PITTA ROTUA BR.

SITORUS
01.01.2-T1-3
Eksplorasi Konsep
Perjalanan Pendidikan Nasional dari Perspektif Ki Hadjar Dewantara
Argumen Kritis

Berdasarkan sajian eksplorasi konsep yang disajikan mengenai tulisan, pidato Ki Hadjar
Dewantara dan juga tanyangan video Pendidikan zaman kolonial, terciptalah sedkikit besarnya
gambaran tentang Gerakan Transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam Perkembangan Pendidikan
Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan.
Perkembangan pendidikan di Indonesia dari masa sebelum kemerdekaan sampai masa
setelah kemerdekaan hingga saat ini banyak mengalami perubahan. Tentunya tidak terlepas dari
peran besar seorang tokoh nasional yaitu Ki Hajar Dewantara (KHD). Beliau secara aktif
mengkritik praktik pendidikan dan memberikan kontribusi pemikiran pendidikan nasional.
Adapun pelaksanaan pendidikan Indonesia terbagi menjadi beberapa era, yaitu sebelum
kemerdekaan (zaman kolonial), sesudah kemerdekaan dan Pendidikan Abad ke-21 pada saat ini.
Pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan pada awalnya hanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bangsa penjajah di Indonesia dan selanjutnya sebagai alat penjajah untuk
mencetak tenaga kerja murah untuk memajukan perusahaan milik mereka. Sistem pendidikan
jaman kolonial cukup rumit karena penjenisannya cukup banyak sebagai realisasi dari diskriminasi
sistem pendidikannya. Kemudian pendidikan Indonesia sesudah kemerdekaan yaitu fokus untuk
mencerdaskan dan meningkatkan kualitas serta kemampuan bangsa. Tujuan sebenarnya dari
pendidikan zaman kemerdekaan adalah untuk mengisi tata kehidupan dan pembangunan.
Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru,
dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain. Adapun yang
kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Oleh karana itu,
kita seharusnya dapat meningkatkan SDM Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber
daya manusia di Negara-negara lain. Setelah diamati, nampak jelas bahwa masalah yang serius
dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai
jenjang pendidikan.
Konsep pemikiran KHD sangat menginspirasi dan menambah wawasan pengetahuan dan
semangat untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan agar proses
pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud dalam pembelajaran, sehingga
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk senyaman mungkin dalam suasana bahagia
tanpa adanya rasa tertekan. Berikut beberapa bentuk transformasi dalam perkembangan
pendidikan di Indonesia yang dilakukan oleh KHD :
1. Mendirikan Taman Siswa : KHD mendirikan sekolah bernama Taman Siswa di Yogyakarta
pada 3 Juli 1922. Melalui Taman Siswa, ia berusaha memadukan pendidikan gaya Eropa
dengan Jawa tradisional. Selain mendirikan sekolah, KHD juga menciptakan semboyan yaitu:
Ing Ngarsa Sung Tuladha (sang pendidik harus memberi teladan atau tindakan yang baik), Ing
Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid guru harus menciptakan prakarsa dan
ide), Tut Wuri Handayani (seorang guru harus memberikan dorongan dan arahan). Bagi KHD,
pengajaran dalam pendidikan dimaknai sebagai upaya membebaskan anak didik dari
ketidaktahuan serta sikap iri, dengki, dan egois.
2. Mencetuskan Pancadharma: Selain mencetuskan tiga semboyan, KHD juga mencetuskan lima
asas pendidikan yang dikenal dengan Pancadharma, yakni Kodrat alam, Kemerdekaan,
Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan.
Ki Hajar Dewantara memberi kebebasan dan kemerdekaan sepenuhnya kepada siswa dalam
mendapatkan pendidikan. Hal inilah yang mendasari tercetusnya kurikulum baru yang sedang
diterapkan di sekolah saat ini, yaitu kurikulum merdeka belajar

Anda mungkin juga menyukai