BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS GARUT
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. i
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan Program.............................................................................................................................. 3
D. Luaran Yang Diharapkan .............................................................................................................. 3
E. Kegunaan Program ......................................................................................................................... 3
BAB II .......................................................................................................................................................... 4
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT .................................................................................................. 4
BAB III......................................................................................................................................................... 5
METODE PELAKSANAAN ..................................................................................................................... 5
1) Tahap persiapan.............................................................................................................................. 5
BAB IV ......................................................................................................................................................... 8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................................................................... 8
A. Biaya Kegiatan ................................................................................................................................ 8
B.Jadwal Pelaksanaan Program ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota............................................................................................... 11
Biodata Dosen Pendamping ..................................................................................................................... 17
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................................ 20
• Tahap pelaksanaan ................................................................................................................... 20
• Tahap akhir ............................................................................................................................... 21
Lampiran 3. Susunan Organisai Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .............................................. 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................................................. 23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra .......................................................................... 24
Lampiran 6. Detail Lokasi Daerah .......................................................................................................... 25
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan konfigurasi sumber daya alam yang tersedia dan segala
yang mempengaruhi pertumbuhan semua makhluk hidup. Lingkungan adalah gabungan
antara kondisi fisik sumber daya alam dengan segala sesuatu yang meliputi ciptaan
manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik yaitu elemen alam dan biotik atau
komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup.
Seiring perkembangan zaman, kondisi lingkungan pun mengalami perubahan
bahkan mengalami kerusakan akibat pencemaran lingkungan. Menurut (Priyadi dkk,
2010) pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh manusia
sehingga menyebabkan penurunan kualitas dari lingkungan tersebut. Salah satu
penyebab terjadinya pencemaran lingkungan diantaranya semakin pesatnya
perkembangan kawasan industri di suatu daerah.
Garut merupakan salah satu kota sentra industri pengolahan kulit yang ada di
Indonesia. Salah satu wilayah yang sudah terkenal sebagai kawasan industri pengolahan
dan penyamakan kulit adalah wilayah sukaregang. Penyamakan dan pengolahan kulit
sudah menjadi roda penggerak perekonomian sebagian besar masyarakat Sukaregang dari
mulai skala industri besar sampai skala inustri menengah ke bawah. Namun demikian
pesatnya perkembangan industri penyamakan kulit di kawasan Sukaregang tidak
dibarengi dengan peningkatan kesadaran untuk menjaga lingkungan di kawasan tersebut.
Fakta kondisi masyarakat di kawasan industri Sukaregang menunjukan bahwa
sebagian besar masyarakat masih kurang sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan
hidup. Khusunya para pelaku industri penyamakan kulit yang membuang limbah ke
permukaan badan air seperti sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Kondisi ini
menjadi permasalahan lama di kawasan industri Sukaregang yang menyebabkan
masyarakat mengalami kesulitan dalam penyediaan dan pemenuhan kebutuhan air bersih
serta udara bersih untuk keberlangsungan hidup.
Limbah industri penyamakan kulit memberikan dampak yang cenderung
merugikan, hal tersebut dikarenakan limbah yang dihasilkan bisa berupa padatan maupun
cairan. Limbah cairan yang dihasilkan industri penyamakan kulit diantaranya krom, TSS,
amoniak, Chemical Oxigen Demand (COD), Biological Oxigen Demand (BOD) (Priyadi,
2010). Sejalan dengan hal tersebut, hasil survey awal tim PKM dan tokoh masysarakat di
kawasan tersebut menunjukkan bahwa kondisi fisik air berwana kehitaman, berbau dan
banyak polutan padat yang terlarut dalam air. Kondisi tersebut sangat mengganggu
karena menghasilkan aroma yang sangat tidak sedap. Jika terhirup dalam jangka waktu
panjang dapat menimbulkan beberapa kerusakan pada organ sistem pernapasan.
1
Untuk meminimalisisr dampak dari pencemaran lingkungan di kawasan industri
Sukaregang tersebut sudah banyak dilakukan oleh masyarakat pemukiman, namun belum
ada hasil maksimal baik dari uapaya birokrasi ke pemerintah maupun upaya mandiri
masyarakat. Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan masyarkat di kawasan industri
Sukaregang menjadi acuh terhadap kondisi lingkungannya, hal ini dikarenakan
masyarakat di daerah tersebut sudah merasa tidak ada jalan lagi untuk penyelsaian
dampak negatif pencemaran lingkungan di kawasan industri Sukaregang. Menyikapi hal
tersebut, tim PKM berinsiatif untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di kawasan
industri Sukaregang dengan membentuk sebuah komunitas sadar lingkungan yang
beranggotakan masyarakat dan mahasiswa.
Komunitas ini akan bergerak dalam bidang kesadaran lingkungan di kawasan
industri Sukaregang dengan melakukan berbagai upaya pendekatan penyadaran
lingkungan dan melakukan upaya untuk meminimalisasi dampak negatif dari pencemaran
yang terjadi di sepanjang sungai dekat pemukiman masyarakat. Salah satu upaya
meminimalisasi bau tidak sedap yang bisa dilaksanakan diantaranya dengan pemanfaatan
tumbuhan hias yang bisa menyerap bau tidak sedap yang dihasilkan dari hasil buangan
limbah kawasa industri Sukaregang.
Menurut NASA (National Aeronautics and Space Administration) tumbuhan hias
yang membutuhkan cahaya rendah, bersama dengan filter tumbuhan karbon aktif,
menunjukan potensi untuk meningkatkan kualitas udara. Salah satu contohnya adalah
lidah mertua atau sansevieria, tumbuhan ini memiliki hingga 6 daun per roset. Tumbuhan
lain untuk meminimalisir aroma tidak sedap dari pembuangan limbah industri adalah
dengan penanaman lidah mertua, lavender, sri rejeki, suji, dan sirih gading. Tumbuhan-
tumbuhan ini akan dikembangkan menjadi tanaman wajib di kawasan industri
penyamakan kulit Sukaregang Garut. Upaya penanaman tumbuhan-tumbuhan tersebut di
sepanjang sungai yang berdekatan dengan kawasan industri dan ditanam di dekat
pemukiman-pemukiman masyarakat diharapkan bisa meminimalisir aroma tidak sedap
pada kawasan tersebut sehingga kondisi lingkungan bisa tetap terjaga.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, maka rumusan masalah pada
program ini adalah sebagai berikut :\
a. Bagaimana bentuk pemberdayaan masyarakat kawasan Industri Sukaregang Garut
dalam menyikapi permasalahan pencemaran lingkungan di Kawasan industri
tersebut?
b. Bagaimana upaya komunitas sadar lingkungan dalam meningkatkan kesadaran
lingkungan masyarakt di kawasan Industri Sukaregang Garut?
c. Bagaimana pengembangan tanaman hias dalam meminmalisasi dampak negatif yang
dihasilkan limbah penyamakan kulit di kawasan industri Sukaregang Garut?
2
C. Tujuan Program
Tujuan program pemberdayaan masyarakat kawasan industri sukaregang ini
adalah sebagai berikut :
a Memberdayakan masyarakat dengan membentuk komunitas sadar lingkungan.
b Melakukan pengembangan dan penanaman tumbuhan sebagai upaya meminimalisir
aroma tidak sedap dari limbah industri penyamakan kulit.
c Turut berperan aktif dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi mayarakat
melalui tindakan nyata dengan terjun ke lapangan.
d Memberdayakan masyarakat dengan memberikan pengetahuan tentang pentingnya
menjaga lingkungan tempat tinggal untuk mewujudkan masyarakat yang sehat,
mandiri dan tanggap terhadap permasalahan.
E. Kegunaan Program
a Meningkatkan kepedulian dan kegiatan positif di masyarakat dengan adanya
pembersihan sampah dilingkungan tempat tinggal.
b Adanya peran serta mahasiswa sebagai bentuk realisasi dari tri darma perguruan
tinggi dalam hal pengabdian pada masyarakat.
c Masyarakat mendapat pengetahuan tentang cara menanam dan merawat tanaman
untuk meminimalisir bau tak sedap.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
Kampung Sukaregang merupakan salah satu wilayah yang berada di Desa Regol,
Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Wilayah Kampung Sukaregang sepertiga
luasnya merupakan kawasan industri. Menurut keterangan ketua RW 18, hampir 80%
penduduknya termasuk golongan menengah ke bawah, bahkan persentase golongan
bawahnya paling banyak se-Desa Regol.
Masyarakat di kampung Sukaregang sebagian besar bermata pencaharian sebagai
buruh. Menurut keterangan ketua RW setempat, pabrik kulit ini merupakan jantung
perekononomian untuk Kota Garut. Mereka tidak mengharapkan pabrik itu ditutup
karena sadar betul bahwa Sukaregang merupakan ikon atau dapat dikatakan penghasil
terbesar di Kota Garut. Namun mereka hanya meminta agar keadaan di lingkungan
sukaregang tetap bersih dan bebas dari limbah industri. Sehingga udara di sekitar tidak
tercemar dan mereka dapat menghirup udara yang bersih. Sedihnya lagi, yang paling
terdampak dari limbah industri tersebut adalah anak-anak.
Sukaregang merupakan salah satu kawasan industri, perusahaan kulit di
Sukaregang dapat mencapai jumlah sekitar 157 perusahaan skala besar maupun skala
kecil. Beberapa perusahaan tidak memiliki ijin AMDAL selain itu, hanya sedikit dari
perusahaan industri kulit di daerah Sukaregang yang melakukan filterisasi terlebih dahulu
sebelum membuang limbah sehingga, hal ini menimbulkan pencemaran yang sangat
buruk pada lingkungan sekitar sungai yang menjadi tempat pembuangan limbah industri
perusahaan tersebut. Salah satu daerah yang terkena dampak dari limbah industri kulit
yaitu Kampung Sukaregang RW 18 dengan 189 kepala keluarga dan total penduduknya
mencapai 563 jiwa.
Kondisi sampah dan limbah di sana cukup banyak dan sangat memprihatikan
warga disekitar sehingga mengganggu aktivitas warga. Pembuangan limbah pabrik yang
terlalu dekat dengan pemukiman merupakan faktor penyebab utama kondisi lingkungan
yang tidak sehat bagi masyarakt sekitar, diantaranya bau yang menyengat dari sungai.
Ketika musim kemarau keadaan sungai mengering dan bau limbah dari sungai itu tercium
sangat menyengat, tidak sedikit dari warganya terserang penyakit ISPA (Infeksi Saluran
Pernapfasan Atas). Kondisi berbeda terjadi ketika musim hujan, udara memang sedikit
segar namun ketika turun hujan lebat maka air sungai meluap dan terjadi banjir.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Sesuai dengan maksud yang dipaparkan di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah
terciptanya lingkungan bersih dan udara segar melalui penanaman tumbuhan
peminimalisir bau tak sedap akibat dari pembuangan limbah industri. Untuk menciptakan
hal tersebut ada beberapa langkah yang akan dilakukan agar program yang akan
dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan menghasilkan suatu luaran yang
bisa bermanfaat bagi masyarakat. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut :
1) Tahap persiapan
• Pemberdayaan Dan Pengembangan Masyarakat Melalui Pembentukan
Komunitas Sadar Lingkungan
Pemberdayaan dan pengembangan masyarakat melalui pembentukan
Komunitas Sadar Lingkungan merupakan wujud penting dalam pengabdian
terhadap masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya
kebersihan terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Ada beberapa hal yang
akan dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :
a Musyawarah Mahasiswa Dan Masyarakat
Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program terciptanya lingkungan
bersih dan udara segar melalui Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Industri
Sukaregang Melalui Pembentukan Komunitas Sadar Lingkungan, dilakukan
perbincangan antara mahasiswa dengan masyarakat Sukaregang khususnya
para tokoh masyarakat seperti ketua RW/RT dan tokoh masyarakat lainnya.
Fokus utama perbincangan ini adalah penyampaian tujuan pelaksanaan
program tersebut. Pada penyampaian tujuan tersebut, hal yang akan
ditekankan adalah proses pemberdayaan dan pengembangan masyarakat
dengan ilmu yang kami miliki.
Dalam musyawarah itu juga, kami akan menyampaikan terkait tumbuhan
peminimalisir bau tak sedap yang nantinya akan menjadi program bersama
untuk mewujudkan masyarakat yang menyadari akan pentingnya lingkungan
bersih dan udara segar. Inti dari musyawarah mahasiswa dan masyarakat
adalah menyatukan tujuan sehingga program yang akan dilaksanakan oleh
kami berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat sehingga akan
memberikan manfaat yang besar untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
5
b Penyuluhan Tentang Lingkungan Bersih Dan Udara Segar
Penyuluhan lingkungan bersih dimaksudkan untuk memberikan wawasan
kepada masyarakat tentang pentingnya lingkungan bersih, kriteria lingkungan
bersih dan cara menmperoleh udara segar. Dengan adanya penyuluhan tentang
lingkungan bersih ini diharapkan masyarakat mengetahui akan pentingnya
udara segar.
Selain menyampaikan materi di atas, penyuluhan ini juga akan
menyampaikan materi tentang kriteria lingkungan bersih dan udara segar
dimasyarakat. Harapannya akan timbul kesadaran untuk melakukan usaha
menjaga kebersihan lingkungan bersih dan udara segar sehingga terciptanya
lingkungan yang nyaman dan udara yang dihirup lebih sehat bagi masyarakat.
c Penyuluhan Dan Pelatihan Penanaman Dan Perawatan Tumbuhan
Penyuluhan dan pelatihan penanaman tumbuhan ini bertujuan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat terkait cara menanam dan merawat
tumbuhan yang baik dan benar. Selain itu, tujuan dari penyuluhan dan
pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat yang mandiri, sehingga
kedepan mampu menanam dan merawat tanaman itu sendiri.
2) Tahap Pelaksanaan
• Pembersihan Sampah Di Lingkungan Sekitar
Langkah selanjutnya setelah pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat, mencoba mengaplikasikan hasil penyuluhan yang telah disampaikan,
yaitu membersihkan sampah-sampah yang ada di lingkungan sekitar. Kemudian,
meletakkan tong sampah disetiap gang tujuannya supaya masyarakat lebih tertib
dalam membuang sampah.
Adapun cara penanaman tumbuhan yang benar yaitu :
1. Menyiapkan tumbuhan yang dapat meminimalisir bau tak sedap
6
3. Mulai menanam dengan tahapan sebagai berikut :
a. Kerikil disimpan dibagian paling bawah
b. Setelah itu diberi tanah hingga membentuk cekungan
c. Kemudian tambahkan pupuk
d. Simpan tanaman dengan akar berada tepat di atas pupuk
e. Tambahkan kembali tanah
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Biaya Kegiatan
Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun sesuai kebutuhan dan mengikuti format
tabel berikut :
Kalkulasi perhitungan
No Tahap Jumlah
1 Persiapan Rp. 10.655.000
2 Pelaksanaan Rp. 964.000
3 Akhir Rp. 541.000
Total Rp. 12.160.000
8
B.Jadwal Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program ini diperkirakan akan berlangsung selama lima bulan
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Tabel.2 Jadwal kegiatan program
9
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah. 2007. Pengolahan Limbah Industri Pangan. Jakarta
: Departemen Perindustrian.
NASA. 1989. Interior Landscape Plants For Indoor Air Polutan Abatement. : Final Report From
National Aeronautics and Space Administration. Stennis Space Centre.
Nurhasanah dan Heryadi. 2013. Pemanfaatan Sereh dalam Menurunkan Bau Pada Pupuk
Organik Cair dan Potensinya dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Cabai. Jurnal
Matematika, Sains dan Teknologi. 14 (1). 37-47.
Rudi, dkk. 2010. IPTEK bagi Masyarakat(IbM) Sukaregang Garut yang Menghadapi Masalah
Air Limbah Industri Penyamakan Kulit. Jurnal.UPI.edu.\
Sungkowo, T.H. 2015. Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Tanaman Tyfa
Latifolia dan Eceng Gondok dengan Metode Fitoremediasi. JOMEFTEKNIK. 2 (2).
1-5
10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua Kelompok
Nama : Riana Fashya
NIM : 24069119020
Fakultas/Program studi : FPIK/Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Perguruan Tinggi : Universitas Garut
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Maret 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl.Majalaya-Cicalengka, srirahayu, cikancung
Bandung
Waktu Untuk PKM : 8 Jam/hari
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-M.
Anggota Tim
(Riana Fashya)
11
Anggota Kelompok
Anggota 1
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-M.
Anggota Tim
12
Anggota 2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-M.
Anggota Tim
(Devi permatasari)
13
Anggota 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-M.
Anggota Tim
14
Anggota 4
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-M.
Garut, 18 Desember 2019
Anggota Tim
(Siti Nurawaliah)
15
Anggota 5
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-M.
Anggota Tim
16
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1. Nama (dengan gelar) Ani Siti Anisah,S.Ag.,M.Pd.
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI
Universitas Garut)
4. NIP/NIDK 04100674003
5. Tempat dan Tanggal Lahir Garut,10 Juni 1974
6. Alamat Email sitianisah@uniga.ac.id
7. No Tlp/Hp 081321951040
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2 Magister S3 Doktor
Nama Institusi IAIN Sunan Gunung UPI Bandung UPI Bandung
Djati Bandung
Jurusan/Prodi Sejarah Kebud. Islam Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar
Tahun 1993/1997 2007/2009 2015/ tahap
Masuk/Lulus penyelesaian
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1 Pendidikan dan Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/pilihan SKS
1. Konsep Dasar IPS Wajib 2 SKS
2. Pendidikan IPS SD Wajib 3 SKS
3. Metodelogi Penelitian Tindakan Kelas Wajib 2 SKS
4. Landasan Pendidikan Wajib 2 SKS
5. Teori Belajar dan Pembelajaran Wajib 2 SKS
6. Perspektif Global dan Multikultural Wajib 2 SKS
17
C.2 penelitian
18
C.3 Pengabdian Kepada Masyarakat
19
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan
No Kebutuhan Harga Banyaknya Jumlah
1 Observasi tempat 6 Orang
Rp. 800.000
(Transportasi)
2 Penyuluhan sadar
Rp. 250.000
lingkungan
3 Pelatihan pembersihan
Rp. 350.000
lingkungan
4 Pembuatan modul pelatihan Rp. 5.000 150 ekemplar
pembuatan pembersihan Rp. 750.000
lingkungan
4 Fee Pemateri penyuluhan
dan pelatihan pembuatan
pentingnya lingkungan Rp. 250.000
hidup sehat
5 Kebutuhan administrasi Rp. 200.000
Sub Total Rp. 2.600.000
Pembelian Barang-Barang untuk Pembersihan lingkungan
1 Tong sampah Rp. 250.000 10 buah Rp.2.500.000
2 Pot bunga Rp. 15.000 200 buah Rp.3.000.000
3 Sansevieria Rp. 10.000 27 buah Rp. 270.000
4 Dracaena reflexa var Rp. 15.000 27 buah Rp. 405.000
5 Epipremnum aureum Rp. 10.000 27 buah Rp. 270.000
6 Lavandula Rp. 25.000 27 buah Rp 675.000
7 Polybag Rp. 100.000 2 pack Rp. 200.000
8 Tanah Rp. 30.000 10 karung Rp. 300.000
9 Pupuk organik Rp. 15.000 20 Kg Rp. 300.000
10 Krikil Rp. 5.000 10 Kg Rp. 50.000
11 Paku beton Rp. 1 kg Rp. 50.000
50.000
12 Sewa mobil angkut Rp. 300.000 1 mobil Rp. 300.000
Sub Total Rp. 8.055.000
• Tahap pelaksanaan
20
• Tahap akhir
Kalkulasi perhitungan
No Tahap Jumlah
1 Persiapan Rp. 10.655.000
2 Pelaksanaan Rp. 964.000
3 Akhir Rp. 541.000
Total Rp. 12.160.000
21
Lampiran 3. Susunan Organisai Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No. Nama Program Studi Alokasi Waktu Uraian Tugas
1. Riana Fashya Pendidikan IPA 16 jam/minggu Pengarahan
pembersihan
sampah di sekitar
2. Aldila Nurrul Hanifah Pedidikan IPA 16 jam/minggu Mendampingi
penyuluhan dan
mengontrol
lapangan
3. Devi Permatasari Pendidikan IPA 16 jam/minggu Mengkoordinasikan
dan mengawasi
jalannya kegiatan
4. Fitri Azkia Fahmi S Pendidikan IPA 16 jam/minggu Pengarahan
penanaman
tanaman
5. Siti Nurawaliah Pendidikan IPA 16 jam/minggu Mensosialisasikan
kegiatan komunitas
6. Yuyis Nurul Aeni Pendidikan IPA 16 jam/minggu Membeli peralatan
dan bahan
22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
UNIVERSITAS GARUT
Jl. Raya Samarang No. 52A Garut
Telp. 0262-236395
Email: fpik@uniga.ac.idfaiuniga@gmail.com
Dengan ini menyatakan bahwa PKM-M saya dengan judul “pemberdayaan masyarakat
kawasan industri sukaregang melalui pembentukan komunitas sadar lingkungan” yang
diusulkan untuk tahun 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga
atau sumber dana lain. Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan PKM-M
dengan judul “pemberdayaan masyarakat kawasan industri sukaregang melalui
pembentukan komunitas sadar lingkungan”
(Kuswan)
24
Lampiran 6. Detail Lokasi Daerah
Kampung Sumbersari terletak di daerah Sukaregang, Desa Regol, Kecamatan Garut Kota,
Kabupaten Garut. Daerah ini berbatasan dengan Kampung Terusan Gagak Lumayung dan
Kampung Dangdeur. Sentra Kerajinan Kulit Garut terletak di daerah Sukaregang, oleh sebab itu
sukaregang menjadi ikon di kota Garut. Gambaran lingkungan di daerah sukaregang
25