Anda di halaman 1dari 3

Nama : St.

Nurhalisa
Nim : 105461119492
Kelas : PPG Prajabatan Bahasa Indonesia

1. Tinjau kembali tugas individu dan kelompok yang telah dikembangkan pada fase mulai dari
diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, dan demontrasi kontekstual.
2. Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk menguatkan pemahaman Anda tentang
materi Perjalanan Pendidikan Nasional.
3. Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang anda peroleh dalam
materi ini dan perubahan diri yang yang anda alami dan akan anda praktekan di sekolah dan
kelas Anda.
4. Kesimpulan dan refleksi disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat
disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel,
ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, presentasi infografis, artikel dalam blog, dan lainnya.

Pembahasan:

Dalam bentuk podcast:

https://open.spotify.com/episode/5tXpA8vCpxsYdB8HxHQVKF?si=b2J2DtLaSI-
aALFcsDCwQQ

1. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan manusia agar dapat berproses menjadi individu yang
merdeka. Dalam konteks ini, merdeka yang dimaksud adalah manusia mampu tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kodrat yang dimiliknya, juga menjadi individu yang bisa
mendapatkan kebahagiaan. Pendidikan juga menjadi bagian yang memberi pengaruh besar
serta menuntu anak agar dapat menjadi individu yang merdeka. Pendidikan yang ada pada
zaman kolonial Belanda hanya terpaku pada ideologi bangsa Belanda, sehingga pembelajaran
yang diterapkan hanya sesuai dengan pemahaman Belanda. Akibatnya, pendidikan diatur
secara sistematis agar peserta didik mengikuti pendidikan kolonial Belanda serta menjadikan
pembelajaran yang didapatkan sebagai sebuh landasan yang akan diwariskan ke zaman
berikutnya. Pendidikan yang diinisiasi oleh kolonial Belanda hanya bertujuan untuk
menciptakan sumber daya manusia rakyat Indonesia yang siap menjadi pekerja dengan diberi
upah yang minim. Namun, terlepas dari itu semua, kita juga bisa melihat sisi positifnya berupa
masyarakat Indonesia yang mulai dapat belajar membaca dan berhitung, juga terbentuknya
lembaga pendidikan yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh pendidikan di Negara kita, Indonesia.

Setelah kemerdekaan bangsa Indonesia, Indonesia membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran


Republik Indonesia yang beranggotakan 52 orang. Panitia tersebut bertugas untuk meninjau
masalah pendidikan dan pengajaran kanak-kanak dari tingkat taman kanak-kanak hingga
perguruan tinggi. Selain itu, hal lain yang juga menjadi perhatian panitia ini adalah terkait
rencana pelajaran, organisasi pemeliharaan isi pendidikan dan pengajaran. Setelah beberapa
bulan bekerja, panitia ini mengusulkan beberapa pokok saran kepada pemerintah, yaitu:
Pedoman pendidikan dan pengajaran harus diubah secara mendasar, khusus mengenai
pengajaran diharapkan agar bisa mendapat tempat yang teratur dan seksama. Mengenai
pengajaran tinggi disarankan agar diadakan seluas-luasnya, disarankan agar diusahakan
pengiriman pelajar-pelajar ke luar negeri sebagai bagian dari kewajiban untuk bersekolah.
Kondisi pendidikan di Indonesia setelah merdeka ini mengarah terhadap perubahan proses
pembelajaran dan landasan pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan di era
ini, bangsa Indonesia berusaha menghilangkan paham-paham pendidikan Belanda, sehingga
siswa Indonesia memiliki ciri khas dari siswa Indonesia. Pembelajaran didesain sedemikian
rupa agar budaya bangsa Indonesia dapat terus diwariskan kegenerasi selanjutnya.

2. Refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh dalam materi ini,
diantaranya:
 "Pendidikan" adalah tempat untuk bersemainya benih-benih kebudayaan yang hidup dalam
masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi
dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya. (Saya merefleksi diri untuk menjadikan
pendidikan itu adalah sebagai tempat menanam benih kebudayaan dan dari
pendidikan lah muncul peradaban generasi Indonesia yang beradab dan berakhlak
mulia)
 Disamping pendidikan kecerdasan pikiran, harus ada pendidikan yang kultural (Saya
merefleksikan yang masih ada keterkaitan dengan poin pertama bahwa pendidikan
bukan hanya sekadar untuk kecerdasan kognitif tetapi juga membangun moral dan
etika peserta didik)
 Didiklah anak-anak kita dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya
(Saya merefleksi diri bahwa saya harus terus belajar menyesuaikan dengan
perkembangan zaman agar saya bisa memberikan pengajaran kepada peserta didik
sesuai dengan zamannya)
 Tiap tahun pelajar-pelajar kita terus terancam oleh sistem penilaian dan penghargaan yang
intelektualitas. Mereka belajar tidak untuk perkembangan hidup kejiawaannya, sebaliknya
mereka belajar hanya untuk dapat nilai-nilai yang tinggi dalam raport-sekolahnya atau
supaya mendapatkan ijazah. (Saya merefleksi diri bahwasanya ketika saya menjadi
seorang guru, saya harus berusaha untuk menanamkan kepada peserta didik bahwa
nilai bukanlah segalanya melainkan proses pembelajaran itulah yang sebaik-baiknya.
Proses pembelajaran yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang jujur,
berkpribadian baik. Sehingga dari proses pembelajaran ini lahirlah generasi-generasi
penerus bangsa yang berakhlak mulia yang tentunya sesuai dengan profil pelajar
pancasila.
 Pernyataan Ki Hadjar Dewantara juga merupakan suatu refleksi diri bagi saya, "Pendidik
itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat
memperbaiki lakunya. Hidup dan tumbuhnya kodrat anak (bukan dasarnya)" Dari sini, saya
merefleksi diri ketika nanti menjadi seorang guru kita harus tahu apa yang menjadi
kompetensi peserta didik. Dengan tujuan untuk mengembangkan potensi dirinya, bukan
menuntut peserta didik untuk menjadi pribadi orang lain. Tetapi, tidak memaksakan apa
yang menjadi keinginan saya supaya dilakukan oleh peserta didik, namun apa yang menjadi
kodratnya, apa yang menjadi bakat dan minatnya, sebisa mungkin akan saya arahkan untuk
mengembangkan potensi diri mereka, supaya peserta didik mencapai keselamatan dan
kebahagiaan dalam mencapai tujuannya seperti pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai