MANAJEMEN PELABUHAN
Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
MANADO
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Pelabuhan.
Manado, 2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…...…………………………………………………………..............……1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...…………….2
BAB I……………………………………………………………………………………………...3
PENDAHULUAN………………………………………………………………………...............3
BAB II………………………………..…………………………………………………................6
PEMBAHASAN…………………………………………………………..………………………6
2.1 PELINDO…………………………………………………………………...………………..6
PENDAHULUAN
PT Pelabuhan Indonesia I atau yang kerap disebut Pelindo I adalah salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang jasa. Berdirinya Pelindo
sebagai perusahaan hasil integrasi ini adalah inisiatif strategis pemerintah selaku
pemegang saham untuk mewujudkan konektivitas nasional dan jaringan ekosistem
logistik yang lebih kuat, konektivitas maritim baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pelabuhan Kuala Tanjung salah satunya yang merupakan Pelabuhan yang dikelola
oleh PELINDO, dan saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung masih sementara dalam proses
konstruksinya. Nantinya, pelabuhan ini mampu menampung 60 juta TEUs (unit setara
dua puluh kaki) per tahun sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia Barat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu PELINDO ?
2. Bagaimana peran dan keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Indonesia ?
3. Kegiatan apa saja yang terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung ?
4. Bagaimana proses bisnis di Pelabuhan Kuala Tanjung ?
5. Struktur organisasi di Pelabuhan Kuala Tanjung ?
1.3 TUJUAN
Untuk memperdalam wawasan dan mengetahui lebih dalam tentang PELINDO dan untuk
mengetahui keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Indonesia, serta dengan konstruksi
yang sedang berjalan apa kegiatan-kegiatan yang terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PELINDO
a. PT PELINDO
Perusahaan yang dibentuk oleh Pemerintah sejak tahun 1960 ini telah berubah status
usaha dari PN sejak pendiriannya berlanjut menjadi Perum pada tahun 1983 dan akhirnya
menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1992. Perubahan status usaha itu tak lepas dari
gegap gempitanya Pelindo untuk menjalankan fungsinya sebagai pelaksana teknis
kegiatan logistik dibidang kepelabuhanan, yaitu membangun Pelabuhan terbesar di
Indonesia, Tanjung Priok. Pencapaian sukses pernah diraih perusahaan ini sebagai The
Best Port Practices in Asia-Pacific Region pada Tahun 1980an. Namun, tidak lepas juga
akibat tidak adanya perkembangan signifikan dalam kegiatannya membuat Pelindo
tertinggal dan terkucil. Meski cukup ironis untuk diketahui, Pelindo tidak malu untuk
menghadapi perubahan dan bergerak bersama dengan perubahan dengan berubah.
Kawasan pelabuhan diperluas, fasilitas pelabuhan diperbarui dan tata kelola manajemen
perusahaan dirombak total untuk menciptakan gerak usaha yang lebih adaptabel, resilien
dan progresif dalam perkembangannya sebagai pengelola pintu perdagangan Indonesia.
Kini, setelah menjalani serangkaian penataan, revitalisasi dan transformasi, Pelindo hadir
menjadi pengelola dan pengembang kegiatan logistik, tidak hanya sekadar pelabuhan
tetapi juga berbagai usaha yang terkait dengan logistik sebagai energi perdagangan
Indonesia.
c. BIDANG USAHA
Perairan dan kolam pelabuhan untuk lalu lintas pelayaran dan tempat kapal
berlabuh;
Pelayanan pemanduan dan penundaan kapal keluar masuk pelabuhan, olah
gerak kapal di dalam kolam serta jasa pemanduan dan penundaan dari satu
pelabuhan ke pelabuhan lainnya;
Fasilitas untuk kapal bertambat serta melakukan bongkar muat barang dan
hewan;
Fasilitas pergudangan dan lapangan penumpukan;
Terminal konvensional, terminal petikemas, dan terminal curah untuk
melayani bongkar muat komoditas sesuai jenisnya;
Terminal penumpang untuk pelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang
kapal laut;
Fasilitas listrik, air minum dan telepon untuk kapal dan umum di daerah
lingkungan kerja pelabuhan;
Lahan untuk industri, bangunan dan ruang perkantoran umum;
Pendidikan dan latihan yang berkaitan dengan kegiatan kepelabuhanan.
Jasa Barang serta pusat lalu lintas
2.2 PELABUHAN KUALA TANJUNG
Pelabuhan Kuala Tanjung adalah pelabuhan laut yang masih dalam konstruksi
di Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Indonesia. Ground breaking Pelabuhan Kuala
Tanjung telah dilakukan pada 27 Januari 2015. Setelah selesai pelabuhan dapat
menampung 60 juta TEUs (unit setara dua puluh kaki) per tahun sebagai pelabuhan
terbesar di Indonesia Barat, lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
Peran keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Indonesia yaitu sebagai pintu masuk atau
keluar barang impor dan ekspor Indonesia, terutama kepentingan wilayah Indonesia
Barat. Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung, di bibir selat Malaka, di Kabupaten Batu
Bara, Sumatra Utara kini semakin penting dan strategis.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 tetap fokus dalam menjalankan
program Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung
sebagai Pelabuhan Hub Internasional sebagaimana yang diharapkan pemerintah.
Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam 4 tahap, yaitu tahap I
Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung (2015-2017), tahap II
Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018), tahap III Pengembangan
Dedicated/Hub Port (2017-2019) dan Tahap IV pengembangan kawasan industri
terintegrasi (2021-2023).
Transiter Forklift
Kolam Dermaga
PROFIL
Profil UPT kantor kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan kelas V Kuala Tanjung
merupakan Unit pelaksana Teknis di bawah Direktoral Jenderal Perhubungan Laut ,
Kementerian Perhubungan. melaksanakan tugas pengawasan, penegakan hukum di
bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koodinasi kegiatan pemerintahan di
pelabuhan serta pengaturan , pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan
pada pelabuhan yang di usahakan secara komersial.
Sesuai NAWACITA