KELAS A
KELOMPOK A
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
biasaan yang tergolong sangat unik, ternyata bangsa ini berkembang
maju hingga saat ini. Hal itu dimungkinkan karena ada faktor
pendorong dan pengikat yang kuat. Konsepsi Wawasan Nusantara
mengandung faktor-faktor yang dimaksud, yang bila
diimplementasikan dapat memperkuat dorongan dan ikatan yang
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, yang dijiwai rasa
kekeluargaan, persaudaraan dan kebersamaan sehingga,
terpeliharanya kesatuan wilayah nasional. Di atas kondisi yang
tercipta dari Ideologi Pancasila, Ketahanan Nasional dengan
Kewaspadaan serta Wawasan Nusantara, selanjutnya dapat dibangun
dan dilaksanakan pembangunan nasional, yang memungkinkan
tercapainya tujuan Nasional sesuai dengan harapan bersama.
4
bangsa serta kesatuan wilayah, tanah air dan bangsa. Selanjutnya
adalah kesepakatan tentang cara pencapaian tujuan nasional yang
merupakan himpunan nilai-nilai yang meliputi bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur yang menjadi fondasi untuk memperkokoh
Persatuan dan Kesatuan NKRI.
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
mereka itu satu bangsa. Wawasan Kebangsaan menjadi landasan
bagi berkembangnya nilai-nilai utama bangsa yang diwujudkan
sebagai karakter bangsa. Wawasan Kebangsaan adalah juga bentuk
loyalitas anak bangsa terhadap bangsanya, yang akan selalu
mengobarkan dirinya sebagai bangsa Indonesia di manapun juga di
ujung dunia ini.
8
2. Dalam bidang hukum : Diwujudkannya sistem hukum nasional
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta memperlakukan setiap
individu sama di muka hukum di samping, memberikan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia dari semua lapisan.
3. Dalam bidang ekonomi : Diwujudkannya sistem ekonomi yang
menjamin berkembangnya ekonomi seluruh rakyat dan terwujudnya
kesejahteraan dan keadilan sosial dalam seluruh lapisan
masyarakat. Kesemuanya mengacu pada upaya menjadikan
bangsa Indonesia tuan di rumah sendiri yang sejahtera secara
merata, serta terbangunnya Indonesia sebagai negara maritim
sesuai keadaan dan kekayaan alamnya.
4. Dalam bidang sosial dan budaya : Diwujudkannya kehidupan
sosial dan budaya yang menjamin tumbuh suburnya peri kehidupan
masyarakat yang serba majemuk tetapi mengamalkan nilai – nilai
Bhinneka Tunggal Ika, sehingga terjaga keharmonisan dalam
seluruh segi peri kehidupan masyarakat dan bangsa serta
berkembangnya budaya nasional yang merangkum puncak –
puncak budaya daerah. Negara harus menjamin setiap warga
negara hak untukmendapatkan pelayanan kesehatan, hak untuk
mendapatkan pendidikan dan hak jaminan hari tua.
5. Dalam bidang pertahanan dan keamanan : Diwujudkannya
sistem pertahanan dan keamanan yang mampu menjamin
keselamatan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara,
menjaga seluruh garis batas negara di darat, laut dan udara dari
Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Rote, termasuk di
pulau – pulau terluar dan terpencil. Sarana dan prasarana sistem
pertahanan dan keamanan haruslah didukung oleh kemajuan
teknologi persenjataan baik fisik maupun non fisik, yang militer
maupun non militer.
9
nilai-nilai keutamaan yang sudah kita miliki seperti Saptamarga di
kalangan angkatan bersenjata dan 36 butir nilai-nilai yang pernah
dirumuskan untuk peri kehidupan masyarakat tinggal dikembangkan
sebagai nilai-nilai dasar jati diri bangsa Indonesia sekaligus
membumikannya di persada Indonesia.
10
ragu akan keabsahan nilai-nilai keutamaan yang diajarkan, sehingga
seluruh upaya akan menjadi sia-sia. Keteladanan nilai-nilai keutamaan
dalam masyarakat akan menjadi tiang-tiang penyangga yang
menjadikan penghayatan nilai-nilai keutamaan itu sempurna dan
melahirkan karakter bangsa yang kokoh.
11
bangsa yang lebih besar. Sulit rasanya bagi bangsa Indonesia untuk
kembali bangkit dari keterpurukan saat ini ditengah deras masuknya
faham asing yang bertentangan dengan faham Pancasila sehingga
ancaman terjadinya disintegrasi bangsa tanpa disadari telah
mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia.
12
Selain dari pada itu kondisi politik yang sangat lemah akibat
lengsernya ”Kepemimpinan Nasional” mengakibatkan rentannya
kondisi politik bangsa Indonesia saat itu, demikian juga kondisi
ekonomi yang melanda bangsa Indonesia yang telah membuat
semakin menambah beban kehidupan masyarakat. Sulitnya
mendapatkan lapangan pekerjaan menjadi pengangguran masyarakat
meningkat. Kesenjangan ekonomi yang cukup dalam tersebut telah
mendorong sentimen etnis sehingga berpotensi muncul terjadinya
pertikaian dan tindak kriminalitas baik secara kualitas maupun
kuantitas.
Disisi lain dapat kita cermati bahwa masih ada kekuatan yang
masih utuhdan dapat diharapkan untuk menjaga keutuhan NKRI ini
adalah Kemanunggalan TNI. Namun karena beban yang dipikul
semakin berat dan ada pula pihak-pihak tertentu yang dengan cara
sistematis ingin menghancurkan TNI maka hal tersebut secara
psikologis akan mempengaruhi kinerja TNI, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Namun dengan didukung komitmen yang
jelas, tegas dan terukur, masalah wawasan kebang-saan yang
berujung pada tetap tegak dan utuhnya NKRI, TNI bersama rakyat
13
siap mengorbankan jiwa dan raganya. Menjaga kedaulatan dan
keutuhan NKRI.
14
lingkungan keberadaannya yang sarwanusantara dalam
memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografi, dengan menciptakan
tanggung jawab, motivasi, dan rangsangan bagi seluruh bangsa
Indonesia, yang mengutamakan Persatuan dan Kesatuan bangsa
serta Kesatuan Wilayah pada penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai Tujuan
Nasional.
15
kondisi tersebut, Wawasan Nusantara memiliki dua arah pandang, ke
dalam dan ke luar. Arah pandang ke dalam ditujukan kepada
kesatuan wilayah, sedangkan arah pandang ke luar ditujukan untuk
menjamin kepentingan Nasional dan ikut dalam melaksanakan
ketertiban dunia.
16
Sosialisasi tentang kebangsaan dilakukan dalam lingkaran atau
siklus, dimulai dari penumbuhan kesadaran, pengembangan
pemahaman, mewujudkan semangat kebangsaan, kembali pada
penumbuhan kesadaran berbangsa, dan seterusnya. Dengan
sosialisasi secara siklus, nilai-nilai kebangsaan bangsa Indonesia
akan terus dapat dipertahankan dan diwujudkan manfaatnya dari satu
generasi ke generasi selanjutnya. Metode sosialisasi yang diharapkan
dapat diterapkan ialah pemindahan dan pengubahan atau penanaman
nilai-nilai kebangsaan kepada peserta sosialisasi.
17
dipertentangkan dan berujung pada munculnya konflik, apalagi ada
pihak-pihak tertentu karena kepentingannya sesaat sengaja
memprofokasi keadaan itu.
18
yang sedang dialami bangsa Indonesia. Cara tersebut lebih dikenal
dengan konsep perang modern. Perang ini sangat mudah dan murah
dilakukan, tidak memerlukan pengerahan sumber daya serta kekuatan
bersenjata, namun dapat dilakukan oleh negara tertentu dengan cara
infiltrasi/ penyusupan melalui kerja sama lembaga pemerintahan antar
negara atau melalui NGO asing yang bekerja sama dengan LSM
bermasalah dalam negeri serta melalui media cetak/ elektronik, tetapi
dampak yang ditimbulkan amat sangat dahsyat dan fatal. Setelah
terjadi kerusakan dan kehancuran moral dan budaya bangsa, maka
negara yang menerangkan konsep perang modern tersebut berarti
telah berhasil menguasai atau menjajah alam pikiran kita. Selanjutnya
negara tersebut akan tampil seolah-olah sebagai penyelamat, sebagai
negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan demokrasi,
walaupun sesungguhnya itu hanya kedok belaka. Negara tersebut
tidak pernah dihujat, dibenci atau dikucilkan, akan tetapi malah dipuji
dan diagungkan. Inilah yang harus diwapadai dan jangan sampai kita
terkecoh.
19
integritas prajurit untuk bersosialisasi dengan lapisan seluruh
masyarakat, khususnya warga masyarakat yang tinggal didaerah-
daerah terpencil. Pembinaan teritorial yang merupakan salah satu
gelar postur TNI / TNI AD perlu dioptimalkan dengan metode dan
sistem yang kenyal dalam meningkatkan pembinaan teritorial,
sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh masyarakat dan dapat
digunakan sebagai contoh/ panutan pada masyarakat luas.
20
yang efektif untuk menggalang solidaritas dalam menghadapi
tantangan dan ancaman mengancam terhadap stabilitas dan
keutuhan NKRI. Untuk itu perlu diperhatikan upaya dan langkah-
langkah untuk memasyarakatkan Wawasan Kebangsaan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
21
agar dibubarkan. Pandangan tersebut harus segera diluruskan agar
tidak memunculkan anggapan atau pandangan-pandangan yang
menyesatkan. Perlu dipahami bahwa Koter atau Komando
Kewilayahan adalah merupakan salah satu bentuk gelar postur TNI
AD dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam menjaga tetap tegak
dan utuhnya NKRI. Untuk itu wilayah atau teritorial dengan segala
isinya harus dibina agar menjadi kekuatan sebagai daya tangkal
terhadap pengaruh-pengaruh dan provokasi untuk melemahkan TNI.
22
pembelajaran secara bertahap dan berlanjut. Lembaga pendidikan
baik formal maupun non-formal memiliki tanggung jawab yang besar
dalam mewujudkan hal tersebut. Berkaitan dengan hal ini, kiranya
perlu dikaji ulang tentang pendidikan kewiraan yang selama ini
diajarkan kepada mahasisiwa di perguruan tinggi saja itupun
hanya berjalan satu semester, sedangkan siswa dari TK sampai
SLTA tidak mendapatkan Pelajaran tersebut.
23
bersangkutan dapat diakui sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi
keahlian yang dimiliki. Bagi warga negara yang terkena kewajiban
bela negara tetapi tidak mengindahkan kewajiban tersebut dapat
dikenakan sangsi hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
24
dari pendahulu kita melawan penjajah di bumi pertiwi ini. Semangat
patriotik ini hanya dapat terwujud melalui sikap-sikap rela berkorban
tanpa pamrih dan tidak memikirkan kepentingan sendiri, kelompok
atau golongan. Karena itu, kurikulum pendidikan Nasional perlu
diperkaya kembali dengan penambahan mata pelajaran sejarah, Civic
Mission/ pembentukan karakter nasional bangsa serta materi lain
yang meningkatkan Wawasan Kebangsaan dan kecintaan pada tanah
air.
25
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Wawasan kebangsaan Indonesia menjadikan bangsa yang
tidak dapat mengisolasi diri dari bangsa lain yang menjiwai
semangat bangsa bahari yang terimplementasikan menjadi
wawasan nusantara bahwa wilayah laut Indonesia adalah bagian
dari wilayah negara kepulauan yang diakui dunia. Wawasan
kebangsaan merupakan pandangan yang menyatakan negara
Indonesia merupakan satu kesatuan dipandang dari semua aspek
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dalam
mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial
budaya untuk mengejawantahan semua dorongan dan rangsangan
dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan
nasional yang mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya,
kesatuan ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan. Wawasan
kebangsaan Indonesia memberi peran bagi bangsa Indonesia
untuk proaktif mengantisipasi perkembangan lingkungan stratejik
dengan memberi contoh bagi bangsa lain dalam membina identitas,
kemandirian dan menghadapi tantangan dari luar tanpa konfrontasi
dengan meyakinkan bangsa lain bahwa eksistensi bangsa
merupakan aset yang diperlukan dalam mengembangkan nilai
kemanusiaan yang beradab. Akhirnya, bagi bangsa Indonesia,
untuk memahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu
memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang
mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman
dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada
terbentuknya karakter bangsa.
26
B. Saran
Sebagai warga indonesia yang baik kita harus lebih berusaha
mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional yang
mencakup kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
ekonomi, kesatuan pertahanan keamanan. Dan agar warga
indonesia mampu memahami secara mendalam tentang falsafah
Pancasila yang mengandug nilai-nilai dasar yang dijadikan
pedoman dalam bertingkah laku agar terbentuk karakter bangsa
yang berdasarkan nilai-nilai pancasila.
27