Anda di halaman 1dari 32

RANDI ELPADRI

PPG PRAJABATAN
GELOMBANG 1 TAHUN 2022 – IPS

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI


(PRA-JABATAN)
Nama Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Review pengalaman Setelah mengikuti perkuliahan Filosofi Pendidikan Indonesia, saya


belajar.
telah mempelajari beberapa hal,
1. Perjalanan pendidikan Nasional sebelum dan sesudah kemerdekaan
menurut Ki Hajar Dewantara

2. Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara,


3. Identitas manusia Indonesia berdasarkan nilai kemanusiaan, nilai
Pa ncasila, nilai religius dan Pendidikan Indonesia,

4. Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia berupa Pancasila s


ebagai Entitas dan Identitas Bangsa yang terdiri dari Pancasila
seba gai identitas fisik dan psikis, Pancasila sebagai ciri khas negara
Indo nesia, Pancasila sebagai identitas kultur, Pancasila sebagai dasar
me mbangun identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa,
5. Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan
Refleksi pengalam Semua materi yang ada di topik perkuliahan Filosofi Pendidikan
an belajar yang
Indonesia penting untuk dipelajari karena keseluruhan materi berkaitan
dip ilih
dengan proses pembelajaran dan dari materi yang telah dipelajari kita
bisa belajar tentang perjalanan pendidikan di Indonesia. Adapun alasan
pentingnya mempelajari materi pada topik Filosofi Pendidikan
Indonesia sebagai berikut ini
1. Perjalanan pendidikan Nasional menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan manusia agar dapat
berproses menjadi seorang individu yang merdeka. Pendidikan
menurut Ki H ajar Dewantara (Bapak Pendidikan Indonesia) ialah
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai ke selamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Dengan adanya perjalan
pendidikan nasional, kita akan mempelajari bahwa perkembangan
pendidikan Indonesia tidak dapat lepas dari peran Ki Hadjar
Dewantara yang merupakan Bapak Pendidikan di Indonesia.
Perjalanan karier Ki Hajar Dewantara bisa dibilang cukup
panjang. dia sangat serius dalam mengelola pendidikan Taman
Siswa namun dia tetap menulis, yang awalnya membahas politik
dan beralih menjadi pendidikan dan kebudayaan.
2. Dasar-dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Pentingnya mempelajari dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara
yaitu agar menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tinggi nya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan
kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan yang diberikan pada anak
perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman karena
kebutuhan dan perkembangan setiap generasi tentunya berbeda. Di era
saat ini tentunya pendidikan yang diberikan pada siswa harus
disesuaikan dengan kodrat zaman, artinya disesuaikan dengan
pendidikan abad 21. Pendidikan di era saat ini mengharuskan setiap
siswa memiliki skill dan potensi yang minimal dapat dipegang oleh
siswa untuk beradaptasi hidup di masa yang akan datang saat keluar dari
bangku sekolah. Penting bagi guru untuk mengenalkan mengenai
literasi digital dan teknologi pada siswa agar siswa dapat menerapkan
teknologi dengan baik dan positif serta tidak terjebak pada dampak
negatif dari perkembangan teknologi saat ini. Sedangkan dalam
memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya peserta didik
di wilayah kota Padang memiliki budaya yang berbeda, maka dari itu
sebagai guru harus memahami karakteristik dan kondisi pada masing-
masing siswa. Hal ini tentu berpengaruh dalam menentukan metode dan
segala aspek pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan.
3. Identitas Manusia Indonesia
Identitas manusia adalah karakteristik unik yang membedakannya
dengan orang lain. Pentingnya mempelajari Identitas manusia
Indonesia karena setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-
masing sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain. Identitas
manusia Indonesia berarti identitas manusia yang menghayati nilai-
nilai kemanusiaan khas Indonesia. Setidaknya ada tiga hal hakiki yang
layak ditegas kan sebagai nilai kemanusiaan khas Indonesia, yakni
nilai kebhinekatunggalikaan, nilai-nilai Pancasila dan religiusitas.
Identitas manusia Indonesia dapat menjadi ciri khas dan keunikan yang
dapat membedakan kita dengan bangsa lain di duinia.
4. Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia
Salah satu karakter bangsa Indonesia adalah kebhinekaan
(diversity) dalam suku, ras, agama dan budaya. Pancasila menjadi
entitas dan identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap
latar belakang kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan agama.
Pemtingnya mempelajari Fondasi Pendidikan Indonesia karena dengan
adanya Pancasila, kita sebagai pendidik memiliki fondasi yang kuat
yang berlandaskan Pancasila. Kemudian Fondasi Pendidikan Indonesia
saling berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila yang berlandaskan
Pancasila yaitu Beriman, Bertawa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif;
Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam
pendidikan Indonesia.
Pancasila sebagai identitas nasional yang menjadi kepribadian
bangsa dapat mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan seiring
dengan perkembangan arus globalisasi sehingga sebagai masyarakat
bisa lebih bijak dalam menghadapi tantangan dan juga peluang yang
ada bagi bangsa Indonesia. Alasan Pancasila sebagai identitas nasional
karena bangsa Indonesia mempunyai sejarah dan prinsip yang berbeda
dengan bangsa-bangsa di negara lain.
5. Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan
Pada topik ini, kita melaksanakan praktik pembelajaran
berdasarkan materi yang telah dipelajari dari topik 1 sampai topik 4
dengan metode memerdekakan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Sehingga materi pembelajaran pada mata kuliah ini
telah diterapkan di sekolah PPL dan ilmu yang telah dipelajari
bermanfaat untuk kedepannya.
Analisis artefak 1. Berikut link Google drive File pembelajaran Filosopi pendidikan
pembelajaran Indonesia yang sudah saya pelajari di semester 1
https://drive.google.com/drive/folders/1PYrAmwlVyMxZst9iZy7J
fGfKBz_PL-i5?usp=sharing
2. https://drive.google.com/drive/folders/1PYrAmwlVyMxZst9iZy7J
fGfKBz_PL-i5?usp=sharing
3. https://drive.google.com/drive/folders/1PYrAmwlVyMxZst9iZy7J
fGfKBz_PL-i5?usp=sharing
Pembelajaran Setelah mempelajari refleksi diri terhadap pengalaman belajar
bermakna (good
mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, saya akan memperbaiki diri
practices)
untuk terus menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada peserta
didik karena dalam paradigma baru diutamakan untuk menerapkan
pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik.
Kemudian dengan mempelajari FPI, kita berusaha menerapkan
proses pembelajaran yang menyesuaikan kodrat alam dan kodrat
zaman. Dimana kodrat alam harus mengetahui karakteristik peserta
didik. Sedangkan kodrat zaman, guru dituntut untuk menerapkan
pembelajaran yang mengacu abad 21. Guru dituntut untuk
mengenalkan mengenai literasi digital dan teknologi pada siswa agar
siswa dapat menerapkan teknologi dengan baik dan positif serta tidak
terjebak pada dampak negatif dari perkembangan teknologi saat ini.
4. Dalam materi mata kuliah FPI dijelaskan bahwa fondasi pendidikan
Indonesia berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman,
B ertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia;
Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis dan
Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia.
Sehingga dengan mempelajari FPI, sebagai pendidik sudah
mempelajari perjalanan pendidikan Indonesia, Dasar-dasar
pendidikan Indonesia sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman,
memahami karakteristik peserta didik sesuai dengan identitas
manusia Indonesia.
Pemahaman Peserta Didik Dan Pembelajarannya
Review Dalam mata kuliah Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
Pengalaman ini, mahasiswa lebih banyak diajak untuk berdiskusi mengenai peserta didik
Belajar dengan segala kebutuhannya.
Pada awal pembelajaran kami belajar tentang teori belajar dan motivasi
belajar anak yaitu teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan teori
konstruktivisme dan penerapannya.
Berikutnya diberikan pemahaman bahwa setiap peserta didik harus
melewati tahapan perkembangan sesuai dengan teori perkembangan peserta
didik yang meliputi: Kognitif, Psikososial, Emosional, Sosial-Konteks. Dan
membuat panduan observasi karakter peserta didik
Setelah mempelajari ragam karakteristik peserta didik, pada topik ini kami
membuat profiling demografi peserta didik yang informatif sebagai acuan
dalam membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta
didik.
Setelah mendapatkan masukan dari dosen, kami melanjutkan belajar tentang
kerangka strategi pembelajaran terkait prinsip : (1) Pembelajaran
Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang
Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran
Sesuai Level (teaching at the right level). Mahasiswa diarahkan untuk
menjadi guru yang mampu memahami peserta didiknya. Menjadi pendidik
mungkin terlihat mudah, namun banyak hal-hal di dalamnya yang butuh
untuk digali lebih mendalam.
Setelah mempelajari tentang strateginya dilanjutkan dengan pengukuran
pemahaman belajar peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran, kunci
terakhir untuk mengukur keberhasilan kegiatan tersebut adalah dengan
melakukan asesmen. Kami diajarkan untuk melakukan asesmen yang sesuai
sehingga memperoleh hasil evaluasi yang tepat untuk mengukur
peningkatan kompetensi pada peserta didik.
Pada topik terakhir, kami belajar menyusun RPP melakukan evaluasi dan
refleksi terkait pembelajaran pada topik ini.
Refleksi Topik 2 Teori Perkembangan (Kognitif, Psikososial, Emosional, Sosial-
Pengalaman
Belajar yang Konteks) pada bagian ini kami belajar bahwa banyak hal yang harus
dipilih
dipertimbangkan untuk merencanakan sebuah pembelajaran yang
memerdekakan. Berbagai perkembangan peserta didik harus guru observasi
untuk mengetahui bagaimana karakter mereka dan apa kebutuhan yang
mereka perlukan pada fase ini. Sehingga diharapkan pembelajaran dapat
dilakukan secara efektif dan mampu mengukur peningkatan kompetensi
mereka dengan tepat.

Topik 6 - Lesson Planning (RPP) - Penyusunan, Evaluasi, Refleksi.


Serangkaian tindakan perlu dilakukan untuk mampu menghasilkan sebuah
rancangan pembelajaran yang sesuai dan efektif. Diawali dari mempelajari
teori belajar dan motivasi belajar anak, yang dilanjutkan dengan teori
perkembangan, kemudian melakukan profiling peserta didik, dilanjutkan
membuat kerangka strategi, setelah itu menyusun asesmen yang tepat dan
melengkapinya dalam sebuah rencana pembelajaran yang perlu dilakukan,
dievaluasi dan direfleksi agar proses pembelajaran kedepannya lebih baik
dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik.
Analisis Artefak Artefak tersebut merupakan beberapa hasil pengalaman belajar saya setelah
Pembelajaran
mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut.
Pada topik pertama kami diminta untuk membuat penerapan jenis teori
belajar pada pembelajaran yang dilakukan.

Selanjutnya kami diminta untuk menjabarkan tahapan perkembangan


peserta didik yang harus dilewati sesuai dengan teori perkembanga yang
disampaikan. Dan membuat lembar observasi karakter peserta didik.
Setelah topik tersebut selesai, kami membuat profiling demografi peserta
didik untuk digunakan sebagai panduan membuat rencana pembelajaran
yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan mereka. Berikut contoh hasil
profilingnya:

Pada topik tentang kerangka strategi pembelajaran, kami membuat refleksi


untuk membuat rancangan aksi nyata berupa memberikan pembelajaran
yang sesuai di kelas.
Pada tahap ini kami belajar tentang jenis asesmen yang dilakukan. Seperti
asesmen diagnostik, asesmen formatif dan sumatif. Kemudian kami diminta
untuk menerapkan pada suatu kasus seperti berikut:

Pada akhir mata kuliah ini, setelah kami memepelajari serangkaian tata cara
penyusunan RPP yang dimulai dari membuat profiling peserta didik hingga
melakukan asesmen yang tepat, kami belajar untuk membuat rencana
pembelajaran yang efektif dan merefleksikan apa yang telah didapat pada
mata kuliah ini. Dengan menjawab beberapa pertanyaan sesuai instruksi
seperti contoh berikut ini.

Pembelajaran Pembelajaran Bermakna Mata Kuliah Pemahaman Peserta didik dan


Bermakna (Good
Practices) Pembelajarannya yaitu memberikan manfaat bagi guru, antara lain:
1. Sebelum melakukan pembelajaran, guru harus mengetahui karakter dan
kebutuhan dari peserta didik melalui kegiatan observasi perkembangan
peserta didik.
2. Guru harus mengetahui jenis perkembangan peserta didik yang akan
diukur beserta faktor pendukungnya.
3. Guru juga harus mengetahui jenis strategi pembelajaran
4. Guru mengerti jenis asesmen dan dapat menerapkannya sesuai dengan
pembelajaran yang dilakukan
5. Guru dapat membuat profiling peserta didik sebagai acuan untuk
menentukan strategi pembelajaran dan asesmen yang sesuai.
6. Pada akhirnya, guru akan mampu menghasilkan rencana pembelajaran
yang relevan dan efektif untuk mencapai kompetensi peserta didik yang
diharapkan.
Prinsip Pengajaran dan Assesmen Yang Efektif 1 Di
Sekolah Menengah
Nama Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Yang Efektif 1 Di Sekolah
Mata Menengah
Kuliah
Review Pengalaman belajar pada mata kuliah Asesmen yang efektif di sekolah
pengalaman menengah pada semester 1 yang dipelajari, yaitu:
belajar Topik 1 : Telaah Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen Yang
Disusun Guru
Pembelajaran paradigma baru merupakan pembelajaran yang berorientasi
pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter yang sesuai
dengan nilai- nilai pancasila. pembelajaran paradigma baru memastikan
praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, yang mana setiap
peserta didik belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya.
Pada pembelajaran paradigm baru menerapkan 6 profil pelajar pancasila
yaitu : beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif.
Pada pembelajaran paradigma baru terdapat 2 asesmen diantaranya
asesmen sumatif ( asesmen of learning), dan asesmen formatif ( asesemen
as dan for learning).
Topik 2 : Merancang Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Rancangan pembelajaran dan asesmen merupakan suatu panduan yang
dapat mengarahkan keseluruhan proses pembelajaran. Dalam merancang
perencanaanpemebelajaran dan asesmen kita perlu memperhatikan hal-hal
seperti tahapan- tahapan dalam merancang perencanaan pembelajaran dan
asesmen yang efektif, standard acuan kompetensi dalam pembelajaran,
asesmen diagnostik, dan gambaran perencanaan, pelaksanaan dan
pengolahan (analisis hasil) asesmen

Topik 3 :Telaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan


karakteristik peserta didik
Setiap peserta didik pada dasarnya unik karena masing-masing peserta
didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga kita sebagai guru
harus bisa menggunakan pembelajaran yang mampu memenuhi kebutuhan
dan sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Salah satu pembelajaran yang
bisa diterapkan adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pemebelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar
murid. Guru memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya,
karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam pembelajaran
berdiferensi terdapat tiga bagian yaitu diferensiasi konten, diferensiasi
proses, dan diferensiasi produk. Dalam menentukan pembelajaran
berdiferensiasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik maka
sebelumnya guru melakukan tes diagnostik.
Topik 4 : Lingkungan Kelas Yang Aman, Nyaman, dan Berpihak Pada
Ekosistem Pembelajaran.
Setelah mempelajari topik 4 tentang lingkungan belajar yang aman dan
nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran, pengetahuan saya
bertambah. Saya lebih memahami bagaimana pembelajaran yang aman dan
nyaman bagi peserta didik serta bagaimana pembelajaran yang berpihak
pada ekosistem. Lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak
pada ekosistem sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil
belajar peserta didik. Manfaat lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
berpihak pada ekosistem adalah agar peserta didik lebih berkosentrasi
dalam pembelajaran, tidak stress dan tegang saat pembelajaran dan dapat
meningkatkan semangat serta motivasi belajar peserta didik. Tujuan kita
sebagai guru menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan
berpihak pada peserta didik adalah agar proses pembelajaran berjalan
secara efektif, efisien, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.

Topik 5 : Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen Yang Efektif


Micro teaching adalah sebuah model atau metode pelatihan
penampilan dasar mengajar guru yang dilakukan secara mikro atau
disederhanakan yaitu waktu, materi, dan jumlah siswa.
Pada topik ini kami melakukan peer teaching yang dilakukan oleh masing-
masing kelompok dengan menggunakan modul ajar. Praktek ini dilakukan di
kampus dengan peserta didiknya mahasiswa dalam satu kelas. Peer teaching
bertujuan untuk membantu calon guru dalam menguasai keterampilan
khusus, agar dalam pelatihan tidak mengalami kesalahan, selain itu
meningkatkan taraf kompetensi mengajar bagi calon guru secara bertahap,
dengan penguasan keterampilan-keterampilan yang akhirnya dapat
diintegrasikan dalam mengajar yang sesungguhnya. Aspek-aspek yang
diperhatikan dalam micro teaching ini adalah keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan bertanya,
keterampilan mengelola kelas, kemampuan mengajar kelompok kecil dan
perorangan dan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

Topik 6 Laporan Praktik Pembelajaran dan Asesmen Yang Efektif


Setelah melakukan praktik mengajar, tentunya kita mengalami
kendala-kendala danjuga hambatan serta adanya refleksi.
Untuk itu setiap pembelajaran kita sebagai seorang guru harusnya membuat
sebuah laporan mengenai pembelajaran yang kita laksanakan agar untuk
kedepannya kesalahan yang terjadi tidak terulang lagi.

Topik 7 refleksi terhadap praktik pembelajaran dan asesmen


pada topic ini melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan
asesmen. Refleksi merupakan cara seseorang atau guru dalam melihat
kembali apa yang telah dilakukan.
Refleksi sangat penting karena dapat memberikan kesadaran mengenai
kekurangan dan kelebihan yang dimiliki seseorang.
Refleksi Topik 3 :Telaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan
pengalaman karakteristik peserta didik
belajar yang Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
dipilih Salah satu topic yang bereksan bagi saya adalah pada topic 3 yaitu telaah
kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta
didik. Mengapa hal ini perlu dipelajari oleh seorang guru karena setiap
peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga dikatakan
unik. Pada topic ini berkaitan dengan materi pada pemahaman peserta didik
yaitu tentang profiling belajar. Dengan karakteristik peserta didik yang
berbeda-beda maka kita sebagai guru harus bisa memberikan fasilitas
kepada peserta didik salah satunya yaitu dengan menerepakan
pembelajaran yang berdiferensiasi yang sesuai dengan gaya belajarnya,
baik itu dari segi konten, produk, maupun proses.
Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah
tersebut?
Saya mempelajari setiap topik pada mata kuliah Prinsip Pengajaran
Asesmen Dan Asesmen Yang Efektif 1 Di Sekolah Menengah topik 3 :
Telaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik
peserta didik melalui alur MERDEKA
Mulai dari Diri : dengan menuliskan sebuah refleksi dengan menjawab
beberapa pertanyaan dan ekspetasi setelah mempelajari topik ini
Eksplorasi Konsep : tersedia video penerapan pembelajaran berdiferensiasi,
serta bagaimana peran guru dalam menyesuaikan pembelajaran dengan
tingkat capaian dan karakteristik peserta didik. Serta membuat sebuah
lembar kerja Ruang Kolaborasi : untuk saling bekerja sama dan
berkolaborasi pada setiap kelompok untuk melakukan diskusi tentang
perangkat/modul ajar yang telah dibuat sebelumnya dan dilakukan telaah.
Demonstrasi Kontekstual : hasil diskusi dari ruang kolaborasi maka
selanjutnya di presentasikan di depan kelas.
Elaborasi Pemahaman : membuat pertanyaan yang dirasa belum paham
mengenai materi telaah kesesuain pembelajaran dengan tingkat pencapaian
dengan karakteristik peserta didik
Koneksi Antar Materi : saya membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci
dengan mengaitkan pemahaman materi ini dengan mata kuliah lainnya
Aksi Nyata : melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang
terjadi di sekolah tempat PPL baikdari segi pemeblajaran, lingkungan dan
fasilitasnya.

Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik


tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut
adalah saling berkolaborasi dengan teman sejawat mengenai pentingnya
menelaah karakteristik peserta didik sebelum mmebuat sebuah
perencaanaan pembelajaran. Hal ini dikarenakan bahwa pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dan
mengoptimalkan kepada peserta didik sehingga mmebuat peseta didik
akatif dalam pembelajaran.

Analisis artefak Artefak pembelajaran pada topik 3 : Telaah kesesuaian pembelajaran


pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik
Eksplorasi konsep
tersedia video penerapan pembelajaran berdiferensiasi, serta bagaimana
peran guru dalam menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat capaian dan
karakteristik peserta didik. Serta membuat sebuah lembar kerja
Ruang kolaborasi dan demonstrasi konsep
hasil diskusi dari ruang kolaborasi maka selanjutnya di presentasikan di
depan kelas.
Koneksi antar materi
saya membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan
pemahaman materi ini dengan mata kuliah lainnya.
Aksi nyata
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi di
sekolah tempat PPL baikdari segi pemeblajaran, lingkungan dan
fasilitasnya.
Pembelajaran Berdasarkan Topik 3 :Telaah kesesuaian pembelajaran dengan
Bermakna tingkat
(good
practices)
capaian dan karakteristik peserta didik.
Setelah mempelajari topik 3 ini saya lebih paham bagaiman cara menerapkan
model pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Proses pembelajaran sekarang bukan lagi sesuai
dengan kemauan guru melainkan kemauan daripeserta didik sehingga proses
pembelajaran yang terjadi tidak membosankan bagi peserta didik. Salah satu
proses pembelajaran yang mendukung adalah pembelajaran berdiferensiasi
yang memberikan variasi pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan
gaya belajarnya ataupun tingkat pemahamannya. Sehingga tidak ada lagi yang
namnaya ketidak adilan dalam proses pembelajaran antar peserta didik yang
cepat nangkap dengan yang lambat.
Link artefak pembelajaran :
https://drive.google.com/drive/folders/1T9QTkDlgr5evuVuck9XOJQndE9
1pb_bI?usp=sharing
Pembelajaran Sosial Emosional
Nama
Mata Pembelajaran Sosial Emosional
Kuliah
Review Pengalaman belajar pada mata kuliah Pembelajaran sosial Emosional yang
pengalam dipelajari, yaitu:
an belajar Topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar kerangka Collaborative
for Akademi, Social and Emotional Learning (CASEL)

Pembelajaran emosional adalah bagian penting dalam pendidikan dan dalam relasi
sosial manusia. Casel.org menjelaskan bahwa pembelajaran sosial-emosional adalah
proses untuk membantu individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan
dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal ini individu tidak hanya fokus pada diri
sendiri ataupun hanya pada keterampilan, kompetensi, tetapi juga pada relasi yang baik
dengan orang lain dan lingkungan.
Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif
(peningkatan). Preventif artinya mencegah masalah perilaku dengan meningkatkan
kompetensi sosial-emosional. “Collaborative for Academic, Social and Emotional
Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial-emosional menjadi
5 komponen yaitu: 1. Self-awareness (Kesadaran diri) Kemampuan untuk memahami
emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi. 2.
Self -management (Manajemen diri) Kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran dan
perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda. 3. Responsible decision making
(Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) Membuat pilihan yang tepat dan
konstruktif pada situasi tertentu 4. Social awareness (kesadaran sosial) Kemampuan
memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati terhadap kondisi individu
dengan latar belakang yang berbeda. 5. Relationship skills (keterampilan sosial)
Kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif
dengan individu dari latar belakang yang berbeda.

Topik 2 :
Refleksi Topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar kerangka Collaborative for
pengalam Akademi, Social and Emotional Learning (CASEL)
an belajar
yang Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
dipilih Salah satu topic yang bereksan bagi saya adalah pada topik 1 yaitu Kompetensi
Sosial Emosional berdasar kerangka Collaborative for Akademi, Social and
Emotional Learning (CASEL). Mengapa hal ini perlu dipelajari oleh seorang
guru

Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah


tersebut?
Saya mempelajari setiap topik pada mata kuliah Pembelajaran Sosial
Emosional topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar kerangka
Collaborative for Akademi, Social and Emotional Learning (CASEL) melalui
alur MERDEKA
Mulai dari Diri : dengan menuliskan sebuah refleksi dengan menjawab
beberapa pertanyaan pemantik dan ekspetasi setelah mempelajari topik ini
Eksplorasi Konsep : tersedia file materi, video penerapan pembelajaran
CASEL, serta bagaimana peran guru dalam menyimpulkan sosial emosional
peserta didik. juga membuat sebuah lembar kerja terkait sosial emosional.
Ruang Kolaborasi : untuk saling bekerja sama dan berkolaborasi pada setiap
kelompok untuk menjawab dan menyelesaikan serta memberikan solusi untuk
kasus butet.
Demonstrasi Kontekstual : hasil diskusi dari ruang kolaborasi maka
\selanjutnya di presentasikan di depan kelas di tambah dengan membuat Tabel
jenjang Pendidikan dalam menerapkan pembelajaran KSE.
Elaborasi Pemahaman : Mengkaji kembali terkait kasus-kasus dalam
pendidikan.
Koneksi Antar Materi : mengkaitkan materi sosial emosional dengan penrapan
dalam kelas nntinya.
Aksi Nyata : melakukan beberapa tindakan berupa dalam peningkatan
membelajrakan siswa dengan teknik KSE.

Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik


tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut
adalah saling berkolaborasi dengan teman sejawat mengenai pentingnya
memahami Sial Emosional Peserta didik.
Analisis Artefak pembelajaran pada topik 1 : Kompetensi Sosial Emosional berdasar
kerangka Collaborative for Akademi, Social and Emotional Learning (CASEL).
artefak Eksplorasi konsep
pembelaja tersedia video penerapan pembelajaran berdiferensiasi, serta bagaimana peran
ran guru dalam menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat capaian dan
karakteristik peserta didik. Serta membuat sebuah lembar kerja

Ruang kolaborasi dan demonstrasi konsep


hasil diskusi dari ruang kolaborasi maka selanjutnya di presentasikan di depan
kelas.

Koneksi antar materi


saya membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan
pemahaman materi ini dengan mata kuliah lainnya

Aksi nyata
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi di sekolah
tempat PPL baik dari segi pemeblajaran, lingkungan dan fasilitasnya.
Link artefak pembelajaran :
https://drive.google.com/drive/folders/1ZrYI1nl5igfwmFq1iwrQLHomu9x
aHEsS?usp=share_link

Pembelaja Berdasarkan Topik 3 :Telaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat


ran capaian dan karakteristik peserta didik.
bermakna Setelah mempelajari topik 1 ini saya lebih paham bagaiman cara menerapkan
(good model pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik dan sesuai dengan
practices) kebutuhan peserta didik. Proses pembelajaran sekarang bukan lagi sesuai
dengan kemauan guru melainkan kemauan daripeserta didik sehingga proses
pembelajaran yang terjadi tidak membosankan bagi peserta didik. Salah satu
proses pembelajaran yang mendukung adalah pembelajaran berdiferensiasi
yang memberikan variasi pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan
gaya belajarnya ataupun tingkat pemahamannya. Sehingga tidak ada lagi yang
namnaya ketidak adilan dalam proses pembelajaran antar peserta didik yang
cepat nangkap dengan yang lambat.
Nama PROYEK KEPEMIMPINAN I
Matakulia h

Review Apa yang telah saya pelajari di mata kuliah ini?


pengalam an
belajar. Pada mata kuliah Proyek Kepemimpinan I materi yang telah saya pelajari
mulai dari topik 1-5 berkaitan dengan kerangka kepemimpinan yang
menerapkanprinsip kesinambungan, yaitu:

1. Topik 1: Visi Guru Profesional


Pada awal topik ini saya diminta untuk membuat visi yang digali dari
jati diri baik dari individu ataupun dari komunitas atau institusi
pendidikan agar konsisten dalam memantaskan diri sebagi pemimpin
yang senantiasa bersikap profesional mengupayakan hadirnya kualitas
pembelajaran untuk pesertadidik pada saat kelak menjadi seorang guru.

2. Topik 2: Pemetaan Tantangan dan Kekuatan Komunitas /


SekolahDalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Peserta
Didik
Pada topik ini saya berkelompok membuat pide projek masing-
masing untuk kemudian melakukan pemetaan tantangan dan
kekuatan menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunities, Threat) terhadap suatu komunitas/sekolah yang
nantinya akan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan proyek. Dan
di akhir topik ini masing-masing anggota kelompok diminta untuk
membuat satu ide Prakarsa yang ingin direalisasikan lengkap
dengan perspektif, alasan, dan pertimbangan pribadi yang
menguatkan mengapa kelompok harus memilih proyek yang kita
buat.
3. Topik 3: Perencanaan Implementasi dan Manajemen Projek
Dalam topik ini, saya beserta kelompok memilih proyek yang telah
disepakati kelompok dan yang mungkin bisa direalisasikan. Kemudian
kami diminta untuk mengeksplorasi beragam templat perencanaan yang
telah banyak membantu berbagai institusi untuk merencanakan inisiatif
atau projek yang memberdayakan dan berkelanjutan. Dalam topik
ini kami membuat perencanaan proyek dengan menggunakan
templat yang telah disediakan di LMS. Kemudia kami diminta untuk
menelaah dan mengaitkan semua tamplate dengan konsep yang telah
diajarkan pada topik sebelumnya. Dalam topik ini yang menjadi fokus
utamanya yaitu pengambilan keputusan secara kolaboratif bersama
kelompok
4. Topik 4: Projek Monitoring, Evaluasi, dan Laporan Akhir
Pada topik 4 mahasiswa didorong untuk langsung menerapkan
keterampilan pengambilan keputusan dan negosiasi ketika melakukan
revisi rencana projek yang telah dibuat terhadap monitoring-evaluasi-
pembelajaran-refleksi. Terutama pada segi pemantauan waktu, biaya,
dan kualitas. Di sini mahasiswa beserta kelompok menggunakan
bebetapa templat yang telah direkomendasikan untuk digunakan.
5. Topik 5: Proposal Projek dan Strategi Komunikasi
Di topik terakhir ini kami bersama kelompok diminta untuk
memaparkan rencana projek yang telah dibuat dan akan dilaksanakan
pada semester 2 dalam bentuk proposal kepada dosen pengampu.

Refleksi Refleksi pengalaman belajar yang dipilih yaitu topik topik 2:


pengalaman
belajar yang  Dari beberapa topik yang saya pelajari, saya sangat tertarik
dipilih denganmateri pada topik 3 karena pada topik ini kita diminta
untuk berdiskusi tentang proyek yang mungkin dapat
direalisasikan pada semester 2 nanti. Dalam menentukan
proyek yang akan dibuat tentunya banyak hal yang harus
dipertimbangkan, akan tetapi proyek yang akan
direalisasikan dengan baik yang disetujui semua dengan
adanya kelompok yang kompak kami dapat menentukan
anggota kelompok. Dalam topik ini membahas mengenai
perencanaan implementasi dan manajemen projek yang
didalamnya terdapat template-template perencanaan yang
dapat membantu dalam menyusun rencana projek yang
memberdayakan dan berkelanjutan. Dari materi tersebut
saya belajar bahwa dalam menyusun sebuah proyek
harus memperhatikan banyak hal terutama alur kegiatan
dan anggaran.
 Saya mempelajari topik ini melalui materi yang sudah disediakan
pada LMS, penjelasan dari dosen,, mengerjakan templat yang ada
pada LMS

Analisis a. Ruang Kolaborasi


artefak Pada kegiatan ini membuat perencanaan satu prakarsa yang paling
pembelajaran memungkinkan dan menjadi pilihan kelompok dari berbagai
alternativeprogram.
Berikut link perencanaan implementasi dan manajemen
proyek kepemimpinan. :
https://drive.google.com/drive/folders/1dmS_1pjukJpugj
h9c9QEnXjlid8rqy6n?usp=sharing
b. Demonstrasi Kontekstual
Pada kegiatan ini menyiapkan materi paparan yang
komprehensif mengenai hasil rencana implementasi projek
kelompok.
Berikut link rencana implementasi proyek kepemimpinan:
https://drive.google.com/drive/folders/1dmS_1pjukJpugj
h9c9QEnXjlid8rqy6n?usp=sharing
c. Koneksi Antar Materi
Pada kegiatan ini melanjutkan upaya untuk menghasilkan
rumusan rencana implementasi yang komprehensif dengan
menghubungkan konsep projek kepemimpinan yang akan
dilakukan.
Berikut link PPT proyek yang telah dipilih:
https://drive.google.com/file/d/1a5wBM9qZscr
E0nGXDyE2tV6jvvlKoVQA/view?usp=sharing

Pembelaj Pada mata kuliah proyek kepemimpinan topik 2 ini dalam


aran
menentukan sebuah kegiatan proyek kelompok memerlukan andil
bermakna
(good dari stiap anggota kelompok. Kita juga perlu merancang proyek
practices)
dengan baik melalui perencanaan yang matang dari berbagai aspek.
Perlunya komunikasi yang baik antar anggota kelompok dalam
perencanaan proyek ini supaya proyek dapat berjalan sesuai rencana
yang telah dibuat. Sebagai pribadi, saya mengutamakan refleksi,
diskusi dan saling menghargai pendapat satu sama lain pada saat
membuat keputusan. Karena pada dasarnya setiap orang pasti
memiliki pendapat yang berbeda dan pendapat tersebut pasti
memiliki alasan. Dengan Makul ini juga memberi pelajaran kepada
saya sebagai calon guru untuk menumbuhkan nilai-nilai gotong
royong dan musyawarah dalam mencapai ksepakatan bersama.
PPL 1

Nama
Mata Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) I.
Kuliah
Review Pengalaman belajar pada Mata Kuliah PPL I, pada semester 1 yang dipelajari,
pengalaman
yaitu:
belajar
Topik 1 : Orientasi PPL 1.
Bagian ini mendokumentasikan keikutsertaan kami dalam Kegiatan orientasi
Untuk melaksanakan PPL 1 di SMPN 24 Padang.
Dalam Tagihan LMS kami di sediakan kolom/Link yang bernama tugas Luaran
Kegiatan yang di dalamnya terdapat hal-hal yang berkaitan dengan Orientasi
PPL 1. Dalam Ber orientasi di Sekolah yang baru di kenal perlu di kuatkan
mental dan rasa kebersamaan dalam mengenalkan diri kepada para guru,
karyawan dan masyarakat sekolah.
Di SMPN 24 Padang kami di beri kesempatan untuk mengenalkan diri satu
persatu kepada seluruh majlis guru di ruangan Guru pada saat breafing pagi
setelah Upacara bendera dilaksanakan Setelah itu kami minta oleh Ibu Kepala
sekolah agar bersama-sama di Ruangan beliau memperkenalkan diri karena
berhubungan beliau dalam kegiatan upacara dan briefing pagi itu tidak sedang
di tempat, maka saat itu kami memperkenalkan diri dengan beliau bersama
dengan guru pamong dan mahsiswa jurusan lain yang juga melaksanakan PPL
DI SMPN 24 Padang. Ibu Kepala sekolah mengenalkan Sekolahnya dengan ceria
dan penuh kesejukan, sehinga kami mendapati Informasi mengenai, Guru,
Tenaga Pendidik, Peserta Didik,Masyarakat Sekolah dan lain sebagainya
mengenai SMP N 24 padang, disana juga di jelaskan ternyata sekolah ini adalah
sekolah yang mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Mandiri Pertama di
Sumatera.

Setelah melaukan perkenalan dan bincang-bincang di ruangan Ibu Kepala


Sekolah, Lanjut kami melihat keadaan lingkungan sekolah, seperti,
perpustakaan, Mushalla, kelas, Ruang BK, Kantin Dan lain, dalam proses ini
kami melihat di SMPN 24 Padang terdapat banyak anggrek yang
melambangkan sekolah Adiwiyata.
Setelah itu kami menuju sebuah pojok yang dinamkan dengan pojok Osis,
ternyata didalam ruangan nya adalah Galery, dimana guru dan tenaga pendidik
membuat karya yang dapat menjadi omset bagi sekolah, kegiatan ini selalu
menjadi kegiatan rutin dari para guru dan tenaga pendidik, sekolah ini sudah
memiliki UMKM, yakni pakaian Tradisional seperti Deta dan Tingkuluak,
termasuk juga peserta didik senantiasa diarahkan untuk memberdayakan dan
mengolah sampah plastic untuk menjadi karya seni yang di pajang dalam lemari
kaca depan gallery.
Dihari selanjutnya kami ber orintasi dengan mengumpulkan informasi
mengenai kondisi konkrit sekolah dalam memfasilitasi peserta didik dalam
belajar, kami juga menggali informasi mengenai keadaan kelas di pagi hari
sebelum guru yang bersangkutan masuk kedalam kelas.
yang saya rasakan pada saat itu adalahb energi Positif karena pengharagaan para
guru akan kedatangan kami di SMPN 24, berbeda dengan PPL di kala S1 dulu.

Topik 2 : Observasi PPL 1.


Bagian ini menunjukkan keikutsertaan kami dalam kegiatan Observasi
Lingkungan Sekolah dan Kegiatan siswa dalam pembelajaran nya dengan Guru
IPS (Guru Pamong) di dalam Kelas, dalam kegiatan ini dapat pembelajaran
baru, Bahwa untuk menjadi Guru Profesional Perlu Belajar dari sekolah-
sekolah terbaik dalam meningkatkan kemampuan yang di perlukan dalam
berkecimpung di lembaga Pendidikan, Perlu memahami Karakteristik Peserta
Didik, dan Budaya Sekolah. Selain itu, untuk menciptakan kondisi dan suasana
kelas yang interaktif perlu bagi guru untuk mengobservasi peserta didiknya
dalam Pembelajaran, bagaimana Budaya kelas, Keterlibatan Peserta Didik,
Kesiapan Peserta didik untuk belajar, Perkembangan emosi, perkembangan
Sosial, dan Perkembangan Moral/Spiritual Peserta didik.

Yang juga di perlukan dalam menciptakan kelas Ideal yakni tentang Penuyusan
Modul karena banyak pelajaran yang di dapat ketika Kami di beri kesempatan
untuk mengidentifikasi sekaligus mengkoreksi Modul ajar yang di rancang oleh
Guru pamong, jika terdapat hal baru maupun sesuatu yang berbeda dari yang
kami pelajari dalam menempuh pendidikan Profesi Guru saat ini, maka kami di
anjurkan untuk mengkomunikasikan hal itu kepada guru pamong dengan baik,
semata-mata untuk memperdalam kemampuan dalam merancang modul ajar.

Topik 3 : Asistensi Mengajar PPL 1.


Pengalaman Asistensi mengajar ini banyak memberikan masukan
kepada saya tentang proses pembelajaran yang berlangsung di Kelas
Bukan hanya sekedar Teori tetapi juga aksi sesungguhnya. Selama
mengikuti kegiatan asistensi mengajar, saya menemukan beberapa
kesulitan. Terutama dalam bidang akademik yang berkaitan dengan
peserta didik selaku subjek pembelajaran.Kesulitan-kesulitan yang
ditemui antara lain tentang pengelolaan kelas, mempelajari karakteristik
peserta didik, meningkatkan minat dan fokus peserta didik, hingga
menyediakan suasana belajar yang menyenangkan untuk peserta didik.
Namun, kesulitan-kesulitan yang dihadapi tersebut perlahan teratasi
berkat bekal yang di peroleh selama di perkuliahan. Solusi tersebut
miusalnya memilih model, Media, dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik. Selain itu, saya menyadari bahwa
hubungan sosial di luar kelas juga memiliki peran penting dalam
pendekatan emosional. Implikasi dari tindakan ini adalah peserta didik
menjadi lebih aktif selama pembelajaran berlangsung.
Topik 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing.
Mengenai Proses pembelajaran Terbimbing terdapat beberapa poin penting
dalam melaksanakan proses pembelajran dengan bimbingan oleh Guru pamong,
dalam hal ini juga terdapat beberapa kesulitan selain kesulitan yang di temui
pada kegiatan asistensi mengajar, proses pencarian solusi atas kesulitan-
kesulitan yang ditemui tersebut berimbas pada peningkatan kompetensi saya
baik berupa soft skills, hard skills maupun kognitif,. Peningkatan soft skills yang
dialami antara lain: 1)Komunikasi melalui interaksi sosial di luar dan di dalam
kelas, 2) kerja sama terjadi peningkatan-peningkatan karena adanya kegiatan-
kegaitan non-akademik, administrasi, dan publikasi yang dilakukan bersama
dengan rekan sejawat maupun guru-guru; 3) Kepemimpinan: didapatkan ketika
pembelajaran di kelas, yaitu dalam upaya pengondisian kelas, mengatur
jalannnya pembelajaran, hingga membimbing peserta didik saat saat
pembelajaran; 4)Majemen waktu: menentukan materi pembelajaran,
menyioapkan perangkat pembelajaran/modul ajar,hinga melaksanakan program-
program kerja dalam rangka mengembangkan potensi sekolah; 5) Publik
speaking: kemampuan ini terasa ketika pembelajran berlangsung dimana
mewajibkan saya untuk tampil di depan kelas dan menyajikan materi
pembelajaran sesuai dengan tingkat kognitif peserta didik.
Sekanjutnya untuk Hard skill sendiri yang paling terasa berupa kemampuan
di bidang desain. Kemampua ini berkaitan dengan mempersiapkan media
pembelajaran yang menarik untuk peserta didik, sehingga mengharuskan saya
untuk mampu menguasai beberapa aplikasi seperti microsoft power point, canva
maupun corelDraw. Peningkatan kemampuan-kemampuan ini secaratidak
langsung juga meningkatkan kemampuan kognitif saya. Penguasaan materi
pembelajaran yang baik juga berperan dalam dalam menciptakan suasana belajar
yang menyenagkan bagi peserta didik, Materi-materi yang disajikan terlebih
dahulu di kritisi sumber informasinya dan kemudian menginterpretasikannya.
Sehingga pengetahuan yang didapatkan oleh peserta didik berupa informasi yang
valid. Meskipuhn begitu, tentu saya menyadari baha masih banyak kekurangan
untuk menjadi seorang guru profesional. Kedepannya saya akan lebih berupaya
untuk mengembangkan dan memperluas pengetahuan yang dimiliki. Harapannya
adalah mampu meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan mencetak
generasi penerus yang bermoral, berprestasi dan memajukan bangsa.

Topik 5 : Diskusi Refleksi Akhir PPL I.


Setelah melalui proses PPL 1, maka terdapat beberapa ungkapan dari rekan-
rekan mahasiswa di bagian diskusi akhir PPL 1, dari beberapa pernyataan yang
di ungkapkan dapat pula beberapa hap baru, pelajaran baru dan pengetahuan
baru, saya juga merasa bersyukur karena dibalik kesulitan-kesulitan yang saya
alami ternyata masih banyak dari mahasiswa PPG lain yang jauh lebih sulit
dalam menjalani proses PPL 1 ini. Setiap kekurangan yang dimili adalah
pertanda bahwa masih dalam tahap belajar dan akan terus belajar sampai
kapanpun sedangkan beberapa kelebihan yang dimiliki adalah motivasi untuk
selalu meningkatkan potensi yang terkandung di dlam diri untuk lebih baik.

Refleksi Topik 2 :Observasi PPL 1.


pengalaman
Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
belajar yang
dipilih Salah satu topic yang bereksan bagi saya adalah pada topik 2 yaituObservasi
PPL 1. Mengapa hal ini perlu dipelajari oleh seorang guru karena setiap
peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga dikatakan
unik. Pada topik ini berkaitan dengan materi pada pemahaman peserta didik
yaitu tentang profiling belajar. Dengan karakteristik peserta didik yang
berbeda-beda maka kita sebagai guru harus bisa memberikan fasilitas kepada
peserta didik salah satunya yaitu dengan menerepakan pembelajaran yang
berdiferensiasi yang sesuai dengan gaya belajarnya, baik itu dari segi konten,
produk, maupun proses.
Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah
tersebut?
Saya mempelajari setiap topik pada mata kuliah PPL I topik 2: Observasi PPL
I, melalui alur MERDEKA yang sudah di buat Praktis.
Mulai dari Diri : Pada bagian ini mengisi daftar hadir dan
mendokumentasikan kegiatan PPL I.
Eksplorasi Konsep : Pada bagian ini juga mengisi daftar hadir karena
sifatnya Praktek. Ruang Kolaborasi : pada bagian in diberikan ruang untuk
berbagi pengalaman terkait kesulitan, hambatan, tantangan dan solusi dalam
menghadapi tantangan pada pelaskasanan PPLI. Berbagi praktek baik observasi
ini sangat bermanfaat dalam proses konstruksi pengetahuan dan pengalaman
saat persiapan PPL I.
Demonstrasi Kontekstual : Mengunggah Laporan hasil Observasi
PPLI.
Elaborasi Pemahaman : Mengunggah Laporan hasil Observasi PPLI.
Koneksi Antar Materi : Mengunggah Laporan hasil Observasi PPLI.
Aksi Nyata : Mengunggah Laporan hasil Observasi PPLI.
Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik
tersebut penting bagi saya? Mengapa?
Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut adalah
saling berkolaborasi dengan teman sejawat mengenai pentingnya melaksanakan
Observasi PPL I untuk meningkatkan kualitas Belajar. Hal ini dikarenakan
bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berpusat kepada
peserta didik dan sesuai dengan karakteristik Pesertta didik.
Analisis Artefak pembelajaran pada topik 2 : Observasi PPL I.
Artefak
pembelajaran Ruang Kolaborasi

Pada bagian in diberikan ruang untuk berbagi pengalaman terkait kesulitan,


hambatan, tantangan dan solusi dalam menghadapi tantangan pada
pelaskasanan PPL I. Berbagi praktek baik observasi ini sangat bermanfaat
dalam proses konstruksi pengetahuan dan pengalaman saat persiapan PPL I.
Aksi Nyata

Menggunggah Laporan Hasil Observasi PPL I

Berdasarkan Topik 2 : Obsesrvasi PPL I.


Pembelajaran Setelah mempelajari topik 2 ini saya lebih paham bagaimana Pentingnya
Bermakna menggali lebih dalam informasi mengenai karakteristik peserta didik, budaya
(Good kelas, kesiapan peserta didik, kesiapan peserta didik, gaya belajar peserta didik,
practices) keterlibatan Peserta didik, perkembangan Emosi, Perkembangan Sosial,
Perkembangan Spiritual dan lain sebagai nya yang bertujuan untuk menyediakan
pembelajaran yang menyenagkan bagi peserta didik.
Identifikasi modul ajar, mempersiapkan metode, media dan model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didik akan menjadi nilai tambah dalam
menciptakan kelas yang kondusif.
Sejatinya setiap yang dilihat, didengar dan dirasakan semua adalah pelajaran
tidak ada kata berhenti untuk belajar, konsep pembelajaran adalah sepanjang
hayat, setiap pelajaran yang di ajarkan akan senantiasa menambah pemahaman,
ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai