Kesimpulan penguasaan materi “Perjalanan Pendidikan Nasional”
1. Tinjau kembali tugas individu dan kelompok yang telah dikembangkan pada fase mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, dan demonstrasi kontekstual. 2. Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk menguatkan pemahaman anda tentang materi perjalanan pendidikan nasional. 3. Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang anda peroleh dalam materi ini dan perubahan diri yang anda alami dan akan anda praktekan di sekolah dan kelas anda. Jawaban : Menjadi seorang guru merupakan impian yang saya cita-citakan mulai dari kecil. Banyak orang yang juga bermimpi ingin menjadi guru. Guru adalah pekerjaan yang mulia serta pekerjaan yang penuh perjuangan dan tantangan. Karena tugas guru yang begitu besar yakni mengajar serta mendidik peserta didik untuk mencapai impian nya juga. Mencerdaskan anak bangsa sudah menjadi tanggung jawab kita semua. Menjadi seorang guru tidak hanya sebatas memberikan pengajaran atau mentransfer ilmu kepada peserta didik. Lebih dari itu, guru harus mampu mendidik generasi penerus bangsa. Meskipun dengan adanya perkembanagan zaman tekologi yang semakin camggih, tetapi seorang guru tidak akan bisa tergantikan perannnya. Seorang anak membutuhkan pendidikan yang baik untuk ia berkembang. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Pendidikan Indoneseia yaitu Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak. Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah tempat memberikan benih-benih ilmu kepada peserta didik serta mampu mencetak generasi bangsa yang unggul untuk tetap memajukan bangsa Indonesia. Ki Hajar Dewantara telah menekankan dan memberikan pengarahan bahwa perlunya pemberian pendidikan kultural dan nasional kepada anak sesuai dengan perkembangan zaman. Perjalanan pendidikan nasional tidak terlepas dari perjalanan panjang Ki Hajar Dewantara. Mulai dari pendidikan di masa Belanda atau Kolonial yang mendirikan sistem politik etis di Indonesia, seperti edukasi atau pendidikan. Tetapi pada masa itu, hanya diperuntukkan untuk kalangan tertentu sehingga muncul adanya diskriminasi. Namun Ki Hajar Dewantara mampu mendirikan Taman Siswa di Tahun 1922 setelah perjuangan nya yang panjang demi memerdekakan pendidikan Indonesia. Taman Siswa ini didirikan di Yogyakarta sebagai gerbang kebebasan dan kebudayaan bangsa. Dari perjalanan pendidikan Indonesia yang begitu panjang maka tumbuhlah semboyan dari Ki Hajar Dewantara yakni Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut T1-Koneksi Antar Materi wuri handayani. Artinya guru sebagai pendidik hendaknya mampu menjadi contoh yang baik, pendidik juga harus mampu menumbuhkan minat dan bakat anak, serta membimbing anak dalam berkembang. Refleksi Diri: Setelah saya mempelajari topik 1 pada mata kuliah Filosofi Pendidikan, saya memperoleh banyak saya memperoleh banyak pengetahuan baru dan terdapat beberapa perubahan yang saya rasakan, sebagai berikut: 1. Saya dapat mengetahui sejarah perjalanan Sistem Pendidikan Nasional dari masa sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan bahkan pendidikan saat ini. 2. Saya dapat mengetahui beberapa pemikiran yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam kaitannya dengan Filosofi Pendidikan yang selanjutnya diadaptasi dan diimplementasikan pada pendidikan saat ini. 3. Seperti yang disebutkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Saya menjadi tahu bahwa guru sejatinya bukan sekedar mengajar, namun harus menjadi teladan, membangun cita-cita, dan memberi dukungan kepada peserta didik. 4. Ketika nanti saya menjadi guru, maka saya akan menerapkan prinsip kemerdekaan belajar atau merdeka belajar dengan cara memberikan kebebasan kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan minat dan potensi yang ada di dalam dirinya. 5. Sebagai guru saya juga harus turut terlibat dalam menumbuhkan karakter peserta didik.