Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL, HAKIKAT POLITIK DAN


HANKAMNAS
Dosen Pengampu : Nurdirman, S.Pd

Kelompok 12

Putrisia Tiara Triastari : (526080721013)


Rio Fernando Siburan : (526080721015)
Sonia Natasya : (526080721018)

PROGRAM STUDI: D-III KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM


TAHUN AJAR 2022-2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat


dan ridho allah SWT. Karena dengan rahmat dan ridhonya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak
nurdirman.spd selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang
membing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini, kami juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan
makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang individu
dan masyarakat.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik tari
teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang
sempurna.

Batam, 24 Maret 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………..i
Daftar isi…………………………………………………..ii
Bab 1
Pendahuluan………………………………………………………………………...1
A. Latar belakang masalah……...………………………………………..1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………2
Bab 2
Pembahasan………………………………………………………………………….3
A. Hakikat pembangunan nasional…………………………………….3
B. Hakikat politik……………………………………………………………….6
C. Hankamnas………………………………………………………………..…10
Bab 3
Penutup………………………………………………………………………………...12
A. Kesimpulan…….…………………………………………………………....12
B. Saran…………………………………………………………………………....12
Daftar pustaka……………………………………..…….13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia


seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan di berbagai
bidang dengan titik berat pada bidang ekonomi, sedangkan pembangunan di
bidang lain seperti politik, sosial, dan budaya serta pertahanan dan keamanan
bersifat sebagai penunjang dan pelengkap. Negaranegara berkembang di dunia
termasuk di Indonesia, menggunakan koperasi sebagai salah satu instrumen
untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya.
Keberadaan organisasi koperasi di Indonesia memiliki landasan yang
tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33, selanjutnya
dijabarkan lebih lanjut dalam UU No 12 Tahun 1967, tentang pokok-pokok
perkoperasian dan disempurnakan lagi dengan UU No 25 tahun 1992, sebagai
soko guru perekonomian Indonesia.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
(UU No 25 Tahun 1992).
Koperasi adalah lembaga ekonomi rakyat yang menggerakkan perekonomian
rakyat dalam memacu kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan
usaha dan produknya dari waktu ke waktu perlu selalu ditingkatkan. Undang-
Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. Selanjutnya penjelasan Pasal 33 antara lain menyatakan bahwa
kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang
seorang dan bukan perusahaan maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu
adalah koperasi. Penjelasan Pasal 33 menempatkan koperasi baik dalam
kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional maupun sebagai bagian
integral tata perekonomian nasional.
Dengan memperhatikan kedudukan koperasi seperti tersebut di atas maka
peran koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan
potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi
yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan
keterbukaan. Dalam kehidupan ekonomi seperti itu koperasi seharusnya
memiliki ruang gerak dan kesempatan usaha yang luas yang menyangkut
kepentingan kehidupan ekonomi rakyat. Tetapi dalam perkembangan ekonomi
yang berjalan demikian cepat, pertumbuhan koperasi selama ini belum
sepenuhnya menampakkan wujud dan perannya sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Demikian pula peraturan perundang-undangan
yang ada masih belum sepenuhnya menampung hal yang diperlukan untuk
menunjang terlaksananya koperasi baik sebagai badan usaha maupun sebagai
gerakan ekonomi rakyat.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ketidak stabilan politik?
2. Jelaskan aspek pembangunan berkelanjutan nasional yang paling
optimal diindonesia?
3. Jelaskan factor penghambatan pemerintah untuk mewujudkan
pembangunan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses
pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan
nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional.
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana,
menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu
peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena
itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak
untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan
masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis
berdasarkan Pancasila.
Hakikat Pembangunan Nasional Hakikat pembangunan nasional adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti dalam pelaksanaan pembangunan
nasional adalah sebagai berikut :
1). Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang
utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah
untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan.
Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur
manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat
perhatian yang seimbang.
2). Pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan di
seluruh wilayah tanah air.
3). Subyek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat
Indonesia, sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia
dan menghasilkan manusia dan masyarakat maju yang tetap
berkepriadian Indonesia pula.
4) Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan
Pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan
pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta
menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
kegiatan Pemerintah saling mendukung, saling mengisi, dan saling
melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya
tujuan pembangunan nasional. Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan
Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea
IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945. 1. d. Visi dan
Misi Pembangunan Nasional Visi Terwujudnya masyarakat
Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing,
maju, dan sejahtera dalam wadah negara Republik Indonesia yang
didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan
bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum
dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin.
Misi Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi
yang diterapkan adalah sebagai berikut :
1) Pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan
bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.
2) ) Penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan persaudaraan
umat beragama yang berakhlak mulia, toleran, rukun dan damai.
4) Penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketenteraman
masyarakat.
5) Perwujudan sistem hukum nasional yang menjamin tegaknya
supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan
dan kebenaran
6) Perwujudan kehidupan sosial budaya yang berkepribadian,
dinamis, kreatif, dan berdaya tahan terhadap pengaruh
globalisasi.
7) Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi
nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi,
dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, bersumber
daya alam, dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri
maju, berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
8) Perwujudan otonomi daerah dalam rangka pengembangan
daerah dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah negara
kesatuan Republik Indonesia.
9) Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat
serta perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar, yaitu
pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan lapangan
kerja.
10) Perwujudan aparatur negara yang berfungsi melayani
masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan;
yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
11) Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang
demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia,
kreatif, inovatgif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat,
berdisiplin, bertanggungjawab, berketerampilan, serta
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
12) Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat,
bebas dan proaktif bagi kepentingan nasional dalam
menghadapi perkembangan global. Visi (impian/harapan) dan
misi (hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut
merupakan dasar dan rambu-rambu untuk mencapai tujuan
bangsa dan cita-cita nasional. Berdasarkan visi dan misi itu,
maka disusunlah suatu kebijakan pembangunan nasional.
Berikut secara sederhana dapat diberikan bagan tentang
paradigma pembangunan nasional berdasarkan konsep, prinsip
dan nilai-nilai Pancasila.

B. HAKIKAT POLITIK

Politik berasal dari kata “polis” yang berarti negara kota yang bersifat
totalitas, yaitu kesatuan antara negara (kota) dengan masyarakat.Sejak zaman
Yunani kuno kata politik telah dikenal dengan nama “politeke techne”
(kemahiran politik) dan “politeke episteme” (ilmu politik), dan politikos
(kewarganegaraan atau Civics). Selanjutnya kata “polis” tersebut berkembang
menjadi “politikos” yang berarti hak-hak kewarganegaraan tertentu. Akhirnya
memiliki pengertian yang lebih luas yaitu pelaksanaan hak-hak warga negera
dalam turut serta berperan untuk mengambil bagian di dalam pemerintahan.
Istilah “politik” dalam khasanah bahasa Indonesia merupakan kata yang
relatif populer dan telah diperlakukan sebagai konsep awam, –di samping
sebagai konsep akademik, dalam kehidupan sehari-hari (Priyatmoko, 1990: 1-
3). Yang sering menggunakan kata “politik” sebagai konsep awam adalah
orang-orang yang tidak memahami secara benar makna konsep tersebut.
Sedangkan ynag menggunakan kata politik sebagai konsep akademik adalah
orang-orang yang memahami makna konsep tersebut secara benar, khususnya
dalam lingkungan masyarakat akademik.
Penggunaan konsep “politik” dalam pergaulan sehari-hari (konsep awam)
biasanya tidak mensyaratkan kejelasan batas-batas pengertian suatu konsep
secara pasti, diberi arti berganti-ganti, tidak konsisten. Ada kalanya penggunaan
kata “politik” dalam penga-laman sehari-hari berkonotasi negatif dan terkesan
menakutkan. Juga penggunaan kata “politik” tidak jarang segera diasosiasikan
degan pertikaian antara kelompok pada tahun 1950-an, tindak kekerasan pada
tahun 1965-1966, huru-hara perkotaan dan demonstrasi mahasiswa, atau konflik
konflik di dalam partai politik. Dengan demikian, dapat kita bayangkan bertapa
rancunya penggunaan istilah “politik” dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya yang akan kita gunakan dalam memahami ilmu politik ini
adalah kita menggunakan istilah “politik” sebagai konsep akademik. Konsep
akademik senantiasa mensyarakat kejelasan, ketepatan, dan konsistensi
penggunaan konsep akan menentukan derajat keilmiahan suatu karya akademik.
Sebagai ilmuwan mengharuskan menggunakan konsep politik sebagai
konsep akademik dalam memahami ilmu politik. Untuk memahami konsep
politik sebagai konsep akademik, terlebih dahulu harus memahami definisi ilmu
politik dari para pakar, baik yang berasal dari Barat maupun dari Timur.
Definisi dari Barat berarti definisi yang diberikan oleh pakar ilmu politik yang
berasal dari negara-negara maju baik yang berasal dari Eropa maupun Amerika.
Sedangkan definisi dari Timur berarti definisi yang diberikan oleh pakar ilmu
politik yang berasal bukan dari Eropa maupun Amerika tetapi dari negara-
negara berkembang seperti Indonesia. konsep-konsep politik, baik dari Barat
maupun dari Timur, dapat dipahami dan dirangkum bahwa konsep politik dan
ilmu politik itu mencakup aktivitas yang berkaitan dengan hal-hal sebagai
berikut:
1) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal Negara
2) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal (negara dan)
pemerintahan
3) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal gejala
kekuasaan
4) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari pengambilan keputusan
5) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal kebijakan
publik
6) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal pembagian
7) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal kelemba-gaan
masyarakat
8) Ilmu Politik adalah ilmu yang mempelajari hal-ikhwal kegiatan politik
Makna politik maupun ilmu politik sangat beragam. Tiadanya kesatuan
pandangan tentang politik maupun ilmu politik, karena perspektif yang
digunakan para ahli memang berbeda-beda. Pada dasarnya walaupun definisi
politik sangat beragam, namun berbagai definisi tersebut memiliki beberapa
konsep-konsep pokok,
pertama, negara (state);
kedua, pemerintahan;
ketiga, kekuasaan (power);
keempat pengambilan keputusan (decision making);
kelima, kebijakan (policy);
keenam, pembagian (distribution)
ketujuh alokasi (allocation),
kedelapan, kegiatan dan perilaku politik (political activity and behavior).
Menurut penulis, pada kesempatan ini perlu kembali menjelaskan definisi
politik yang lebih komprehensif sebagai disampaikan oleh Ramlan Surbakti.
Dalam merumuskan konsep politik, terdapat sekurang-kurangnya enam
pandangan mengenai konsep tersebut, sejak awal hingga perkembangan yang
terakhir sebagai berikut.
(1) Klasik;
(2) Kelembagaan;
(3) Kekuasaan;
(4) Fungsionalisme;
(5) Konflik; dan
(6) Analisis wacana politik (Surbakti, 1992: 2- 9).
Dari keenam konsep/pendekatan tentang politik, Ramlan Surbakti (1992: 11)
merumuskan apa yang dimaksud dengan politik. “Politik ialah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan
keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal
dalam suatu wilayah tertentu”.
Definisi tersebut di atas mengandung tujuh istilah yang memerlukan penjelasan,
yaitu:
(1) interaksi;
(2) pemerintah;
(3) masyarakat;
(4) proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan;
(5) yang mengikat;
(6) kebaikan bersama; dan
(7) wilayah tertentu (Surbakti: 1992: 11-15).
Secara terinci dijelaskan sebagai berikut
(1) Pengertian interaksi berbeda dengan pengertian aksi reaksi walaupun
samasama merupakan hubungan. Hubungan dalam interaksi bersifat dua arah
atau lebih. Reaksi atau berupa respon yang timbul dalam interaksi tidak hanya
ditentukan oleh aksi itu, tetapi juga oleh aksi yang lain. Hubungan antara
pemerintah dan masyarakat bersifat interaksi.
(2) Yang dimaksud dengan pemerintah ialah semua lembaga yang
menyelenggarakan tugas dan kewenangan negara, pembuatan peraturan,
penerapan peraturan, dan penegakan peraturan (keputusan politik. Salah satu
ciri khas pemerintah ialah kewenangannya membuat dan melaksanakan
kebijakan umum. Yang dimaksud dengan pemerintah dalam arti luas adalah
lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif. Apa saja yang
dilakukan lembaga-lembaga pemerintah dapat dikategorikan sebagai politik,
tetapi politik tidak terbatas pada kegi-atan lembaga pemerintah, juga kegiatan
elit-elit yang melaksanakan fungsi-fungsi lembaga pemerintahan.
(3) Yang dimaksud dengan masyarakat (juga dalam arti luas), yakni seluruh
individu dan kelompok. Yang dikategorikan politik adalah inter-aksi individu
dan kelompok dengan pemerintah.
(4) Yang menjadi pusat perhatian ilmu politik ialah proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan politik. Dalam hal ini, keputusan yang mengikat
(otoritatis) tentang kebaikan bersama untuk suatu unit politik. Keputusan
merupakan pilihan terbaik dari berbagai alternatif, dan alternatif itu dapat
berupa program-program perilaku untuk mencapai tujuan masyarakat-negara,
dapat pula berupa elit-elit yang akan menyelenggarakan program-program.
Keputusan berupa kebijakan umum menyangkut tiga hal, yaitu:
a) penyerapan sumber-sumber materi dan manusia dari masyarakat
(ekstraktif);
b) distribusi dan alokasi sumber-sumber kepada masyarakat (distributif);
dan
c) penga-turan perilaku anggota masyarakat (regulatif).
Keputusan mengenai elit yang akan menyelenggarakan kebijakan umum
meliputi seleksi, pemilihan dan atau pengangkatan seseorang atau kelompok
orang untuk melaksanakan fungsi dan peranan politik tertentu dalam sistem
politik negara yang bersangkutan.
(5) Yang dimaksuk dengan yang mengikat adalah apabila anggota masyarakat
merasa bahwa mereka harus menaati kewenangan yang ada.
(6) Yang dimaksud dengan keputusan tentang kebaikan bersama ialah
keputusan tentang tujuan masyarakat atau tentang negara dan masyarakat yang
dianggap paling baik oleh seluruh anggota masyarakat (general will bukan will
of all).
(7) Yang dimaksud dengan wilayah tertentu ialah unit politik, seperti
bangsanegara (nation-state), provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dan desa.
Kongkretnya, ada keputusan politik yang menyangkut dan mempengaruhi
seluruh bangsa-negara, yakni keputusan yang dibuat oleh pemerintah nasional.
Ada pula keputusan yang menyangkut dan mempengaruhi hanya suatu provinsi,
yakni keputusan yang dibuat pemerintah daerah/ provinsi. Demikian seterusnya
sampai dengan keputusan desa.

Berdasarkan penjelasan di atas, konsep-konsep yang menjelaskan


pengertian politik dibaca kembali dapatlah disimpulkan bahwa pada
dasarnya politik mengandung empat aspek, yakni perilaku politik;
pemerintah dan masyarakat (interaksi); kemampuan mengikat yang
dimiliki setiap keputusan politik; keputusan untuk masyarakat umum
(demi kebaikan bersama dan unit politik); dan konflik, konsensus, dan
perubahan (Surbakti: 1992: 15-20).
B. Hakikat Ilmu Politik
Hakekat politik adalah power atau kekuasaan. Tetapi tidak semua
kekuasaan adalah kekuasaan politik. Kekuasaan politik pada hakekatnya
ada pada proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Keputusan politik selalu menyangkut kepentingan publik. Karena
keputusan politik secara umum mencakup dua hal, yaitu program-
program perilaku untuk mencapai tujuan masyarakat-negara (kebijakan
umum), dan orang-orang yang akan menyelenggarakan kebijakan umum
(Surbakti,1992:190). Dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa
hakekat ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari mengenai proses
pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

C. HANKAMNAS
Politik Hankamnas ialah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan tindakan
negara dalam bidang hankam tentang pembinaan (perencanaan pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan secara totalitas dari potensi
nasional untuk mencapai tujuan Hankamnas dalam rangka mencapai tujuan
nasional.
Strategi Hankamnas ialah tata cara untuk melaksanakan politik nasional untuk
mencapai tujuan Hankamnas.
Pertahanan dan keamanan nasional bertujuan menjamin tetap tegaknya negara
kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 terhadap
segala ancaman baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Upaya pertahanan dan keamanan nasional tersebut diwujudkan dalam
Sishankamrata yang bersifat kerakyatan, kesemestaan dan kewilayahan.
Dalam upaya mencapai tujuan Hankamnas, yang dapat menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara digunakan landasan pemeliharaan atau prinsip dasar
yaitu jaminan terhadap ketidakpastian masa depan, bersandar kepada
kemampuan diri sendiri, politik bebaS aktif, perdamaian dunia, Wasantara dan
sishamkamrata saling memperkuat (sinergi) dengan politik strategi bidang-
bidang kehidupan lainnya (yang berhubungan dengan masalah-masalah
kesejahteraan).
Polstra Hankamnas merupakan bagian integral politik strategi Nasional, Polstra
Hankamnas bersifat saling mengisi, saling mendukung dengan Polstra bidang
lainnya. Polstra Hankamnas dilandasi oleh ideologi Pancasila dan UUD 1945.
Oleh karenanya mengandung prinsip-prinsip, perlindungan seluruh bangsa
Indonesia yang berpijak kepada kemampuan diri sendiri. Bangsa Indonesia cinta
kepada perdamaian, tetapi lebih cinta kepada kemerdekaan dan kedaulatan.
Perang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan Pancasila (tidak
berperikemanusiaan). Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia merupakan jalan
terakhir, sejauh mungkin konflik/pertentangan diselesaikan dengan cara damai.
Kendatipun demikian upaya pertahanan dan keamanan Nasional, harus dibina
dan ditingkatkan untuk menghadapi ketidakpastian ancaman yang mungkin
timbul yang datang dari dalam atau luar.
Oleh karena kita menganut politik luar negeri “bebas aktif” dan berakar pada
falsafah Pancasila, maka sistem pertahanan dan keamanan negara keluar bersifat
defensif-aktif yang berarti tidak agresif dan ekspansif, dan ke dalam bersifat
preventif-aktif yang berarti sedini mungkin mengambil langkah-langkah dan
tindakan guna mencegah dan mengatasi setiap kemungkinan timbulnya
ancaman. Untuk melaksanakan politik hankamnas maka strategi yang ditempuh
ialah membangun kekuatan “penangkalan” untuk menghadapi gangguan
keamanan dalam negeri. Dalam upaya menyusun strategi tersebut dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip; ekonomis dan politis, mencukupi
kebutuhan sendiri, dislokasi kekuatan, undang-undang dan doktrin, penelitian
pengembangan dan teknologi, dwifungsi ABRI, manajemen dan pemanfaatan
peluang.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh
aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus
merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan
negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain,
pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Tujuan Nasional.
Hakekat politik adalah power atau kekuasaan. Tetapi tidak semua
kekuasaan adalah kekuasaan politik. Kekuasaan politik pada hakekatnya
ada pada proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Keputusan politik selalu menyangkut kepentingan publik. Karena
keputusan politik secara umum mencakup dua hal, yaitu program-
program perilaku untuk mencapai tujuan masyarakat-negara (kebijakan
umum), dan orang-orang yang akan menyelenggarakan kebijakan umum
(Surbakti,1992:190). Dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa
hakekat ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari mengenai proses
pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
Pertahanan dan keamanan nasional bertujuan menjamin tetap tegaknya
negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 terhadap segala ancaman baik yang datang dari luar negeri maupun
dari dalam negeri dalam rangka mencapai tujuan nasional.
B. SARAN
Sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih
menghormati, menghargai menjaga, memahami dan
melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh para
pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa UUD 1945 dan
Pancasila adalah sebagai dasar pedoman negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/makna-hakikat-
tujuan-pembangunan-nasional-49
https://www.pustakamadani.com/2019/08/makna-dan-pengertian-ilmu-
politik-serta.html?m=1
https://96bb0091-f9f1-4dbe-957f-
062c6e1f70a0_49f56e4b639292e98295a0c75c64e4a05a090ba3873b0702
af5b2aea732031f1/?title=Rangkuman&url=http%3A%2F
%2Fbahanajar.ut.ac.id%2Fapp%2Fwebroot%2Fepub%2Foriginal_files
%2Fextract%2F1175%2FEPUB%2Fxhtml%2Fraw%2Fs4y47l.xhtml
PERTANYAAN MASING-MASING KELOMPOK BESERTA
JAWABAN:
KELOMPOK 1 (ANANDA SHERLY)
Apa saja yang mempengaruhi pembangunan nasional di Indonesia?
JAWAB: Faktor yang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi Suatu Negara
 Sumber Daya Alam (SDA)
 SDM (Sumber Daya Manusia)
 IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
 Sosial Budaya Masyarakat.
 Keadaan Politik Negara.
 Sistem Pemerintahan di Negara.
 Sarana Prasarana Negara.
 P2P Lending dan Pembangunan Ekonomi

KELOMPOK 2 (SONIA LESTARI)


Bagaimana cara kita sebagai masyarakat menanggapi sikap pejabat tersebut yang melakukan
korupsi?
JAWAB: Mendapatkan pelayanan dalam mencari dan memberikan informasi terkait dugaan
terjadinya korupsi kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi.
Menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada penegak hukum yang
menangani perkara korupsi.
KELOMPOK 3 (IDAYU)
Jelaskan aaspek pembagunan berkelanjutan seperti apa yang paling optimal di terapkan di
Indonesia?
JAWAB: Pembangunan berkelanjutan pada aspek ekonomi yang paling optimal bagi Indonesia
adalah kegiatan perekonomian yang difokuskan pada kesejahteraan bersama. Perlu adanya kegiatan
yang menguntungkan bagi konsumen dan produsen, namun tidak memberi dampak buruk yang besar
bagi lingkungan
KELOMPOK 4 (IMAM ADRYAN)
Apakah sistem politik di Indonesia pernah mengalami perubahan? Jika pernah bagaimana
kondisi politik Indonesia setelah perubahan tersebut serta jelaskan apa yang dimaksud dengan
stabilitas politik?
JAWAB: Politik Indonesia merupakan pembentukan dan pembagian kekuasaan di Indonesia,
sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan
sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Indonesia tidak menganut sistem
pemisahan kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan. Menteri Koordinator Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud MD menegaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia
saat ini sudah benar dan tidak ada yang bertentangan dengan agama.

KELOMPOK 6 (EVA)
Jelaskan mengapa pembagunan berkelanjutan sangat penting di perhatikan?
JAWAB: Pembangunan berkelanjutan sangat penting dipelajari karena tujuan yang ingin
dicapai adalah kebutuhan generasi yang akan datang tidak akan rusak dan berbahaya
sehingga perencanaan pembangunan menjadi lebih bijaksana.

KELOMPOK 7 (WINY PUTRY)


Apakah pembagunan nasional indonesia yang sudah merata?
JAWAB: Belum merata, hal tersebut, disebabkan adanya campur tangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah yang tidak terjadi singkronisasi dalam membuat suatu
kebijakan. Daerah yang tertinggal akibat dari masalah infrastruktur sehingga dapat
menyebabkan daerah tersebut ekonominya tidak berkembang.

KELOMPOK 8 (TANIA PRADA)


Apakah sistem politik di Indonesia di jaman sekarang mengalami perubahan?
JAWAB: Sistem politik Indonesia mengalami banyak perubahan setelah ada amendemen
terhadap UUD 1945. Perbandingan sistem politik Indonesia sebelum amendemen dan
sesudah amendemenUUD 1945 adalah sebagai berikut: Sistem Politik Indonesia Sebelum
Amandemen UUD 1945 Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.

KELOMPOK 9 (SONIA LESTARI)


Jelaskan factor penghambat pemerintah untuk mewujudkan pembangunan?
JAWAB: Faktor yang menghambat pembangunan nasional, yaitu: SDM berkualitas rendah.
Jumlah penduduk yang besar tapi tidak berkualitas atau minim kompetensi. Teknologi yang
masih rendah.
KELOMPOK 10 (IDAYU)
Jelaskan mengapa pembangunan nasional harus dilaksanakan secara menyeluruh?
JAWAB: Salah satu tujuan pembangunan nasional di Indonesia adalah membangun
kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan masyarakat di Indonsia yang perlu diperhatikan salah
satuya dengan melakukan pembangunan terhadap infrastruktur pendidikan, kesehatan,
transportasi, ekonomi, dan lain sebagainya

KELOMPOK 11 (DEVITA ZULMA)


Strategi apa yang bisa dilakukan untuk pembangunan infrastruktur yang merata dan dapat
dirasakan oleh semua orang?
 JAWAB: Percepatan pembangunan secara optimal. ...
 2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil. ...
 Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan. ...
 Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan. ...
 Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi. ...
 6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang

KELOMPOK 13 (VIDIYAFIFIYONA)
Jelaskan tentang pelaksanaan pembangunan nasional yang ada keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan yang ada didalam pembangunan nasional?
JAWAB:  Ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam
seluruh kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini dan jangka panjang, unsur
manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang

KELOMPOK 14 (WINY PUTRY)


Berikan contoh pembangunan nasional yang dapat dilakukan oleh para pemuda?

1. JAWAB: Dinamika dan Kreatifitas. Dengan adanya sikap idealisme dan daya
kritis yang kuat, berarti generasi muda dapat menimbulkan kreatifitas dan
dinamika dalam tatanan berupa perubahan, pembaruan, dan
menyempurnakan kekurangan yang ada
2. Keberanian Mengambil Resiko. Dalam upaya pembangunan pasti akan ada
resiko resiko yang akan timbulnya, seperti melesetnya jadwal pembangunan,
terhambat, atau bahkan gagal. Kaum muda dengan kesiapan pengetahuan,
perhitungan dan keterampilan dapat mengatasi hal tersebut dengan baik
dikarenakan, dan juga lebih berani dalam mengambil resiko.
3. Optimis dan Semangat. Optimis dan semangat yang ada dalam jiwa generasi
muda akan menjadi daya pendorong untuk menghasilkan sesatu yang lebih
maju lagi sehingga terbentuknya mental yang kuat yang tidak mudah patah
semangat.
4. Sikap Kemandirian dan Disiplin. Dengan sikap kemandirian mereka dapat
menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa, serta
melaksanakan sesuatu dengan disiplin.
5. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman pada
pemuda, merupakan cermin keanekaragaman bangsa kita. Keanekaragaman
tersebut merupakan potensi dinamis dan kreatif berdasarkan semangat
sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
6. Patriotisme dan Nasionalisme. Dengan sikap patriotism dan nasionalisme,
generasimuda dapat dilibatkan dalam upaya pembelaan dan
mempertahankan Negara.
7. Sikap Kesatria. Sikap kesatria identik dengan sikap berani, mengabdi pada
Negara serta rasa tanggung jawab social yang tinggi. Sehingga dengan sikap
itu para generasi muda dpat menjadi pembela dan penegak hokum bagi
masyarakat dn bangsa.
8. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan TeknilogI. Ilmu dan teknologi saat ini
berkembang sangat pesat, dengan ilmu tersebut generasi muda dapat
menerapannya dilingkungan sekitar sebagai transformator dan dinamistator.

D3 KEBIDANAN
KELOMPOK 15 (ANISA)
Jelaskan mengenai politik bebas aktif?
JAWAB: bebas aktif" adalah politik luar negeri yang pada hakikatnya bukan merupakan
politik netral, melainkan politik luar negeri yang bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan
terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri secara a priori pada satu
kekuatan dunia serta secara aktif

KELOMPOK 16 (SHEILA)
Jelaskan perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat dan prolaktif bagi
pembangunan nasional dalam global?
JAWAB: Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat, bermanfaat, bebas dan proaktif bagi
kepentingan nasional dalam menghadapi perkembangan global. Visi (impian/harapan) dan
misi (hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai visi) tersebut merupakan dasar dan
rambu-rambu untuk mencapai tujuan bangsa dan cita-cita nasional. Berdasarkan visi dan
misi itu, maka disusunlah suatu kebijakan pembangunan nasional. Berikut secara sederhana
dapat diberikan bagan tentang paradigma pembangunan nasional berdasarkan konsep,
prinsip dan nilai-nilai Pancasila

KELOMPOK 17 (TIDAK BERTANYA)

KELOMPOK 18 (OKTICHA)
Jelaskan apasaja dan apasaja strategi hankamnas yang dilakukan untuk menetapi tugasnya
dalam pembangunan nasional?
JAWAB: a. mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat demi terciptanya
kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum.

b. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan
menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundang-undangan warisan
kolonial dan hukum nasioal yang diskriminitif, termasuk ketidakadilan gender yang tidak sesuai
dengan tuntutan reformasi, melalui program legislasi.

c. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan,
kebenaran dan supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia.

KELOMPOK 19 (NUR FILDAYU)


Apasaja elemen yang menyokong tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan?
JAWAB:agar pembangunan berkelanjutan dapat dicapai, penting untuk menyelaraskan
tiga elemen inti: pertumbuhan ekonomi, inklusi sosial dan perlindungan lingkungan hidup.

KELOMPOK 20 (FIRDA)
Bagaimana mekanisme dan aspek-aspek pembangunan nasional di Indonesia?
JAWAB: sistem Perencanaan Pembangunan Daerah adalah satu kesatuan tata
cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana– rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat daerah

KELOMPOK 21 (WIWINDI)
Jelaskan konsep hankamnas dalam pembangunan nasional?
JAWAB: pertahanan dan keamanan terutama ditujukan untuk menegakkan kedaulatan
negara, menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga
keselamatan segenap bangsa dari ancaman militer dan nonmiliter, meningkatkan rasa
aman dan nyaman sebagai jaminan kondusifnya iklim investasi, serta tetap tertib dan
tegaknya hukum di masyarakat. Kondisi wilayah Indonesia yang sangat luas (daratan
maupun perairan), jumlah penduduk yang banyak dan nilai kekayaan nasional yang harus
dijamin keamanannya menjadikan tantangan tugas dan tanggung jawab bidang
pertahanan dan keamanan menjadi sangat berat dalam penegakan hukumnya

SELESAI.

Anda mungkin juga menyukai