Anda di halaman 1dari 17

Kawasan Berikat Dan Kawasan Pabean

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas


Mata Kuliah PPN dan PPnBM

Dosen Pengampu : S. Pentanurbowo, S.E.,M.A., AWP., CPTT.

Disusun oleh:
Aviddya Vivi Rindiani (CA201110239)
Dina Maryani (CA201110177)
Firda Fadia (CA201120334)
Nabila Arba (CA201110183)
Sofia Putri (CA201120388)

A1-04-20-SH1

PROGRAM STUDI ADMIISTRASI PUBLIK


INSTITUT STIAMI
BEKASI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Makalah Kawasan berikat dan daerah pabean” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah PPN dan PPnBM. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai kawasan berikat dan daerah pabean bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Bekasi, 11 April 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................1


DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
2.1 Kawasan Berikat.........................................................................................5
2.1.1 Definisi Kawasan Berikat..................................................................5
2.1.2 Fasilitas Kawasan Berikat..................................................................5
2.1.3 Dasar Hukum Kawasan Berikat.........................................................7
2.1.4 Contoh Kawasan Berikat...................................................................7
2.2 Daerah Pabean dan Kawasan Pabean.........................................................9
2.2.1 Definisi Daerah Pabean.....................................................................9
2.2.2 Definisi Kawasan Pabean..................................................................9
2.2.3 Dasar Hukum Kawasan Pabean.........................................................10
2.2.4 Fungsi Kawasan Pabean....................................................................10
2.2.5 Contoh Kawasan Pabean...................................................................10
2.3 Jalur Pemeriksaan Barang Impor................................................................11
2.4 Perbedaan Kawasan Berikat dan Kawasan Pabean....................................12
BAB III PENUTUP.........................................................................................14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................14
3.2 Saran...........................................................................................................14
Daftar Pustaka...................................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era Globalisasi menuntut semua negara di berbagai belahan dunia melakukan
aktivitas perdagangan antar negara. Setiap negara mempunyai sumber daya alam
yang berbeda-beda satu sama lain yang tidak terdapat di negara lain, maka negara
tersebut akan melakukan perdagangan atau pertukaran komoditi dengan negara
lain sehingga terjadilah kegiatan ekspor dan impor tiap negara. Karena pentingnya
hal itu maka tiap negara melakukan kebijakan ekspor-impor. Usaha pemerintah
untuk menselarasikan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya tarik dalam
perdagangan antar negara, serta penanaman modal asing dan modal dalam negeri
adalaha melalui pemberian fasilitas berupa Kawasan Berikat. Kawasan Berikat
adalah bangunan, tempat atau sebuah kawasan dengan batas-batas tertentu, di
dalamnya dilakukan kegiatan industri pengolahan, rancang bangun, perekayasaan,
penyortiran, pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir dan pengepakan atas barang
atau bahan asal impor atau dari dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL)
yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor. Sebagai ibukota negara, Jakarta harus
dapat memfasilitasi berbagai aktivitas yang ada di dalam kota, termasuk sebagai
pusat aktivitas ekonomi dengan menyediakan tempat berkumpul bagi produsen
dan konsumen. Keberadaan PT Persero Kawasan Berikat Nusantara di Marunda
(KBN) merupakan upaya pemerintah memfasilitasi kegiatan industri terutama
yang berorientasi ekspor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari kawasan berikat, daerah pabean dan kawasan pabean?
2. Apa dasar hukum dari Kawasan berikat dan daerah pabean ?
3. Apa saja tarif yang diterapkan di kawasan berikat dan kawasan pabean?
4. Apa saja jalur yang terdapat di kawasan berikat dan Kawasan pabean ?

3
5. Bagaimana penerapan prosedural kawasan berikat di PT. KBN (Kawasan
Berikat Nusantara) dan kawasan pabean di Tanjungpriok ?
6. Apa saja perbedaan dan persamaan Kawasan berikat dengan Kawasan
pabean?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi, dasar hukum, serta tarif di kawasan berikat dan
Kawasan pabean
2. Untuk mengetahui jalur-jalur yang terdapat di kawasan berikat dan
kawasan
3. Untuk mengetahui penerapan prosedural kawasan berikat di PT. KBN
(Kawasan berikat Nusantara) dan penerapan Kawasan pabean di
Tanjungpriok
4. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan Kawasan berikat dengan
Kawasan pabean?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kawasan Berikat


2.1.1 Definisi Kawasan Berikat
Kawasan Berikat merupakan suatu bangunan, tempat, atau kawasan
dengan memiliki batasan-batasan tertentu di wilayah Pabean Indonesia yang di
dalamnya telah diberlakukan ketentuan khusus terkait bidang Pabean terhadap
barang-barang yang dimasukkan dari luar daerah Pabean atau dari dalam daerah
Pabean di Indonesia. Dalam Kawasan Berikat, kegiatan utama yang dilakukan
adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan atau pemrosesan bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang memiliki nilai
lebih tinggi untuk penggunaannya.

2.1.2 Fasilitas Kawasan Berikat


Berkaitan dengan Kawasan Berikat, terdapat istilah Fasilitas Kawasan
Berikat, dimana fasilitas ini diberikan kepada perusahaan industri yang orientasi
pengeluaran atau penjualan untuk produknya itu merupakan tujuan yang berkaitan
dengan ekspor impor atau dijual ke kawasan berikat yang lainnya. Berikut ini
merupakan beberapa fasilitas yang diberikan:
1. Penangguhan Bea Masuk
 Penanggugah Bea Masuk berlaku atas impor barang modal ataupun
peralatan dan peralatan perkantoran yang semata-mata digunakan oleh
Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) termasuk ke dalam
Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) yang merangkap menjadi
Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB).

5
 Penangguhan Bea Masuk berlaku atas impor barang modal atau
peralatan pabrik yang memiliki hubungan langsung dengan kegiatan
produksi Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB).
 Penangguhan Bea Masuk berlaku atas impor barang atau bahan yang
akan diolah Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB).
 Bea Masuk yang ditanggung termasuk ke dalamnya adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM).

2. Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan


atas Barang Mewah (PPnBM)
 Fasilitas ini digunakan atas pemasukan Barang Kena Pajak (BKP)
yang berasal dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL) untuk
dapat diolah lebih lanjut.
 Digunakan atas pengiriman barang yang merupakan hasil dari produksi
Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB) ke Pengusaha di Kawasan
Berikat (PDKB) lainnya untuk dapat diolah lebih lanjut.
 Digunakan atas pengeluaran barang atau bahan ke perusahaan industri
yang berada di Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL) atau
Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB) lainnya dalam rangka sub
kontrak.
 Digunakan atas penyerahan kembali Barang Kena Pajak (BKP) dari
hasil pekerjaan sub kontrak yang dilakukan oleh Pengusaha Kena
Pajak (PKP) yang berada di Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL)
atau Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB) lainnya kepada
Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pengusaha di Kawasan Berikat (PDKB)
asal.
 Digunakan atas peminjaman mesin atau peralatan pabrik dalam rangka
sub kontrak.

3. Pembebasan Cukai

6
 Digunakan atas impor barang atau bahan yang dapat diolah lebih
lanjut.
 Digunakan atas pemasukan Barang Kena Cukai (BKC) yang berasal
dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL) untuk dapat diolah
lebih lanjut.

2.1.3 Dasar hukum Kawasan berikat


1. UU Nomor 17 Tahun 2006 Jo. UU Nomor 10 Tahun 1995 tentang
Kepabeanan;
2. PMK No. 120/PMK.04/2013 jo. PMK No. 147/PMK.04/2011 Tentang
Kawasan Berikat;
3. PER-57/BC/2011 jo. PER-17/BC/2012 Tentang Kawasan Berikat;
4. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 65 /PMK.04/2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131/PMK.04/2018
TENTANG KAWASAN BERIKAT

2.1.4 Contoh Kawasan berikat : PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN)

PT Kawasan Berikat Nusantara atau biasa disingkat menjadi KBN, adalah


anak usaha Danareksa yang bergerak di bidang pengelolaan kawasan berikat dan

7
logistik. Perusahaan ini mengelola tiga kawasan berikat, yakni di Tanjung Priok,
Marunda, dan Cakung, Jakarta. Bisnis PT KBN adalah mengelola kawasan
industri baik yang berstatus kawasan berikat (Export Processing Zone) .
Pengertian kawasan berikat adalah wilayah tertentu di dalam daerah pabean
Indonesia yang merupakan salah satu prasarana penunjang pengembangan
ekonomi dengan menggunakan lokasi tersebut untuk meningkatkan industri
pengolahan berorientasi ekspor yang mendapat insentif khusus yaitu pembebasan
bea masuk dan pungutan negara lainnya. Fasilitas lain yang diberikan oleh
pemerintah kepada investor di KBN bahwa 50% dari hasil produksinya dapat
dipasarkan di dalam negeri serta investor asing dapat memiliki saham 100%. PT.
KBN memiliki beberapa bisnis, yaitu :

1. Jasa Properti
Kegiatan jasa properti merupakan penyewaan tanah dan atau gedung
pabrik kepada investor/pelanggan yang berorientasi ekspor dengan
dukungan layanan satu pintu (one stop service). Pelayanan satu pintu
adalah pelayanan pemberian izin untuk kegiatan usaha para investor yang
langsung diterbitkan oleh PT KBN sebagai pengelola kawasan sehingga
investor tidak perlu lagi mengurus izin usahanya di instansi-instansi atau
departemen terkait, izin-izin meliputi :

 Persetujuan penanaman modal asing (PMA) ;


 Persetujuan penanaman modal dalam negeri (PMDN) ;
 Daftar induk (master list) barang modal ;
 Izin usaha tetap (IUT) bagi PMA/PMDN;
 Angka pengenal importir terbatas (APIT);
 Surat keterangan asal (SKA); dan
 Izin mendirikan bangunan (Keputusan Gubernur DKI No. 2599 Tahun
1987).

2. Jasa Pelayan Logistik


Kegiatan jasa pelayanan logistik mengintegrasikan usaha
pelayanan forwarding dan pergudangan baik gudang berikat maupun

8
gudang umum serta depo kontainer ke dalam mata rantai sistem  logistik
terpadu (total logistic system), meliputi :
 Jasa pengurusan dokumen ekspor / impor ;
 Jasa angkutan barang (trucking) ;
 Jasa bongkar muat (forklift, crane, reachstaker);

2.2 Daerah Pabean dan Kawasan pabean


2.2.1 Definisi daerah pabean
Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah
darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona
Ekonomi Ekslusif dan Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang-
Undang Kepabeanan. Bisa disimpulkan bahwa hamper selluruh wilayah Indonesia
merupakan daerah pabean

2.2.2 Definisi Kawasan pabean


Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan
laut, bandar udara atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu-lintas barang yang
sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Adapun tempat lain dalam kawasan pabean yang ditetapkan untuk lalu lintas
barang di antaranya seperti kawasan perbatasan yang di dalamnya terdapat pos
lintas batas atau pos pemeriksaan lintas batas.
Tempat lain tersebut dapat berupa tempat yang dipergunakan untuk lalu lintas
barang impor dan/atau ekspor di kantor tempat penyelesaian kewajiban pabean
atas layanan pos sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perundang-undangan
mengenai pos. Tempat lain mencakup tempat selain pelabuhan laut dan bandar
udara untuk bongkar muat barang impor/ekspor. Selain itu, kawasan penunjang
pelabuhan laut atau bandar udara yang digunakan untuk lalu lintas barang impor
dan/atau ekspor juga dapat ditetapkan sebagai kawasan pabean.

9
Kawasan pabean berbeda dengan daerah pabean. Daerah pabean adalah
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang
udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Ekslusif dan
Landas Kontinen yang di dalamnya berlaku UU Kepabeanan.Sementara itu,
kawasan pabean merupakan bagian wilayah Indonesia yang menjadi batas
pemungutan bea masuk dan bea keluar. Hal ini berarti daerah pabean mencakup
hampir seluruh wilayah Indonesia dan kawasan pabean merupakan kawasan yang
terbatas untuk kegiatan pelayanan dan pengawasan kepabeanan
2.2.3 Dasar hukum Kawasan pabean
 PMK NOMOR 23/PMK.04-2015
 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 109/PMK.04/2020 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN
TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

2.2.4 Fungsi Kawasan pabean


Adapun fungsi kawasan pabean adalah sebagai tempat lalu lintas barang
termasuk penimbunan sementara. Kawasan pabean juga sebagai tempat untuk
melakukan pemeriksaan fisik atas barang yang hendak diimpor atau diekspor.

2.2.5 Contoh Kawasan Pabean: Pelabuhan Tanjungpriok

10
Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan terbesar dan tersibuk di
Indonesia yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelabuhan ini berfungsi
sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor-impor maupun barang
antar pulau. Pelabuhan ini menangani lebih dari 30% komoditi Non Migas
Indonesia, disamping itu 50% dari seluruh arus barang yang keluar / masuk
Indonesia melewati pelabuhan ini. Karenanya Tanjung Priok merupakan
barometer perekonomian Indonesia. Fasilitas intermoda yang lengkap di
pelabuhan ini mampu menghubungkan Tanjung Priok dengan seluruh kota di
Indonesia. Dengan Teknologi dan fasilitas modern, Tanjung Priok telah mampu
melayani kapal-kapal generasi mutakhir yang secara langsung menuju ke berbagai
pusat perdagangan internesional (direct call).
Pengembangan pelabuhan ini diarahkan mampu mengantisipasi percepatan
bongkar muat barang melalui penyediaan dan kelengkapan fasilitas pelayanan
spesialisasi. Fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh pelabuhan Tanjung Priok
cukup memadai untuk melayani arus keluar masuk barang baik berupa barang
curah, konvensional maupun container.

2.3 Jalur yang digunakan dalam kegiatan pemeriksaan barang Impor


Jalur yang digunakan dalam kegiatan pemerikasaan barang impor Berdasarkan
laman resmi Kementerian Keuangan, dalam penjaluran barang impor ini
dikategorikan menjadi 4 jalur.
1. Jalur merah, yaitu mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor itu dijalankan dengan pemeriksaan fisik dn penelitian
dokumen sebelum diterbitkannya Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
(SPPB). Penetapan jalur merah mengikuti beberapa kriteria seperti,
importir baru, importir/barang impor termasuk kategori dengan risiko
tinggi, barang impor sementara, barang re -impor, terkena pemeriksaan
acak, dan barang impor tertentu yang ditentukan pemerintah. Penetapan
jalur merah mengikuti beberapa kriteria seperti, importir baru,
importir/barang impor termasuk kategori dengan risiko tinggi, barang
impor sementara, barang re -impor, terkena pemeriksaan acak, dan barang
impor tertentu yang ditentukan pemerintah

11
2. Jalur kuning, yaitu mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan tidak dijalankan pemeriksaan fisik. Tetapi barang
impor itu tentu dilakukan penelitian dokumen sebelum diterbitkannya
SPPB. Ditetapkannya jalur kuning pada saat importir dengan risiko tinggi
melakukan impor komoditas dengan risiko rendah, importir dengan risiko
menengah melakukan impor komoditas dengan risiko menengah, atau
Mita non prioritas mengimpor komoditas dengan risiko tinggi.Penetapan
jalur kuning, juga bisa dilakukan ketika ada kekurangan pada dokumen
pemberitahuan pabean berikut dokumen pelengkapnya, juga ada
persyaratan administrasi lain yang masih kurang dan harus dilengkapi oleh
importir.
3. Jalur hijau, yaitu mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran
barang impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik. Tetapi tentu
dilakukan penelitian dokumen sesudah diterbitkannya SPPB.
Ditetapkannya jalur hijau ketika importir dengan risiko menengah
mengimpor barang dengan risiko rendah, importir dengan risiko rendah
mengimpor barang dengan risiko rendah atau menengah. Jalur hijau juga
ditentukan apabila importir atau barang yang diimpor tidak masuk
kedalam kriteria jalur kuning dan merah.
4. Jalur Mita atau jalur prioritas. jalur ini dikhususkan untuk mitra utama
(Mita), selaku importir yang diseleksi dan ditentukan Direktur Teknis
Kepabeanan atas nama Dirjen Bea dan Cukai. Pada jalur ini dibagi
menjadi dua diantaranya, jalur Mita prioritas dan non prioritas. Jalur Mita
prioritas dan non prioritas keduanya sebagai mekanisme pelayanan dan
pengawasan pengeluaran barang impor dengan langsung diterbitkan SPBB
tidak dijalankan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen. Pemerintah
yang menentukan importir yang menggunakan jalur ini.

2.4 Perbedaan Kawasan berikat & Kawasan pabean


Indikator Kawasan berikat Kawasan pabean
Definisi : Kawasan berikat adalah Kawasan Pabean adalah

12
TPB untuk menimbun barang kawasan dengan batas-batas
dan atau yang berasal dari tertentu di pelabuhan laut,
TLDDP guna diolah atau bandar udara atau tempat
digabungkan sebelum diekspor lain yang ditetapkan untuk
atau diimpor untuk dijual lalu-lintas barang yang
sepenuhnya berada di
bawah pengawasan
Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai.
Fungsi : Kawasan Berikat fungsi kawasan
memiliki fungsi sebagai tempat pabean adalah sebagai
penyimpanan, penimbunan, tempat lalu lintas barang
dan juga pengolahan barang termasuk penimbunan
yang berasal dari luar negeri sementara. Kawasan pabean
maupun yang berasal dari juga sebagai tempat untuk
dalam negeri. Kawasan ini melakukan pemeriksaan
pada dasarnya merupakan fisik atas barang yang
tempat untuk melakukan hendak diimpor atau
kegiatan industri dan diekspor.
manufaktur dengan tujuan
untuk ekspor impor.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

Kawasan
Berikat.bcternate.beacukai.go.id.2018.2022.https://bcternate.beacukai.
go.id/kawasan-berikat/
Mengenal Kawasan Berikat dan Fasilitas yang
Diberikan.pajakku.com.14 Juli 2021.14 April 2022.
https://www.pajakku.com/read/60d4312c58d6727b1651ac2f/Mengena
l-Kawasan-Berikat-dan-Fasilitas-yang-Diberikan
Kawasan Berikat Nusantara.id.wikipedia.org.8 Februari 2022.14 April
2022.https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_Berikat_Nusantara
Dapat Fasilitas PPN Tidak Dipungut di Kawasan Berikat, Apa
Syaratnya.news.ddtc.co.id. 12 Januari 2022.14 April 2022.
https://news.ddtc.co.id/dapat-fasilitas-ppn-tidak-dipungut-di-kawasan-
berikat-apa-syaratnya-36046
Jalur Merah, Kuning, Hijau dan Mita dalam Pemeriksaan
Pabean.pajakonline.com.3 Februari 2022.14 April
2022.https://www.pajakonline.com/jalur-merah-kuning-hijau-dan-
mita-dalam-pemeriksaan-pabean/

15
Bisnis Perusahaan.kbn.co.id.5 April 2020.14 April
2022.http://kbn.co.id/article/bisnis-perusahaan-MTA=
Pengertian Kawasan Pabean.beacukai.go.id.23 Juni 2011.14 April
2022.https://www.beacukai.go.id/faq/pengertian-kawasan-
pabean.html
Apa itu Kawasan Pabean? ini Penjelasan
Lengkapnya.caritahu.kontan.co.id.25 Agustus 2020.14 April
2022.https://caritahu.kontan.co.id/news/apa-itu-kawasan-pabean-ini-
penjelasan-lengkapnya?page=all

16

Anda mungkin juga menyukai