Nama Kelompok:
1. Kadek Rita Suardini (11)
2. Komang Tri Widiani (17)
3. Luh Sri Devi Widiani (21)
4. Putu Wahyuni (30)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................2
A. Semangat dan Komitmen Kebangsaan.........................................................................................2
1. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara...............................................................2
2. Wawasan Nusantara.....................................................................................................................2
3. Aspek Trigatra..............................................................................................................................3
4. Aspek Pancagatra.........................................................................................................................4
5. Hubungan Antargatra...................................................................................................................5
6. Peran Serta Warga Negara Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan...........................5
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................................................7
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semangat dan komitmen kebangsaan berasal dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
meraih kemerdekaan. Perjuangan panjang yang dilakukan oleh para pahlawan bangsa dalam
melawan penjajahan selama kurang lebih 350 tahun telah menumbuhkan semangat nasionalisme
yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia.
Setelah merdeka pada tahun 1945, semangat kebangsaan semakin ditekankan oleh para
pendiri negara untuk membangun dan mengembangkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat,
merdeka, bersatu, adil, dan makmur. Konstitusi negara Indonesia yang disusun oleh para pendiri
negara, seperti Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, juga menegaskan pentingnya
semangat kebangsaan dalam mempersatukan dan memperkuat bangsa Indonesia.
Selain itu, semangat kebangsaan juga menjadi penting dalam menghadapi berbagai tantangan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, seperti konflik sosial, keberagaman budaya, dan isu-isu politik
yang sering kali mengancam keutuhan negara. Semangat kebangsaan yang kuat dapat menjadi dasar
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan maju.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki semangat dan komitmen
kebangsaan yang kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan semangat kebangsaan yang
kuat, kita dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, seperti gotong royong, kebersamaan, dan
toleransi, serta berkontribusi dalam memperkuat bangsa Indonesia sebagai negara yang maju dan
berdaulat.
Dalam konteks globalisasi dan era digital yang semakin maju, semangat dan komitmen
kebangsaan menjadi semakin penting dalam menjaga keutuhan negara dan menjadikan Indonesia
sebagai negara yang lebih baik
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana semangat dan komitmen kebangsaan pendiri bangsa?
2. Apa itu Wawasan Nusantara?
3. Apa itu hakikat Wawasan Nusantara?
4. Apa saja asas Wawasan Nusantara?
5. Apa saja aspek Tri Gatra?
6. Apa saja aspek Panca Gatra?
7. Bagaimana hubungan antar Gatra?
8. Apa saja peran serta warga negara mendukung implementasi wawasan kebangsaan?
C. Tujuan
1. Mengetahui semangat dan komitmen kebangsaan pendiri bangsa
2. Memahami arti Wawasan Nusantara
3. Memahami hakikat Wawasan Nusantara
4. Mengetahui asas asas Wawasan Nusantara
5. Mengetahui aspek Tri Gatra
6. Mengetahui aspek Panca Gatra
7. Memahami hubungan antar Gatra
8. Mengetahui peran serta warga negara mendukung implementasi wawasan kebangsaan
iii
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Semangat dan Komitmen Kebangsaan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebuah negara yang terdiri dari berbagai
suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda. Namun, meskipun beragam, bangsa Indonesia
memiliki semangat dan komitmen kebangsaan yang kuat untuk mempertahankan persatuan dan
kesatuan negara. Makalah ini akan membahas tentang semangat dan komitmen kebangsaan yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
2. Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah pandangan atau sudut pandang tentang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang mendasarkan pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan kekayaan alam, serta tata nilai yang berlaku di wilayah Indonesia. Wawasan
Nusantara memandang Indonesia sebagai sebuah kesatuan wilayah yang utuh, mencakup
seluruh pulau-pulau di Indonesia, laut-laut dan udara yang ada di wilayahnya. Wawasan
Nusantara juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjunjung
tinggi nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal dalam membangun bangsa yang maju dan
berkarakter. Oleh karena itu, Wawasan Nusantara dapat dianggap sebagai suatu visi atau
cita-cita bangsa Indonesia dalam memandang dirinya sendiri dan peranannya di dunia.
4
2. Keadilan: Mengacu pada prinsip bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas
perlakuan yang adil dan merata tanpa diskriminasi, baik dalam hal hak-hak politik,
ekonomi, sosial, maupun budaya. Asas keadilan dalam Wawasan Nusantara
menekankan pentingnya menjaga persamaan dan keadilan dalam hubungan antara
wilayah Indonesia dengan negara-negara lain, serta menjunjung tinggi kearifan lokal
dalam pembangunan yang berkeadilan.
3. Kemanusiaan: Mengacu pada prinsip bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama
dalam hidup, memajukan diri, dan memperoleh kemakmuran. Asas kemanusiaan
dalam Wawasan Nusantara menekankan pentingnya memperjuangkan kepentingan
rakyat Indonesia, menghormati hak asasi manusia, serta membangun hubungan
internasional yang damai dan bermartabat.
3. Aspek Trigatra
Trigatra merupakan konsep dasar yang terdiri dari tiga aspek, yaitu Bhinneka Tunggal
Ika, Gotong Royong, dan Kerja Keras. Ketiga aspek ini merupakan nilai-nilai yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
b. Gotong Royong
Gotong Royong adalah konsep kerja sama dan saling membantu dalam masyarakat.
Konsep ini menekankan bahwa keberhasilan suatu masyarakat tidak hanya didasarkan
pada kemampuan individu, tetapi juga pada kerja sama dan saling bantu antaranggota
masyarakat. Dalam konteks bangsa Indonesia, gotong royong menjadi sangat penting
dalam membangun kebersamaan dan kesatuan nasional.
5
c. Kerja Keras
Kerja keras adalah konsep usaha dan perjuangan untuk meraih tujuan. Konsep ini
menekankan pentingnya upaya dan usaha dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam konteks pembangunan bangsa, kerja keras menjadi sangat penting untuk
mencapai kemajuan dan kemakmuran. Bangsa Indonesia harus bersatu dan bekerja keras
untuk mengatasi berbagai tantangan dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Ketiga aspek Trigatra ini harus menjadi bagian dari pola pikir dan perilaku masyarakat
Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, Gotong Royong,
dan Kerja Keras harus diterapkan dan dijadikan sebagai pedoman dalam membangun bangsa
yang kuat, maju, dan berdaya saing tinggi.
4. Aspek Pancagatra
Pancagatra adalah konsep dasar dalam Wawasan Nusantara yang terdiri dari lima
aspek, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial. Konsep ini mengandung makna dan nilai-nilai
yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
c. Persatuan Indonesia
Persatuan Indonesia adalah konsep yang menekankan pentingnya kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia. Konsep ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara
yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, tetapi tetap bersatu dalam satu
negara dan satu bangsa. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan harus dijaga dan diperkuat
untuk membangun bangsa yang kuat dan maju.
d. Kerakyatan
Kerakyatan adalah konsep yang menekankan pentingnya partisipasi aktif rakyat
dalam pembangunan bangsa dan bernegara. Konsep ini menunjukkan bahwa Indonesia
adalah negara yang menganut pemerintahan yang berdasarkan kehendak rakyat dan
kebijakan yang pro-rakyat. Rakyat harus terlibat dalam pembangunan bangsa dan
bernegara agar pembangunan berjalan dengan baik dan hasilnya dirasakan oleh seluruh
rakyat Indonesia.
e. Keadilan Sosial
6
Keadilan Sosial adalah konsep yang menekankan pentingnya pemerataan
pembangunan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Konsep ini
menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang berkomitmen untuk mencapai
keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan
kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan dan kemakmuran.
Kelima aspek Pancagatra ini harus menjadi bagian dari pola pikir dan perilaku
masyarakat Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial
harus dijalankan.
5. Hubungan Antargatra
Trigatra dan Pancagatra saling terkait dan saling mendukung dalam Wawasan
Nusantara. Ketiga aspek Trigatra yaitu wilayah, ketahanan nasional, dan cita-cita nasional
harus terpenuhi agar tercipta Pancagatra yang berisi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
Aspek wilayah dari Trigatra mengandung nilai strategis yang penting bagi
terwujudnya Pancagatra. Keharmonisan dalam kehidupan sosial budaya, ekonomi, dan
politik yang ada di wilayah Indonesia mempengaruhi nilai-nilai Pancagatra seperti persatuan
dan keadilan sosial.
Aspek ketahanan nasional pada Trigatra terkait dengan keamanan nasional dan
pertahanan negara. Jika negara mampu mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional,
maka rakyat Indonesia dapat hidup dengan tenang dan damai. Hal ini juga terkait dengan
nilai-nilai Pancagatra seperti persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Cita-cita nasional pada Trigatra juga memiliki hubungan dengan Pancagatra. Cita-cita
nasional seperti membangun ekonomi yang mandiri, menciptakan kehidupan yang sejahtera,
dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur merupakan aspek yang erat kaitannya
dengan nilai-nilai Pancagatra seperti kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Dalam rangka membangun bangsa yang kuat dan maju, maka Trigatra dan Pancagatra
harus diterapkan secara bersama-sama. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancagatra harus
menjadi panduan dalam setiap kebijakan pembangunan negara dan masyarakat Indonesia.
Trigatra yang terpenuhi dengan baik akan memudahkan tercapainya nilai-nilai Pancagatra.
Berikut beberapa peran serta warga negara dalam mendukung implementasi Wawasan
Kebangsaan:
1. Memahami dan menghargai keragaman budaya: Salah satu nilai yang terkandung dalam.
7
Wawasan Kebangsaan adalah persatuan Indonesia. Untuk mewujudkan nilai tersebut,
warga negara harus memahami dan menghargai keragaman budaya yang ada di
Indonesia. Dengan memahami dan menghargai keragaman budaya, maka akan tercipta
rasa persatuan dan kesatuan yang kuat di antara seluruh warga negara Indonesia.
Dengan melaksanakan peran serta di atas, maka warga negara Indonesia dapat
mendukung implementasi Wawasan Kebangsaan dengan baik. Implementasi Wawasan
Kebangsaan yang baik akan menciptakan negara Indonesia yang kuat, maju, dan sejahtera.
8
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai semangat dan komitmen kebangsaan, dapat disimpulkan
bahwa semangat dan komitmen kebangsaan merupakan nilai-nilai penting yang harus dipegang
teguh oleh seluruh warga negara Indonesia. Semangat dan komitmen kebangsaan dapat dilihat dari
semangat persatuan, kesatuan, dan gotong royong dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Semangat dan komitmen kebangsaan juga menjadi salah satu fondasi dari bangsa Indonesia
dalam meraih kemajuan dan kedaulatan negara. Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, semangat
dan komitmen kebangsaan telah diwujudkan melalui perjuangan para pendiri bangsa dalam
mencapai kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan negara.
Selain itu, semangat dan komitmen kebangsaan juga dapat tercermin dalam pelaksanaan
Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia. Dalam membangun
bangsa yang maju dan berkarakter, semua warga negara Indonesia harus memahami dan menghayati
semangat dan komitmen kebangsaan, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara
Indonesia.
Dengan memegang teguh semangat dan komitmen kebangsaan, Indonesia dapat memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa, membangun ketahanan nasional, serta mewujudkan cita-cita
Indonesia sebagai bangsa yang maju dan mandiri. Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara
Indonesia untuk terus mengembangkan semangat dan komitmen kebangsaan dalam kehidupan
sehari-hari, serta berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai semangat dan komitmen kebangsaan, terdapat beberapa
saran yang dapat diberikan agar semangat dan komitmen kebangsaan terus terjaga dan berkembang
di Indonesia. Berikut beberapa saran yang dapat diambil:
1. Meningkatkan pendidikan kebangsaan: Pendidikan kebangsaan yang baik dan benar dapat
membantu membangun semangat dan komitmen kebangsaan pada generasi muda. Oleh karena
itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas pendidikan kebangsaan di sekolah-sekolah dan
lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
2. Menjaga kerukunan dan persatuan: Kondisi sosial yang harmonis, damai dan menghargai
perbedaan akan membantu memupuk semangat kebangsaan dan memperkuat komitmen pada
negara kesatuan Republik Indonesia.
3. Memperkuat kesadaran hukum: Hukum dan peraturan negara harus dihargai dan ditaati oleh
seluruh warga negara. Dengan memperkuat kesadaran hukum, diharapkan dapat memperkuat
semangat dan komitmen kebangsaan.
4. Membangun citra positif bangsa Indonesia: Citra positif bangsa Indonesia di mata dunia
internasional akan memperkuat rasa bangga dan semangat kebangsaan warga negara Indonesia,
sehingga semakin kuat dan komitmen kebangsaan semakin terjaga.
5. Meningkatkan partisipasi aktif warga negara: Partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan politik
akan membantu memperkuat semangat kebangsaan dan memperkuat komitmen pada negara
kesatuan Republik Indonesia.
Dengan menerapkan saran-saran tersebut di atas, diharapkan semangat dan komitmen
kebangsaan dapat terus terjaga dan berkembang di Indonesia. Semua pihak, baik pemerintah
9
masyarakat, maupun dunia pendidikan, perlu bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia yang
bersemangat kebangsaan dan bertekad untuk memajukan negara
10