Latar Belakang
Tujuan penulisan
Manfaat Penulisan
3
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan karya tulis ini adalah adanya
salah satu acuan cara untuk membangun karakter siswa melalui suatu
pembelajaran di sekolah, sehingga pembangunan karakter bisa diterapkan dalam
semua mata pelajaran yang ada di sekolah oleh setiap guru mata pelajaran
tersebut. Cara yang ingin dijadikan acuan tersebut adalah pembelajaran dengan
pengembangan soft skill melalui pembelajaran berpedekatan SETS.
GAGASAN
kepada Allah dan semesta beserta isinya, 2) tanggung jawab, disiplin dan mandiri,
3) jujur, 4) hormat dan santun, 5) kasih sayang, peduli, dan kerja sama, 6) percaya
diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, 7) keadilan dan kepemimpinan,
baik dan rendah hati, dan 9) toleransi, cinta damai dan persatuan. ( Husen et al,
2010)
Karakter-karakter bangsa tersebut dapat terwujud jika ada usaha bersama
untuk membangun karakter siswa yang selama ini dicita-citakan. Dalam hal ini,
pembangunana karakter siswa bukan hanya tugas dari pemerintah tetapi
merupakan tugas bersama seluruh elemen bangsa Indonesia. Secara sistemik,
Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter tersebut ditampilkan dalam gambar
sebagai berikut :
BANGSA YANG
PERMASALAHAN BERKARAKTER
BANGSA
1) rasa cinta
1. Disorientasi dan kepada Tuhan
belum dihayatinya Yang Maha Esa
nilai-nilai pancasila
dan BANGSA
2. Keterbatsan
kebijakan terpadu
Ciptaannya, 2) YANG
Pembangunan karakter
dalam mewujudkan tanggung MERDEKA
bangsa
nilai-nilai pancasila jawab, disiplin ,
RAN : BERSATU,
3. Bergesernya nilai POLHUKAM dan mandiri, 3)
etika dalam BERDAUL
KESRA kejujuran, 4)
berbangsa dan PEREKONOMIAN AT ADIL
hormat dan DAN
bernegara
4. Mundurnya
santun, 5) kasih MAKMUR
kesadaran terhadap sayang, peduli,
nilai-nilai budaya dan kerjasama,
bangsa 6) percaya diri,
5. Ancaman diistergrasi kreatif, kerja
bangsa
keras, dan
6. Melemahnya Strategi :
pantang
kemandirian bangsa sosialisasi/penyada
ran, pendidikan, menyerah, 7)
pemberdayaan, keadilan dan
pembudayaan dan kepemimpinan,
kerjasama 8) baik dan
rendah hati, 9)
toleransi, cinta
damai, dan
persatuan
LINGKUNGAN KONSENSUS
NASIONAL :
STRATEGIS : 1. PANCASILA
Global
regional, 2. UUD 45
nasional 3. Bhineka Tunggal
Ika
4. NKRI
lingkungan, teknologi dan masyarakat secara timbal balik. Program ini sekurang-
kurangnya dapat membuka wawasan peserta didik hakikat pendidikan sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat (SETS) secara utuh (Binadja, 1999).
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS, siswa diminta
menghubungkan antar unsur SETS. Maksudnya adalah siswa dilatih untuk
menghubungkan antara konsep sains yang dipelajari dengan benda-benda yang
berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam SETS, sehingga
memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keterkaitan
konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik dalam bentuk kelebihan
maupun kekurangannya.
Pembelajaran berpendekatan SETS memiliki keterkaitan dalam
mempersiakan lulusan yang berkarakter bangsa, dalam pendekatan SETS siswa
dilatih untuk menggabungkan dan mengembangkan sikap ilmiah seperti berpikir
kritis, tanggap terhadap suatu kejadian dan menghargai pendapat orang lain.
Selain itu, pendekatan SETS mampu menyiapkan lulusan yang tanggap terhadap
alam sekitar melalui unsur lingkungan (environment). Salah satu karakteristik
pendekatan SETS yaitu mengajak siswa mendiskusikan tentang SETS dari
berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar siswa, memungkinkan
siswa untuk secara kreatif mencari dan menentukan salah satu atau beberapa
unsur SETS yang diambilnya sebagai titik awal untuk membahas konsep yang
sedang dipelajari. Dalam proses pencarian dan penemuan hubungan antar unsur
SETS tersebut diperlukan kemampuan kreatif siswa untuk menentukan hubungan
antar unsur SETS dari masalah yang dipilihnya terkait konsep yang dipelajari.
(Purwaningsih,2005).
dan bersikap inilah yang harus mendapat pengarahan dari pendidik agar
pengembangan soft skill yang menjadi modal dasar pembentukan karakter siswa
bisa terarah dengan baik sehingga pembentukan lulusan yang berkarakter bangsa
bisa terwujud.
Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran materi-materi kimia dengan pendekatan SETS agar mampu
mengembangkan soft skill siswa sebagai modal dasar karakter bangsa adalah
sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berkarakter dengan
membuat strategi pembelajaran dengan pendekatan SETS.
2) Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru mengklasifikasikan pokok-pokok
bahasan materi ke dalam empat kajian SETS yaitu sains, lingkungan,
teknologi dan sosial. Pembagian kajiannya adalah sebagai berikut :
1. Kajian Sains
Pada pembelajaran, kajian sains membahas tentang materi-materi yang
dikaitkan dengan pengetahuan sains berupa penemuan konsep dan
pemahaman konsep.
2. Kajian Lingkungan
Kajian ini membahas penggunaan berbagai macam aplikasi kimia dari
materi tersebut dan mengkaji dampak positif dan negatif pengaplikasian
materi kimia tersebut bagi lingkungan.
3. Kajian Teknologi
Kajian teknologi membahas mengenai berbagai pemanfaatan konsep
kimia yang dipelajari dalam bebagai bidang. Misalnya pada bidang ilmu
pengetahuan, kedokteran, hidrologi pertanian, industri dan arkeologi.
4. Kajian Sosial
Kajian sosial ini membahas pengaruh konsep materi kimia yang
dipelajari terhadap keberlangsungan kehidupan manusia serta membahas
cara pengenalan dan pencerdasan kepada masyarakat tentang materi
kimia sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari ilmu kimia itu
sendiri.
3) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan soft skill siswa melalui
pembagian kelompok siswa sesuai klasifikasi kajian unsur SETS di atas.
1. Kelompok siswa kajian sains
Kelompok siswa kajian sains diberi tugas untuk mengkaji mengenai
penemuan konsep materi kimia yang dipelajari, karakterisitik materi
tersebut serta memahami konsep kimia yang sedang dipelajari. Dalam
kelompok kajian sains ini siswa diharapkan mampu berdiskusi bersama
teman dalam kelompoknya tentang bahasan kajiannya. Kelompok siswa
kajian sains ini diberi kebebasan mencari sumber bacaan secara mandiri
tentang bahasannya. Kajian sains ini melatih soft skill siswa dalam
membangun sikap ilmiah antara lain mampu menyampaikan pengetahuan,
berpikir kreatif dan jujur dalam berkerja. Hal lain yang diharapkan dari
pembentukan kelompok kajian ini adalah adanya kerja sama antar anggota
kelompok serta mampu belajar mandiri. Keterampilan-keterampilan soft
skill tersebut merupakan modal dasar dan pondasi membangun karakter
siswa.
2. Kelompok Siswa Kajian Lingkungan
8
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA