Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PELABUHAN

Dosen Pengajar :

MEIKE KUMAAT ST, MT

Disusun Oleh :

MICHAELA C. PONTOH (20021101030)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK 2022

MANADO
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Pelabuhan.

Sebelumnya penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya


kepada nci Meike Kumaat ST, MT selaku dosen mata kuliah Manajemen
Pelabuhan yang memberikan arahan dan bimbingannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis
sangat berharap dukungan serta sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun
saran yang membangun.

Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya selalu.


Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi
penulis pada khususnya maupun bagi yang memerlukan.

Manado, 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…...…………………………………………………………..............……1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...…………….2

BAB I……………………………………………………………………………………………...3

PENDAHULUAN………………………………………………………………………...............3

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………...............4


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………...…...5
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………...............5

BAB II………………………………..…………………………………………………................6

PEMBAHASAN…………………………………………………………..………………………6

2.1 PELINDO…………………………………………………………………...………………..6

2.2 PELABUHAN KUALA TANJUNG……………………………………………...………….9

2.3 KEGIATAN YANG TERJADI DI PEABUHAN KUALA TANJUNG…………................12

2.4 PROSES BISNIS DI PELABUHAN KUALA TANJUNG…………………………………12

2.5 STRUKTUR ORGANISASI DI PELABUHAN UALA TANJUNG……………………….14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelabuhan, menurut Pasal 1 UU No.21 Tahun 1992 tentang Pelayaran, merupakan


tempat yang terdiri dari daratan dan perairan dengan batas-batas tertentu, di mana
berlangsung kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi. Kegiatan-kegiatan
menyangkut kapal-kapal yang bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, fasilitas keselamatan pelayaran, serta sebagai tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi.

Menurut Bambang Triatmojo dalam bukunya “perencanaan pelabuhan” pengertian


pelabuhan adalah perairan yang terlindungi terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan
fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal bertambat untuk bongkar muat
barang, crane untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat
penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya gudang – gudang dimana menunggu
pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan ( Bambang Triatmojo, 2010 , Hal. 3 ).

PT Pelabuhan Indonesia I atau yang kerap disebut Pelindo I adalah salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang jasa. Berdirinya Pelindo
sebagai perusahaan hasil integrasi ini adalah inisiatif strategis pemerintah selaku
pemegang saham untuk mewujudkan konektivitas nasional dan jaringan ekosistem
logistik yang lebih kuat, konektivitas maritim baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Pelabuhan Kuala Tanjung salah satunya yang merupakan Pelabuhan yang dikelola
oleh PELINDO, dan saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung masih sementara dalam proses
konstruksinya. Nantinya, pelabuhan ini mampu menampung 60 juta TEUs (unit setara
dua puluh kaki) per tahun sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia Barat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu PELINDO ?
2. Bagaimana peran dan keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Indonesia ?
3. Kegiatan apa saja yang terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung ?
4. Bagaimana proses bisnis di Pelabuhan Kuala Tanjung ?
5. Struktur organisasi di Pelabuhan Kuala Tanjung ?

1.3 TUJUAN

Untuk memperdalam wawasan dan mengetahui lebih dalam tentang PELINDO dan untuk
mengetahui keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Indonesia, serta dengan konstruksi
yang sedang berjalan apa kegiatan-kegiatan yang terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PELINDO

a. PT PELINDO

Berbasis di negara kepulauan terbesar dengan sejarah panjang pengaruh maritimnya di


dunia, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) adalah pelabuhan kelas dunia yang menawarkan
anda layanan terintegrasi antar pelabuhan di Indonesia. Pelindo merupakan perusahaan
hasil integrasi dari empat (4) BUMN pelabuhan yaitu PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo
II (Persero), PT Pelindo III (Persero) dan PT Pelindo IV (Persero) yang resmi berdiri
pada tanggal 1 Oktober 2021.

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (disingkat Pelindo) adalah sebuah badan usaha


milik negara Indonesia yang bergerak di bidang logistik, terutama pengelolaan dan
pengembangan pelabuhan. Saat ini, perusahaan ini mengoperasikan 94 Pelabuhan yang
terletak di 32 Provinsi Indonesia. Dari Sumatra Barat hingga Jawa Barat, Pelindo menjadi
salah satu BUMN strategis dimana seluruh pelabuhan yang dikelola memiliki posisi yang
signifikan dalam perhubungan jaringan perdagangan internasional berbasis transportasi
laut.

Perusahaan yang dibentuk oleh Pemerintah sejak tahun 1960 ini telah berubah status
usaha dari PN sejak pendiriannya berlanjut menjadi Perum pada tahun 1983 dan akhirnya
menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1992. Perubahan status usaha itu tak lepas dari
gegap gempitanya Pelindo untuk menjalankan fungsinya sebagai pelaksana teknis
kegiatan logistik dibidang kepelabuhanan, yaitu membangun Pelabuhan terbesar di
Indonesia, Tanjung Priok. Pencapaian sukses pernah diraih perusahaan ini sebagai The
Best Port Practices in Asia-Pacific Region pada Tahun 1980an. Namun, tidak lepas juga
akibat tidak adanya perkembangan signifikan dalam kegiatannya membuat Pelindo
tertinggal dan terkucil. Meski cukup ironis untuk diketahui, Pelindo tidak malu untuk
menghadapi perubahan dan bergerak bersama dengan perubahan dengan berubah.
Kawasan pelabuhan diperluas, fasilitas pelabuhan diperbarui dan tata kelola manajemen
perusahaan dirombak total untuk menciptakan gerak usaha yang lebih adaptabel, resilien
dan progresif dalam perkembangannya sebagai pengelola pintu perdagangan Indonesia.
Kini, setelah menjalani serangkaian penataan, revitalisasi dan transformasi, Pelindo hadir
menjadi pengelola dan pengembang kegiatan logistik, tidak hanya sekadar pelabuhan
tetapi juga berbagai usaha yang terkait dengan logistik sebagai energi perdagangan
Indonesia.

Untuk menjalankan bisnisnya, Pelindo ditunjang oleh 4 unit bisnis yaitu:

1. Pelindo Terminal Petikemas


2. Pelindo Multi Terminal
3. Pelindo Jasa Maritim
4. Pelindo Solusi Logistik
b. VISI DAN MISI PELINDO
VISI : MENJADI PEMIMPIN EKOSISTEM MARITIM TERINTEGRASI
DAN BERKELAS DUNIA.
MISI : MEWUJUDKAN JARINGAN EKOSISTEM MARITIM NASIONAL
MELALUI PENINGKATAN KONEKTIVITAS PELAYANAN GUNA
MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA.

c. BIDANG USAHA

Bidang usaha Pelindo meliputi penyediaan dan pengusahaan:

 Perairan dan kolam pelabuhan untuk lalu lintas pelayaran dan tempat kapal
berlabuh;
 Pelayanan pemanduan dan penundaan kapal keluar masuk pelabuhan, olah
gerak kapal di dalam kolam serta jasa pemanduan dan penundaan dari satu
pelabuhan ke pelabuhan lainnya;
 Fasilitas untuk kapal bertambat serta melakukan bongkar muat barang dan
hewan;
 Fasilitas pergudangan dan lapangan penumpukan;
 Terminal konvensional, terminal petikemas, dan terminal curah untuk
melayani bongkar muat komoditas sesuai jenisnya;
 Terminal penumpang untuk pelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang
kapal laut;
 Fasilitas listrik, air minum dan telepon untuk kapal dan umum di daerah
lingkungan kerja pelabuhan;
 Lahan untuk industri, bangunan dan ruang perkantoran umum;
 Pendidikan dan latihan yang berkaitan dengan kegiatan kepelabuhanan.
 Jasa Barang serta pusat lalu lintas
2.2 PELABUHAN KUALA TANJUNG

Pelabuhan Kuala Tanjung adalah pelabuhan laut yang masih dalam konstruksi
di Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Indonesia. Ground breaking Pelabuhan Kuala
Tanjung telah dilakukan pada 27 Januari 2015. Setelah selesai pelabuhan dapat
menampung 60 juta TEUs (unit setara dua puluh kaki) per tahun sebagai pelabuhan
terbesar di Indonesia Barat, lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Peran keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung di Indonesia yaitu sebagai pintu masuk atau
keluar barang impor dan ekspor Indonesia, terutama kepentingan wilayah Indonesia
Barat. Keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung, di bibir selat Malaka, di Kabupaten Batu
Bara, Sumatra Utara kini semakin penting dan strategis.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 tetap fokus dalam menjalankan
program Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk mewujudkan Kuala Tanjung
sebagai Pelabuhan Hub Internasional sebagaimana yang diharapkan pemerintah.
Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam 4 tahap, yaitu tahap I
Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung (2015-2017), tahap II
Pengembangan Kawasan Industri 3000 Ha (2016-2018), tahap III Pengembangan
Dedicated/Hub Port (2017-2019) dan Tahap IV pengembangan kawasan industri
terintegrasi (2021-2023).

Mengembangkan Kuala Tanjung merupakan kunci untuk mengembangkan sektor


logistik Indonesia. Letak strategis wilayah kerja Pelindo 1 yang berhadapan langsung
dengan Selat Malaka, yang juga merupakan alur terpadat di dunia, adalah potensi dan
peluang yang harus dikembangkan, dan saat ini program pembangunannya juga didukung
penuh oleh segenap lapisan stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat.
Terkait kebijakan penetapan status Pelabuhan Hub Internasional Peti Kemas, Pelindo 1
percaya bahwa pada saatnya nanti ketika Pelabuhan Kuala Tanjung telah selesai
dikembangkan dan siap beroperasi, tentu Kementerian Perhubungan akan memberikan
status sebagai Pelabuhan Hub Internasional.
Industry Utama di Kawasan Industri Kuala Tanjung antara lain: minyak sawit, produk
makanan, minuman, ban/produk karet lainnya, besi baja, aluminium, semen, spare part
kendaraan, dan alas kaki. Pelabuhan ini dibangun bekerjasama dengan Pelabuhan
Rotterdam, Belanda, dan Pelabuhan Dubai, menelan bea total sekitar Rp 34 triliun.
Nantinya Kuala Tanjung akan menjadi pusat transit terbesar di Indonesia.

Pembangunan kawasan terbagi menjadi 4 tahap yaitu :

1. Pengembangan multipurpose terminal (2015 – 2019)


2. Pengembangan kawasan industri (2015 – 2030)
3. Pengembangan Hub internasional (2030 – 2040)
4. Pengembangan Kuala Tanjung sebagai integrated urban area (2040 – 2050)

Fasilitas di Pelabuhan Kuala Tanjung :

Kapal Pandu xxx Kapal Tunda

Kapal Kepil Kapal Survey

Kapal Gandeng Tongkang Air

Kapal Sampah Kontainer Crane

Transiter Forklift

Top Loader Side Loader

Truck Chasis Lapangan Peti Kemas

Transiter Lapangan Super Trucker

Head Truck Lapangan Panjang Pelabuhan

Lebar Pelabuhan Kedalaman

Kolam Dermaga

Unit Gudang Lapangan Penumpukan


2.3 KEGIATAN YANG TERJADI DI PELABUHAN KUALA TANJUNG
- Peningkatan bongkar muat peti kemas yang signifkan terjadi di Pelabuhan Kuala
Tanjung, dengan pertumbuhan sebesar 125 persen. Pelabuhan Kuala Tanjung saat
ini telah dilengkapi dengan fasilitas kepelabuhanan yang lengkap dan modern
dengan didukung system IT yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan
layanan kepada pengguna jasa dan meningkatkan kecepatan proses bongkar muat.

2.4 PROSES BISNIS DI PELABUHAN KUALA TANJUNG

- Pertumbuhan positif Pelabuhan Kuala Tanjung yang didukung kapasitasnya yang


besar menarik minat para investor membangun industry, kenaikan throughput
bukan hanya untuk bongkar muat peti kemas saja, juga bongkar muat curah cair
dan general cargo. Realisasi bongkar muat tumbuh 137 persen dari pencapaian
2019 sebesar 102.200 ton. Realisasi bongkar muat general cargo naik 176 persen
dari pencapaian realisasi pada 2019 sebanyak 16.970 ton. Jika dilihat dari realisasi
trafik bongkar muat, terjadi tren pertumbuhan yang positif.
- Rencana ekspor di Pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal dari PT.
Cargil Indonesia rencananya akan mengekspor CPO dan turunannya ke berbagai
negara
- Sebagai kawasan pelabuhan dan kawasan industri (sebagai Kuala Tanjung Port
and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) dengan mengusung tagline Indonesia’s
Logistic and Supply Chain Hub.)
- Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pusat distribusi barang dalam mendukung peran
Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub-internasional. Pelabuhan Kuala Tanjung
diproyeksikan mengambil sebagian transshipment market yang ada di Selat untuk
dapat disinggahi sejumlah kapal berukuran besar dari berbagai negara.
- Proses bisnis infrastruktur Kuala Tanjung Industrial Estate
2.5 STRUKTUR ORGANISASI DI PELABUHAN KUALA TANJUNG

 PROFIL

Profil UPT kantor kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan kelas V Kuala Tanjung
merupakan Unit pelaksana Teknis di bawah Direktoral Jenderal Perhubungan Laut ,
Kementerian Perhubungan. melaksanakan tugas pengawasan, penegakan hukum di
bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, koodinasi kegiatan pemerintahan di
pelabuhan serta pengaturan , pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan
pada pelabuhan yang di usahakan secara komersial.

 VISI DAN MISI

Sesuai NAWACITA

 TUGAS DAN FUNGSI


Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas V Kuala Tanjung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a) Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, sertifikasi


keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan penetapan status
hukum kapal;
b) Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;
c) Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan
kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi
penumpang, pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik
layar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di erairan pelabuhan dan alur
pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar;
d) Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan pemadaman
kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan
perlindungan lingkungan maritim dan penegakan hukum di bidang keselamatan
dan keamanan pelayaran;
e) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan
pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan
keamanan pelayaran;
f) Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja
dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan, serta pengawasan
penggunaannya, pengusulan tarif untuk ditetapkan Menteri;
g) Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan penggunaan lahan daratan
dan perairan pelabuhan, pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur
pelayaran dan jaringan jalan serta Sarana Bantu Navigasi Pelayaran;
h) Pelaksanaan Penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan,
keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;
i) Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan melalui
pemanduan kapal, penyediaan dan / atau pelayanan jasa kepelabuhanan serta
pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan;
j) Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan
jasa Kepelabuhanan; dan
k) Pelaksanaan urusan keuangan, pegawaian dan umum, hukum dan hubungan
masyarakat serta pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai