Dosen Pengampu :
Ir. Senki Desta Galuh ST., MT, IPM
Disusun Oleh :
Deni Alfiandri (2010611048)
Ferdi Achmad Syaputra (2210611073)
Key Maulana Nursatrisna (2210611082)
Salsabila Putri Afriachika (2201611091)
Mohammad Ridha Ardiansyah Putra (2210611105)
Gayuh Maulana Wira Pamungkas (2310611032)
Arya Didansyah (2310611046)
Tasya Ayudya Cindy Maulina (2310611056)
Puji syukur yang saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karuniaNya yang masih memberikan saya kesehatan serta kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Pelabuhan dan Dermaga.
Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah bangunan Teknik sipil dan
Pelabuhan dan Dermaga. Dalam makalah ini, membahas atau menjelaskan apa itu Pelabuhan
dan Dermaga, jenis- jenisnya, fungsinya seperti apa, dan bagaimana contoh gambarnya. kami
berharap dari hasil deskripsi yang berjudul “PELABUHAN DAN DERMAGA” ini dapat
membantu para pembaca mengetahui teori tentang fungsi dari Pelabuhan dan Dermaga, jenis-
jenis bangunan Air, dan gambar Pelabuhan.
Kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam makalah ini terjadi kesalahan
dalam hal berkata kata maupun menjelaskan materi yang di bahas dalam makalah
ini.menyadari bahwa dalam makalah saya ini masih belum sempurna dan masih perlu di
tingkatkan lagi. Oleh karena itu, saya sangat memerlukan saran dan kritik Anda.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Pendahuluan...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Jenis-jenis Pelabuhan.....................................................................................................2
2.2 Fasilitas Pelabuhan........................................................................................................2
2.3 Penyokong Pelabuhan dan Pelabuhan yang ada di Indonesia.......................................3
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penting untuk mencari keseimbangan antara manfaat dan risiko kilang minyak serta
menerapkan teknologi dan praktik terbaik untuk mengurangi dampak negatifnya
pada lingkungan dan masyarakat. Selain itu, langkah-langkah menuju energi yang
lebih berkelanjutan juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi ketergantungan
pada minyak dan gas.
2.3.3 Pelabuhan Ketapang
1) Lokasi Pelabuhan Ketapang
Pelabuhan Ketapang adalah sebuah pelabuhan feri di Desa Ketapang,
Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi yang menghubungkan Pulau Jawa dengan
Pulau Bali via perhubungan laut (Selat Bali). Pelabuhan dapat dicapai dengan
melewati Jalan Gatot Subroto. Pelabuhan Ketapang berada dalam naungan dan
pengelolaan dari ASDP Indonesia Ferry. Pelabuhan ini dipilih para wisatawan
yang ingin menuju Pulau Bali menggunakan jalur darat. Setiap harinya, ratusan
perjalanan kapal feri melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau
Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Bali.
2) Tipe dan Kelas Pelabuhan
Angkutan penyeberangan atau feri adalah sarana utama yang harus dimiliki
oleh setiap pelabuhan penyeberangan. Angkutan ini menghubungkan dua ujung
jalan raya yang dipisahkan oleh sungai yang besar atau laut yang tidak begitu
lebar.
Kapal (ship) adalah kendaraan besar pengangkut penumpang dan barang di
laut, sungai, dan sebagainya seperti halnya sampan atau perahu yang lebih 10
kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci.
Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan
boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi
perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya di mana sebuah perahu
disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau
kebiasaan setempat. (Soerjono, 2015).
Kapal adalah kendaraan air dengan jenis dan bentuk tertentu yang
mengangkut penumpang dan barang melalui perairan menuju kawasan tertentu.
Katakanlah misalnya seperti menyeberang pulau, mengantar barang melalui
jalur laut, maupun digunakan sebagai komponen dalam pasar apung.
Kapal adalah kendaraan besar pengangkut penumpang dan barang di laut.
Kapal (ship) berbeda dengan perahu (boat) berdasarkan ukuran meskipun sama-
sama kendaraan air. UU Nomor 17 tahun 2008 “pengertian kapal adalah
kendaraan air dalam bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan dengan tenaga
angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk
kendaraanyang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air
serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah - pindah”
Kapal adalah “alat apung dengan bentuk dan jenis apapun.” Definisi ini
sangat luas jika dibandingkan dengan pengertian yang terdapat di dalam pasal
309 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang menyebutkan kapal
sebagai “alat berlayar, bagaimanapun namanya, dan apapun sifatnya.
Kapal adalah alat transportasi yang digunakan di laut dengan alat penggerak
berupa tenaga mesin, tenaga manusia, dan bantuan alam. Terdapat berbagai jenis
macam kapal, mulai dari kapal lintas penyebrangan antar pulau hingga untuk
lintas antar samudera. Kapal di bagi beberapa jenis, sebagai berikut :
Kapal Tanker
Kapal Tanker adalah sebuah kapal yang didesain secara khusus untuk
mengangkut atau membawa minyak, cairan kimia, maupun cairan lainnya.
Jenis kapal ini memiliki ciri khusus yaitu memiliki banyak pipa yang berada
di atas dek kapal.
Kapal tanker dibekali dengan sistem keselamatan yang tinggi dan telah
ditetapkannya. Karena bahwa kapal ini membawa jenis muatan yang sangat
berbahaya bagi manusia dan lingkungan, jadi harus berhati – hati jika terjadi
sedikit keselahan dalam kapal ini, maka akan berakibat sangat fatal.
Kapal Cargo
Kapal Cargo adalah kapal yang mengangkut bermacam -macam
muatan berupa barang. Barang yang diangkut biasanya merupakan barang
yang sudah dikemas. Kapal cargo dilengkapi dengan crane pengangkut
barang untuk memudahkan bongkar – muat barang.
Kapal Motor
Penumpang Diperairan Indonesia, dengan banyaknya pulau maka
kapal penumpang untuk angkutan antar pulau sangat dibutuhkan. Sejak
dahulu, pengangkutan di Indonesia didominasi oleh PT. Pelni (Pelayaran
Indonesia), sebuah perusahaan Negara yang didirikan pada tahun 1950
dengan maksud mengganti perusahaan colonial belanda KPM (Koninklijke
Pketvaart Maatschappij) dengan mula-mula Pepuska (Yayasan Penguasaan
Kapal-kapal) yang salah seorang pendirinya adalah Bapak Sunar Suraputra.
Pada tahun 1952 Perpuska berubah nama menjadi Pelni.
Kapal Motor Penumpang adalah kapal yang digunakan untuk angkutan
penumpang. Untuk meningkatkan efisiensi atau melayani keperluan yang
lebih luas kapal penumpang dapat berupa kapal Ro-Ro, ataupun untuk
perjalanan pendek terjadwal dalam bentuk kapal ferry.
Kapal Motor Penumpang adalah kapal yang dirancang untuk muat
bongkar barang ke kapal diatas kendaraan roda. Kapal yang termasuk kapal
penumpang salah satunya adalah jenis RoRo antara lain kapal ferry, kapal
pengangkut mobil (car carrier), kapal general cargo yang beroperasi sebagai
kapal RoRo. Namun hal itu banyak gunanya karena semua yang dapat
diletakkan diatas kendaraan beroda dapat masuk, termasuk petikemas dengan
kendaraan penariknya, muatan berat, project cargo, muatan oversize, dan lain
sebagainya. Kapal RoRo masih dapat beroperasi di pelabuhan yang
mengalami kongesti.
3) Bangunan yang ada pada Pelabuhan
Lahan parkir
Area parker ASDP Luas area parker pelabuhan penyebrangan Ketapang –
Gilimanuk dihitung berdasarkan rumus: B=b x n x N x X x y (m2 )
Keterangan :
B : luas parker menyebrang
b : area parker per kendaraan
n : Jumlah kendaraan per kapal
N : Jumlah kapal sandar/ bertolak dalam waktu bersamaan
X : rasio antara jumlah penumpang terbanyak dalam satu hari dengan jumlah
penumpang per kapal
Y : fluktuasi rasio Luas areal parkir yang dibutuhkan pada saat keadaan
normal
B = bxnxNxXxy (m2 )
= {(19 x 2,5)+(80 x 25)+(27 x 25)+(49 x45)}x 3x0,532x0,322 = 2533 m2
Jadi luas areal parkir yang dibutuhkan pada keadaan normal =2533m2 Luas
areal parkir yang ada di pelabuhan penyeberangan Ketapang - Gilimanuk
berdasarkan perhitungan pengukuran di lapangan 8302 m2 . Keadaan
Liburan memerlukan area seluas 8563 m2 sedangkan luas lahan parkir di
ASDP seluas 8302 m2 . Hal ini berarti pada keadaan liburan kendaraan tidak
dapat ditampung di areal parkir ASDP. Keadaan Lebaran memerlukan area
seluas 11108m2 sedangkan luas lahan parkir di ASDP seluas 8302 m2 . Hal
ini berarti pada keadaan lebaran kendaraan tidak dapat ditampung di areal
parkir ASDP.
Luas area parkir LCM dihitung berdasarkan rumus :
B=b x n x N x X x y ( m2 )
keterangan :
B : luas parkir menyeberang
b : area parkir per kendaraan
n : jumlah kendaraan per kapal
N : jumlah kapal sandar/bertolak dalam waktu bersamaan
X : rasio antara jumlah penumpang terbanyak dalam satu hari dengan jumlah
penumpang per kapal
Y : fluktuasi rasio
Luas areal parkir yang dibutuhkan pada saat keadaan normal B =
bxnxNxXxy ( m2 )
= {(30x2,5) + (25x25)+(30x25)+(65x45)+(l5x45)}x 2x0,263x0,17 = 412 m2
Jadi luas areal parkir yang dibutuhkan pada keadaan normal = 412 M2
Luas areal parkir yang ada di LCM berdasarkan perhitungan pengukuran di
lapangan 9029 m2. Ruang tunggu
Luas ruang tunggu yang dibutuhkan menggunakan metode perhitungan
sebagai berikut:
A = axnxN xX xy ( m2 )
Keterangan : A : luas ruang tunggu
a : area untuk per orangan ( umumnya a = 1,2 m2 /orang )
n : jumlah penumpang per kapal
N : jumlah kapal sandar / bertolak dalam waktu bersamaan
Jadi luas total ruang tunggu pelabuhan penyebrangan KetapangGilimanuk
adalah 521,35m2. Dari hasil perhirungan data – data pada saat keadaan
normal, lebaran dan liburan jika dibandingkan dengan luas ruang tunggu dari
hasil pengukuran dilapangan diketahuibahwa fasilitas ruang tunggu yang ada
di pelabuhan penyebrangan ketapang - Gilimanuk dapat menampung jumlah
penumpang pada saat – saat tersebut.
2.3.4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA