Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PT. SIDOMUNCUL

Oleh :
Gek Nanda Wulandari
(1702012954)

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI BISNS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Limbah di PT. SIDOMUNCUL


Nama : Gek Nanda Wulandari
NPM : 1702012954
Progam Studi : Manajemen Eksekutif

Laporan ini telah di periksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing

Denpasar, 24 Juli 2019


Disetujui oleh,
Dosen Pembimbing

(……………………….)
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Sistem Pengelolaan
Limbah di PT.SIDOMUNCUL”.
Pada laporan ini saya membahas tentang sistem pengelolaan limbah . Melalui kesempatan
ini tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini. Terima kasih saya ucapkan kepada :
1. Dr.I Gede Putu Kawiana, SE. MM. selaku pembibing yang telah membimbing saya dalam
pembuatan laporan ini.
2. Kepada pihak PT.SIDOMUNCUL karena telah memberikan saya kesempatan untuk
melakukan kunjungan.
3. Serta rekan-rakan mahasiswa jurusan manajemen yang telah membantu memberikan arahan
terkait laporan ini.
4. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan terkait laporan ini yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata
saya ucapkan terima kasih. Semoga apa yang saya kembangkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 27 Juli 2019

Gek Nanda Wulandari


DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan …………………………………………………………………………….


Kata Pengantar ……………………………………………………………………………...........
Daftar isi…………………………………………………………………………………………...

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………...

B. PERMASALAHAN…………………………………………………………………………...

C. KAJIAN TEORI………………………………………………………………………………
1. Pengertian Limbah Pabrik…………………………………………………………….....
2. Tata Cara Pengelolaan Limbah Pabrik………………………………………………….

D. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………..


1. Keadaan Umum Perusahaan
2. Sistem Sanitasi Perusahaan
3. Pembahasan

E. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………………..


1. Kesimpulan………………………………………………………………………………...
2. Saran……………………………………………………………………………………….

F. DAFTAR BACAAN…………………………………………………………………………...
A. LATAR BELAKANG

Banyak produk - produk hasil pertanian yang telah menyita perhatian banyak
masyarakat. Salah satunya adalah produk tanaman herbal. Hal ini dikarenakan tanaman herbal
merupakan tanaman organik yang dapat digunakan sebagai obat tradisional tanpa menggunakan
campuran bahan kimia. Disisi lain tanaman tersebut dapat diperoleh dengan mudah, dapat diolah
secara tradisional dan harganya yang relatif terjangkau. Maka dari itu konsumsi obat – obatan
tradisional sangat marak hingga sekarang dan menjadi salah satu aset tradisi negara yang dapat
bertahan hingga sekarang. Begitu pula dengan PT.Sido Muncul yang merupakan industri
berskala besar yang bergerak dalam bidang herbal, telah ikut andil dalam mempertahankan
tradisi tersebut dengan cara mengolah hasil-hasil pertanian menjadi berbagai obat tradisional.
Obat tradisional sendiri telah dikenal secara turun temurun dan digunakan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih
diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan maupun pengobatan.

Khasiat obat tradisional telah meningkatkan popularitas obat tradisional. Hal ini terbukti
dari semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. PT.Sido Muncul merupakan salah satu dari sekian
banyak industri yang mengolah komoditas tanaman obat-obatan. PT.Sido Muncul termasuk
industri skala besar yang bergerak dalam bidang herbal.

Didalam kegiatan industri dan teknologi, sanitasi merupakan salah satu sarana yang
mendukung jalannya proses produksi. Dimana proses sanitasi ini harus diolah hingga sedemikian
rupa agar sisa produk akhir tidak mencemari lingkungan dan dapat digunakan lagi untuk
pemprosesan berikutnya. Air limbah yang diolah terlebih dahulu, bertujuan agar air limbah
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan yang tidak bersifat toksik bagi
organisme maupun bagi manusia yang memanfaatkannya. Seperti halnya sanitasi air (sanitasi
cair), air limbah industri umumnya berasal dari pencucian bahan baku, pencucian alat-alat
produksi, pembersihan ruangan produksi serta penggunaan kamar mandi. Limbah cair yang
berasal dari pencucian bahan baku, pencucian alat, serta pencucian ruang produksi akan
dialirkan melalui saluran untuk kemudian diolah didalam unit pengolahan air limbah.

Efek dari air limbah banyak sekali antara lain dapat menyebabkan gangguan terhadap
lingkungan biota sungai diantaranya tercermarnya air sungai dengan kandungan berbahaya pada
air limbah sehingga kehidupan makhluk hidup dalam sungaipun menjadi terganggu, gangguan
terhadap pemandangan, dan lain-lain. Supaya air limbah tersebut tidak berdampak negatif
terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan pengolahan secara benar dan sesuai dengan syarat
baku mutu air limbah yang diperolehkan oleh pemerintah yang aman bagi lingkungan.
B. PERMASALAHAN

Adapun permasalahan yang akan saya bahas dalam laporan ini adalah permasalahan
yang mungkin terjadi di PT. SIDOMUNCUL mengenai pengelolaan limbah. Dimana pada
saat saya berkunjung, perusahaan saya melihat adanya beberapa limbah dari hasil produksi
yang masih tidak dikelola dengan baik
Pengelolahan limbah yang baik akan sangat berdampak positif bagi perusahaan
maupun lingkungan sekitar. Dengan sistem pengelolahan limbah yang baik, limbah – limbah
tersebut akan memiliki nilai jual dipasaran. Sehubungan dengan hal tersebut maka saya
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara perusahaan untun mengelola limbah hasil produksi agar tidak merugikan
lingkungan sekitar dan bermanfaat bagi perusahaan?
2. Produk – produk apa saja yang dihasilkan dari proses pengelolaan limbah hasil produksi?
C. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Limbah Pabrik

Limbah sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah limbah rumah
tangga dan juga limbah industri atau limbah pabrik. Seperti halnya namanya, limbah rumah
tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga manusia sehari- hari.
Beberapa aktivitas manusia yang menghasilkan limbah antara lain adalah mencuci, baik
piring maupun pakaian dan memasak. Sementara yang dimaksud limbah pabrik adalah segala
barang usang dari pabrik yang sudah tidak dipakai lagi yang berbentuk padat, cair maupun
gas. Tentu saja limbah- limbah ini dihasilkan dari proses industrialisasi yang dilakukan oleh
pabrik.

Industri merupakan salah satu bidang perekonomian yang menjanjikan dalam


kesuksesan. Bahkan salah satu tolok ukur suatu negara dikatakan maju adalah apabila mata
pencaharaian penduduknya yang semula di bidang pertanian dapat beralih ke bidang industri.
Industri di dunia pun ada banyak sekali macamnya, ada industri makanan, industri tekstil,
industri pembuatan elektronik, industri pembuatan alat transportasi, hingga pembuatan alat-
alat berat. Industri yang ada pun bisa berskala kecil, menengah maupun berskala besar.
Masing- masing skala industri tersebut mempunyai limbahnya masing- masing. Dengan
demikian limbah pabrik atau industri ini ada bermacam- macam. Macam- macam limbah
industri atau limbah pabrik adalah sebagai berikut:

1. Limbah cair

Jenis limbah pabrik yang pertama adalah limbah pabrik yang berbentuk cair. Limbah pabrik
cair merupakan sisa- sisa produksi dari pabrik yang bentuknya cair. Biasanya limbah pabrik
cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, kali bahkan lautan. Limbah cair
ini sifatnya ada yang berbahaya dan ada pula yang dapat dinetralisir secara cepat. Limbah
pabrik yang berbahaya yang dibuang langsung ke saluran seperti kali, laut, maupun selokan
tanpa dinetralisir terlebih dahulu pada akhirnya akan mencemari saluran- saluran tersebut
sehingga akan menyebabkan ekosistem air menjadi rusak, bahkan banyak makhluk hidup
yang akan mati dibuatnya. Contoh limbah cair dari pabrik ini antara lain adalah sisa pewarna
pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air,
kebocoran minyak di laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.

2. Limbah padat

Selain limbah cair, jenis limbah pabrik selanjutnya adalah limbah padat. Limbah padat
merupakan buangan dari hasil- hasil industri yang tidak terpakai lagi yang berbentuk padatan,
lumpur maupun bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan, ataupun sampah yang
dihasilkan dari kegiatan- kegiatan industri, serta dari tempat- tempat umum. Limbah padat
seperti ini apabila dibuang di dalam air pastinya akan mencemari air tersebut dan dapat
menyebabkan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya akan mati.
3. Limbah gas

Selain limbah cair dan limbah padat, ada pula jenis limbah pabrik lainnya yakni limbah gas.
Limbah gas merupakan limbah yang disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil
aktivitas manusia yang berbentuk molekul- molekul gas dan pada umumnya memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi. Limbah gas ini tentu
saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas, maka limbah pabrik gas ini biasanya
mencemari udara. Beberapa contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas,
pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi dan lain sebagainya.

Itulah beberapa macam limbah yang dapat dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah-
limbah pabrik tersebut dapat mencemari tanah, air maupun udara yang pada akhirnya akan
mencemari lingkungan yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup. Padahal kita telah
mengetahui bahwasannya pencemaran merupakan hal yang tidak baik dan dapat
menyebabkan banyak dampak buruk.
2. Tata Cara Pengolahan Limbah Pabrik

Mempunyai suatu rencana pengolahan limbah, merupakan suatu syarat yang harus dipunyai
oleh setiap pelaku industri. Setiap keuntungan yang didapatkan dari proses industri haruslah
dibarengi dengan pengolahan limbah supaya tidak merugikan bagi lingkungan maupun bagi
makhluk hidup yang lainnya. Adapun pengolahan limbah ini ada banyak sekali macamnya
sesuai dengan masing- masing jenis limbah. Agar lebih jelas, kita akan membahasnya sebagai
berikut mengenai pengolahan limbah industri :

A. Pengolahan limbah padat

Proses industrialisasi memang banyak sekali menimbulkan limbah. salah satu jenis limbah
yang dapat dihasilakn dari proses industri adalah limbah yang berbentuk padat. Untuk
mengatasi limbah padat cara yang dapat kita lakukan antara lain sebagai berikut:

1. Penimbunan terbuka

Solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada limbah padat adalah penimbunan
terbuka. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non organik. Limbah padat organik
akan lebih baik ditimbun, karena akan diuraikan oleh organisme- organisme pengurai
sehingga akan membuat tanah menjadi lebih subur.

2. Sanitary landfill

Sanitary landfill ini menggunakan lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga plastik
untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas metana yang terbentuk dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik.

3. Insenerasi

Hasil panas digunakan untuk listrik atau pemanas ruangan.

4. Membuat kompos padat

Seperti halnya penimbunan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwasannya limbah
padat yang bersifat organik akan lebih bermanfaat apabila dibuat menjadi kompos. Kompos
ini bisa dijadikan sebagai usaha masyarakat yang sangat bermanfaat bagi banyak orang.

5. Daur ulang

Limbah padat yang bersifat non organik bisa dipilah- pilah kembali. Limbah padat yang
masih bisa diproses kembali bisa di daur ulang menjadi barang yang baru atau dibuat barang
lain yang bermanfaat atau bernilai jual tinggi, sebagai contoh adalah kerajinan dari barang-
barang bekas.
Itulah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi keberadaan limbah industri
yang berbentuk padat.

B. Pengolahan limbah cair

Selain limbah padat, industri juga akan menghasilkan limbah cair. Limbah cair
penanganannya berbeda dengan limbah padat, tentu saja hal ini karena bentuknya yang
berbeda. Untuk limbah cair sendiri, pengolahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan primer dengan proses penyaringan, pengolahan awal, pengendapan dan


pengapungan. Pengolahan ini efektif untuk polutan minyak dan juga lemak.
2. Pengolahan sekunder, menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan.
3. Pengolahan tersier yang bersifat khusus
4. Desinfeksi
5. Slude treatment atau pengolahan lumpur.

C. Pengolahan limbah gas

Pengolahan limbah gas pada bidang industri dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Mengontrol emisi gas buang


2. Menghilangkan materi partikulat dari udara pembuangan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Keadaan Umum Perusahaan

1.2 Lokasi Pabrik

Perusahaan yang bergerak dalam bidang herbal khususnya dalam pembuatan


jamu ini terletak di Jalan Soekarno Hatta KM 28 kec. Bergas Ungaran-Semarang
50552 Telp (6224) 580559, Fax (6224) 580332 dengan e-mail:
sidomuncul@indosat.net.id atau http://www.sidomuncul.com. Selain itu PT. Sido
Muncul mempunyai kantor pemasaran yang terletak di Jalan Cipete Raya No.81
Jakarta 12410, Indonesia Telp (6221) 7653535, Fax (6221) 7656522 dengan e-mail:
marketing@sidomuncul.com. Tugas dari kantor pemasaran ini sendiri adalah
memasarkan produk keluar pabrik. Jadi kantor pemasaran ini tidak memproduksi
jamu. PT. Sido Muncul ini sendiri mempunyai luas tanah 27 ha dengan luas
bangunan hanya 5 ha sehingga pembagian ruang dapat di atur sedemikian rupa untuk
mencukupi semua bidang usaha yang dijalankan, baik perkantoran maupun
pabriknya.

Karena PT. Sido Muncul ini terletak di jalan raya utama Solo- Semarang
yang merupakan pusat industri yang strategis maka memungkinkan proses
pemasaran yang lebih cepat. Selain itu sarana transportasinya juga memadai sebab
jalur tersebut merupakan jalur utama sehingga banyak wisatawan asing maupun
domestik yang hendak bepergian pasti melewati pabrik jamu PT. Sido Muncul.
Lokasi PT. Sido Muncul yang strategis juga mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan yaitu perusahaan lebih mudah mendapatkan sumber tenaga kerja, baik
untuk keperluan kantor maupun bidang usaha lain yang di jalankan oleh PT. Sido
Muncul. Komitmen dari perusahaan akan pelestarian lingkungan untuk dunia usaha
mengantar PT. Sido Muncul menerima penghargaan Kehati Award untuk kategori
Peduli Lestari Kehati pada tanggal 8 Maret 2001.
1.2 Usaha yang Dijalankan

PT. Sido Muncul merupakan perusahaan perseorangan, tetapi dalam


perkembangannya perusahaan tersebut berubah menjadi perseroan terbatas (PT). PT.
Sido Muncul merupakan perusahaan berskala besar yang bergerak dibidang herbal.
Untuk itu jenis usaha yang dijalankan oleh PT.Sido Muncul adalah berskala industri
dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT). Dimana bentuk usaha tersebut memiliki
badan hukum dengan tanggung jawab kepemilikan hanya berlaku pada perusahaan
dan tanpa melibatkan harta pribadi, atau sebesar saham yang dimiliki. Sedangkan
pada PT.Sido Muncul, perusahaan tersebut merupakan perusahaan keluarga yang
dikembangkan secara turun temurun. Pertanggung jawaban pada bentuk usaha
seperti ini sangat terbatas hanya pada modal yang diinvestasikan ke perusahaan.
Jadi bila terjadi kerugian perusahaan, maka tidak berakibat kekayaan pribadi si
investor terbawa.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadikan industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan.

Misi

a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional


b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan pengembangan
pengobatan menggunakan bahan-bahan alami.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara
tradisional.
d. Ikut mendorong pemerintahan / intansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
2. Sistem Sanitasi Perusahaan

Sanitasi perusahaan adalah suatu usaha yang terencana terhadap lingkungan


produksi, bahan-bahan, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada
hasil olahan, mencegah terlanggarnya nilai estetika konsumen serta mengusahakan
lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sanitasi mempunyai arti penting
dalam perusahaan karena dengan sanitasi yang baik akan memperoleh produk yang
tidak membahayakan konsumen, pemenuhan syarat sesuai dengan Peraturan dan
Undang-Undang, mengurangi kerusakan hasil produksi pengolahan dan
memperpanjang daya simpan, melindungi kepercayaan konsumen terhadap produk
yang dihasilkan, dan memperkuat perusahaan dengan meningkatkan kepercayaan
berbagai pihak yang menjalin hubungan dengan perusahaan.

2.1 Sanitasi Mesin dan Peralatan

Sanitasi peralatan dan mesin adalah kebersihan dari alat dan mesin yang
digunakan agar tidak mencemari produk yang dihasilkan dan tetap terjaga
kualitasnya. Usaha untuk menjaga kebersihan alat dan mesin dilakukan sebelum dan
sesudah alat tersebut digunakan. Sebelum alat digunakan harus dicuci dengan
menggunakan air, hal ini dimungkinkan alat sewaktu tidak digunakan terkena
kontaminasi seperti debu atau bekas kotoran sebelumnya.

Sanitasi pada peralatan dan mesin di PT.Sido Muncul ini pada umumnya
dilaksanakan pada setiap satu minggu sekali. Biasanya pembersihan peralatan dan
mesin ini bersamaan dengan perbaikan mesin yang dilakukan setiap sabtu dan
minggu. Hal tersebut bertujuan untuk menanggulangi terjadinya kerusakan yang
mendadak, sehingga tidak membuat omset produksi menjadi menurun. Selain itu,
dengan adanya sanitasi pada peralatan dan mesin ini bertujuan untuk mengurangi
terjadinya kontaminasi selama proses produksi berlangsung. Sebab produk jamu
merupakan produk yang rentan terhadap kontaminasi.
2.2 Sanitasi Pekerja

Kebersihan pekerja dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan,


karena pekerja dapat menjadi sumber cemaran terhadap produk. Sumber cemaran itu
antara lain rambut pekerja yang rontok, kebersihan pekerja misalnya kebersihan
tangan dan kaki, pakaian, dan kebiasaan jelek meludah sembarangan, kebiasaan
merokok saat bekerja.

Sanitasi pada pekerja dapat dilakukan dengan pemberian sarana sanitasi


yaitu seragam, celemek, sarung tangan dan penutup kepala. Setiap seragam
dikenakan satu kali setiap minggunya, hal tersebut karena jam kerja selama sehari
cukup lama sehingga tidak memungkinkan seragam dipakai 2 kali karena sudah
terlalu kotor. Selain hal tersebut, seragam dari setiap bagian produksi pun juga
berbeda seperti warna merah pada bagian peracikkan, warna hijau pada bagian
penggilingan dan warna biru pada bagian sanitasi lingkungan. Selain pemakaian
seragam, para karyawan juga diberikan kebebasan untuk mengenakan pakaian bebas.

Khusus untuk pemakaian penutup kepala, sejumlah pekerja bagian produksi


dan pengemasan biasanya kurang menyadari akan pentingnya pemakaian penutup
kepala yang dapat dilihat dari cara pemakaiannya, dimana rambut tidak benar-benar
ditutup. Selain sarana tersebut perusahaan juga memberlakukan peraturan yang
berkaitan dengan tindakan sanitasi misalnya peraturan bagi karyawan produksi untuk
mencuci tangan dan kaki sebelum masuk ke ruang produksi dan pengemasan. Namun
tidak menutup kemungkinan, karyawan yang bekerja di ruang produksi dan
pengemasan harus mengenakan alas kaki. Hanya saja alas kaki yang digunakan
sewaktu di luar pabrik harus diganti dengan alas kaki yang digunakan khusus untuk
bekerja di ruang produksi.

Untuk mempermudah proses sanitasi seharusnya perusahaan juga


menempatkan sejumlah peralatan untuk mencuci tangan yang dilengkapi sabun dan
pengering / lap, karena tindakan di atas tidak menjamin produk maupun proses bebas
kontaminasi. Usaha lain yang bisa dijalankan perusahaan adalah pemberian sarung
tangan bagi pekerja karena pencucian tangan dinilai kurang efektif.
2.3 Sanitasi Selama Proses Produksi

Sanitasi selama proses produksi meliputi keseluruhan proses mulai saat


penerimaan maupun tahap produksi sampai penyimpanan dan pemasaran. Pada saat
penerimaan bahan baku, dilakukan tindakan sortasi sehingga bahan yang tidak
masuk kriteria/standar dapat langsung dibuang dan masuk sebagai limbah padat.
Pada tahap produksi sanitasi harus dilakukan secara menyeluruh yaitu dengan
menjaga agar setiap tahap berjalan sesuai dengan syarat sanitasi dan higienis
contohnya adalah pencucian bahan baku harus benar-benar bersih, karena hal ini
bertujuan untuk mengurangi kotoran dan benda asing yang dapat mempengaruhi
hasil akhir produk. Sedangkan sanitasi yang berkaitan dengan penyimpanan adalah
menjaga agar ruang penyimpanan/gudang selalu bersih, baik dari kontaminasi
mikrobia patogen maupun adanya serangga dan insectisida lainnya.

2.4 Sanitasi Lingkungan Disekitar Industri

Sanitasi lingkungan adalah sanitasi yang menyangkut lokasi pendirian


bangunan. Lokasi pendirian bangunan untuk industri yang berhubungan dengan
makanan tidak boleh berada pada sumber pencemaran. Macam- macam lingkungan
yang merupakan daerah sumber pencemaran antara lain yaitu :

1. Rawa-rawa/daerah genangan air karena menghasilkan gas rawa yang


menimbulkan bau yang tidak sedap yang dapat berkontaminasi dengan produk.
2. Daerah pembuangan kotoran/sampah yang merupakan sumber kuman penyakit,
sumber tikus dan lalat.
3. Daerah padat penduduk yang merupakan daerah penimbunan barang buangan
dan pencemaran air lewat permukaan.
4. Daerah penumpukan barang bekas yang merupakan sumber / sarang tikus, ular
dan lain-lain.
5. Daerah yang tercemar pabrik lain.

Jika ditinjau dari lokasi bangunan maka PT.Sido Muncul berada di daerah
padat penduduk sehingga kemungkinan besar merupakan sumber penimbunan
barang buangan serta pencemaran air melalui permukaan. Selain itu sumber
kontaminasi berasal dari perusahaan-perusahaan yang berada di sekitarnya, sebab
wilayah tersebut merupakan kawasan industri. Sebagai upaya untuk mengatasi
kemungkinan kontaminasi adalah pendirian dinding bangunan dengan tinggi 10
meter sehingga membendung sumber kontaminasi baik yang berupa udara (yang
merupakan sumber bau dan mikroorganisme patogen) maupun serangga. Sedangkan
sumber kontaminan yang berupa saluran air dapat diatasi dengan penggunaan air dari
sumber yang terpercaya yaitu dari saluran pipa yang telah disterilkan.
3. Pembahasan

Seiring berkembangnya perusahaan dan semakin meningkatnya permintaan


masyarakat akan produk jamu, maka semakin banyaknya juga limbah yang
dihasilkan. Untuk itu proses sanitasi dan pengolahan produk sisa hasil produksi
sangatlah dibutuhkan. Sebab proses sanitasi ini harus diolah hingga sedemikian rupa
agar sisa produk akhir tidak mencemari lingkungan dan dapat digunakan lagi
untuk pemprosesan berikutnya. Air limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu, hal
ini bertujuan agar air limbah mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air
lingkungan yang tidak bersifat toksik bagi organisme maupun bagi manusia yang
memanfaatkannya. Seperti halnya sanitasi air (sanitasi cair), air limbah industri
umumnya berasal dari pencucian bahan baku, pencucian alat-alat produksi,
pembersihan ruangan produksi serta penggunaan kamar mandi. Pada umumnya
komponen pencemaran air ini terdiri dari beberapa bagian, antara lain yaitu
pencemaran bahan buangan padat, bahan buangan organik, bahan buangan
anorganik, bahan buangan olahan pangan, bahan buangan cairan minyak, bahan
buangan zat kimia, dan bahan buangan berupa gas. kualitas yang sama dengan
kualitas air lingkungan yang tidak bersifat toksik bagi organisme maupun bagi
manusia yang memanfaatkannya. Seperti halnya sanitasi air (sanitasi cair), air limbah
industri umumnya berasal dari pencucian bahan baku, pencucian alat-alat produksi,
pembersihan ruangan produksi serta penggunaan kamar mandi. Pada umumnya
komponen pencemaran air ini terdiri dari beberapa bagian, antara lain yaitu
pencemaran bahan buangan padat, bahan buangan organik, bahan buangan
anorganik, bahan buangan olahan pangan, bahan buangan cairan minyak, bahan
buangan zat kimia, dan bahan buangan berupa gas.

PT. Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan berskala besar yang
bergerak dalam bidang herbal, salah satu produk andalannya adalah produk jamu
disamping produk makanan dan minuman seperti mie instan dan kecap. Maka dari
itu, proses sanitasi limbahnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga bagian yaitu
limbah padat, limbah organik dan limbah anorganik. Limbah padat, umumnya
berasal dari sisa-sisa atau ampas pembuatan jamu. Ampas ini biasanya sebelum
dibuang akan dikumpulkan kembali untuk diolah kembali. Sebab ampas bahan-
bahan tersebut masih mempunyai kandungan minyak atsiri yang tinggi.
Produk Tolak Angin yang terdiri dari ampas jahe, ampas kencur, ampas daun adhas,
ampas daun sirih dan lain sebagainya. Untuk itu dibutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk
mendapatkan minyak atsiri yang masih terkandung dalam bahan-bahan tersebut. Proses
tersebut biasanya disebut dengan proses penyulingan. Proses penyulingan dapat dibagi
menjadi tiga macam yaitu pengempaan (expression), ekstraksi menggunakan pelarut (solvent
extraction), dan penyulingan (destilation). keluar, maka setelah pemprosesan biasanya ketel
bahan didiamkan selama beberapa jam dan setelah itu baru dibuka penutupnya. Pada
umumnya bahan-bahan yang diambil minyak atsirinya berupa bahan simplisia, seperti jahe,
kunyit, daun adas, daun sirih, dan lain-lain.

Limbah organik yang dihasilkan oleh PT.Sido Muncul, umumnya berasal dari
sisa proses produksi atau ampas yang sudah tidak terpakai. Ampas tersebut dikumpulkan
untuk diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik dan briket sehingga limbah yang dapat
dihasilkan dimanfaatkan kembali pembuatan pupuk ini tidaklah seperti proses pembuatan
pupuk pada umumnya. Dimana proses pembuatan pupuk di PT.Sido Muncul ini
menggunakan EM4 (effective microorganisme) sebagai starter yang dapat menghasilkan
bakteri. Bakteri yang tumbuh dan berkembang pada proses pelapukkan ini antara lain yaitu
Pseudomonas flurencent sp, dimana bakteri ini berfungsi untuk melarutkan fosfat dari bentuk
yang tidak bisa diserap (terikat dalam mineral liat tanah) menjadi bentuk yang mudah diserap
oleh tanaman, selain itu dapat membantu proses dekomposisi. Pseudomonas dapat
menghasilkan enzim pengurai yang disebut lignin dan berfungsi juga untuk memecah mata
rantai dari pada zat-zat kimia yang tidak dapat terurai oleh mikroba lainnya.

Sedangkan dalam penanganan limbah cair, PT.Sido Muncul mengunakan


penambahan beberapa polimer-polimer yang dapat berfungsi untuk menetralisir limbah.
Limbah cair dari PT.Sido Muncul ini berasal dari sisa-sisa pencucian bahan baku, pencucian
peralatan dan mesin, pencucian lantai produksi, dan lain sebagainya. Air limbah yang
dihasilkan dari berbagai proses tersebut akan dialirkan melalui pipa besi yang mempunyai
kecepatan 14 L/jam dan limbah tersebut akan ditampung dalam bak atau kolam yang
mempunyai kedalaman 7 meter. Di dalam bak tersebut, air akan disaring untuk pertama
kalinya. Hal ini bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing yang berukuran besar agar
tidak ikut diproses lebih lanjut. Setelah air limbah tersebut disaring, maka air limbah tersebut
akan dialirkan ke bak ekualisasi untuk dinetralisir dengan penambahan tiga komponen zat
kimia yang dapat menggumpalkan kotoran-kotoran yang terkandung didalamnya. Komponen
tersebut antara lain yaitu alumunium sulfat (AlSO4) yang berfungsi untuk membentuk flok,
polimer yang berfungsi untuk memperbesar ukuran flok yang terbentuk sehingga lebih
mudah mengandap, dan soda kaustik (NaOH2) yang berfungsi untuk menetralkan pH. Dari
sini, air limbah akan dialirkan lagi ke bak selanjutnya akan diaduk atau diaerasi agar semua
komponennya dapat bercampur merata. Tetapi pada proses netralisasi dengan mesin aerator
ini, kadar DO air sangat sulit untuk dinaikkan. Sehingga pada tahap ini pada umumnya
hanya didapatkan kadar DO dengan pH4,3. Sehingga denganmenggunakan alat ini,
maka dibutuhkan pemprosesan lebih lanjut yang lebih signifikan. Hal ini sangat berbeda
jika digunakan dengan pompa air (power head), sebab dengan alat tersebut kadar DO dapat
naik dengan cepat dan pH air sudah mendekati netral yaitu 6,3. Setelah itu air tersebut akan
disaring kembali untuk memisahkan kotoran-kotoran yang menggumpal dan mengendap
setelah dicampur dengan ke tiga zat kimia tersebut. Pada tingkat akhir, air limbah tersebut
akan dialirkan ke tower untuk dinetralkan pH-nya. Setelah pH 7 (air netral), maka air tersebut
akan diuji cobakan terlebih dahulu dengan mengalirkan air ke kolam indikator kehidupan
yang diberi ikan dan keong. Apabila ikan dan keong tersebut tidak mati, maka air tersebut
sudah tidak tercemar dan dapat digunakan kembali untuk proses produksi berikutnya, dengan
catatan air yang sudah dinetralisir tersebut tidak untuk dikonsumsi.
E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktik lapang yang kami laksanakan di PT.Sido Muncul ini
antara lain yaitu:

A. Sisa ampas produksi di PT.Sido Muncul dapat digunakan untuk pembuatan


minyak atsiri, pupuk organik dan briket.
B. Proses pengomposan pada pembuatan pupuk organik menggunakan penambahan
EM4 (effective microorganisme 4) sebagai bahan yang dapat mempercepat
proses pengomposan.
C. Proses pengolahan limbah padat diolah melalui proses pembakaran dengan mesin
incenerasi pada suhu 1.2000C dan residu pembakaran dapat diolah menjadi
perkakas rumah tangga (panci, dandang, dan lain-lain).
D. Proses pengolahan limbah cair dinetralisir dengan penambahan tiga komponen
kimia yaitu alumunium sulfat (AlSO4), polimer dan soda kaustik (NaOH2)
2. Saran

Masih kurang disiplinnya karyawan di pabrik yang tidak mengenakan penutup


rambut dan sarung tangan selama proses produksi berlangsung. Sebaiknya diberikan
sanksi atau teguran bagi karyawan yang melanggar peraturan tersebut.
F. DAFTAR BACAAN

Endri Puspita Sari, 2010 “ Sistem Sanitasi “


https://eprints.uns.ac.id/10118/1/193821011201108571.pdf . Diakses pada 26 Juli 2019

Ilmu Geografi, 2017 “ Pengelolahan limbah Industri” https://ilmugeografi.com/geografi-


teknik/pengolahan-limbah-industri. Diakses pada 27 Juli 2019

Ilmu Geografi, 2017 “ Pencemaran Limbah Pabrik “ https://ilmugeografi.com/bencana-


alam/pencemaran-limbah-pabrik. Diakses pada 27 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai