Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

PROPOSAL PERENCANAAN PUBLIC RELATION

Dosen : Dr. Ciwuk Musiana Yudhawasthi, M.Hum

DIBUAT OLEH :

LISDAYANTI OKTIANA 201910415393 absen 9


MIAN 201910415205 absen 12
RAIHAN SETIA NUGRAHA 202010417001 absen 17
RISMA NUR AMIDAH 201910415164 absen 18
SEPTIANA HENDIYANI 201910415151 absen 22
TURINO SETYAWAN 201910415091 absen 25

KELAS :
6A3

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

BEKASI

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri tekstil merupakan salah satu industri yang diprioritaskan untuk dikembangkan
karena memiliki peran penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penyumbang
devisa negara. Selain itu, industri tekstil juga sebagai industri yang diandalkan untuk
memenuhi kebutuhan sandang nasional. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat
mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat akan sandang. Sandang (pakaian)
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi selain kebutuhan akan
pangan (makanan) dan papan (tempat tinggal). Banyaknya kebutuhan akan sandang
menyebabkan meningkatnya produksi kain oleh pabrik tekstil di Indonesia. Pabrik tekstil
yang masih beroperasi hingga saat ini salah satunya adalah pabrik di daerah Majalaya,
Bandung Barat.

Namun pabrik tekstil juga dapat menimbulkan dampak negatif khususnya bagi
lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang berupa bahan baku,
energi, dan pengolahan limbah setelah hasil produksi. Industri pabrik tekstil membuang
limbah cair ke lingkungan akan mengakibatkan aliran limbah cair tersebut akan melalui
perairan di sekitar permukiman, dengan demikian mutu lingkungan tempat tinggal penduduk
menjadi turun atau berdampak buruk bagi masyarakat setempat. Dengan contoh yang dapat
merugikan masyarakat setempat yaitu menimbulkan penyakit, mengeluarkan bau yang tidak
sedap, terjadinya pencemaran sungai khususnya pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Pabrik di daerah Majalaya tersebut dalam melakukan pengelolaan pembuangan limbah hasil
produksi tekstil belum dilakukan secara optimal. Pembuangan limbah masih dibuang ke
sungai yang seharusnya limbah tersebut dibuang ke Instalasi Pembuangan Air Limbah
(IPAL). Limbah hasil produksi tekstil tersebut sudah mencemari sungai di daerah Cianjur.
Berdasarkan laporan dari pihak DLH Cianjur sering terjadi pembuangan limbah di beberapa
tempat seperti Cikalong, Lingkar Timur, Haur Wangi.

Percemaran itu dilakukan 3 oknum yang sudah dibayar oleh pihak pabrik tersebut
diantara 3 pelaku tersebut merupakan supir truk dan dua orang kernet dan para pelaku
biasanya beraksi pada dini hari. Adanya pencemaran dibuktikan dengan penemuan limbah
yang dibuang di wilayah tersebut dan limbah yang ditemukan merupakan limbah bahan
berbahaya dan beracun atau B3. Sementara penemuan limbah tersebut sudah berupaya
mengangkut limbah-limbah ke TPA khusus.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan hasil observasi kami sebagai Public
Relations akan mengsut tuntas kasus yang terjadi diatas. Dalam Public Relations, bahwa
peran fasilitator proses pemecahan masalah di dalam sebuah perusahaan dan juga
membangun kepercayaan public kepada perusahan. Dalam menghadapi kasus permasalahan
yang terjadi pada kasus Pembuangan Limbah di Cianjur dari Pabrik Tekstil di Bandung,
peran Public Relations ini menjelaskan dan juga memberikan informasi serta bukti-bukti
yang akurat kepada polisi, maupun masyarakat sekitar lingkungan bahwa permasalahan
pembuangan limbah yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab akan diusut
tuntas berdasarkan peraturan mengenai larangan membuang limbah di sungai.

1.2 Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas mengenai kasus Pembuangan Limbah di Cianjur
dari Pabrik Tekstil di Bandung, kami sebagai Public Relations dapat disimpulkan maksud
dan tujuan masalahnya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh humas DLH menjelaskan permasalahan
kasus pembuangan limbah ini kepada masyarakat Cianjur.
2. Untuk mengetahui cara humas DLH dalam memberikan bukti-bukti akurat kepada
polisi, maupun masyarakat sekitar.
3. Untuk mencari solusi dalam mengusut tuntas permasalahan kasus pembuangan
limbah berdasarkan hukum/ peraturan mengenai larangan membuang limbah di
sungai.
1.3 Target
Target atau sasaran yang ingin dituju dalam permasalahan ini adalah pada masyarakat
khususnya di wilayah Cianjur, Bandung dan umumnya untuk masyarakat luas serta para
pelaku usaha tekstil. Adapun target ini nantinya dapat memberikan pengetahuan/pemahaman
tentang cara humas DLH dalam menyelesaikan kasus pembuangan limbah tekstil tersebut dan
menjelaskan segala bentuk aturan,tatacara, dan tempat pembuangan limbah tekstil kepada
para pelaku usaha tekstil agar tidak membuang limbah sembarangan hingga mencemari
lingkungan di sekitar.
1.4 Media dan Metode Pelaksanaan
Media yang digunakan adalah menggunakan media pesan-pesan lisan (spoken lisan)
komunikasi lisan adalah bentuk komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara lisan
dan langsung kepada lawan bicaranya. biasanya komunikasi lisan dapat dilakukan pada
kondisi para personal atau individu yang berkomunikasi berhadapan langsung. Selain itu
juga kami menggunakan Media pers (dalam skala kecil). Waktu dan Tempatnya, di
Cianjur tepatnya Lingkar Timur sekitar 2 bulan yang lalu pada bulan Februari.

1.5 Evaluasi
Banyaknya limbah yang dihasilkan bisa di daur ulang lagi sehingga tidak akan
terjadinya pembuangan limbah ke lingkungan , terlebih lagi di pabrik juga akan diadakan
mesin khusus untuk memisahkan antara sampah tekstil yang bisa di daur ulang dan juga
tidak, barang yang tidak bisa di daur ulang dikumpulkan lalu dibuang ke penampungan
sampah sehingga tidak membuat lingkungan menjadi tercemar.
Masyarakat di daerah wilayah cianjur dan bandung sudah jarang memakai air sungai
untuk aktifitas sehari hari , dikarenakan diwilayah tersebut sudah ada air PAM dsn
tentunya tingkat kebersihan dan kelayakan untuk di konsumsi pun tinggi dan tentunya
sangat tidak disarankan mengonsumsi air sungai dan lain lainnya.
Bantuan pemerintah juga sudah diterapkan di wilayah tersebut sehingga seluruh
masyarakat bisa menikmati air bersih dan tidak perlu repot repot untuk ambil air
sungai,karena menurrut penelitian air sungsi mengandung banyak bakteri yang tidak baik
untuk tubuh.
Pihak pabrik Majalaya pun sudah di peringati untuk tidak membuang limbah di sungai
karena menurut aturan Undang undang , jika sebuah pabrik membuang limbah atau
merusak ekosistem di lingkungan sekitar maka akan terkena sanksi baik berupa uang atau
pun penutupan pabrik.
Evaluasi kerja tim yang dilakukan sudah sangat maksimal dengan membuat suatu
perubahan dari tindak pencemaran yang dilakukan oleh pabrik Majalaya yang tentunya
akan berdampak baik bagi lingkungan ataupun masyarakat sekitar
Kerja tim kami juga mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari masyarakat untuk
membantu membuat perubahan untuk lingkungan yang sudah tercemari limbah yang amat
sangat meresahkan
Selain itu Tim kami juga membantu pemerintah untuk tetap menjaga ekosistem
lingkungan yang ada di sekitar kita. Karena kami juga mencegah hal seperti ini terjadi
lagi. Selain itu juga kami semaksimal mungkin membuat beberapa poster kecil tentang
peringatan menjaga lingkungan sekitar bagi seluruh masyarakat setempat dan sekitarnya.

1.6 Tim Kerja


Dalam pembuatan proposal
 LISDAYANTI OKTIANA (Mengerjakan bagian Tujuan
 MIAN (Mengerjakan bagian Target)
 RAIHAN SETIA NUGRAHA (Mengerjakan bagian Media dan Metode
Pelaksanaan)
 RISMA NUR AMIDAH (Mengerjakan bagian Latar Belakang)
 SEPTIANA HENDIYANI (Merevisi dan menambahkan secara keselurahan serta
bagian Tim kerja)
 TURINO SETYAWAN (Mengerjakan bagian Evaluasi)
Namun pembuatan proposal diatas tidak hanya berdasarkan pembagian tugas tugas
diatas, melainkan adanya perundingan dan diskusi setiap anggota kelompok terhadap tim
dalam proses penulisan proposal ini

Dalam proses pelaksanaan kerja lapangan adalah sebagai berikut:


 LISDAYANTI OKTIANA sebagai Publikasi
 MIAN sebagai Protokeler (segala pelaksanaan kegiatan)
 RAIHAN SETIA NUGRAHA sebagai Dokumentasi
 RISMA NUR AMIDAH sebagai Penyusun dan Pernyebarluasan Informasi
 SEPTIANA HENDIYANI sebagai Penyusun dan Pernyebarluasan Informasi
 TURINO SETYAWAN sebagai Protokeler (segala pelaksanaan kegiatan)

Anda mungkin juga menyukai