Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA


SUB BAHASAN : GBHN SEBAGAI LANDASAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

DISUSUN OLEH :

1. Caesary Nauli Nasution


2. Dayang Tiarani
3. Dinny Yuniarti
4. Fitri Annisa
5. Minarni
6. Nyemas Okta Dewisakti
7. Ratih Cahyaningrum
8. Sri Utami Priyanti
9. Sri Winarti
10. Yuni Vamila Sari

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEBIDANAN
2010/2011

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat taufik dah hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengasn sub
pook bahasan GBHN Sebagai Landasan Kebijaksanaan Pembangunan Nasional. Makalah
ini merupakan sumber ilmu yang akan diberikan kita semua khususnya bagi mahasiswi
kebidanan sehingga dapat menambah bahan bacaan khususnya materi tentang Pendidikan
Pancasila.

Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih telah memberikan bantuan yang
sangat bermanfaat sehingga terselesainya makalah ini khususnya kepada :

1) Pak Drs. Djonis selaku dosen penanggung jawab


2) Pak Drs. Soewono selaku dosen pengajar
3) Kedua orang tua kami yang telah memberi dukungan dan motivasi
4) Serta teman-teman yang telah memberi saran dan kritiknya.

Kami membuat makalah dengan sub pokok GBHN Sebagai Landasan


Kebijaksanaan Pembangunan Nasional ini agar kita semua paham mata kuliah tentang
Pendidikan Pancasila. Materi ini penting karena

Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga semua pihak yang telah
membantu mendapat pahala dari ALLAH SWT.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pontianak, Oktober 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................i
DAFTAR ISI......ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..1

B. Tujuan...1

BAB II PEMBAHASAN

3.4.1. Tujuan Pembangunan Nasional...2

3.4.2. Landasan Pembangunan Nasional...2

3.4.3. Azas Pembangunan Nasional...3-4

3.4.4. Modal Dasar Pembangunan Nasional..4-5

3.4.5. Faktor Dominan...5-6

3.4.6. Trilogi Pembangunan Nasional..6-7

3.4.7. Pokok Pikiran Yang Terkandung dalam GBHN7-11

3.4.8. Pola Dasar Pembangunan Nasional.11-12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah suatu Haluan Negara dalam
garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat yang pada hakekatnya adalah
suatu Pola Umum Pembangunan Nasional yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Pola Umum Pembangunan tersebut merupakan rangkaian
program-program pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang
berlangsung secara terus menerus.
Rangkaian program-program Pembangunan yang terus menerus tersebut
dimaksudkan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaksud di dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Maka dari itu Garis-garis Besar Haluan
Negara tersebut harus selalu dijadikan acuan untuk mewujudkan tujuan nasional.

B. Tujuan
Tujuan ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan Negara adalah untuk
memberikan arah bagi perjuangan Negara dan Rakyat Indonesia, yang pada tingkat
sekarang ini sedang melakukan Pembangunan Nasional dengan tujuan agar dapat
diwujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu lima tahun berikutnya dan dalam
jangka panjang sehingga secara bertahap dapat terwujud cita-cita bangsa Indonesia,
seperti termaktub dalam UUD 1945, yaitu yaitu melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh Tanah Tumpah Darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi, kemerdekaan dan keadilan
sosial.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Tujuan Pembangunan Nasional


Secara umum, Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila
di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.

Sedangkan secara khusus, Pembangunan Nasional betujuan untuk :

1. Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;


2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antarDaerah, antar
ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.

2. Landasan Pembangunan Nasional

Berdasarkan pokok pikiran bahwa hakekat Pembangunan Nasional adalah


Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya dan Pembangunan seluruh masyarakat
Indonesia, maka landasan pelaksanaan Pembangunan Nasional adalah Pancasila dan
Undang-undang dasar 1945.

3. Azas Pembangunan Nasional


1. Azas Manfaat, ialah bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan harus dapat
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan
Rakyat dan bagi pengembangan pribadi Warga Negara.
2. Azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan, ialah bahwa usaha mencapai cita-cita dan
aspirasi-aspirasi Bangsa harus merupakan usaha bersama dari Bangsa dan seluruh
Rakyat yang dilakukan secara gotong-royong dan dijiwai oleh semangat
kekeluargaan.
3. Azas Demokrasi, ialah demokrasi berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-
bidang Politik, Sosial dan Ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-
masalah Nasional berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan
untuk mencapai mufakat.
4. Azas Adil dan Merata, ialah bahwa hasil-hasil materil dan spiritual yang dicapai
dalam pembangunan harus dapat dinikmati merata oleh seluruh Bangsa dan bahwa
tiap-tiap Warga Negara berhak menikmati hasil-hasil pembangunan yang layak
diperlukan bagi kemanusiaan dan sesuai dengan nilai darma-baktinya yang
diberikannya kepada Bangsa dan Negara.
5. Azas Perikehidupan dalam Keseimbangan, ialah keseimbangan antara
kepentingan-kepentingan, yaitu antara kepentingan keduniaan dan akhirat, antara
kepentingan materil dan spiritual, antara kepentingan jiwa dan raga, antara
kepentingan individu dan masyarakat, anatara kepentingan perikehidupan darat,
laut dan udara, serta antara kepentingan nasional dan internasional.
6. Azas Kasadaran Hukum, ialah bahwa tiap Warga Negara Indonesia harus selalu
sadar dan taat kepada hukum, dan mewajibkan Negara untuk menegakkan dan
menjamin kepastian hukum.
7. Azas kepercayaan pada diri sendiri, yaitu bahwa Pembangunan Nasional harus
berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta
bersendikan kepada kepribadian bangsa.

8. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ialah
pembangunan nasional yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa disertai iman yang kuat.

3
9. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan, ialah
dalam pembangunan nasional harus adanya keseimbangan, keserasian dan
keselarasan antara dunia dan akhirat, materil dan spiritual.

10. Asas Kemandirian, ialah pembangunan nasional berlandaskan kepercayaan akan


kemampuan diri sendiri.
11. Asas Kejuangan, ialah dalam penyelenggaraan pembangunan nasional masyarakat
harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat.
12. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, ialah pembangunan nasional dapat
memberika kesejahteraan rakyat lahir dan batin yang setinggi-tingginya.

4. Modal Dasar Pembangunan Nasional


Modal dasar pembangunan nasional adalah sumber kekuatan nasional baik
yang efektif maupun potensial yang dimiliki dan didayagunakan bangsa Indonesia
dalam pembnagunan nasional.
Modal dasar pembangunan nasional antara lain :
1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan Negara Indonesia
2. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
3. Wilayah nusantara yang luas yang berkedudukan di garis khatulistiwa
Kedudukan geografi Indonesia sepanjang garis khatulistiwa dan
posisinya sebagai wilayah penghubung, serta terletak pada posisi silang
antara dua benua dan dua samudera raya, dengan iklim tropika dan cuaca
musim-musimnya memberikan kondisi alamiah serta kedudukan dan
peranan strategis yang sangat tinggi nilainya. Kekayaan alam yang
beraneka ragam
4. Penduduk yang besar sebagai sumber daya manusia yang berpotensi
Jumlah penduduk yang sangat besar, apabila dapat dibina dan
dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan merupakan modal
pembangunan yang besar dan sangat menguntungkan bagi usaha-usaha
pembangunan di segala bidang.

5. Rohaniah dan mental


Modal Rohaniah dan Mental, yaitu kepercayaan dan Ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak
ternilai harganya bagi pengisian aspirasi-aspirasi bangsa. Juga
kepercayaan dan keyakinan Bangsa atas kebenaran falsafah Pancasila
merupakan modal sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita-
citanya.
6. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis
Modal Budaya, yakni budaya bangsa Indonesia yang telah
berkembang sepanjang sejarah Bangsa.
7. Potensi dan kekuatan efektif bangsa
Potensi Efektif Bangsa, yakni segala sesuatu yang bersifat potensial
dan produktif yang telah dicapai oleh Bangsa sepanjang sejarahnya,
termasuk kekuatan sosial politik.
8. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagai kekuatan
Pertahanan Keamanan dan kekuatan sosial yang tumbuh dari Rakyat dan
bersama Rakyat menegakkan kemerdekaan Bangsa dan Negara.

5. Faktor Dominan
Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembangunan agar memperlancar pencapaian sasaran pembangunan
nasional, meliputi:
1. Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran nilai dan
perkembangan aspirasi rakyat yang dinamis.
2. Wilayah yang bercirikan kepulauan dan kelautan dengan lingkungan dan
alam tropiknya.
3. Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata penyebarannya,
termasuk flora dan fauna.
4. Kualitas manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia dan penguasaannya
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

5
5. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan
kepada hukum dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
6. Manajemen nasional sebagai mekanisme penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
7. Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang selalu
berubah secara dinamis.
6. Trilogi Pembangunan Nasional
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Trilogi Pembangunan Nasional adalah
wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan orde baru di
Indonesia dalam sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial
dalam melaksanakan pembangunan negara.
Trilogi Pembangunan Nasional terdiri dari :
1. Stabilitas Nasional yang dinamis
2. Pertumbuhan ekonomi tinggi
3. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Tapi dalam pencanangan trilogi pemebangunan ini menuai kontrovesi karena
pada pelaksanaannya mengakibatkan hal-hal berikut :
1. Pelaksanaan stabilitas politik menghasilkan regulasi dimana diterbitkan
sejumlah peraturan yang mengakibatkan pengendalian pers dan
pengendalian aksi mahasiswa. Dalam hal prosedural diterbitkan Undang-
Undang tentang Organisasi Massa dan Undang Undang Partai Politik.
2. Pertumbuhan ekonomi menghasilkan penanaman modal asing yang
mengakibatkan hutang luar negeri. Serbuan para investor asing ini
kemudian melambat ketika terjadi jatuhnya harga minyak dunia, yang
mana selanjutnya dirangsang ekstra melalui kebijakan deregulasi
(liberalisasi) pada tahun 1983-1988. Tanpa disadari, kebijakan penarikan
investor yang sangat liberal ini mengakibatkan undang-undang Indonesia
yang mengatur arus modal menjadi yang sangat liberal di lingkup dunia
internasional. Namun kebijakan yang sama juga menghasilkan
intensifikasi pertanian di kalangan petani.

6
3. Dalam pemerataan hasil, pelaksanaannya membuka jalur-jalur distributif
seperti kredit usaha tani dan mitra pengusaha besar dan kecil.

Dengan demikian maka Trilogi Sistim Pembangunan Nasional dapat senantiasa


dikondisikan bagi :
1. Keutuhan bangsa
2. Cinta tanah air
3. Bela Negara
Dan ini dapat melalui :
1. Konsistensi melaksanakan Pancasila sebagai ideologi NKRI yang
berintikan Keadilan dan Kepedulian di semua dimensi kehidupan dan kegiatan
pembangunan.
2. Konsistensi melaksanakan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional
sebagai wujud mengawal dan mengamankan jalannya penyelenggaraan pembangunan
agar Pancasila tetap dikiprahkan sebagaimana mestinya.
3. Konsistensi merumuskan, menetapkan dan menjabarkan perundang-
undangan dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar tidak menyimpangi jiwa,
semangat dan nilai-nilai yang diamanatkan oleh UUD 1945.

7. Pokok Pikiran Yang Terkandung dalam GBHN


Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah haluan aradi tentang
penyelenggaraan aradi dalam garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat secara
menyeluruh dan terpadu. GBHN ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5 tahun.
Dengan adanya Amandemen UUD 1945 dimana terjadi perubahan peran MPR dan
presiden, GBHN tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, UU no. 25/2004 mengatur tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa penjabaran dari tujuan
dibentuknya Republik Indonesia seperti dimuat dalam Pembukaan UUD 1945.

Pikiran yang terkandung dalam GBHN, yaitu :

A. Hukum

1. Mengembangkan budaya arad di semua lapisan masyarakat untuk


terciptanya kesadaran dan kepatuhan arad dalam kerangka supremasi
arad dan tegaknya aradi arad.

B. Ekonomi
1. Mengembangkan aradi ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan
memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan
aradi, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha
dan bekerja, perlindungan hak-hak konsumen, serta perlakuan yang adil
bagi seluruh masyarakat.

C. Politik

1. Politik Dalam Negeri

a. Memperkuat keberadaan dan keberlangsungan Negara Kesatuan


Republik Indonesia yang bertumpu pada ke-bhinekatunggalika-an.
Untuk menyelesailan masalah-masalah yang mendesak dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu upaya
rekonsiliasi nasional yang diatur dengan undang-undang.

2. Hubungan Luar Negeri

a. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada
solidaritas antarnegara berkembang, mendukung perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala
bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerja sama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.

3. Penyelenggara Negara

a. Membersihkan penyelenggara aradi dari praktik korupsi, kolusi,


nepotisme dengan memberikan sanksi seberat-beratnya sesuai
dengan ketentuan arad yang berlaku, meningkatkan efektivitas
pengawasan internal dan fungsional serta pengawasan masyarakat,
dan mengembangkan etik dan moral.

4. Komunikasi, Informasi, dan Media Massa

a. Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media


massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa; memperkukuh persatuan dan kesatuan;
membentuk kepribadian bangsa, serta mengupayakan keamanan
hak pengguna sarana dan prasarana informasi dan komunikasi.

D. Agama

1. Memantapkan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai landasan


moral, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan paradigma serta
mengupayakan agar segala peraturan perundang-undangan tidak
bertentangan dengan moral agama-agama.

E. Pendidikan

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh


pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju
terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran
pendidikan secara berarti.

F. Sosial dan Budaya

1. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

a. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling


mendukung dengan pendekatan paradigma sehat, yang memberikan
prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, dan rehabilitasi sejak pembuahan dalam
kandungan sampai usia lanjut.

9
2. Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata

a. Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa


Indonesia yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya
nasional yang mengandung nilai-nilai universal termasuk kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung
terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun
peradaban bangsa

3. Kedudukan dan Peranan Perempuan

a. Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban
oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan
dan keadilan gender.

4. Pemuda dan Olahraga

a. Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia


Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang
cukup, yang harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan olahraga
di sekolah dan masyarakat.

G. Pembangunan Daerah

1. Umum

a. Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan bertanggung


jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi,
lembaga politik, lembaga hukum, lembaga keagamaan, lembaga adat,
dan lembaga swadaya masyarakat, serta seluruh potensi masyarakat
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Khusus

Dalam rangka pengembangan otonomi daerah di dalam wadah Negara


Kesatuan Republik Indonesia, serta untuk menyelesaikan secara adil dan
menyeluruh permasalahan di daerah yang memerlukan penanganan segera dan
bersungguh-sungguh.

10

H. Pertahanan dan Keamanan

1. Menata kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara


konsisten melalui reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran Tentara
Nasional Indonesia sebagai alat negara untuk melindungi, memelihara dan
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap
ancaman dari luar dan dalam negeri, dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, dan memberikan dharma baktinya dalam membantu
menyelenggarakan pembangunan.

8. Pola Dasar Pembangunan Nasional


Pola dasar pembangunan nasional adalah dokumen induk perencanaan
pembangunan secara keseluruhan / nasional yang membuat visi misi dan arah
kebijakan pembangunan nasional yang didasarkan pada kondisi, potensi,
permasalahan dan kebutuhan nyata serta mengakomodasikan aspirasi masyarakat
yang tumbuh dan berkembang secara keseluruhan / nasional.
Fungsi pola dasar pembangunan nasional adalah sebagai landasan pemerintah
dalam menyusun rencana program pembangunan 5 (lima) tahun serta bagi dunia
usaha dan seluruh masyarakat guna mewujudkan pertumbuhan dan kemajuan di setiap
daerah dalam berbagai bidang.
Tujuan dari pola dasar pembangunan nasional adalah mempertahankan dan
menjamin kelangsungan reformasi dengan mewujudkan kehidupan yang demokratis,
berkeadilan social, melindungi HAM, menegakan supremasi hukun dalam tatanan
masyarakat dan bangsa yang beradab, berakhlak mulia, dan sejahtera.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun pola dasar pembangunan
nasional yaitu :
1. Tujuan pembangunan nasional
2. Landasan pembangunan nasional
3. Azas-azas pembangunan nasional
4. Modal dasar dan faktor-faktor dominan

11

5. Wawasan nusantara
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Sosial
dan Budaya
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan
Pertahanan dan Keamanan

6. Ketahanan nasional
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek dari kehidupan bangsa dan Negara.
Pada hakekatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu Bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan Negara.
12

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi, untuk melaksanakan pembangunan nasional maka harus berdasarkan


GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara) karena memberikan penjelasan arah bagi
perjuangan Negara dan Rakyat Indonesia yang dewasa ini sedang membangun, agar
dengan demikian dapat mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu lima
tahun mendatang dalam rangka kelanjutan yang berjangka panjang, sehingga secara
bertahap agar cita-cita Bangsa Indonesia dapat terwujud.
13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com (diakses tanggal 10 Oktober 2010)

Anda mungkin juga menyukai