Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

( MEMAHAMI KONSEP NEGARA )

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 4
Mikhael Oktavian Betalino A 311 22 095
Ria Pratiwi A 311 22 082
Vani Afriani A 311 22086
Alfia Basri A 311 22 087
Natalia A 311 19 034

Dosen Pengampu :
Dr, Misnah, S,Pd, M,Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
MARET 2024

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatnya sehingga makalah kami ini yang berjudul “Memahami Konsep Negara”
dapat tersusun sampai dengan selesai.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
membantu pembaca dalam Memahami Konsep Negara.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 6 Maret

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4
I.1 Latar Belakang.....................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah ...............................................................................4
I.3 Tujuan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
I.4 Kajian Teori.........................................................................................5
I.5 Konsep Negara Dalam Masyarakat Tradisional..................................5
I.6 Konsep Negara Modern.......................................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................11
I.7 Kesimpulan .........................................................................................11
I.8 Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan pulau atau disebut juga
dengan negara kepulauan, banyaknya pulau kecil dan pulau besar yang ada di
Indonesia. Dengan keadaan negara yang banyak pulau atau disebut juga dengan
negara kepulauan ini terjadinya keadaan geografis. Keadaan yang geografis ini
menyebabkan terjadinya heterogenitas masyarakat yang hidup menyebar di pulau
yang ada di Indonesia. Dengan keadaan masyarakat yang heterogenitas di Indonesia
maka diperlukannya undang-undang yang mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara secara menyeluruh agar tidak terjadinya perbedaaan kelas-kelas atau
lapisan-lapisan yang ada di Indonesia. 1
Agar terjamin perlindungan hak individu dalam kehidupan bermasyarakat
danberńegara ar Indonesia pada umumnya diatur dalam Undang-undang Dasar
(UUD) atau konstitusi yang ada di Indonesia. Konstitusi merupakan
semuaketentuan,peraturan,atau perundang-undangan,termasuk didalamnya yaitu
Undang-undang sendiri, konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan
sekaliguspengawasan terhadap kekuasaan politik yang ada di suatu negara tersebut.
Tujuan darikonstitusi ini yaitu untuk membatasi kekuasaan penguasa sehingga tidak
melakukantindakan yang merugikan masyarakat yang ada,konstitusi juga bertujuan
agarmelepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri. 1
1.2 Rumusan Masalah
1. Memahami Konsep Negara Dalam Masyarakat Tradisional ?
2. Memahami Konsep Negara Modern ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Konsep Negara Dalam Perspektif Masyarakat
Tradisional ?
2. Mengetahui Bagaimana Konsep Negara Modern ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

1.4 Kajian Teori


a) Teori Teokrasi
Menurut teori ini, negara berdasarkan kehendak Tuhan. Paham ini muncul bahwa
keyakinan keagamaan bahwa Tuanlah maha pencipta di langit dan bumi, pemegang
kekuasaan tertinggi, tiada kekuasaan di dunia ini yang tidak berasal dari tuhan, termasuk
negara. 2
b) Teori Organik
Teori ini pertama kali diperkenalakan oleh tinggal di wilayah geografis saja, tapi negara
harus ada ikatan yang muncul yaitu keadilan. Negara muncul karena ada kebutuhan
yang sangat banyak dan beragam.
1. Teori Perjanjian Teori perjanjian masyarakat memandang terjadinya suatu
Negara karena adanya perjanjian masyarakat.
2. Teori Kekuasaan Menurut teori kekuasan, siapa yang berkemampuan untuk
memiliki kekuasaan atau berhasil mencapai kekuasaan, selayaknya memegangg
pucuk pemerintahan.
3. Teori Kedaulatan Teori kedaulatan rakyat memandang keberadaan Negara
karena adanya kekuasaan tertinggi yang mampu mengatur kehidupan bersama
masyarakat (negara). 2

1.5 Memahami Konsep Negara Dalam Masyarakat Tradisional

A. Konsep negara dalam masyarakat tradisional merupakan konsep yang melibatkan


konsep kebangsaan yang berasal dari masyarakat tradisional. Berikut adalah konsep
negara dalam masyarakat tradisional.

Deskripsi: Konsep negara dalam masyarakat tradisional merupakan konsep yang


melibatkan konsep kebangsaan yang berasal dari masyarakat tradisional. Konsep
negara dalam masyarakat tradisional mencakup konsep kebangsaan yang berasal dari
masyarakat adat. Konsep negara dalam masyarakat tradisional salah satunya adalah
konsep kebangsaan. 3

5
Konsep Kebangsaan

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang didalamnya terdapat beragamsuku,


agama, ras budaya dan bahasa. Keberagaman tersebut menjadi sebuahkeunikan
tersendiri yang mencirikan bangsa Indonesia. Keberagaman adalahsunnatullah yang
patut disyukuri sebagai sebuah anugerah dari Allah Swt. akantetapi disatu sisi,
keberagaman tersebut kerap kali menimbulkan konflik antarkelompok yang memiliki
perbedaan antara satu sama lain. Dengan ini perlunyapemahaman tentang sebuah
konsep kebangsaan yang kemudian dapatdiimplementasikan itengah-tengah
kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsadiartikan sebagai sekumpulan orang
yang memiliki kesamaan dalam halketurunan, bahasa, adat istiadat, dan sejarah yang
berada dibawah payingpemerintahan sendiri. Adapun konsep kebangsaan ini semakin
hari berkembangmenjadi sebuah pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimána suatu
bangsamemiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional yang jelas, maka
timbulahsebuah konsep kebangsaan Indonesia yang terdapat didalamnya niiai-nil ai
luhurbangsa Indonesiaserta cita-cita bangsandonesia. 4

B. Peranan negara dalam masyarakat tradisional merupakan peranan penting dalam


membangun dan mengatur masyarakat tersebut. Peranan negara dalam masyarakat
tradisional dapat dibagi menjadi tiga peranan utama, yaitu:

1. Melindungi masyarakat: Negara tradisional memiliki peranan untuk melindungi


masyarakat tersebut dari kerusuhan, konflik, dan musuh luar. Negara tradisional
dapat menggunakan sistem pemerintahan yang kuat untuk melindungi masyarakat
tersebut. Negara juga harus menghormati dan menghargai serta memelihara
bahasa, budaya masyarakat tradisional sebagai budaya nasional yang selaras
dengan perkembangan zaman.
2. Membangun infrastruktur: Negara tradisional memiliki peranan untuk
membangun infrastruktur yang dapat membantu masyarakat tersebut dalam
berpikir, berperilaku, dan mempertahankan kesejahteraan mereka. Infrastruktur
yang dibangun dapat berupa jalan, gedung, dan fasilitas lainnya. 5

6
1.5 Konsep Negara Modern
Konsep negara modern merupakan konsep yang mengacu pada sistem
pemerintahan yang berbasis hukum, demokrasi, dan kekayaan masyarakat.
Prasyarat bagi suatu negara "modern" dapat dilihat dari penerapan konsep
negara hukum, yang didalamnya terecakup konsep demokrasi. 6 Konsep negara
modern dapat dibagi menjadi beberapa konsep utama, yaitu:
1. Konsep Negara Hukum

Secara defenisi, menurut Bintan R. Siragih sebagaimana dikutip oleh


Nasrullah Muhammadong, bahwa negara hukum bisa dimaknai sebagai negara
yang pada setiap tindakan pemerintah dan rakyatnya didasarkan atas hukum
yang ditujukan untuk mencegah terjadinya tindakan pemerintah yang
sewenangwenang dan tindakan rakyat yang dilakukan atas kehendaknya sendiri.
(Muhammadong, 2017)

Jika ditelaah secara historis dan praktis, konsep negara hukum muncul
dalam berbagai model seperti negara hukum menurut Al-Qur’an dan Sunnah
atau Nomokrasi Islam, negara hukum menurut konsep Eropa Kontinental yang
dinamakan rechtstaat, negara hukum menurut konsep Anglo-Saxon rule of law,
konsep sosialist legality, dan konsep negara hukum Pancasila.(HR, 2011) Di sisi
lain, Negara hukum dimulai dari konsepsi Negara hukum liberal (nachwachter
staat/negara sebagai penjaga malam) ke negara hukum formal (formele
rechtsstaat) kemudian menjadi negara hukum materiil (materiele rechtsstaat)
hingga pada ide negara kemakmuran (welvaarsstaat) atau negara yang mengabdi
kepada kepentingan umum (sosial service state atau sosiale verzorgingsstaat).
(Wahjono, 1991)

Istilah “the rule of law” mulai populer dengan terbitnya sebuah buku dari
Albert Venn Dicey tahun 1885 dengan judul “Introduction to the study of the
law of de constitution”. Berdasarkan latar belakang dan dari sistem hukum yang
menopangnya terdapat perbedaan antara konsep “rechtsstaat” dengan konsep
“the rule of law” meskipun dalam perkembangan dewasa ini tidak
dipermasalahkan lagi perbedaan antara keduanya karena pada dasarnya kedua

7
konsep itu mengarahkan dirinya pada satu sasaran yang utama yaitu pengakuan
dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. Meskipun dengan sasaran
yang sama tetapi keduanya tetap berjalan dengan sistem sendiri yaitu sistem
hukum sendiri. Konsep “rechtsstaat” lahir dari suatu perjuangan menentang
absolutisme sehingga sifatnya revolusioner, sebaliknya konsep “the rule of law”
berkembang secara evolusioner. Hal ini nampak dari isi atau kriteria rechtstaat
dan kriteria the rule of law. (Hadjon, 1987)

Adapun berkaitan dengan konsep negara hukum, menurut pendapat


(Philipus M. Hadjon 1987) hanya ada 3 (tiga) konsep negara hukum, yaitu:
rechtstaats, the rule of law, dan negara hukum pancasila. Kemudian (Azhary,
2010) mengemukakan ada lima (5) macam konsep negara hukum, sebagai
species begrip yaitu:

a) Negara hukum menurut Qur’an dan Sunnah (Nomokrasi Islam) lebih


tepat dan lebih memperlihatkan kaitan nomokrasi atau negara hukum itu
dengan hukum Islam;
b) Negara hukum menurut Konsep Eropa Kontinental yang dinamakan
rechtsstaat, model negara hukum ini diterapkan misalnya di Belanda,
Jerman dan Perancis;
c) Konsep rule of law yang diterapkan di negara-negara Anglo-Saxon,
antara lain Inggris dan Amerika Serikat;
d) Suatu konsep yang disebut sosialist legality yang diterapkan antara lain
di Uni Soviet sebagai negara komunis; dan
e) Konsep Negara Hukum Pancasila.
Berkaitan dengan unsur-unsur Negara hukum, menurut Stahl, sebagaimana
dikutip oleh (HR, 2011) dan (A. Mukthie Fadjar, 2005), bahwa unsur-unsur
negara hukum (rechtsstaat) adalah sebagai berikut:
a) Perlindungan hak-hak asasi manusia;
b) Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu;
c) Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan; dan
d) Peradilan administrasi dalam perselisihan.

8
Pada wilayah anglo-saxon, muncul pula konsep negara hukum (rule of law) dari
a.v. dicey, dengan unsur-unsur sebagai berikut:
a) Supremasi aturan-aturan hukum (supremacy of the law);
b) Tidak adanya kekuasaan sewenangwenang (absence of arbitrary power),
dalam arti bahwa seseorang hanya boleh di hukum kalau melanggar hukum;
Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum (equality before of the
law). Dalil ini berlaku baik untuk orang biasa maupun untuk pejabat; dan
c) Terjaminnya hak-hak manusia oleh undang-undang (di negara lain oleh
undang-undang dasar) serta keputusan-keputusan pengadilan. (Saragih,
2000)
Merujuk pada berbagai pendapat dan pandangan terhadap unsur-unsur
Negara hukum di atas. Adapun relevansinya dengan pembentukan undang-
undang di Indonesia, setidaknya dapat dikerucutkan pada tiga hal, yaitu: (1)
Asas Legalitas dan Prinsip kepastian hukum; (2) Aturan berdasarkan jenjang
atau hierarki; dan (3) Perlindungan HAM. Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa dalam pembentukan undang-undang harus mengedepankan tiga hal
tersebut. Setiap undang-undang dalam pembentukannya harus memenuhi asas
legalitas atau dengan kata lain secara formal undangundang yang akan dibentuk
tersebut harus ada dasar hukum pembentukannya. 7
2. Konsep Negara Demokrasi
Konsep demokrasi yang ada Indonesia merupakan demokrasi pancasila
yang memiliki ciri khusus yang sesuai dengan ideologi negara pancasila yakni
adanya musyawarah dan mufakat. Musyawarah sendiri berawal dari sila yang
keempat pancasila. Musyawarah merupakan salah satu nilai luhur dari bangsa
Indonesia yang dikenal di semua daerah yang ada di Indonesia meskipun dengan
istilah yang berbeda-beda tidak salah musyawarah menjadi utama dari
demokrasi pancasila. Musyawarah sebagai proses mempertemukan seluruh
pihak untuk membicarakan suatu masalah atau memperbincangkan suatu
rencana merupakan sangat ideal untuk mewujudkan suatu keputusan yang baik
dan sejalan dengan kepentingan para anggota masyarakat. Demokrasi Indonesia
lebih mengedepankan musyawarah mufakat, hal ini dapat dilihat dari proses

9
pengambilan keputusan baik dari desa sampai pusat,Indonesia menjunjung
tinggi musyawarah mufakat bukan mayoritas. Dengan adanya musyawarah ini
secara langsung telah melibatkan masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintah.Saat ini sistem demokrasi yang dipandang paling baik di dunia, hal
ini dikarenakan sistem demokrasi hampir sebagai asas fundamental dalam
memfasilitasi peran masyarakat dalam menyelenggarakan pemerintah. 1

10
BAB III

PENUTUP

1.6 Kesimpulan
1. Konsep Negara dalam Masyarakat Tradisional: Konsep negara dalam
masyarakat tradisional melibatkan konsep kebangsaan yang berasal dari
masyarakat tradisional.
2. Konsep Kebangsaan: Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang didalamnya
terdapat beragam suku, agama, ras budaya dan bahasa, yang menjadi keunikan
tersendiri yang mencirikan bangsa Indonesia.
3. Peranan Negara dalam Masyarakat Tradisional: Negara tradisional memiliki
peranan penting dalam membangun dan mengatur masyarakat tersebut.
4. Konsep Negara Modern: Konsep negara modern mengacu pada sistem
pemerintahan yang berbasis hukum, demokrasi, dan kekayaan masyarakat.
5. Konsep Negara Hukum: Negara hukum berdasarkan hukum yang ditujukan
untuk mencegah terjadinya tindakan pemerintah yang sewenangwenang dan
tindakan rakyat yang dilakukan atas kehendaknya sendiri.
6. Konsep Demokrasi: Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi pancasila yang
memiliki ciri khusus yang sesuai dengan ideologi negara pancasila, yakni
adanya musyawarah dan mufakat.
1.7 Saran
Harapan kami dengan dibuatnya makalah ini bisa berguna bagi kita
semua untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai materi persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak. Kami juga mengharapkan kritik dan saran apabila
terdapat kesalahan kata dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang
membangun akan menjadikan kami lebih baik lagi kedepannya. Kurang dan
lebihnya tentang makalah ini, kami selaku penulis meminta maaf yang
sebesarbesarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Humaira, A. Konsep Negara Demokrasi Menurut Anisa Humaira. (2021).

Raihan, W. A. Pengertian Negara Dan Teori-Teori Negara Menurut Wisesa Atha Raihan.
(2021).

Anaada & Zenith Timotius Malli. Kekuasaan Negara Dalam Struktur Adat Masyarakat.
(I.T.I.M. Research, 2013).

Rahman Aulia Heri. Konsep Kebangsaan Perspektif Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung. (2021).

Subroto, A. Peran Negara Dalam Menjaga Eksistensi Masyarakat Hukum Adat. (2014).

Lay, C. & Saviraniz, A. Reformasi Konstitusi Dalam Transisi Menuju Demokrasi. (2000).

Iswari, F. Aplikasi Konsep Negara Dan Reformasi Dalam Pembentukan Undang-Undang Di


Indonesia Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat. (2020) doi:10.3376/jch.v6i1.285.

Muhammadong, N. (2017). Implementasi Prinsip Negara Hukum dan Demokrasi Dalam


Pembentukan Peraturan Daerah. Jurnal HOLREV, 1(2), 169. Retrieved from

HR, R. (2011). Hukum Administrasi Negara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wahjono, P. (1991). Membudayakan UUD 1945. Jakarta: IND HILL-Co.

Hadjon, P. M. (1987). Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia Sebuah Studi tentang
PrinsipPrinsipnya, Penanganannya Oleh Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan
Umum dan Pembentukan Peradilan Administrasi Negara. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Azhary, M. T. (2010). Negara Hukum Suatu Studi Tentang PrinsipPrinsipnya Dilihat dari Segi
Hukum Islam, Implementasinya Pada Periode Negara Madinah Dan Masa Kini (IV).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

12

Anda mungkin juga menyukai