Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SURVEI PT PELABUHAN TANJUNG PRIOK BANTEN

(Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelabuhan)

Dosen Pengampu:
Dr. Subekti, ST., MT,

Disusun Oleh:
Rizki Januardi (3336200020)
Effaranch (3336210054)
Achmad Faisal (3336200060)
Demas Ariangga (3336200084)
Mulyanah (3336210003)
Sakti Setia Negara (3336210051)
Laura Nur Komala (3336210052)

JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Survei Pelabuhan dengan
baik.

Laporan ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari pihak yang turut membantu
penyelesaian laporan. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu penyelesaian dari laporan kami.

Kami selaku penulis menyadari adanya kekurangan baik dalam segi penyusunan
bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan
informasi dan bermanfaat bagi pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Cilegon, Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.2 Tujuan.............................................................................................2
BAB II HASIL LAPORAN
2.1 Kegiatan di Pelabuhan Tanjung Periok Banten..............................3
2.2 Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Perencanaan Pelabuhan...........5
2.2 Fasilitas dan Alat Pelabuhan...........................................................7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................11
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya adalah perairan
dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan jalur perdagangan
internasional berbasis transportasi laut. Sehingga, peran pelabuhan sebagai pintu
perdagangan ekonomi internasional sangatlah vital bagi kegiatan ekonomi Indonesia.

Pelabuhan adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan pemindahan barang dari satu
tempat ke tempat lainnya yang diangkut melalui jalur transportasi laut, dimana
prosesnya berawal di pelabuhan muat dan berakhir di pelabuhan tujuan. Secara umum
fungsi Pelabuhan dapat disebutkan sebagai tempat pertemuan (interface), pintu
gerbang (gate way), entitas industri (industry entity) dan tempat bertemunya berbagai
bentuk moda transportasi. Pelabuhan laut merupakan salah satu faktor pendukung
berkembangnya suatu daerah yang secara langsung juga akan berdampak kepada
berkembangnya kegiatan perekonomian daerah atau wilayah setempat. Oleh karena
itu, keberadaan pelabuhan menjadi kunci utama pemerintah untuk menggerakkan
aktivitas ekonomi dan mengundang masuk investasi.

PT Pelabuhan Tanjung Priok atau yang biasa disebut dengan PTP Multipurpose
merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) atau yang
kini bernama Indonesia Port Corporation (IPC). PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP
Multipurpose) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
kepelabuhanan yang melayani bongkar muat kargo, baik dari dalam dan luar negeri.
PTP Multipurpose telah beroperasi selama 7 tahun dan memiliki 10 cabang
pelabuhan yang tersebar di beberapa wilayah strategis di Indonesia.

Provinsi Banten merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang berada di Pulau
Jawa bagian barat dengan luas 9.662,92 km2. Provinsi Banten mempunyai posisi
yang strategis sebagai penghubung darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, dari
8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Pelabuhan Tanjung Priok Banten melayani
kargo yang didominasi oleh Curah Kering. Pelabuhan ini terletak di Jl. Raya
Pelabuhan No.1 Ciwandan, Kepuh, Kec Kiwandan, Kota Cilegon, Banten.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah penukisan laporan ini.
a. Apa saja kegitan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok Banten?
b. Apa saja hal yang harus dipertimbangkan saat perencanaan pelabuhan?
c. Fasilitas dan alat apa saja yang terdapat di Pelabuhan Tanjung Priok Banten?

1.3 Tujuan
Berikut tujuan dari penulisan laporan ini.
a. Mengetahui kegiatan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok Banten.
b. Mengetahui hal-hal yang harus dipertimbangkan saat perencanaan pelabuhan.
c. Mengetahui fasilitas dan alat di Pelabuhan Tanjung Priok Banten.

2
BAB II
HASIL LAPORAN

2.1 Kegiatan di Pelabuhan Tanjung Priok Banten


Ada beberapa kegitan atau layanan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok Banten,
diantaranya sebagai berikut:
a. Layanan Barang
Pelayanan barang atau kargo berupa pelayanan bongkar muat mulai dari kapal
hingga penyerahan ke pemilik barang. Layanan kargo ini terdiri dari jasa dermaga
umum, dermaga khusus, jasa lapangan, dan jasa gudang. Jasa tersebut merupakan
jasa yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaannya,
pelayanan ini bekerja sama dengan anak-anak perusahaan.
Pelabuhan Tanjung Priok Banten menjalankan pelayanan terpadu dalam
menangani layanan barang, menggunakan fasilitas :

1) Dermaga: Bangunan yang dirancang khusus pada suatu pelabuhan yang


digunakan atau tempat kapal untuk ditambatkan atau merapat untuk
melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang kapal.

2) Gudang Penumpukan: Suatu bangunan atau tempat tertutup yang digunakan


untuk menyimpan barang-barang yang berasal dari kapal atau yang akan
dimuat ke kapal.

3) Lapangan Penumpukan: Sebuah lahan terbuka di dalam area terminal yang


digunakan untuk menempatkan atau menumpuk petikemas atau barang
lainnya, yang disusun secara berencana baik barang yang akan dimuat ke
kapal atau pun barang setelah dibongkar dari kapal.

4) Penerimaan/Pengiriman: Pekerjaan memindahkan barang dari timbunan/


tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan
sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau
sebaliknya.
b. Layanan Kapal
Pelayanan kapal merupakan jasa kegiatan operasional kapal mulai dari masuk
hingga keluar pelabuhan. Pelayanan kapal meliputi:

1) Jasa tambat: Jasa yang diberikan untuk kapal yang merapat ke dermaga untuk
melakukan kegiatan bongkar muat barang.

2) Jasa pandu: Jasa yang diberikan untuk kapal keluar masuk menuju dermaga
melalui alur pelabuhan, agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan
selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan.

3) Jasa tunda: Jasa yang diberikan oleh kapal tunda untuk mendorong atau
menarik kapal menuju atau keluar dari dermaga.

4) Jasa pelayanan air, sampah, dan limbah: Jasa yang diberikan untuk pelayanan
air, pengelolaan sampah dan limbah kapal.

c. Layanan Rupa-Rupa
Selain aktif menjalankan kegiatan pengelolaan pelabuhan, Pelabuhan Tanjung
Priok Banten juga berusaha di bidang lain yang relevan seperti menyewakan
tanah, bangunan, dan fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan
kepelabuhanan. Dalam menjalankan kegiatan operasi dan pengusahaan
pelabuhan, Perseroan mengadakan Kerja Sama Mitra Usaha (KSMU) dengan
beberapa mitra usaha dari pihak swasta, seperti kerja sama terminal operator,
kapal tunda, dan pengelolaan fasilitas pelabuhan lainnya.
Pelayanan rupa-rupa merupakan jasa pelayanan yang menunjang kegiatan yang
ada di pelabuhan. Pelayanan rupa-rupa meliputi:

1) Pas Pelabuhan: Biaya masuk area pelabuhan untuk perseorangan dan


kendaraan bermotor.

2) Jasa Pemeliharaan Alat-alat Pelabuhan: Jasa yang diberikan, berupa


persewaan forklift, kran (darat, apung dan listrik), kapal tunda, motor boat,
dan alat pemadam kebakaran

4
3) Jasa Penyewaan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik: Merupakan jasa
persewaan lahan, bangunan, air bersih serta energi listrik.

2.2 Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perencanaan Pelabuhan


Dalam perencanaan pembangunan pelabuhan ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan sehubungan dengan kondisi lapangan yang ada, antara lain:

a. Topografi dan situasi


Keadaan topografi daratan dan bawah laut harus memungkinkan untuk
membangunsuatu pelabuhan dan kemungkinan untuk 16 pengembangan di masa
datang. Daerah daratan harus cukup luas untuk membangun suatu fasilitas
pelabuhan seperti dermaga, jalan, gudang dan juga daerah industri. Apabila
daerah daratan sempit maka pantai harus cukup luas dan dangkal untuk
memungkinkan perluasan daratan dengan melakuka penimbunan pantai tersebut.
Daerah yang akan digunakan untuk perairan pelabuhan harus mempunyai
kedalaman yang cukup sehingga kapal-kapal dapat masuk ke pelabuhan.
b. Angin
Angin adalah sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi.
Gerkan udara ini disebabkan oleh perubahan temperatur atmosfer. Dalam
perencanaan pelabuhan angin sangat berpengaruh karena:
1) Memberikan Pergerakan tambahan kapal saat hendak merapat ke dermaga.
2) Memberikan gaya horizontal terhadap bangunan pelabuhan
3) Mengakibatkan terjadinya gelombang laut yang menimbulkan gaya pada
bagunan pelabuhan.
4) Mempengaruhi kecepatan arus, di mana kecepatan arus yang rendah dapat
menimbulkan sendimentasi.
c. Pasang Surut
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya
gaya tarik benda-benda bumi di langit. Terutama matahari dan bulan terhadap
massa air laut di bumi. Meskipun massa 17 bulan jauh lebih kecil dari massa
matahari, tetapi karena jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh

5
gaya tarik bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari.
pengetahuan tentang pasang surut sangat penting dalam perencanaan pelabuhan.
Elevasi muka air tertinggi (pasang) dan terendah (surut) sangat penting untuk
merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan. Sebagai contoh, elevasi puncak
bangunan pemecah gelombang, dernaga, dsb. Ditentukan oleh elevasi muka air
pasang, sementara kedalaman alur pelayaran/pelabuhan ditentukan oleh muka air
surut.
d. Gelombang
Gelombang merupakan faktor terpenting dalam perencanaan pelabuhan.
Gelombang di laur bisa dibangkitkan oleh angin (gelombang angin), gaya tarik
matahari dan bulan (pasang surut), letusan gunung berapi atau gempa di laut
(tsunami) kapal bergeran dan sebagainya.
Gelombang digunakan untuk merencanakan bagunan-bangunan pelabuhan sperti
pemecah gelombang, studi ketenangan di pelabuhan dan fasilita-fasilitas
pelabuhan lainnya.
Gelombang tersebut akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada banguna
pelabuhan. Selain itu gelombang juga bias menimbulkan arus dan transport
sendimentasi di daerah pantai.
e. Kondisi Tanah
Kondisi tanah ini juga sangat penting karena akan sangat menentukan jenis dan
ukuran dimensi pondasi yang akan dipilih 18 dalam perencanaan pembangunan
pelabuhan berdasarkan daya dukung tanah di sekitar lokasi pembangunan.
f. Karakterisrik kapal
Karakteristik kapal yang dimaksud adalah ukuran-ukuran kapal dan jumlah kapal
yang sangat mempengaruhi ukuran dermaga, kedalaman kolam pelabuhan dan
gelombang yang ditimbulkan dari kapal tersebut. Luas minimum pelabuhan
adalah ruang yang diperlukan untuk dermaga ditambah dengan kolam putar
(turning basin) yang terletak di depannya. Ukuran kolam putar tergantung pada
pada ukuran kapal dan kemudahan gerak berputar kapal yang dapat dibedakan
dalam empat macam:

6
1) Ukuran ruang optimum untuk dapat berputar dengan mudah memerlukan
diameter empat kali panjang kapal.
2) Ruang putaran kecil yang mempunyai diameter kurang dari dua kali panjang
kapal.
3) Ukuran menengah ruang putar dengan sedikit kesulitan dalam berputar
mempunyai diameter dua kali panjang kapal.
4) Ukuran minimum ruang putaran harus mempunyai diameter 20% lebih
panjang dari panjang kapal terbesar yang menggunakannya.

2.3 Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan


Ada beberapa fasilitas dermaga dan alat yang terdapat di Pelabuhan Ciwandan, yaitu
sebagai berikut:
a. Fasilitas Dermaga
Terdapat tujuh dermaga yang memiliki panjang dan lebar berbeda.
1) Dermaga 1
Panjang : 122 m
Lebar : 19 m
Tipe Kargo : Multipurpose
Kedalaman Kolam : - 9,00 MLWS
Konstruksi : Tiang pancang baja 508 mm plat lantai, balok dan
poer dari beton bertulang
Kapasitas : 3-5 ton/m2
Tahun Pembuatan :1987 dioperasikan 1988
2) Dermaga 2
Tipe Kargo : Curah kering non pangan atau general cargo
Fungsi : Bertambat kapal yang akan melakukan bongkar batu
bara
Panjang : 38 m
Lebar : 17 m
Kedalaman Kolam : - 7,00 MLWS

7
Konstruksi : Tiang pancang, plat lantai, balok dan poer dari beton
bertulang
Kapasitas : 3 ton/m2
Tahun Pembuatan : 1989 dioperasikan 1990
3) Dermaga 3
Tipe Kargo : Curah kering non pangan atau general cargo
Fungsi : Bertambat kapal yang akan melakukan bongkar batu
bara
Panjang : 38 m
Lebar : 19 m
Kedalaman Kolam : - 7,00 MLWS
Konstruksi : Tiang pancang, plat lantai, balok dan poer dari beton
bertulang
Kapasitas : 3 ton/m2
Tahun Pembuatan : 1992 dioperasikan 1993
4) Dermaga 4
Tipe Kargo : Jetty Curah Cair
Fungsi : Bertambat kapal yang akan melakukan bongkar curah
cair
Panjang : 26 m
Lebar : 10 m
Kedalaman Kolam : - 9,00 MLWS
Konstruksi : Tiang pancang baja 606,09 m, plat lantai, balok dan
poer dari beton bertulang
Kapasitas : 3 ton /m2
Tahun Pembuatan : 1995 dioperasikan 1996
5) Dermaga 5
Tipe Kargo : Multipurpose
Fungsi : Bertambat kapal yang akan melakukan bongkar muat
cargo dan bulk cargo

8
Panjang : 202,50 m
Lebar : 33 m
Kedalaman Kolam : - 15,00 MLWS
Konstruksi : Tiang pancang baja 606,09 m, plat lantai, balok dan
poer dari beton bertulang
Kapasitas : 3-5 ton/m2
Tahun Pembuatan : 1995 dioperasikan 1996
6) Dermaga 6
Tipe Kargo : Curah kering non pangan atau general cargo
Fungsi : Bertambat kapal yang akan melakukan bongkar batu
bara
Panjang : 38 m
Lebar : 19 m
Kedalaman Kolam : - 7,00 MLWS
Konstruksi : Tiang pancang, plat lantai, balok dan poer dari beton
bertulang
Kapasitas : 3 ton/m2
Tahun Pembuatan : 2002 dioperasikan 2002
Pinggiran Talud
Panjang : 580,00 m
Alur Pelayaran : Laut Lepas
Kolam Pelabuhan
Luas : 5,72 Ha
Kedalaman : −7,00 – (−12,00) MLWS
Pasang Tertinggi : 1,20 m
Pasang Terendah : 0,00 m
b. Fasilitas Gudang
1) Gudang ex-portindo
Luas : 1752 m2
Komoditi : Curah kering dan general cargo

9
2) Gudang 1
Luas : 1500 m2
Komoditi : Curah kering dan general cargo
3) Gudang Curah Kering
Luas : 11684 m2
Komoditi : Curah kering dan pangan
c. Fasilitas Lapangan
1) Lapangan Pemupukan Ex-Pertindo
Luas : 4283 m2
Komoditi : General cargo
2) Lapangang Pemupukan TPS 1
Luas : 8407 m2
Komoditi : General cargo
d. Fasilitas Alat
1) Kapal tunda (terdapat 7 unit)
2) Gantry lufing crane (terdapat 8 unit)
3) Wheel loader (terdapat 4 unit)
4) Excavator ( terdapat 5 unit)
5) Jembatan tambang (terdapat 6 unit)
6) Hopper (terdapat 8 unit)
7) Overhead crane (terdapat 1 unit)
8) Truck dan chassis lowbed (terdapat 1 unit)
9) Harbor mobile crane (terdapat 2 mobile)
10) Grab (terdapat 4 unit)
11) Rampdoor (terdapat 2 unit)
12) Forklift diesel (terdapat 9 unit)

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan pada penulisa laporan ini.
a. Kegitan atau layanan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok Banten, yaitu
layanan barang atau kargo, layanan kapal (kegiatan operasional kapal keluar dan
masuk), dan layanan rupa-rupa (pas pelabuhan, pemeliharaan alat atau barang
pelabuhan, dan penyewaan atau tanah atau bangunan.
b. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencaan pelabuhan yaitu topografi,
angin, gelombang, pasang surut, karasteristik kapal, dan kondisi tanah.
c. Fasilitas yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok Banten yaitu 6 dermaga, 3 gudang,
2 lapangan, serta alat seperti kapal tunda, gantry luffing crane, wheel loader,
jembatan tambang, dan lainnya.

3.2 Saran
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai