Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM KONTEKS NKRI

Di Ajukan Guna Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Asep Irawan, M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok :

Nama: Abdul Fatahul Huda NIM: 211208002

Nama: Mar‟atus sholehah NIM: 211208001

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


PROGAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STIT ALMUBAROK BANDAR MATARAM
LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum waroh matullahi wabarokatuh.

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat dan karunia-nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sangat sederhana dan masih banyak kekurangan. Makalah ini
diajukan guna untuk melengkapi tugas materi Study KEWARGANEGARAAN
Prodi PAI II STIT ALMUBAROK.
Dengan ini kami menyadari bahwa dalam penulis Makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan maka kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Demikian Makalah ini ditulis. kami memohon maaf atas kekurangan dam
kesalahan dalam penulisan maupun dari segi susunan, Kami berharap semoga Karya
kami ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembacanya.

Wassalamua’alaikum Waroh matullahi wabarokatuh.

Bandar Mataram, 07 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat.................................................................................3
B. Persatuan Dan Kesatuan Bangsa............................................................5
C. Sistem Pemerintahan……….………………………………………….......7
D. Fungsi dan Tujuan…………………………………………………………8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................15
B. Daftar Pustaka...................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang dikenal


sebagai Nusantara,yang artinya negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan didiami oleh ratusan juta penduduk. NKRI
dikenal juga sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang
berbeda-beda sehingga tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya
“berbedabeda tetapi tetap satu juga”. Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk
negara, mulai dari tanggal 6-15 Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat
(RIS), kemudian tanggal 27 Desember 1949 belanda mengakui kedaulatan Indonesia berubah
menjadi Negara Serikat, bangsa Indonesia bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan
Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan.

B. Tujuan

NKRI adalah seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pada alinea
ke 4 yang berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan Ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social”. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia menjadi negara yang
berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang
dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dalam
perjalanan sejarah ada upaya untuk menggantikan bentuk negara, tetapi upaya itu tidak
bertahan lama dan selalu digagalkan oleh rakyat. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap
dipertahankan. Kita sebagai generasi penerus wajib turut serta dalam usaha membela negara.
Menjaga sikap dan perilaku dalam mempertahankan NKRI

iii
BAB II

PEMBAHASAN

D. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia


1. Pengertian Hakikat
Negara merupakan organisasi di satu wilayah dengan ciri memiliki kekuasaan
tertinggi yang menjadi acuan dan dipatuhi oleh masyarakatnya.pengertian Negara
didefinisikan oleh beberapa ahli politik. Para ahli memusatkan fokus di berbagai
lembaga Negara sebagai bentuk formal yang menjadi pendekatan institusional. Salah
satu definisi yang dikemukakan oleh ahli adalah definisi menurut Roger F, ia
menyatakan dalam buku yang berjudul "Introduction to politics" yaitu ilmu politik
mempelajari seputar lembaga Negara dan tujuan yang ingin dicapai, lalu seputar
hubungan Negara dan masyarakatnya dalam bernegara. Pada hakikatnya, Negara
merupakan suatu kesatuan sosial yang diciptakan dari proses interaksi beberapa
individu di suatu wilayah sebagai unsur sosiologis yang menjadi komponen pembentuk
persatuan masyarakat di suatu Negara. Kesatuan beberapa individu di suatu Negara
membutuhkan kejelasan fungsi suatu Negara sebagai pedoman dan kepastian bagi
masyarakatnya.
Fungsi Negara di Indonesia hanya menegaskan ideology presiden dan juga berbagai
ide politiknya berdasarkan kepemimpinan Orde Lama Soekarno. Namun ketika zaman
Orde Baru Soeharto, ideologi yang diterapkan Indonesia lebih mengarah kepada aspek
pembangunan dan mengedepankan ideologi pancasila. Lalu setelah itu, hingga saat ini
sejak Orde Reformasi fungsi Negara Indonesia mengedepankan berbagai ide perubahan
reformasi dari berbagai aspek.1
Hakikat NKRI merupakan Negara yang terbentuk berdasarkan nasionalisme yang
tinggi dan semangat kebangsaan. Masyarakat Indonesia memiliki tekad untuk
menggapai tujuan dan masa depan Negara bersama-sama. Bentuk NKRI tidak dapat
diubah menjadi bentuk yang lainnya. Pernyataan ini didasarkan pada hukum yang ada,
yaitu UUD 1945 Pasal 37 Ayat 5 yang menyatakan "Khusus mengenai bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan".

1
1
Ni’matul Huda, Ilmu Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 233.
Banyak permasalahan yang mengitari kehidupan berbangsa dan bernegara. Terdapat
beberapa bentuk ancaman seperti, disintegrasi, terror, korupsi, kolusi, dan nepotisme
ataupun permasalahan seputar hukum yang berlaku di suatu Negara. Berbagai
tantangan ini dapat terjadi karena kurangnya kepercayaan rakyat terhadap para
penguasa yang menjabat. Jika berbagai permasalahan ini tidak kunjung diatasi dengan
baik, maka akan terus terjadi konflik yang bisa memicu kekacauan. Dengan demikian,
fungsi Negara harus selalu dijalankan agar menciptakan kehidupan bernegara yang
sesuai dengan UUD Negara sebagai landasan berjalannya berbagai hal bernegara.
Semua elemen di suatu Negara memiliki perannya masing-masing yang penting.
Tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara bukan hanya harus dijalankan oleh
penguasa, namun juga oleh rakyat dan semua komponen lainnya. Dengan berperannya
semua elemen negara, terdapat cara alternatif negara untuk meningkatkan pertahanan
dengan elemen organisasi masyarakat.
 Cara pertama adalah dengan militansi bela negara, Pada hal ini fungsi
pertahanan militer dijalankan oleh Tentara Negara Indonesia atau TNI dengan
operasi militer perang maupun bukan perang. Selain itu terdapat fungsi
pertahanan nirmiliter, yaitu seputar pertahanan sipil yang dilakukan oleh
berbagai elemen, salah satunya organisasi masyarakat.

 Cara kedua adalah pemberdayaan masyarakat, yaitu organisasi masyarakat


bisa menyebarkan pengetahuan seputar bangsa dan pertahanan negara.
Berbagai upaya meningkatkan semangat kesatuan bela negara dapat
dijalankan dengan beberapa cara antaralain, melakukan rekayasa sosial yang
positif, memberikan pengetahuan seputar bangsa dan sadar nasionalisme, dan
memberikan pembiayaan untuk melestarikan nilai wawasan kenegaraan agar
tetap sejahtera keberadaannya. Hal ini diupayakan dengan harapan dapat
meningkatkan nasionalisme dan patriotisme. 2

2
hlm. 234
 Cara yang terakhir berdasarkan artikel berjudul Membangun Komponen
Pertahanan Negara pada Elemen Organisasi Masyarakat, adalah wawasan
kebangsaan. Sejalan dengan berkembangnya zaman, tradisi, dan teknologi
nilai-nilai bangsa dan negara semakin berubah dan sulit untuk ditangani.
Meningkatkan wawasan bernegara dan kebangsaan menjadi komponen
penting dalam memelihara tradisi dan nilai yang tumbuh sebagai aset
pengembangan suatu negara. Cara alternatif ini sudah dipaparkan pada poin
sebelumnya, yaitu pentingnya meningkatkan wawasan bernegara.
E. Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi keempat, persatuan


adalah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) beberapa bagian yang sudah
bersatu, perserikatan, serikat. Sementara pengertian kesatuan berarti perihal satu,
keesaan, sifat tunggal, satuan. Sejarah adanya persatuan dan kesatuan sudah ada sejak
masa perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Sejak saat itu, arah perjuangan
bangsa Indonesia makin tegas, yaitu mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.

a. Arti dari kesatuan dan persatuan berasal dari dua kata, yaitu:

 Persatuan
Persatuan berasal dari kata 'satu' yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah.
Arti lebih luasnya, yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai
kalangan, ras, budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu
dengan serasi.3
 Kesatuan
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Hal ini
dilakukan untuk terhindar dari disintegrasi, maka sangat dibutuhkan
persatuan di Indonesia.

b. Perbedaan Persatuan dan Kesatuan

3
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2014), hlm. 143-144
Walau istilah persatuan dan kesatuan saling bersinggungan, keduanya memiliki
suatu perbedaan. Persatuan merupakan suatu proses dalam keadaan membentuk
masyarakat untuk bersatu, sementara kesatuan merupakan wujud bersatunya
masyarakat yang sudah terbentuk.

c. Makna Persatuan Dan Kesatuan

Terdapat tiga makna penting yang terkandung dalam persatuan dan kesatuan bagi
bangsa Indonesia. Adapun arti dari ketiga makna persatuan dan kesatuan yang harus
diketahui, antara lain:

1. Selalu menjalin rasa kepercayaan, kebersamaan, dan saling melengkapi antarbangsa


demi menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Selalu berupaya untuk dapat saling menghargai satu sama lain antarsesama bangsa
yang berlandaskan rasa kemanusiaan sehingga dapat tercapai kehidupan yang
serasi dan harmonis.

3. Selalu menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan, saling tolong menolong, serta


nasionalisme antarbangsa yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Manfaat Persatuan Dan Kesatuan

Di dalam persatuan dan kesatuan bangsa mengandung nilai-nilai positif. Adapun


nilai - manfaat yang ada dalam persatuan dan kesatuan, antara lain :

1. Persatuan dan kesatuan dapat mengatasi semua perbedaan dengan penuh kesabaran
dan kesadaran.

2. Persatuan antarwarga negara dapat membuat pembangunan nasional berjalan


lancar, aman, baik, dan sesuai harapan.

4
3. Bangsa Indonesia akan lebih mudah maju dan berkembang dengan menerima
perbedaan yang muncul.
4. Akan lebih mudah untuk mencapai tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan
UUD 1945 alinea keempat.
5. Dengan adanya persatuan dan kesatuan, akan tercipta suasana yang aman, damai,
dan tenteram dalam negara. Terutama karena adanya sikap toleransi, solidaritas,
dan setia kawan di antara warganya.
6. Persatuan dan kesatuan dapat mewujudkan kehidupan yang seimbang, harmonis,
serta serasi antarmanusia.
7. Pelaksanaan gotong royong dalam lingkungan sekitar akan berjalan lancar tanpa
adanya kendala.
8. Saling menjaga kerukunan dan menjalin silaturahmi antarbangsa
9. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) supaya tidak
mudah terpecah belah oleh orang lain.
10. Akan lebih mudah mengatasi berbagai gangguan baik yang muncul dari dalam
maupun dari luar.

e. Contoh Persatuan dan Kesatuan

Adapun beberapa contoh persatuan dan kesatuan antarbangsa, antara lain.


1. Saling menghargai dan menyayangi antarsesama anggota keluarga di rumah.
2. Selalu berusaha untuk bertutur kata sopan sesuai norma yang berlaku.
3. Berusaha untuk menjaga kerukunan baik antara anggota keluarga maupun dengan
lingkungan sekitar.
4. Menghargai pendapat orang lain dengan tidak memaksakan kehendak kita kepada
mereka karena dapat menimbulkan permusuhan dan perpecahan.
5. Selalu berusaha untuk membantu anggota keluarga apabila sedang mengalami
kesulitan.

5
F. Sistem Pemerintahan
NKRI Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, di mana kedaulatan
berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden
berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa
yang meletakkan dasar pembentukan negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari
beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau besar dan kecil,
di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI). Indonesia pernah
menjalani sistem pemerintahan federal di bawah Republik Indonesia Serikat selama tujuh
bulan (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan
republik. Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 - 1997), pemerintah merespon desakan
daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan
menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan.10
G. Fungsi dan Tujuan
NKRI Setiap organisasi dalam bentuk apapun harus mempunyai tujuan. Hal yang
sama juga berlaku bagi sebuah negara. Negara adalah organisasi kekuasaan, di mana
sebagai sebuah organisasi kekuasaan Negara mempunyai suatu sistem pemerintahan yang
berhirarkhis dari tingkat yang lebih tinggi hingga terendah. Dari bentuk pemerintahan
yang berhirarkhis tersebut, tentu negara mempunyai tujuan dan kekuasaan untuk
mencapai tujuan tersebut. NKRI pada dasarnya juga mempunyai tujuan nasional seperti
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang berbentuk
kepulauan atau nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang sekaligus juga
memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara persatuan
adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya
seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib hukum nasional,
satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia. NKRI dikenal juga sebagai negara yang
memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga
tercermin dalam satu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “berbedabeda tetapi
tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia. Perbedaan adalah suatu
bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Fa’izia, Khilya, Seri Pengayaan Pembelajaran PPKn: NKRI, Surakarta: Aksara Sinergi
Media, 2019.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti, Negara, Demokrasi dan civil Society, Yogyakarta:Ghara Ilmu,
2012.
https://www.scribd.com/doc/11690181/Bab-13-Terbentuknya-Nkri#download diakses
pada tanggal 27 September 2019 pukul 10:00 WIB.
Huda, Ni’matul, Ilmu Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma, 2014.

Anda mungkin juga menyukai