Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Akses Penyebrangan Kapal Laut di Desa Mapaga

Mata Kuliah: Sejarah Sosial

DOSEN PEGAMPU:

Dr. Lukman, M.Hum

Dr. Idrus Rore, S.Pd., S.H., M.Pd

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1

Alfiyah Nur Hidayah A31122072

Susi Safitri A31122088

Moh Fikri A31122080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023-2024

1
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3

C. Tujuan........................................................................................................................................3

D. Manfaat......................................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

Kajian Pustaka.......................................................................................................................................5

BAB III..................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN...................................................................................................................................7

A. Pengertian Kapal........................................................................................................................7

B. Sejarah Berdirinya Penyebrangan Kapal Laut...........................................................................7

BAB IV.................................................................................................................................................9

PENUTUP.............................................................................................................................................9

A. Kesimpulan................................................................................................................................9

B. Saran..........................................................................................................................................9

Dokumentasi dan Daftar Informasi......................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelabuhan penyeberangan adalah pelabuhan umum yang melayani penyeberangan antara
pulau. Pelabuhan penyebrangan merupakan pelabuhan umum yang sangat vital
menggerakkan roda ekonomi Indonesia secara umum. Pelabuhan penyeberangan sebagai
pintu gerbang jalur lintas penghubung darat antara Pulau. Otoritas Pelabuhan Penyeberangan
(OPP) merupakan unit kerja yang berlokasi di pelabuhan yang digunakan untuk melayani
angkutan penyeberangan komersil.

Penyeberangan kapal laut dapat mengalami masalah, seperti cuaca buruk, peningkatan
jumlah penumpang, penerapan prosedur pemuatan yang berjalan tidak sesuai, kecelakaan
kapal, dan masalah dalam proses bongkar muatan. Sebelum melakukan penyeberangan kapal
laut, perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti membeli tiket dan dokumen perjalanan yang
valid, mengikuti jadwal keberangkatan kapal laut, mempersiapkan pakaian dan perlengkapan
sesuai dengan kondisi perjalanan dan tempat tujuan, membawa perlengkapan pribadi, dan
menjaga kesehatan diri sendiri

Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi
digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-peroses yang penting dari semua fungsi
manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan
maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan.

B. Rumusan Masalah
1. Kendala apa saja yang sering dihadapi dalam proses penyebrangan kapal laut
2. Instansi-instansi apa saja yang sering terjadi
3. Akses-akses mana saja yang sering mereka lalui

C. Tujuan
Setiap kegiatan pasti di landasi dengan tujuan yang akan dicapai, baik untuk
mengembangkan suatu teori atau menguji ulang teori yang sudah ada. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini antara lain:

3
 Untuk mencegah menurunnya kerja kompresor udara yang di sebabkan karena
terjadinya pecah pipa fresh water cooler.
 Untuk mengetahui penyebab pecahnya pipa fresh water cooler pada kompresor udara.
 Mencari penyelesaian atau solusi untuk mencegah pecahnya pipa fresh water cooler
agar kompresor udara bekerja sesuai dengan kapasitasnya.

D. Manfaat
Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap akan tercapainya beberapa manfaat yang
dapat tercapai adalah: Dapat menambah informasi bagi para pembaca, bagi para masinis
kapal sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan perawatan kompresor udara sebagai
pendukung kelancaran olah gerak. Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan
dan menambah pengetahuan bagi penulis dalam hal perawatan dan perbaikan kompresor
udara apabila terjadi penurunan kompresi pada kompresor udara.

4
BAB II
Kajian Pustaka

Sistem angkutan penyebrangan meliputi atas alat angkut (vehicles), yaitu kapal sungai
dan kapal feri, alur pelayaran (ways), seperti rambu-rambu sungai,pengerukan alur sungai,
telekumunikasi, navigasi dan kapal inspeksi, dan terminal (pelabuhan), seperti kade, terminal,
gudang, kantor, depot BBM, listrik, dan air. Angkutan sungai, danau, dan penyeberangan
merupakan bagian dari sistem transportasi darat, didefinisikan sebagai jembatan mengapung
yang berfungsi menghubungkan jaringan transportasi darat yang terputus. Transportasi ini
adalah transportasi yang sangat tua umurnya, bahkan di katagorikan transportasi tradisional.
(M.N.Nasution,2015).

Pada hakikatnya, pelabuhan merupakan mata rantai dalam penyelenggaraan angkutan


ke/dari pedalaman yang menghubungkan berbagai sarana angkutan dengan sarana angkutan
laut. Dengan demikian, pelabuhan tidak hanya bertindak sebagai terminal, tetapi juga sebagai
pusat kegiatan transit. Dalam system perhubungan laut di Indonesia, pelabuhan mempunyai
perananan yang sangat penting dalam menentukan tingkat produktivitas angkutan laut,
terutama bagi pelayaran nusantara. Dengan adanya pelabuhan, maka di daerah sekitarnya di
harapkan dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan yang potensial.

Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim, peranan pelayaran adalah sangat penting


bagi kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan pertahanan/keamanan, dan sebagainya. Bidang
kegiatan pelayaran sangat luas yang meliputi angkutan penumpang dan barang, penjagaan
pantai, hidrografi, dan masih banyak lagi jenis pelayaran lainnya. Untuk mendukung sarana
angkutan laut tersebut diperlukan prasarana yang berupa pelabuhan. Pelabuhan merupakan
tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan pelayaran. Di pelabuhan ini kapal
melakukan berbagai kegiatan seperti menaik-turunkan penumpang, bongkar muat barang,
pengisian bahan bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dan
sebagainya. Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi
dengan fasilitas seperti pencegah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, peralatan bongkar
muat barang, gudang-gudang, lapangan untuk menimbun barang, perkantoran baik untuk
pengelola pelabuhan maupun untuk maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang,

5
perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih, dan lain sebagainya.
(Bambang Triatmodjo, 2010).

Pelabuhan (port) adalah perairan yang terlindung dari gelombang, yang dilengkapi
dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga tempat kapal dapat bertambat untuk bongkar
muat barang, kran - kran untuk bongkarmuat barang, gudang laut (transito) dan tempat-
tempat penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana
barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman
ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini biasanya dilengkapi dengan jalan kereta api,
jalan raya atau saluran pelayaran darat. (I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa,2016).

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kapal
Kapal adalah kendaraan pengangkut pemunpang dan barang di laut, sungai, danau dan
sebagainya, seperti halnya sampan dan perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar
untuk mengangkut perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan
antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat
membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya di mana
sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau
kebiasaan setempat. Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai
atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada lampau
menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka
dibuatlah perahu atau rakit yang lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang
digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun
batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan
bahan-bahan logam seperti besi atau baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat.
Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan
bantuan kayar, mesin uap setelah muncul revolusi industri da n mesin Diesel serta Nuklir.

Beberapa penelitian memuculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang diatas air
seperti Hovercraft dan Ekranoplane. Serta kapal kapal yang bisa digunakan di dasar laut
yakni Kapal Selam. Menurut pasal 309 ayat (1) KUHD, “kapal” adalah semua alat berlayar,
apapun nama dan sifatnya. Termasuk didalamnya adalah kapal karam, mesin pengeruk
lumpur, mesin penyedot pasir, dan alat pengangkut terapung lainnya. Meskipun benda-benda
tersebut tidak dapat bergerak dengan kekuatannya sendiri, namun dapat digolongkan kedalam
“alat berlayar” karena dapat terapung/mengapung dan bergerak di air

B. Sejarah Berdirinya Penyebrangan Kapal Laut


Pelabuhan Mapaga adalah seluruh desa yang terdapat dalam wilayah Kecamatan
Kepulauan. Kapasitas dan kualitas jaringan transportasi darat yang tersedia saat itu belum
mendukung aksesibilitas pergerakan antar desa, jaringan jalan yang menghubungkan hanya
berupa jalan perkerasan yang hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan belum
7
menghubungkan seluruh desa yang terdapat di kepulauan. Jalan perkerasan ini telah
dilakukan perbaikan sebanyak dua kali, namun pada saat musim hujan, jalan perkerasan itu
mengalami kerusakan

Penyeberangan kapal laut telah ada sejak zaman kuno, ketika manusia mulai
menggunakan perahu untuk memancing dan berburu sekitar 10.000 tahun yang lalu pada
masa Neolitikum. Namun, kapal penyeberangan modern yang memenuhi syarat-syarat
pelayaran di laut dan dipakai untuk menyelenggarakan perhubungan tetap antar pulau baru
muncul pada tahun 1980-an sejak Indonesia belum merdeka. Penyebrangan kapal ini
mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak desa pesisir pantai,
membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil.

Penyeberangan kapal laut adalah kegiatan angkutan laut yang melayani penyeberangan
antar pulau dan selat dengan menggunakan kapal laut Namun, penyeberangan kapal laut juga
dapat mengalami masalah, seperti cuaca buruk dan kecelakaan kapal. Oleh karena itu, perlu
mempersiapkan beberapa hal sebelum melakukan penyeberangan kapal laut agar perjalanan
dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Di desa Mapaga ini pemberangkatan/penyebrangan kapal laut hanya terjadi ketika setiap
hari Senin, karena pada hari Senin bertepatan dengan hari pasar di desa Labean. Dikarenakan
di daerah kepulauan sana tidak ada nya pasar maka orang-orang dari sana setiap Minggu
selalu berbelanja di desa Labean. Pemberangkatan kapal ini berjalan setiap hari Senin mereka
yang dari desa-desa yang melewati jalur laut biasa berangkat subuh dan tiba di Mapaga pukul
7. Kapal sekali berangkat bisa membawa penumpang paling sedikit 10 orang dan paling
banyak 30 orang dengan tarif perorangnya Rp.15.000.00 jika mereka melakukan perjalan PP
(Pulang Pergi) berarti mereka harus membayar Rp.30.000.00 perorangnya. Kapal sekali jalan
ke bisa sampai 4 kapal dan desa yang sering melakukan penyebrangan itu ada tiga yaitu:
Palu, Pomolulu, sama Manimbaya. Ke tiga desa tersebut yang paling sering di akses oleh
kapal-kapal laut tersebut karena didesa tersebut belum.mempunyai.pasar jadi mereka
berbelanja bahan-bahan makanan sehari-hari di desa Labean. Dan orang-orang sana juga
biasa datang untuk menjual hasil kebun mereka seperti Kelapa, Pala, Cokelat, dan Cingkeh.

Kapal di sana star berangkat subuh agar tiba di pelabuhan Mapaga jam 7 pagi dan
pulang/kembali ulang ke desa mereka masing-masing jam 12-jam 1. Stelah mereka sampai di
pelabuhan mereka lanjut naik kendaraan roda 2 (Motor) atau yang kerap disebut dengan ojek,
8
biayaa ojek dari mapaga ke pasar Rp.10.000.00 jika pulang pergi berararti Rp.20.000.00. Di
sana juga bukan hanya penyebrangan di saat hari pasar saja, di sana juga kerap ada
penyebrangan untuk orang-orang yang sedang berlibur ingin pergi kepulau sapu,pulau
Pasoso, dan pulau bak.

Akses penyebrangan kapal laut ini juga biasa di gunakan para pengusaha untuk pergi ke
tempat penambangan mereka yang berada di desa Pomolulu, orang-orang yang biasa datang
kesana ada orang China dan Taiwan. Mereka biasa datang ke sana setiap hari Sabtu atau
Minggu. Mereka menggunakan akses kapal laut ini di karenakan bisa sampai lebih cepat dan
bisa agak lebih santai dalam perjalanan karena jika mereka lewat akses darat untuk pergi ke
perusahaan akan memakan waktu yg cukup lama dalam perjalanan dan jalan untuk pergi
kesana juga kurang bagus.

Penghasilan nahkoda kapal biasanya sekitar 400.000,00 dalam 1 kali pengantaran (pulang
pergi) penghasilannya mereka itu juga sebenarnya tergantung banyak dengan tidaknya
penumpang yang mereka bawa setiap hari Senin jadi penghasilan nahkoda kapal setiap
perbulannya 1.600.000 lebih satu bulan karena mereka hanya berangkat setiap hari Senin
(hari pasar Labean). Biaya penumpang akan bertambah jika barang yang mereka bawa
banyak biasanya seseorang yang mempunyai kapal itu menghitung satu barang yang mereka
bawa seharga 5.000 jadi jika mereka membawa barang maka biaya mereka naik kapal
tersebut juga akan bertambah sesuai barang yang mereka bawa (pergi ataupun pulang). Yang
sering mereka beli di pasar labean ialah bahan-bahan dapur seperti beras,bawang merah,
bawang putih, tomat, rica, dan bahan pokok lainnya yang mereka butuhkan.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kapasitas dan kualitas jaringan transportasi darat yang tersedia saat itu belum mendukung
aksesibilitas pergerakan antar desa, jaringan jalan yang menghubungkan hanya berupa jalan
perkerasan yang hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan belum menghubungkan
seluruh desa yang terdapat di kepulauan.

Penyeberangan kapal laut adalah kegiatan angkutan laut yang melayani penyeberangan
antar pulau dan selat dengan menggunakan kapal laut Namun, penyeberangan kapal laut juga
dapat mengalami masalah, seperti cuaca buruk dan kecelakaan kapal.

B. Saran
Bagi para pembaca , hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan terkait dengan penyebrangan kapal laut atau angkutan laut yang ada di Desa
Mapaga serta faktor – faktor yang menghambat kelancaran kegiatan angkutan laut

10
Dokumentasi dan Daftar Informasi

Nama. : Pak Nasir

Umur : 72 Tahun

Pekerjaan : Nelayan

Alamat. : Desa Mapaga

Nama. : Ningsih

Umur. : 36 Tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat. : Desa Mapaga

11
12
13

Anda mungkin juga menyukai