Anda di halaman 1dari 1

Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

Kesimpulan Perjalanan Pendidikan Nasional

Perjalanan pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua tahap, yaitu sebelum kemerdekaan dan
sesudah kemerdekaan. Pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia sangat jauh
berbeda, dimana sebelum kemerdekaan pendidikan hanya berfokus pada pendidikan intelek yang
mementingkan pengajaran yang intelektualitas, materialistis, dan kolonial bukan pendidikan
kebudayaan yang berdampak pada memudarnya dasar-dasar nasionalisme diri.
Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh pendidikan Indonesia yang sangat berpengaruh, beliau
dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi anak-anak pribumi di Hindia Belanda. Ki Hadjar Dewantara
memberikan transformasi atau perubahan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia sebelum
kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan.
Setelah kemerdekaan kondisi pendidikan mengarah pada perubahan proses pembelajaran dan
landasan pendidikan. Sehingga Pendidikan di era ini bangsa Indonesia menghilangkan paham-paham
pendidikan dari Belanda yang membuat peserta didik di Indonesia memiliki ciri tersendiri dalam dunia
Pendidikan. Pembelajaran dilaksanakan dengan menambahkan berbagai budaya bangsa Indonesia
yang dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Kemudian pada abad 21 menjadikan abad globalisasi.
Pada saat itu pembelajaran tidak terfokus pada kebudayaan saja, akan tetapi juga berfokus pada
sikap berfikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan komunikasi, kreatif dan inovatif, serta
kolaborasi atau kerjasama. Sejak saat itu semua kegiatan pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan
kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia

Pengetahuan Baru dan Perubahan yang Dirasakan


Saya dapat mengetahui sejarah perjalanan pendidikan nasional dari masa dan setelah
kemerdekaan sampai ke pendidikan saat ini.
Saya dapat mengetahui beberapa pemikiran yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam
kaitannya dengan filosofi pendidikan yang selanjutnya diadaptasi dan diimplementasikan pada
pendidikan saat ini.
·Seperti yang disebutkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tuladha, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani dari hal tersebut saya sadar bahwa tugas guru tidak hanya
mengajar, namun harus menjadi teladan, membangun cita-cita, dan memberi dukungan kepada
peserta didik.
Ketika saya berada di sekolah atau kelas saya akan menerapkan prinsip merdeka belajar dengan
cara memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan minat dan
potensi yang ada di dalam dirinya.
Sebagai guru saya juga harus turut terlibat dalam menumbuhkan karakter peserta didik.

Nama : Ginanda Azahra Va Arni


NIM : E4E12320066

Anda mungkin juga menyukai