Anda di halaman 1dari 3

KONEKSI ANTAR MATERI | T2 |

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

PERJALANAN
PENDIDIKAN
NASIONAL
Pada era kolonial Belanda masyarakat
di Indonesia tidak diijinkan untuk
menerima pendidikan di sekolah.
Padahal pendidikan merupakan slah
satu hak dari sekian banyak hak yang
dimiliki oleh manusia. Oleh sebab itu
kita sebagai manusia dijaman modern
ini harus bersyukur. Perjalanan
pendidikan nasional ini telah melewati
banyak perubahan sesuai dengan
perkembangan zaman. Oleh karena itu
setiap momentum perkembangan pen-
didikan nasional memberikan suatu
makna dan menggambaran sustu PRAKTEK PENDIDIKAN
sistem pendidikan baru yang selalu
disesuaikan berlandasan atas MEMBERIKAN
kepribadian bangsa demi kepentingan
para penerus bangsa dan kepentingan
KEBEBASAN SELUAS-
dalam masyarakat. LUASNYA.
Praktik pendidikan nasional itu haruslah ada
kemerdekaan yang seluas - luasnya yang di-
kenalkan Ki Hajar Dewantara yang berkenalan
dengan gagasan para Tokoh-Tokoh pendidikan
dunia seperti JJ Rousseau, Dr Frobel, dr
Montessori, Rabindranath Tagore, John Dewey,
dan Kerschensteiner pada masa pem-buangannya
ke negeri Belanda.Tokoh yang pemikirannya
tampak sangat mempengaruhi Ki Hadjar
Dewantara adalah Frobel.

Menurut Frobel pendidikan anak-anaknya yang menekankan pengembangan angan-angan


anak-anak untuk mengajarkan anak-anak berpikir melalui permainan. Sekembalinya Ki Hadjar
Dewantara dari Negeri Belanda, ia merealisasikan buah pemikirannya dengan
menyelenggarakan Perguruan Taman Siswa (Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa).
NAMA / NIM :

Nadya Nurul Alifah /


202310630112213
KONEKSI ANTAR MATERI | T2 |
FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

PERKEMBANGAN
SISTEM
PENDIDIKAN
Terbentuknya Perguruan Taman Siswa dapat
membantu Ki Hajar Dewantara untuk meng-
antarkan perkembangan sistem pendidikan yang
awalnya monoton menjadi sistem mengajar yang
dinamai sistem among. Sistem among adalah
sistem pendidikan yang menyokong kodrat alam
anak-anak didik, bukan dengan "perintah-
paksaan", tetapi dengan tuntunan, agar
berkembanglah hidup lahir dan batin anak atas
kodratnya sendiri. Hasil pemikiran Ki Hadjar
Dewantara tentang tujuan pendidikan yaitu
memajukan kehidupan bangsa secara
menyeluruh yang di dalamnya memiliki banyak TUT WURI HANDAYANI
perbedaan dan dalam pelaksanaan pendidikan
tersebut tidak boleh membeda-bedakan agama,
etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status Dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,
ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta perguruan Taman Siswa memberikan saham
harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan besar kepada pendidikan nasional dan boleh
yang asasi karena Tuhan memberi manusia dikatakan semua prinsip Taman Siswa telah
kemerdekaan untuk mengembangkan diri dari tercakup di dalamnya, di antaranya istilah "Tut
ikatan alamiah menuju tingkatan budaya. Wuri Handayani" yang berarti tetap mem-
pengaruhi dengan memberi kesempatan pada
anak didik untuk berjalan sendiri. Pengalaman
baru yang saya peroleh dari pemikiran Ki Hjaar
Dewantara dan akan saya praktikkan disekolah
yang berorientasi nasional, kultural dan sosial.
Harus menitikberatkan faktor utamanya yaitu
manusia. Manusia yaitu makhluk hidup yang
sesuai kodratnya sendiri. Sebagai seorang
Guru yang dapat dilakukan yaitu mendukung
dan menuntun keinginan manusiawinya se-
bagai bagian dari kodrat.
KONEKSI ANTAR MATERI | T2 |
FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

SEMBOYAN
PENDIDIKAN KI
HAJAR DEWANTARA
Jadi Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun
karso, Tut wuri handayani, terjemahan bebasnya
adalah berilah contoh nyata ketika anda di depan
menjalankan semangat pada semua ketika di
dalam kancah, dan dari belakang mendorong
tercapainya cita-cita yang jalurnya diserahkan
kepada kemerdekaan setiap orang. Kebebasan
dengan tautan merdeka seperti konsep yang
dituangkan Ki Hajar Dewantara bagi guru dan
siswa untuk menerapkan sistem pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan nantinya turut
meningkatkan dan sebagai penyumbang kualitas
sistem pendidikan nasional. Konsep mengu-
Berpikir kritis (Critical Thingking) mencakup
tamakan kebutuhan murid dengan guru sebagai
ketrampilan menafsirkan dan menilai penga-
panutan dan teladan, guru harus mampu
matan, informasi, dan argumentasi. Creativity
membangun dan mencetuskan ide-ide, dan guru
yaitu kreatifitas yang dimiliki oleh siswa, com-
harus mampu menjadi pendorong, motivator,
munikasi adalah keterampilan siswa untuk
dan pembimbing. Kekuatan, daya, dan
menjalin hubungan dengan melakukan kom-
kemerdekaan untuk bertindak atau memilih
unikasi baik bersama guru maupun teman
tindakan sendiri dengan sadar hal ini telah
sebaya. Collaboration adalah kemampuan siswa
ditularkan kepada anak. Filosofi pendidikan KHD
untuk melakukan kolaborasi.
ini masih sangat relevan dan bahkan dapat
diterapkan dalam rangka mempersiapkan diri
untuk hidup pada abad 21 dimana beberapa skill
menjadi sangat fundamental diantaranya Critical
Thinking, Creativity, Communication, dan
Collaboration.

Anda mungkin juga menyukai