PENA KARISDIDAYA
(PENANAMAN KARAKTER ISLAMI, MANDIRI DAN MENJAGA
BUDAYA)
DI SEKOLAH DASAR ISLAM EXCELLENT HIDAYATUL UMMAH
tawuran, pembunuhan, mudahnya saling menghujad, dan lain sebagainya. Hal ini
terhadap orang tua, guru, dan figure pemimpin; (4) pengaruh peer group terhadap
bahasa yang memburuk (kasar); (7) menurunnya etos kerja; (8) menurunnya rasa
merusak diri; (10) semakin kaburnya pedoman moral. Apa yang disampaikan
Licona agaknya sangat tepat untuk melukiskan kedaan bangsa kita saat ini.
beban berat ini. Untuk itu diperlukan pengidentifikasian nilai-nilai baru yang
budaya.
masa depan bangsa. Oleh karenanya perlu ada perhatian khusus dan serius akan
keberadaan generasi penerus, supaya mereka dapat tumbuh kembang dengan baik
secara jasmani, rohani, moral maupun sosial. Mereka harus diberi perhatian sejak
dini, yaitu sejak mereka masih anak-anak. Banyak pakar menyebutkan bahwa
masa anak-anak adalah masa bermain. Oleh karenanya nilai-nilai edukasi yang
akan diserapkan dalam perilaku anak, akan lebih efektif melalui permainan, atau
berkarakter.
semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia, R.A Kartini, Ki Hajar
bangsa tidak dapat dipisahkan dengan karakter dasar yang digunakan sebagai
pijakan. Karakter dasar ini merupakan pemandu (guiding) kemana arah karakter
akan dibawa. Penggunaan karakter dasar ini sangat dipengaruhi oleh latar
diri, kreatif, kerja keras, pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan
rendah hati, toleran, cintai damai dan persatuan (dalam Musfiroh, 2008).
dilakukan adalah ketika anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Oleh
B. Permasalahan
Guru, Siswa, ataupun orang tua siswa sebagai tolak ukur keberhasilan
program ini.
2. Hasil inovasi ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi sekolah kami dan
juga sekolah yang lain untuk melaksanakan pendidikan karakter pada siswa
D. Hasil
Pengenalan ibadah, dalam hal ini ibadah haji dan umroh dapat
Sehingga ini akan memunculkan mindset dalam pikiran siswa dan menjadi cita-
akan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa. Hal ini akan menjadi
siswa. Sebagai contohnya yaitu market day, dimana siswa diajarkan berwirausaha
dan memunculkan ide kreatif dalam menghasilkan dan menjual produk. Dengan
kegiatan ini jiwa enterpreuner siswa akan muncul, kesadaran untuk mandiri
memunculkan kecintaan siswa pada budaya asli Indonesia. Siswa akan gemar
manciptakan gambar gambar ornament yang berasal dari lingkungan sekitar. Hal
ini dapat menjadikan siswa mencintai budaya kita sendiri dan tidak terpengaruh
Dengan kegiatan inovasi ini dapat merubah persepsi Guru, siswa dan juga
orang tua. Bahwa selama ini pendidikan hanya terpaku didalam kelas secara
klasikan dan hanya ada komunikasi satu arah antara guru ke siswa, sekarang hal
itu mulai berubah dan berkembang. Pendidikan dengan penanaman karakter bisa
monoton. Dengan kegiatan seperti ini maka akan memunculkan ide ide kegiatan
yang lain dari para guru. Akan memicu inovasi inovasi lain dalam pelaksanaan
Kegiatan seperti ini dapat secara efektif menanamkan karakter pada anak.
Dengan pelaksanaan secara periodic dan terus menerus maka akan menjadi
kebiasaan siswa dan secara tidak langsung menjadi karakter anak yang akan
terbawa sampai kapanpun. Hal ini memunculkan respon yang positif dari orang
tua siswa. Mereka menilai bahwa kegiatan kegiatan seperti ini perlu di lanjutkan
dan ditambah. Peran serta orang tua disini sangatlah penting. Karena orang tua
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA