Anda di halaman 1dari 3

Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

oleh: Ai Riska Barokah, S.Pd.

Menurut Ki Hajar Dewantara mendidik dalam arti yang sesungguhnya adalah proses
memanusiakan manusia, yakni pengangkatan manusia ke taraf insani. Di dalam mendidik ada
pembelajaran yang merupakan komunikasi antara manusia (guru dan siswa) untuk dimiliki,
dilanjutkan dan disempurnakan. Jadi sesungguhnya pendidikan adalah usaha bangsa ini
membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan dengan menyesuaikan perkembangan
zaman.

Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah “penguasaan diri” sebab di


sinilah pendidikan memanusiakan manusia. Ketika setiap peserta didik mampu menguasai
dirinya, mereka akan mampu juga menentukan sikapnya. Dengan demikian akan tumbuh sikap
yang mandiri dan dewasa.

Dalam konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara ada dua hal yang harus dibedakan
yaitu sistem “Pengajaran” dan “Pendidikan” yang harus bersinergis satu sama lain. Pengajaran
bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan).
Sedangkan pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (kemandirian
berpikir dan mengambil keputusan, martabat, serta mental yang demokratis).

Menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat di era globalissi ini,
menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan anak sejatinya menuntut anak untuk mencapai
kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zamannya. Oleh karena itu kiranya ajaran Ki Hajar
Dewantara di bidang pendidikan yang terkenal dengan “Sistem Among” dipandang masih
sesuai untuk dikaji dan dikembangkan dalam implementasinya di dunia pendidikan sekarang
ini, dengan prinsip kepemimpinan yang meneladani bila di depan (Ing ngarso sung tulodho),
memberi semangat meraih cita-cita bila berada di tengah (Ing madya mangun karso) dan
membimbing ke arah yang benar bila berada di belakang (Tut wuri handayani) sebagai sistem
pendidikan yang membina dan membentuk karakter anak didik (Guided Education).

Ki Hajar Dewantara menjadi tokoh Indonesia yang berpikir ke depan melalui


pergaulannya dengan banyak kalangan dari berbagai bangsa. Itulah yang menjadikan
pikirannya tetap relevan hingga di abad ke-21 ini. Ia menggunakan berbagai pengetahuan yang
dimiliki bukan sebagai resep atau dogma, melainkan sebagai alat untuk menganalisis dan
memahami kenyataan hidup di masyarakat. Rumusan-rumusan konsep pendidikan yang
dipaparkannya secara jelas menunjukkan keterlibatannya dengan persoalan-persoalan
pendidikan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia di masa ia hidup. Dari pergulatannya dengan
berbagai persoalan itu, lahirlah pemikiran-pemikiran progresif yang memberikan solusi
konstruktif.

Berdasarkan buah pemikiran Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan “Sistem


Among” serta mendidik anak itu harus sesuai alam dan zamannya, kiranya masih relevan dan
akan terus diterapkan dalam sistem Pendidikan di sekolah saya. Dari konsep pemikiran Ki
Hajar Dewantara tersebut yang sudah saya terapkan, adalah memerdekakan belajar siswa
secara lahiriah dan batiniah melalui tindakan nyata, seperti memfasilitasi sarana dan
pembiasaan literasi (pojok literasi). Selain itu melalui aktualisasi penguatan Pendidikan
karakter berbasis kelas, sekolah dan masyarakat. Menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung berpikir kritis dan pemecahan masalah untuk anak dengan menggunakan berbagai
metode, sumber, dan media pembelajaran yang relevan. Selain itu, menjalin komuniasi dengan
rekan guru lain, kepala sekolah, orang tua siswa serta lingkungan masyarakat untuk
mendukung pembalajaran yang berpusat pada siswa (Student Centerred).
Harapan Setelah Mempelajari Modul

Setelah mempelajari modul 1 ini, saya berharap lebih bisa memahami berbagai buah
pikiran dari Ki Hajar Dewantara mengenai Pendidikan. Baik itu penerapan Sistem Among di
sekolah maupun bagaimana cara mendidik siswa sesuai dengan alam dan zamannya. Selain itu
berharap lebih bisa menjiwai marwah seorang guru itu tidak hanya mentransfer ilmu saja,
melainkan bertugas mendidik dan mengajari siswa.

Harapan yang ingin dilihat pada murid adalah adanya perubahan budi pekerti menjadi
lebih baik disamping perubahan pengetahuan. Selain itu, diharapkan murid akan memiliki
kesiapan dalam menghadapi perkembangan zaman dan memiliki sikap dewasa dan mandiri.

Materi mengenai pengelolaan sistem Pendidikan yang terbaru dan relevan dengan
kondisi murid saat ini. Bisa melalui kegiatan diskusi yang dapat saling memberikan
pengetahuan dan pemahaman baru mengenai Pendidikan yang tentunya akan sangat
bermanfaat untuk bisa diterapkan di satuan Pendidikan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai