Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH TENTANG PERWUJUDAN

SEMANGAT DAN KOMITMEN


KEBANGSAAN UNTUK
MEMPERKUAT NKRI

Nama :
Ahmad Fairuz Zaky Ardiansyah
(Kelas VIIIF)

SMPN 2 WARU
SIDOARJO

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Perwujudan Semangat dan Komitmen
Kebangsaan untuk Memperkuat NKRI.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah pendidikan
kewarganegaraan ini dengan penuh rasa keikhlasan.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah pendidikan kewarganegaraan yang telah
saya selesaikan ini
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Perwujudan Semangat
dan Komitmen Kebangsaan untuk Memperkuat NKRI bisa menambah ilmu
pembaca sebagai warga negara Indonesia yang baik dan bermanfaat bagi kita
semua aamiin ya robbal alamin.

2
DAFTAR ISI
Judul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
B. Makna semangat kebangsaan
C. Makna komitmen (wawasan) kebangsaan
D. Wawasan kebangsaan Indonesia
E. Landasan Semangat Kebangsaan Dalam Memperkuat NKRI
BAB III PEMBAHASAN
A. Semangat dan Komitmen kebangsaan untuk Memperkuat NKRI
B. Arti Penting Semangat dan Komitmen Kebangsaan
C. Wujud Semangat dan Komitmen Kebangsaan untuk Memperkuat NKRI
BAB IV PENUTUP
A. Peranan Tokoh Masyarakat Akan Pentingnya Semangat dan komitmen
Kebangsaan Untuk Memperkuat NKRI
B. Upaya Menumbuhkan Semangat dan Komitmen Kebangsaan Untuk
Memperkuat NKRI
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semangat perjuangan bangsa Indonesia merupakan kekuatan mental
spiritual yang dapat melahirkan sikap perilaku heroik dan patriotik serta
menumbuhkan kekuatan, kesanggupan, dan kemauan yang luar biasa.
Semangat perjuangan tersebut ialah semangat persatuan dan kesatuan yang
merupakan syarat utama terbentuknya Negara Indonesia. Akan tetapi
semangat perjuangan bangsa telah mengalami kemunduran pada titik yang
kritis, disebabkan antara lain oleh pengaruh globalisasi. Keadaan seperti di
atas menuntut perkembangan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan
nasional haruslah menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta
tanah air, meningkatnya semangat kebangsaan, kesatuan dan persatuan
bangsa, kesetiakawanaan sosial, kesadaran pada sejarah, dan sikap
menghargai jasa para pahlawan. Khusus berjiwa patriotik, rasa cinta tanah
air, semangat kebangsaan di kalangan peserta didik hendak dipupuk melalui
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sebagai wawasan
kewarganegaraan Indonesia.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat berdiri kukuh sampai sekarang
karena semangat dan komitmen kebangsaan dari seluruh rakyat Indonesia.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme menjadi kekuatan bangsa
Indonesia dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang membahayakan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu ciri khas bangsa
yang mencerminkan semangat dan komitmen kebangsaan adalah sikap
gotong royong. Sebagai generasi muda penerus bangsa, Anda harus
bersemangat dan berkomitmen untuk memperkuat Negara Republik
Indonesia dengan menunjukkan sikap gotong royong dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4
B. Rumusan Masalah
1. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)?
2. Makna semangat kebangsaan?
3. Makna komitmen (wawasan) kebangsaan?
4. Wawasan kebangsaan Indonesia?
5. Landasan Semangat Kebangsaan Dalam Memperkuat NKRI?

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yang lahir secara almiah karena
adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi
perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan
sejarah masa kini.
A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang dibentuk
berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia
yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumbuh darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Letak wilayah NKRI berada di antara benua, yaitu Benua Asia dan Benua
Australia, serta antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik.
Negara Kesatuan Republik Indinesia merupakan negara kesatuan yang
berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (Pasal 18 UUD 1945
Amendemen), dimana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya diluar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan
sebagai urusan pemerintah pusat.
Wilayah Indinesia berada di 6 Lintang Selatan (LS), dan 95 Bujur Timur
(T)-141 Bujur Timur (BT). Letak wilayah Indonesia berada di sekitar
katulistiwa menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan memiliki dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus
1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 18 Agustus 1945
melengkapi persyaratan berdirinya negara dengan cara membentuk
pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden
RI. Adapun bentuk negara Indonesia saat awal berdiri adalah negara

6
kesatuan.
Cita cita bangsa Indonesia terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alenia
Kedua , yang berbunyi ”..dan sampailah pada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang
kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil, dan
makmur” . Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang isinya :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian Abadi, dan keadilan sosial.
B. Makna semangat kebangsaan
Semangat kebangsaan adalah suatu keadaan yang menunjukan adanya
kesadaran untuk menyerahkan kesetiaan tertinggi dari setiap pribadi kepada
negara/bangsa. Nasionalisme adalah suatu paham yang mengganggap bahwa
kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi wajib diserahkan kepada negara
kebangsaan atau nation state.
Ada dua jenis pengertian nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit
dan nasionalisme dalam arti luas. Nasionalisme dalam arti sempit juga
disebut chauvinisme. Nasionalisme dalam arti luas nasionalisme yang
positif. Nasionalisme dalam pengertian inilah yang wajib dibina oleh bangsa
Indonesia sebab mengandung makna perasaan cinta tinggi atau bangga pada
tanah air, akan tetapi tidak memandang rendah bangsa lain.
Berikut ini bentuk-bentuk nasionalisme yang berkembang di dunia :
1. Nasionalisme kewarganegaraan
Nasionalisme kewarganegaraan (nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, “kehendak rakyat“ perwakilan politik.
2. Nasionalisme etnis
Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme dimana negara

7
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat.
3. Nasionalisme romantik
Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme
identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara
memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (organik) dari hasil
bangsa atau ras, menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme budaya
Nasionalisme budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “ sifat
keturunan “ sepeti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik
ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan
kepada budaya.
5. Nasionalisme kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarga negaraan,
selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik
adalah diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.
Penyelenggaraan sebuah “national state” adalah suatu agrumen ulang,
seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri.
Contohnya, naziisme, nasionalisme Turki kontenporer, dan dalam bentuk
yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di Spanyol, serta sikap
‘Jacobin’ terhadap untaris dan golongan pemusat negara Prancis, juga
nasionalisme masyarakat Belgia yang secara ganas menentang demi
mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih otonomi untuk
golongan Fleming.
6. Nasionalisme agama
nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara
memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu,
lazimnya nasionalisme etnis adalah dicampur adukkan dengan
nasionalisme keagamaan.
Bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang di arahkan agar

8
bangsa Indonesia senantiasa melakukan hal-hal, sebagai berikut :
1. Menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah
diri.
4. Mengakui persamaan derajat, serta persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa.
5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia.
6. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
7. Tidak semena-mena tarhadap orang lain.
8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
10. Berani membela kebenaran dan keadilan.
11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat
manusia.
Nasionalisme muncul di belahan negara-negara dunia. Akan tetapi, faktor
penyebab timbulnya nasionalisme di setiap benua berbeda. Nasionalisme
Eropa muncul disebabkan oleh faktor-faktor, sebagai berikut :
1. Munculnya paham rasionalisme dan romantisme.
2. Paham kosmopolitalisme.
3. Terjadinya revolusi Prancis.
4. Reaksi atau agresi yang dilakukan oleh Nepolion Bonarpate.
Nasionalisme Asia muncul disebabkan oleh faktor-faktor, sebagai berikut:
1. Adanya kenangan akan kejayaan masa lalu.
2. Imperialisme
3. Pengaruh paham revolusi prancis.
4. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia.
5. Piagam Atlantic Charter.
6. Timbulnya golongan terpelajar.
Ditinjau dari segi historis (sejarah), perkembangan nasionalisme di

9
Indonesia dilandasi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Persamaan nasib, penjajahan selama 350 tahun memberikan derita
panjang bagi bangsa ini, sehingga lahir persamaan nasib diantara rakyat
pribumi.
2. Kesatuan tempat tinggal, seluruh wilayah Nusantara yang membentang
dari Sabang sampai Merauke.
3. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, penderitaan panjang akibat
penjajahan melahirkan keinginan bersama untuk merdeka melepaskan
diri dari belenggu penjajahan.
4. Cita-cita bersama untuk mewujudkan kemakmuran dan keadilan sebagai
suatu negara.
Nasionalisme yang muncul di banyak negara memiliki tujuan, sebagai
berikut:
1. Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional
melawan musuh dari luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
2. Menghilangkan ekstremisme (tuntutan yang berlebihan) dari warga
negara (individu dan kelompok)
Adapun spirit kebangsaan (nasionalisme) pada bangsa Indonesia
diakomodasi dalam pembukaan UUD 1945 dalam Pancasila. Adapun ciri-
ciri nasionalisme Indonesia, sebagai berikut.
1. Memiliki rasa cinta pada tanah air (patriotisme).
2. Bangga menjadi bagian dari bangsa dan masyarakat Indonesia.
3. Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi ataupun
golongan.
4. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman yang ada pada
bangsa Indonesia.
5. Bersedia mempertahankan dan turut memajukan Negara serta menjaga
nama baik bangsanya.
6. Membangun rasa persaudaraan, solidaritas, perdamaian, dan anti
kekerasan antar kelompok masyarakat dengan semangat persatuan dan

10
kesatuan.
7. Memiliki kesadaran bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat dunia,
sehingga bersedia untuk menciptakan perdamaian dunia dan menciptakan
hubungan kerja sama yang saling menguntungkan.
Nasionalisme menjadi dasar pembentukan Negara kebangsaan. Negara
kebangsaan adalah Negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat
kebangsaan / nasionalsime artinya, adanya tekad masyarakat untuk
membangun masa depan bersama di bawah satu Negara yang sama
walaupun berbeda ras, agama, suku, etnis, atau golongannya.
Nasionalisme telah mejadi persyaratan mutlak yang harus dipenuhi bagi
kehidupan sebuah bangsa.
Bagi bangsa yang ingin maju dalam mencapai tujuannya, selain memiliki
semangat rela berkorban, juga harus didukung dengan jiwa yang tinggi.
Patriotisme berasal dari kata ”patria” yang artinya tanah air. kata “patria”
berubah menjadi kata patriot yang maknanya seorang yang mecintai tanah
air.
Jiwa dan semangat bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan sering
juga disebut sebagai jiwa dan semangat 45 adapun jiwa dan semangat 45,
sebagai berikut .
Pro-patria dan primus patrialis artinya mencintai tanah air dan
mendahulukan kepentingan tanah air.
1. Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat pada
perjungan kemerdekaan.
2. Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, antar suku, antar
golongan, dan antar bangsa.
3. Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
4. Jiwa kesatria dan kebesaraan jiwa yang tidak mengundang balas dendam.
Patriotisme lahir dari semangat nasionalisme dengan terbentuknya negara,
sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat
dilakukan dengan cara, sebagai berikut.
1. Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan Negara

11
dan bangsa.
2. Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.
Perbuatan membela dan mempertahankan negara diwujudkan dalam bentuk
kesedian berjuang untuk menahan dan mengatasi serangan atau ancaman
bangsa lain yang akan menghancurkan negara. Kelangsungan hidup negara
dapat diwujudkan dengan kesedian bekerja sesuai dengan bidang masing-
masing dalam rangka meningkatkan harkat dan martabak bangsa, serta
pencapaian tujuan negara.
C. Makna komitmen (wawasan) kebangsaan
Istilah wawasan kebangsaaan terdiri atas dua suku kata, yaitu wawasan dan
kebangsaan. secara etimologis istilah wawasan berarti hasil mewawas,
tinjauan, atau pandangan. Adapun kebangsaan berasal dari kata bangsa.
Wawasan kebangsaan sangat identik dengan wawasan nusantara, yaitu cara
pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang
mencangkup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik,
sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan. Wawasan kebangsaan
dapat diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung
kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan
jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku
sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa mendayungkan kondisi
geografi Negara, sejarah, sosial-budaya, ekonomi, politik, serta pertahanan
keamanan dalam mencapai cita-cita dalam menjamin kepentingan nasional.
Dengan demikian, dalam rangka NKRI,wawasan kebangsaan adalah cara
kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya
dalam mencapai tujuan nasional yang mencangkup perwujudan kepulauan
Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi dan pertahanan
dan keamanan, dan pedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau
denga kata lain bagaimana kita memahami wawasan nusantara sebagai satu
kesatuan poleksosbud dan hankam.

12
D. Wawasan kebangsaan Indonesia
Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warga negara kelas
satu, kelas dua, mayoritas, atau minoritas. Bagi bangsa Indonesia, untuk
memahami wawasan kebangsaan perlu memahami secara mendalam
falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya
dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada
terbentuknya karakter bangsa.
Wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna sebagai
berikut.
1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar
mendapatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian
rupa sehingga asas Bhineka Tunggal Ika dipertahankan.
3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat patriotisme yang licik.
4. Dengan wawasan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa
Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-
tengah tata kehidupaan di dunia.
5. NKRI yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur bertekad untuk
mewujudkan bangsa yang maju dan mendirikan serta sejahtera lahir
batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
Nilai wawasan kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan
bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental,
yaitu sebagai berikut.
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa .
2. Tekad bersama untuk kehidupan kebangsaan yang bebas,merdeka dan
bersatu.
3. Cinta akan tanah air dan bangsa.
4. Demokrasi atau kedaulatan rakyat.

13
5. Kesetia kawanan sosial.
6. Masyarakat adil dan makmur.
E. Landasan Semangat Kebangsaan Dalam Memperkuat NKRI
Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia melewati sejarah perjuang
yang sangat panjang. Landasan dalam memperkuat Negara Kesatuan
Republik Indonesi sebagai berikut.
1. Pancasila
Dengan sila Persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan
persatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negaranya
diatas kepentingan pribadi maupun golongan.
2. UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sesuai Pasal 30ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
Amandemen yang berbunyi “Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”
3. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999
Berdasarkan Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 diamanatkan bahwa
untuk mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam
menguaktualisasikan segenap potensi, bakat, dan minat dengan
memberikan kesempatan dan kebebasan mengorganisasikan dirinya
secara bebas dan merdeka sebagai wahana pendewasaan untuk menjadi
pimpinan bangsa yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, patriotis,
demokratis, mandiri, dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat.
4. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Dalam ketentuan umum dinyatakan bahwa sistem pertahanan Negara
bersifat semesta dengan melibatkan seluruh warga Negara, wilayah, dan
sumber daya nasional lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan
berlanjut untuk menegakkan kedaulatan Negara, kekuatan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
5. Hal-hal lain (kondisi wawasan)
Dalam hal ini, meliputi wawasan kebangsaan dan sikap kebangsaan.

14
1. Ada tiga unsur wawasan kebangsaan, yaitu rasa kebangsaan, paham
kebangsaan, dan semangsat kebangsaan. Dalam wawasan kebangsaan,
Negara Kesatuan Republik Indonesia ditopang oleh empat pilar kekuatan
nasional, yaitu ekonomi, politik , budaya, dan TNI.
2. Sikap kebangsaan
Sikap kebangsaan sebenarnya merupakan inspirasi dari Sumpah Pemuda
yang menyatukan tekad generasi muda kita saat itu yang terkenal dengan
sumpahnya, yaitu membentuk satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa,
yakni Indonesia. Sumpah Pemuda meningkatkan rasa persatuan dan
tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati, dan disegani di antara
bangsa-bangsa di dunia.

15
BAB III
PEMBAHASAN

A. Semangat dan Komitmen kebangsaan untuk Memperkuat NKRI


Perwujudan semangat dan komitmen kabangsaan untuk memperkuat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam nasionalisme dan
patriotisme bagi bangsa Indonesia dapat dilihat dari perjalanan sejarah
bangsa Indonesia sebagai berikut.
1. Masa Sebelun kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa
patriotisme sebelum kebangkitan nasional, bersifat kedaerahan,
tergantung pada pemimpin belum terorganisasi, dan tujuan perjuangan
belum jelas.
2. Masa Kebangkitan Nasional perjuangan bangsa Indonesia tidak lagi
bersifat kedaerahan, tetapi bersifat nasional. Perjuangan dilakukan
dengan cara organisasi Budi Utomo merupakan titik awal kesadaran
nasionalisme. masa ini disebut angkatan perintis karena selain merintis
kesadaran nasionalisme juga merintis berdirinya organisasi.
3. Masa Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa
Indonesia. Yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda mengandung nilai yang sangat tinggi,
yaitu nilai persatuan dan kesatuan yang merupakan modal perjuangan
untuk mencapai kemerdekaan. Masa ini disebut angkatan penegas karena
angkata inilah yang menegaskan kepentingannya persatuan dan kesatuan
bangsa dalm berjuang mencapai kemerdekaan.
4. Masa Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi (puncak) perjuangan
bangsa Indonesia, juga merupakan wujud perjuangan yang berdasarkan

16
persatuan Indonesia. Oleh karena itu, semangat kebangsaan, semangat
persatuan dan kesatuan bangsa yang mengantarkan Indonesia mencapai
tonggak sejarah yang paling fundamental harus kita jaga dan kita
pertahankan.
Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas yang akan
menghantarkan bangsa Indonesia menuju cita-cita, yaitu masyarakat
yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
B. Arti Penting Semangat dan Komitmen Kebangsaan
Semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat NKRI memiliki
arti penting bagi diri sendiri, masyarakat, serta bangsa dan Negara.
1. Arti penting bagi diri sendiri
Bagi diri sendiri, semangat dan komitmen kebangsaan mengandung arti
bahwa kita sebagai pribadi memiliki keinginan dan sikap sendiri, namun
karena kita merupakan bagian dari masyarakat, maka kita hidup
menyesuaikan diri dan menjunjung kepentingan masyarakat atas
kepentingan pribadi.
Arti penting semangat dan komitmen kebangsaan bagi diri sendiri,
sebagai berikut.
a. Dengan semangat dan komitmen kebangsaan maka kehidupan pribadi
akan damai dan tentram karena kita dapat hidup di antara orang lain
dengan sikap saling menghargai.
b. Semangat kebangsaan yang diperhatikan diri sendiri mewarnai
persatuan dalam keluarga.
c. Semangat kebangsaan dalam keluarga memengaruhi semangat
kebangsaan di masyarakat.
2. Arti penting bagi masyarakat
Bagi suatu masyarakat semangat dan komitmen kebangsaan memiliki arti
penting. Arti penting semangat dan komitmen kebangsaan bagi
masyarakat sebagai berikut.
a. Kehidupan masyarakat akan tentram dan damai.
b. Hilangnya konflik yang dapat memecah belah masyarakat.

17
c. Tumbuhnya sikap saling menghormati, bekerja sama, dan gotong
royong.
3. Arti penting bagi bangsa dan Negara
Semangat dan komitmen kebangsaan memiliki arti penting bagi
kehidupan bangsa Indonesia. Semangat kebangsaan terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri, yang dibentuk dalam jangka waktu yang lama.
C. Wujud Semangat dan Komitmen Kebangsaan untuk Memperkuat NKRI
Wujud semangat komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dapat digali dari perjuangan bangsa
Indonesia, antara lain Pancasila sebagai dasar Negara, Lagu Indonesia Raya
sebagai lagu kebangsaan, bendera Merah Putih sebagai bendera Negara, dan
Garuda Pancasila sebagai lambing Negara.
1. Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
Sebagai mana telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa Pancasila
ditetapkan sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa. Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa berarti Pancasila menjadi dasar atau
pedoman dalam penyelenggaraan Negara. Dengan demikian, Pancasila
dijadikan dasar dan tonggak dalam pembuatan segala peraturan
perundang-undangan Negara serta serta berbagai peraturan lainnya yang
mengatur di berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial,
budaya, pendidikan, maupun pertahanan dan keamanan.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila berfungsi sebagai pandangan
hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia.
2. Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan
Lagu Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan oleh penciptanya
sendiri, yaitu W.R Soepratman pada Kongres Pemuda Indonesia II di
Jakarta tanggal 28 Oktober 1928. Setelah Indonesia merdeka, lagu
Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1958. Dalam PP

18
tersebut, juga diatur tentang tata cara penggunaan lagu tersebut.
a. Lagu kebagsaan diperdengarkan dan dinyanyikan:
 Untuk menghormati kepala Negara dan wakil kepala Negara

 Pada waktu penaikan dan penurunan bendera kebangsaan yang


diadakan dalam upacara, untuk menghormati bendera itu.
 Untuk menghormati Negara asing.
b. Lagu kebangsaan dapat pula diperdengarkan dan dinyanyikan sebagai:
 Pernyataan perasaan nasional

 Rangkaian pendidikan dan pengajaran.


c. Lagu kebangsaan dilarang diperdagangkan dan dinyanyikan untuk:
 Reklame dalam bentuk apapun

 Menggunakan bagian-bagian dari pada lagu kebangsaan dalam


gabungan yang tidak sesuai dengan kedudukan lagu “Indonesia
Raya” sebagai lagu kebangsaan.
3. Bendera merah putih sebagai bendera Negara
Dasar hukum berlakunya bendera kebangsaan Negara RI adalah Pasal 35
UUD 1945 yang berbunyi “Bendera Negara Indonesia ialah sang Merah
Putih”. Ketentuan penggunaan bendera Negara, sebagai berikut.
a. Pada umumnya bendera kebangsaan dikibarkan pada waktu siang hari,
yaitu antara matahari terbit dan saat matahari terbenam.
b. Dalam hal istimewa, yaitu pada waktu diadakan peringatan nasional
atau perayaan lain yang menggebirakan nusa dan bangsa, pemerintah
dapat menganjurkan supaya bendera kebangsaan di kibarkan di
seluruh Negara.
c. Penggunaan bendera kebangsaan diperolehkan pada waktu :
 Diadakan perhelatan perkawinan, perhelatan sunatan, dan
perhalatan agama atau adat istiadat yang lazim diraykan.
 Didirikan bangunan, jika pemasangan itu menjadi kebiasaan, dan
pemasangannya itu dapat dilakukan siang dan malam;

19
 Diadakan pertemuan, seperti muktamar, konferensi, peringatan
tokoh nasional, atau hari-hari bersejarah;
 Diadakan perlombaan;
 Diadakan perayaan sekolah;

 Diadaan perayaan lain yang pemasangan bendera itu dapat


dianggap sebagai tanda pernyataan kegembiraan umum.
d. Bendera kebangsaan dikibarkan sebagai tanda berkabung jika kepala
Negara atau wakil kepala Negara wafat atau sebagai tanda turut
berkabung terhadap Negara sahabat. Dalam hal itu, bendera
kebangsaan dipasang setengah tiang.
e. Bendera kebangsaan dikibarkan setiap hari:
 Di rumah-rumah jabatan atau di halaman rumah-rumah jabatan
presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, kepala daerah yang
setingkat dengan ini.
 Di rumah-rumah pejabat atau di halaman rumah-rumah pejabat
semua kepala daerah.
 Di makam pahlawan nasional.

 Di gedung-gedung atau halaman gedung-gedung kabinet, Presiden,


DPR, MA, Kejaksaan Agung, BPK, dan lain-lain pada hari kerja.
 Di gedung-gedung atau di halaman gedung-gedung sekolah negeri
atau sekolah swasta nasional.
f. Bendera kebangsaan tidak boleh digunakan bertentangan dengan
kedudukannya sebagai lambang kedulatan dan tanda kehormatan
Negara, seperti.
 Dipakai sebagai langit-lngit, atap, pembungkus barang, tutup
barang, dan reklame perdagangan dengan cara apapun.
 Digambar, di cetak, atau disulam pada barang-barang yang
pemakaiannya mengandung kurang penghormatan terhadap
bendera kebangsaan.
Secara umum, bendera Negara mempunyai fungsi sebagai berikut.

20
 Sebagai lambang kedaulatan Negara,

 Sebagai identitas bangsa dan Negara.

 Sebagai lambang kehormatan dan harga diri suatu bangsa atau


Negara.
4. Garuda Pancasila sebagai lambang Negara
Alat perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang lain adalah
lambang Negara. Lambang Negara Indonesia adalah burung Garuda yang
mencengkram pita bertuliskan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno artinya
berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Rantai yang di kalungkan pada leher
garuda tergantung sebuah perisai berbentuk jantung yang melambangkan
pembelaan nusa dan bangsa. Banyak bulu di sayap berjumblah 17 helai,
di ekor berjumlah 8 helai, di kaki sebelah bawah perisai berjumlah 19
helai, dan di leher berjumlah 45 helai. Semua bilangan itu melambangkan
tanggal, bulan dan tahun proklamasi kemerdekaan, yakni tanggal 17-8-
1945.
Perisai yang terbagi lima itu mengingatkan kepada sila Pancasila.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa (lambangnya bintang).
b. Kemanusiaan yang adil dan makmur(lambangnya rantai).
c. Persatuan Indonesia (lambangnya beringin).
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan (lambangnya kepala banteng).
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (lambangnya padi dan
kapas).
5. Makna dan Prinsip Gotong Royong

Secara etimologis, gotong ryong berasal dari bahasa Jawa yang terdiri
atas dua kata, yaitu kata gotong dan royong. Kata gotong berarti pukul
atau angkat, sedangkan kata royong berarti bersama-sama. Jadi, gotong
royong dapat diartikan sebagai mengangkat sesuatu cara bersama-sama
atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama.

21
Gotong royong adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-
sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
dngan lancar, mudah, dan ringan. Dengan demikian, sikap gotong royong
adalah berkerja bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara
adil. Dalam sikap gotong royong terdapat nilai moral, yaitu adanya rasa
iklas untuk berpartisipasi, kebersamaan, dan saling membantu antar
sesama karena lebih mengutamakan kepentingan bersama yang akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prinsip kekeluargaan dan
kegotong royongan dalam kehidupan bernegara tampak dalam kehidupan
ekonomi, sosil, dan politik. Dalam kehidupan ekonomi, dapat dilihat dari
Pasal 33 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan “. Hal ini berarti dalam kegiatan usaha
ekonomi digunakan prinsip kerja sama, saling membantu dalam usaha
demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil.
Pasal 33 ayat (2) menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak di
kuasai oleh Negara. Pasal 33 ayat (3) menyatakan bahwa “ Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dan lain-lain.
6. Arti Penting Gotong Royong Bagi Masyarakat Indonesia
Arti penting gotong royong bagi masyarakat Indonesia, sebagai berikut.
a. Bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama orang
lain atau lingkungan sosial.
b. Pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lain.
c. Manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesama.
d. Manusia perlu menyesuaikan diri dengan anggota masyarakat yang
lain.

Alas an pentingnya gotong royong bagi masyarakat Indonesia, sebagai


berikut.

22
a. Bahwa manusia membutuhkan sesamanya dalam mencapai
kesejahteraan, baik jasmani maupun rohani.
b. Mnusia baru berarti dalam kehidupannya apabila ia berada dalam
kehidupan sesamanya.
c. Manusia sebagai makhluk berbudi luhur memiliki rasa saling
mencintai, mengasihi, dan tenggang rasa terhadap sesamanya.
d. Dasar keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
mengharuskan setiap manusia untuk bekerja sama, bergotong royong
dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, baik di dunia maupun di
akhirat.
e. Usaha yang dilahirkan secara gotong royong akan menjadikan suatu
kegiatan terasa lebih ringan, mudah, dan lancar.
Adapun manfaat gotong royong, sebagai berikut.
a. Pekerjaan menjadi mudah dan ringan dibandingkan apabila
dilakukan secara gotong royong.
b. Memperkuat dan mempererat hubungan antar warga komunitas
dimana mereka berada, bahkan dengan kerabatnya yang telah
bertempat tinggal di tempat lain.
c. Menyatukan seluruh warga komunitas yang terlibat di dalamnya.
7. Sikap Gotong Royong Sebagai Wujud nyata Semangat dan komitmen
Kebangsaan.
Sikap gotong royong terkandung dalam Pancasila sila keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila sila kelima, sebagai berikut.
a. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.

23
Wujud sikap gotong royong dapat dilakukan di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat, serta berbangsa dan bernegara.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan suatu wadah di mana orang-orang berkumpul
dan membentuk suatu kesatuan. Dalam artian khusus keluarga dapat
diartikan untuk membantu satu sama lainnya, tidak memiliki ego,
pelit, dan sombong. Keluarga bukan hanya diartikan sebagai satu
perkumpulan kecil anggota masyarakat, tetapi dapat diartikan sebagai
sikap toleransi dan menjunjung tinggi kebersamaan yang kuat.
b. Lingkungan Sekolah
Gotong royong merupakan salah satu keunggulan budaya milik
Indonesia yang harus di lestarikan oleh generasi muda, terutma kaum
pelajar. Gotong royong mengajarkan kebersamaan dan kepedulian
terhadap orang lain. Gotong royong di sekolah bertujuan untuk
menciptakan ligkungan yang bersih, indah, dan rapi memberikan rasa
nyaman bagi siswa untuk belajar.
c. Lingkungan Masyarakat
Gotong royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti
gotong royong dalam bentuk kerja bakti dilakukan untuk kepentingan
bersama. Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan
lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki
dan membersihkan jalan, atau membangun/memperbaiki rumah.
d. Lingkungan Bangsa dan Bernegara
Gotong royong harus dimiliki, dilestarikan, dan dipelihara oleh setiap
warga Indonesia. Gotong royong, baik di pedesaan maupun perkotaan
sebaiknya lebih sering dilakukan untuk mempererat kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia. Gotong royong tertuang dalam Pancasila
ketiga yang berbunyi “ Persatua Indonesia “. Perilaku gotong royong
yang dapat kamu kembangkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara antara lain menolong korban bencana alam atau membantu

24
orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras, dan budaya.

BAB IV
PENUTUP

A. Peranan Tokoh Masyarakat Akan Pentingnya Semangat dan komitmen


Kebangsaan Untuk Memperkuat NKRI
Tokoh masyarakat menjadi acuan atau pedoman masyarakat dalam bersikap
dan bertingkah laku.
1. Keteladanan
Keteladanan atau “teladan“, merupakan sikap dan perilaku yang patut di
contoh atau di tiru karena perkataan dan perbuatan. Contohnya: Bekerja
keras dan di siplin dalam mengerjakan presentasi dan membayar pajak
tepat waktu.
2. Pewarisan
Pewarisan atau “pewaris“, merupakan cara atau proses menurunkan,
memberikan atau menyebabkan sesuatu kepada pihak lain. Contoh: tulus
iklas dalam membantu orang yang terkena musibah, berlaku jujur dan
bertanggung jawab dalam mengemban amanah, terbiasa belajar, bekerja
tepat waktu.
3. Ketokohan
Ketokohan atau “tokoh“, merupakan sosok seseorang yang terkenal dan
di segani karena pengaruhnya sangat besar di dalam masyarakat.
Contoh: berupaya selalu mengambil inisiatif dalm hal-hal kebaikan
(membantu sesama dan belajar) dan tidak cepat putus dalam suatu
presentasi.
B. Upaya Menumbuhkan Semangat dan Komitmen Kebangsaan Untuk
Memperkuat NKRI
Sikap positif terhadap semangat dan komitmen kebangsaan mengandung arti
sikap positif terhadap nasionalisme dan patriotisme. Berikut ini contoh
upaya menumbuh kembangkan sikap positif terhadap nasionalisme dan

25
patriotism.
1. Upaya menumbuhkan semangat kebangsaan di lingkungan keluarga
a. Memberikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotisme
terhadap bangsa Indonesia.
b. Setiap anggota keluarga dapat memberikan contoh atau teladan
tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa.
c. Orangtua selalu memberikan pengawasan nilai demokrasi melalui
musyawarah keluarga.
d. Membiasakan menambahkan nilai demokratis melalui musyawarah
keluarga.
e. Selalu menggunakan produksi dalam negeri.
2. Upaya menumbuhkan semangat kebangsaan di lingkungan semangat
sekolah
a. Memberikan pelajaran tentang pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan dan juga bela Negara.
b. Menambahkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan
dengan mengadakan upacara setiap hari Senin dan upacara hari besar
nasional.
c. Memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah
menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.
d. Membiasakan hidup bersih, disiplin, dan taat aturan melalui
pelaksanaan tata tertib sekolah.
e. Melatih untuk aktif berorganisasi.
3. Upaya menumbuhkan semangat kebangsaan di linkungan masyarakat,
bangsa, dan Negara.
a. Menggalakkan berbagai kegiatan yang dapat meninggalkan rasa
nasionalisme, seperti gotong royong, bakti sosial, dan pameran
budaya.
b. Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil pada hari
tertentu.

26
c. Tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, pejabat Negara dan anggota
dewan harus lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi rakyat,
serta lebih mementingkan kepentingan rayat.
4. Sikap dan Perilaku Generasi Muda dalam Memperkuat NKRI
Manusia Indonesia sebagai insan pancasila merupakan subjek
pembangunan nasional dalam meningkatkan wawasan kebangsaan
generasi muda. Genersi muda adalah unsur dari masyarakat yang
dipersiapkan untuk mengemban dan melaksanakan tanggung jawab masa
depan bangsa dan Negara. Kondisi nyata meningkatnya ketahanan
bangsa dan generasi muda akan terlihat dari wujud berikut.

a. Tidak terjadi lagi aksi hujat, saling menyalahkan, dan sikap saling
bermusuhan yang akan melahirkan perpecahan.
b. Masyarakat dan generasi muda tidak mudah diprovokasi oleh pihak-
pihak tertentu yang akan berusaha untuk mengadu domba sesama
bangsa sendiri demi kepentingan pribadi atau kelompoknya.
c. Segenap komponen bangsa dengan sadar meningkatkan kinerja
dalam rangka membangun masa depan yang lebih baik.
d. Masyarakat dan generasi muda harus menghindari dan mewaspadai
kegiatan-kegiatan yang akan memperdaya kita untuk kepentingan
pihak lain dengan segenap cara dan kemampuan yang kita miliki.
e. Generasi muda sadar akan perannya dalam system pertahanan
semesta yang melibatkan seluruh komponen bangsa.
f. Terbangunnya wawasan kebangsaan generasi muda, terciptanya
persatuan dan kesatuan bangsa dan tetap berpegangan kepada
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
g. Generasi muda harus barpedoman kepada semangat bergeloranya
Sumpah Pemuda 1928 untuk menekan timbulnya ideology
separatisme.
5. Perwujudan Nasionalisme dan Patriotisme dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengamalan jiwa nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
keluarga, sekolah, bermasyarakat, dan bernegara dalam berbagai bentuk,

27
sebagai berikut.
a. Dalam kehidupan keluarga
1) Menjaga nama baik keluarga.
2) Berjuang untuk kemajuan dan kesejahteraan keluarga.
3) Orang tua yang sadar akan kepentingannya pendidikan bagi anak-
anaknya dengan bekerja keras mencari biaya.
4) Dengan tulus merelakan kepergian putra-putrinya menjadi guru di
daerah terpencil.
b. Dalam kehidupan sekolah
1) Menjaga nama baik sekolah.
2) Mengharumkan nama baik sekolah, misalnya menjadi juara dalam
lomba berbagai bidang.
3) Belajar tekun untuk mendapatkan prestasi yang membanggakan
bagi sekolah atau bagi diri sendiri.
4) Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai siswa sesuai dengan
tatatertib sekolah.
5) Sumbangan dari para siswa untuk korban bencana alam merupakan
peristiwa yang menunjukkan keluhuran budi pekertinya.
c. Dalam kehidupan bermasyarakat

1) Bakti memajukan daerahnya.


2) Mendorong masyarakat melalui penyuluhan tentang pentinnya
lingkungan yang bersih dan sehat.
3) Menjadi orangtua asuh untuk membiayai pendidikan anak tak
mampu di lingkungannya.
4) Menjaga nama baik masyarakat dengan tidak melakukan tindakan
yang tercela.
5) Menjaga dan mencegah agar lingkungan tetap sehat dalam arti fisik
atau moral.
d. Dalam kehidupan Negara
1) Membayar pajak secara tertib.

28
2) Menjaga fasilitas-fasilitas umum, seperti halte, terminal, dan telpon
umum.
3) Mengharumkan nama bangsa dalam dunia internasional, misalnya
menjadi juara olimpiade dan lomba-lomba lain tingkat
internasional.
4) Memberika sumbangan devisa bagi Negara, misalnya TKI yang
bekerja di luar negeri, pengusaha yang membawa peruntungan
perusahaannya di luar negeri ke Indonesia.
5) Berpartisipasi aktif dalam ikut memberantas korupsi dan kolusi
serta nepotisme sesuai dengan aturan yang berlaku.
Semangat dan komitmen kebangsan dapat dilakukan dalam berbagai bidang
kehidupan dan berbagai macam cara. Semangat dan komitmen kebangsaan
dari seluruh rakyat Indonesia merupakan kekuatan yang paling manjur
dalam menangkal segala bentuk tantangan yang mengancam keutuhan
Negara Kesatuan Republuk Indonesia (NKRI).

29
DAFTAR PUSTAKA

Yuni Gempar Prakoso . 2017 . Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan .


Surakarta. PT Putra Nugraha.
Lukman Surya Saputra . 2017 . Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan .
Bandung. PT Nyata Grafik Media Surakarta.

30

Anda mungkin juga menyukai