Anda di halaman 1dari 2

Nama: Angelina Santauli Sihombing

NIM: 2315046
Tugas: Koneksi Materi

1. Tinjau kembali tugas individu dan kelompok yang telah dikembangkan pada fase Mulai
Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.
2. Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk menguatkan pemahaman Anda
tentang materi Perjalanan Pendidikan Nasional.
3. Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh
dalam materi ini dan perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan
di sekolah dan kelas Anda.

Jawaban:
Profesi guru adalah profesi yang saya cita-citakan sejak di bangku sekolah dasar. Seringkali
dipandang sebelah mata, padahal profesi guru merupakan profesi yang mulia dan penuh
tantangan. Menjadi guru tidak sebatas sekedar mengajar atau menularkan ilmu kepada
siswanya, menjadi guru berarti mampu mendidik generasi bangsa. Walaupun teknologi terus
maju khususnya dalam bidang pendidikan,tetapi guru tidak dapat tergantikan oleh teknologi,
karena guru adalah orang yang melaksanakan tanggung jawab mengajar, membimbing,
menegakkan kebenaran dan memberikan asesmen agar siswa mencapai tujuan pembelajaran
yang optimal.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah upaya untuk memajukan pendidikan budi
pekerti (kekuatan batin dan budi pekerti), pertumbuhan jiwa dan raga anak. Pendidikan juga
diartikan sebagai penanaman seluruh benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat nasional
agar seluruh unsur peradaban dan kebudayaan dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya. Ki Hajar
Dewantara menekankan perlunya memberikan pendidikan kebudayaan dan kebangsaan dengan
mendidik anak-anak kita sesuai dengan fitrah dan tuntutan zaman. Pendidikan merupakan suatu
kebutuhan dalam pertumbuhan kehidupan anak. Artinya tumbuh kembang anak bergantung
pada keterampilan dan kemauan guru.

Perjalanan pendidikan nasional tidak lepas dari sejarah yang panjang, seperti pendidikan
Belanda atau kolonial, yang diawali dengan adanya sistem politik yang beretika di Indonesia.
Salah satu isi kebijakan etis adalah pendidikan, dimana sistem pendidikan hanya diperuntukkan
bagi kelompok tertentu sehingga berujung pada diskriminasi. Hanya masyarakat kelas atas dan
calon pekerja yang diperbolehkan belajar. Salah satu akibat dari pendidikan kolonial adalah
lahirnya kaum terpelajar yang ingin membebaskan Indonesia dari belenggu kekuasaan
kolonial. Kelompok pendidikan yang bersangkutan adalah Soetomo (Budi Utomo), Suwardi
Suryaningrat/Ki Hajar Dewantara (Sekolah Taman Siswa), K.H Ahmad Dahlan
(Muhammadiyah), R.A Kartini (Perempuan Pembebasan).

Ki Hajar Dewantara mempunyai peranan penting dalam perjalanan pendidikan nasional. Pada
tahun 1922, Taman Siswa didirikan di Yogyakarta, yang menjadi pintu gerbang kebebasan dan
kebudayaan nasional. Untuk menggambarkan peran guru dalam pendidikan, Ki Hajar
Dewantara menggunakan kata “antar sistem” sebagai contoh menempatkan anak sebagai pusat
dalam proses pendidikan. Dalam sistem ini, setiap pamong merupakan pemimpin yang wajib
bertindak “ing ngarsa Sung tuladaha, ing madya mangun karsa dan tutwuri handayani”. Artinya
guru harus menjadi teladan yang baik sebagai pendidik, pendidik juga harus mampu
mengembangkan minat dan kemauan berkembang dan berkreasi pada diri anak, dan pendidik
harus mengikuti atau memberikan kebebasan, kesempatan dan bimbingan agar anak dapat
berkembang sesuai minatnya. dimulai sendiri

Refleksi diri:

Selama mempelajari topik 1 mata kuliah filosofi pendidikan, saya banyak mendapat informasi
baru dan mengalami beberapa perubahan, contoh:

Saya belajar tentang sejarah filosofi pendidikan. Sistem pendidikan nasional sebelum
kemerdekaan setelah kemerdekaan bahkan pendidikan saat ini. Saya dapat mengenal beberapa
gagasan filsafat pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yang kemudian
diadaptasi dan diterapkan dalam pendidikan saat ini.Sebagaimana disebutkan oleh Ki Hajar
Dewantara yaitu Ing ngarsa Sung tuladaha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Saya
belajar bahwa guru sejati tidak sekedar mengajar namun mampu mendidik mereka untuk
menciptakan cita-cita dan memberikan dukungan kepada siswa. Ketika saya menjadi guru, saya
berencana menerapkan prinsip kebebasan belajar, memberikan kebebasan kepada setiap siswa
untuk mengembangkan pikiran dan potensinya. Sebagai guru, saya juga harus terlibat dalam
pembentukan karakter siswa.

Anda mungkin juga menyukai