Pendidikan karakter sesungguhnya telah lama menjadi roh dan semangat dalam praksis
pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan, kebijakan pendidikan memang diarahkan
pada pembentukan karakter, sebagaimana digagas oleh para pendiri bangsa. Beberapa pendidik
Indonesia modern yang kita kenal, seperti Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Hatta, Tan Malaka,
Moh Natsir, dll. Telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai bentuk
kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami.
Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah yang
telah meluangkan waktunya untuk menyusun Program ini. Semoga Allah SWT memberikan
petunjuk terhadap segala upaya yang dilakukan demi kemajuan Pendidikan di Indonesia
khususnya di SD Negeri Serang 3.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penanaman kebiasaan yang baik dapat diperoleh dari budaya sekolah yang
mengupayakan agar proses penguatan pendidikan karakter tersebut berhasil.
Membiasakan siswa dengan membaca asmaul husna sebelum memulai pelajaran
merupakan pembiasan pendidikan karakter pada aspek nilai religius. Adanya
kebiasaan-kebiasaan yang dilaksanakan melalui budaya disekolah diharapkan agar
anak bisa mempraktikkan kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Pembiasaan yang terjadi tidak semata-mata terlihat langsung perubahannya melainkan
membutuhkan proses. Perlu adanya proses yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam membentuk karakter siswa menjadi matang dan unggul.
2. Dasar Hukum
Dasar hukum Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
adalah:
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
3. Tujuan Kegiatan
bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegrasi melalui nilai
berikut:
dan nilai karakter sebagai jiwa atau generator utama penyelenggaraan pendidikan.
melalui harmonisasi oleh hati (etik dan spiritual), oleh rasa (estetik) olah pikir (literasi
sekolah), guru, siswa, pengawas, dan komite sekolah) untuk mendukung perluasan
BAB II
LAPORAN KEGIATAN BUDAYA MUTU SEKOLAH
BERKARAKTER
1. Visi dan Misi Sekolah
Visi sekolah :
Unggul dalam IMTAQ dan IPTEK, peduli lingkungan, karakter dan
berwawasan kebangsaan
Misi Sekolah :
Menciptakan lingkungan sekolah yang hijau,aman, rapi bersih dan
nyaman.
Menerapkan pembelajaran kepedulian dengan menggunakan
pendekaran lingkungan hidup
Menanamkan kepedulian terhadap lingkungan, cinta tanah air,
semangat kebangsaan dan hidup demokratis.
Mewujudkan perilaku peduli lingkungan melalui pembiasaan yang
positif
Membentuk semangat religius, disiplin dan kekeluargaan pada seluruh
warga sekolah
Meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik sesuai dengan
perkembangan IPTEK dan tuntutan masyarakat
Menumbuhkan semangat partiotisme melalui peringatan hari-hari
besar Nasional
Mengembangkan semangat gemar membaca, rasa ingin tahu, toleransi,
Kerjasama, saling menghargai,disiplin, jujur, kerja keras,kreatif dan
nyaman.
3. Data Perpustakaan
1. Buku pelajaran
2. Buku bacaan
3. Buku referensi
4. Ruang Baca
8. Pembelajaran Berbasis IT
1. Pembelajaran dikelas menggunakan Infokus
2. WIFI Sekolah
3. Menggunakan alamat email dan telepon sebagai sarana komunikasi
BAB III
PENUTUP
Dalam pelaksanaan kegiatan budaya mutu sekolah berkarakter ada banyak faktor
yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya
adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan program-program budaya mutu
sekolah dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan sesuai dengan ketentuan. Proses
pelaksanaan budaya mutu sekolah adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang
mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan pengembangan mutu sekolah.