DISUSUN OLEH :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEBIDANAN
2010/2011
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur selalu dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat taufik dah hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengasn sub
pook bahasan GBHN Sebagai Landasan Kebijaksanaan Pembangunan Nasional. Makalah
ini merupakan sumber ilmu yang akan diberikan kita semua khususnya bagi mahasiswi
kebidanan sehingga dapat menambah bahan bacaan khususnya materi tentang Pendidikan
Pancasila.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih telah memberikan bantuan yang
sangat bermanfaat sehingga terselesainya makalah ini khususnya kepada :
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, maka dari
itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga semua pihak yang telah
membantu mendapat pahala dari ALLAH SWT.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................i
DAFTAR ISI......ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..1
B. Tujuan...1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan..13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) adalah suatu Haluan Negara dalam
garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak rakyat yang pada hakekatnya adalah
suatu Pola Umum Pembangunan Nasional yang ditetapkan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat. Pola Umum Pembangunan tersebut merupakan rangkaian
program-program pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu yang
berlangsung secara terus menerus.
Rangkaian program-program Pembangunan yang terus menerus tersebut
dimaksudkan untuk mewujudkan Tujuan Nasional seperti termaksud di dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Maka dari itu Garis-garis Besar Haluan
Negara tersebut harus selalu dijadikan acuan untuk mewujudkan tujuan nasional.
B. Tujuan
Tujuan ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan Negara adalah untuk
memberikan arah bagi perjuangan Negara dan Rakyat Indonesia, yang pada tingkat
sekarang ini sedang melakukan Pembangunan Nasional dengan tujuan agar dapat
diwujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu lima tahun berikutnya dan dalam
jangka panjang sehingga secara bertahap dapat terwujud cita-cita bangsa Indonesia,
seperti termaktub dalam UUD 1945, yaitu yaitu melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh Tanah Tumpah Darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi, kemerdekaan dan keadilan
sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
8. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ialah
pembangunan nasional yang berlandaskan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa disertai iman yang kuat.
3
9. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan, ialah
dalam pembangunan nasional harus adanya keseimbangan, keserasian dan
keselarasan antara dunia dan akhirat, materil dan spiritual.
5. Faktor Dominan
Faktor dominan adalah segala sesuatu yang harus diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembangunan agar memperlancar pencapaian sasaran pembangunan
nasional, meliputi:
1. Kependudukan dan sosial budaya, termasuk pergeseran nilai dan
perkembangan aspirasi rakyat yang dinamis.
2. Wilayah yang bercirikan kepulauan dan kelautan dengan lingkungan dan
alam tropiknya.
3. Sumber daya alam yang beraneka ragam dan tidak merata penyebarannya,
termasuk flora dan fauna.
4. Kualitas manusia Indonesia dan masyarakat Indonesia dan penguasaannya
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
5
5. Disiplin nasional yang merupakan perwujudan kepatuhan dan ketaatan
kepada hukum dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
6. Manajemen nasional sebagai mekanisme penyelenggaraan negara dan
pemerintahan.
7. Perkembangan regional dan global serta tatanan internasional yang selalu
berubah secara dinamis.
6. Trilogi Pembangunan Nasional
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, Trilogi Pembangunan Nasional adalah
wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan orde baru di
Indonesia dalam sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial
dalam melaksanakan pembangunan negara.
Trilogi Pembangunan Nasional terdiri dari :
1. Stabilitas Nasional yang dinamis
2. Pertumbuhan ekonomi tinggi
3. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Tapi dalam pencanangan trilogi pemebangunan ini menuai kontrovesi karena
pada pelaksanaannya mengakibatkan hal-hal berikut :
1. Pelaksanaan stabilitas politik menghasilkan regulasi dimana diterbitkan
sejumlah peraturan yang mengakibatkan pengendalian pers dan
pengendalian aksi mahasiswa. Dalam hal prosedural diterbitkan Undang-
Undang tentang Organisasi Massa dan Undang Undang Partai Politik.
2. Pertumbuhan ekonomi menghasilkan penanaman modal asing yang
mengakibatkan hutang luar negeri. Serbuan para investor asing ini
kemudian melambat ketika terjadi jatuhnya harga minyak dunia, yang
mana selanjutnya dirangsang ekstra melalui kebijakan deregulasi
(liberalisasi) pada tahun 1983-1988. Tanpa disadari, kebijakan penarikan
investor yang sangat liberal ini mengakibatkan undang-undang Indonesia
yang mengatur arus modal menjadi yang sangat liberal di lingkup dunia
internasional. Namun kebijakan yang sama juga menghasilkan
intensifikasi pertanian di kalangan petani.
6
3. Dalam pemerataan hasil, pelaksanaannya membuka jalur-jalur distributif
seperti kredit usaha tani dan mitra pengusaha besar dan kecil.
A. Hukum
B. Ekonomi
1. Mengembangkan aradi ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan
memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan
aradi, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha
dan bekerja, perlindungan hak-hak konsumen, serta perlakuan yang adil
bagi seluruh masyarakat.
C. Politik
a. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada
solidaritas antarnegara berkembang, mendukung perjuangan
kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala
bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerja sama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.
3. Penyelenggara Negara
D. Agama
E. Pendidikan
9
2. Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata
G. Pembangunan Daerah
1. Umum
2. Khusus
10
11
5. Wawasan nusantara
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Sosial
dan Budaya
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan
Pertahanan dan Keamanan
6. Ketahanan nasional
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek dari kehidupan bangsa dan Negara.
Pada hakekatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu Bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya
menuju kejayaan bangsa dan Negara.
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA