Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ARIF ROHMAN EKO PRASETYO

NIM : 2101774483
KELAS : DIEA

Tugas Personal ke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)

Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman

Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.

1. Menurut Anda, sudahkah implementasi kebijakan pembangunan seluruh bidang


berjalan dengan baik? Jelaskan dengan menggunakan alasannya.

2. Menurut Anda, bagaimana caranya meningkatkan kualitas implementasi


pembangunan tersebut (bila jawaban Anda pada nomor 1 adalah ‘sudah’) dan
bagaimana pula caranya mengatasi masalah pelaksanaan pembangunan di Indonesia
(bila jawaban Anda pada nomor 1 adalah ‘belum’) agar lebih sesuai dengan Pancasila
dan tujuan Negara yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945?

3. Menurut Anda, dari kedua jawaban Anda di atas, bagaimana perbedaan Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di
dunia?

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Jawaban :
1. Menurut saya implementasi kebijakan pembangunan seluruh bidang berjalan
dengan baik. Berikut ini beberapa contoh keberhasilan dalam kebijakan
pembangunan saat ini :
a. Politik : Secara politik, sistem demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan
yang sangat baik. Meskipun di dalam pelaksanaan masih ada kegiatan tindakan
KKN yang dilakukan oleh oknum pejabat. Keberhasilan demokrasi bisa dilihat
bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu melaksanaan
pemilihan umum secara langsung, baik Pilpres, Pilkada, Pemilu anggota DPD
maupun anggota DPRD melalui partai politik.
Sistem politik Indonesia dewasa ini sedang mengalami proses demokratisasi yang
membawa berbagai konsekuensi yang tidak hanya terhadap dinamika kehidupan
politik nasional, melainkan juga terhadap dinamika sistem-sistem lain yang
menunjang penyelenggaraan kehidupan kenegaraan. Pembangunan sistem politik
yang demokratis tersebut diarahkan agar mampu mempertahankan keutuhan
wilayah Republik Indonesia dan makin mempererat persatuan dan kesatuan
Indonesia yang akan memberikan ruang yang semakin luas bagi perwujudan
keadilan sosial dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia
Sumber : https://www.bappenas.go.id diakses pada tanggal 10 Juni 2018
b. Ekonomi : Secara ekonomi, terdapat keberhasilan dari Pemerintahan era Jokowi,
yaitu di bidang infrastruktur. Kita bisa melihat keberhasilan jalan tol dari Jakarta
dan Surabaya. Tentu hal tersebut bisa memperlancar penyaluran logistik di Jawa.
Di NTT, merupakan salah satu provinsi yang tertinggal saat ini mempunyai jalan
yang bagus. Anda dapat menikmati jalan yang begitu halus tanpa lubang begitu
bepergian di NTT. Saat ini di NTB dan NTT terdapat banyak bendungan yang
dibangun untuk meningkatkan pertanian di daerah tersebut. Untuk pemerataan
suplai bahan pokok di Indonesia Tengah dan Timur, saat ini terdapat tol laut. Tol
laut dapat memangkas biaya pengiriman logistik sampai dengan 50%. Harga
semen di papua dulu yang harganya 2 juta per zak saat ini bisa dipangkas menjadi
500 ribu per zak hasil kerja sama dari perusahaan BUMN yang dikomandoi oleh
Kementerian BUMN.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Pelepasan saham PT Frepoort Indonesia kepada pemerintah Indonesia sebesar
51% merupakan salah satu keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menguasai
kekayaan alam Indonesia. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat Indonesia Timur.
Sumber :
http://www.bbc.com diakses tanggal 10 Juni 2018
c. Sosial Budaya : Pembangunan Sosial budaya memfokuskan perhatiannya pada
peningkatan modal manusia yang diukur melalui dua indikator utama, pendidikan
dan kesehatan. Pada dasarnya, bahwa pembangunan sosial budaya ialah
mewujudkan masyarakat bangsa yang modern, setara dengan bangsa-bangsa lain
di dunia dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa yang bersangkutan yang
menjadikannya sebagai bangsa yang khas sifatnya. Berbagai upaya dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari bidang kesehatan
terdapat BPJS yang bisa mengcover kesehatan masyakat dengan biaya rendah,
bahkan gratis bagi warga yang tidak mampu. Itu adalah salah satu keberhasilan
menanggulangi penyakit di masyarakat. Di sektor pendidikan, Pemerintah
mengeluarkan beasiswa untuk membantu masyarakat kalangan bawah untuk
mendapatkan pendidikan. Melalui LPDP, Pemerintah Indonesia mengirim putra
dan putri terbaik untuk kuliah di Luar Negeri dengan harapan dapat membantu
melakukan pembangunan di segala bidang. Dengan pendidikan, adalah langkah
revolusi mental terhadap masyarakat agar bisa meningkatkan taraf hidupnya.
Kita bisa melihat cara promosi pemerintah yang memadukan antara budaya dan
tempat wisata. Dengan konsep wisata yang kental dengan budaya, meningkatkan
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia, yaitu sebesar 14,04 juta
pada tahun 2017. Pencapaian yang luar biasa dari sektor wisata karena daya tarik
kebudayaan lokal Bangsa Indonesia.
Sumber :
https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/ diakses tanggal 10 Juni 2018
https://www.bps.go.id/ diakses tanggal 10 Juni 2018
d. Pertahanan dan Keamanan : Upaya pengembangan pertahanan negara mencakup
pembangunan sistem, pembangunan personil, pembangunan materiil dan
pembangunan fasilitas yang ditempuh melalui pengembangan pertahanan Mabes
TNI, pengembangan pertahanan matra darat, pengembangan pertahanan matra
laut, dan pengembangan pertahanan matra udara.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Mabes TNI sebagai instansi pembina dan pengguna kekuatan TNI melakukan
kegiatan pemantapan pola-pola operasi pertahanan dan penyiapan perangkat lunak
berkaitan dengan strategi pertahanan di seluruh wilayah Indonesia. Dilaksanakan
pengembangan sistem informasi pertahanan melalui penyediaan dan
pengembangan jaringan komunikasi, elektronika dan teknologi informasi yang
dapat menyebarluaskan informasi yang proporsional untuk kepentingan bangsa.
Untuk mendukung kesiapan tempur TNI, telah diadakan beberapa peralatan yang
dilaksanakan secara terpusat
Adapun pembangunan fasilitas pangkalan telah dilaksanakan melalui
pembangunan fasilitas bagi Satuan Tempur (Satpur), Bantuan Tempur (Banpur),
Satuan Intel (Satintel), Komando Teritorial (Koter) dan Lembaga Pendidikan
Daerah. Selanjutnya, upaya peningkatan kesejahteraan prajurit ditempuh melalui
perbaikan mess prajurit serta pembangunan dan perbaikan rumah dinas yang
diprioritaskan untuk satuan lembaga pendidikan.
Sumber : https://www.bappenas.go.id diakses pada tanggal 10 Juni 2018

2. Cara untuk meningkatkan kualitas implementasi pembangunan tersebut adalah


memperhatikan 4 aspek kehidupan bernegara, yaitu: politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Aspek politik dituangkan dalam pasal 26, pasal 27 ayat
(1), dan pasal 28. Aspek ekonomi dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33, dan
pasal 34. Aspek sosial budaya dituangkan dalam pasal 29, pasal 31, dan pasal 32.
Aspek pertahanan keamanan dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30
(Bakry,2010: 276).
Pembuatan kebijakan politik harus berdasar pada manusia yang merupakan subjek
pendukung Pancasila, sebagaimana dikatakan oleh Notonagoro (1975: 23) bahwa
yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan
adalah manusia. Manusia adalah subjek Negara dan oleh karena itu politik negara
harus berdasar dan merealisasikan harkat dan martabat manusia di dalamnya. Rakyat
merupakan asal mula kekuasaan dan oleh karena itu, politik Indonesia yang
dijalankan adalah politik yang bersumber dari rakyat, bukan dari kekuasaan
perseorangan atau kelompok dan golongan.
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Ketentuan ini memancarkan asas

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


kesejahteraan atau asas keadilan sosial dan kerakyatan yang merupakan hak asasi
manusia atas penghidupan yang layak. Pemerintah perlu upaya dalam pemerataan
pembangunan di bidang ekonomi agar masyarakat mendapatkan penghidupan yang
layak. Kekayaan alam yang ada di Indonesia harus dikuasai oleh Pemerintah
digunakan untuk kemakmuran masyarakat.
Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara bidang sosial budaya
mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia harus diwujudkan dalam proses pembangunan masyarakat dan
kebudayaan di Indonesia
Bidang pertahanan keamanan harus diatur dengan memperhatikan tujuan negara
untuk melindungi segenap wilayah dan bangsa Indonesia. Pertahanan dan keamanan
negara diatur dan dikembangkan menurut dasar kemanusiaan, bukan kekuasaan.
Dengan kata lain, pertahanan dan keamanan Indonesia berbasis pada moralitas
kemanusiaan sehingga kebijakan yang terkait dengannya harus terhindar dari
pelanggaran hak-hak asasi manusia. Secara sistematis, pertahanan keamanan negara
harus berdasar pada tujuan tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa (Sila pertama dan kedua), berdasar pada tujuan untuk
mewujudkan kepentingan seluruh warga sebagai warga negara (Sila ketiga), harus
mampu menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan
(Sila keempat), dan ditujukan untuk terwujudnya keadilan dalam hidup masyarakat
(Sila kelima).
Untuk meningkatkan hal tersebut maka perlu ada sinergi kekuatan Pemerintah, TNI
Polri dan Masyarakat dalam upaya pembangunan nasional untuk menjadi negara yang
sesuai dengan cita – cita Bangsa Indonesia yang tertera di dalam Pembukaan Undang
– Undang Dasar 1945.
Sumber : Binus Lecture Note Character Building Pancasila minggu 2

3. Ideologi Bangsa Indonesia dibandingkan dengan Ideologi-Ideologi Dunia


Ideologi, menurut Oesman dan Alfian (1990: 6), berintikan serangkaian nilai (norma)
atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup
bangsa mereka. Ideologi Bangsa Indonesia adalah Pancasila, sedangkan negara lain

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


mayoritas berideologi Liberal dan Komunis. Berikut ini perbandingan Pancasila
dengan Ideologi Liberal dan Komunis :
a. Pancasila dan Liberalisme
Indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan individualisme Barat yang
mengutamakan kebebasan makhluknya, sedangkan paham integralistik yang kita anut
memandang manusia sebagai individu dan makhluk sosial (Alfian dalam Oesman dan
Alfian, 1990: 201). Negara demokrasi model Barat lazimnya bersifat sekuler, dan hal
ini tidak dikehendaki oleh segenap elemen bangsa Indonesia (Kaelan, 2012: 254).
Namun dalam negara liberal diberikan kebebasan untuk tidak percaya terhadap Tuhan
atau atheis, bahkan negara liberal memberi kebebasan warganya untuk menilai dan
mengkritik agama. Berdasarkan pandangan tersebut, hampir dapat dipastikan bahwa
sistem negara liberal membedakan dan memisahkan antara negara dan agama atau
bersifat sekuler (Kaelan, 2000: 231). Berbeda dengan Pancasila, dengan rumusan
Ketuhanan Yang Maha Esa telah memberikan sifat yang khas kepada negara
Indonesia, yaitu bukan merupakan negara sekuler yang memisah-misahkan agama
dengan negara (Kaelan, 2000: 220). Tentang rahasia negara-negara liberal, Soerjono
Poespowardojo mengatakan bahwa kekuatan liberalisme terletak dalam menampilkan
individu yang memiliki martabat transenden dan bermodalkan kebendaan pribadi.
Sedangkan kelemahannya terletak dalam pengingkaran terhadap dimensi sosialnya
sehingga tersingkir tanggung jawab pribadi terhadap kepentingan umum. Karena
alasan-alasan seperti itulah antara lain kenapa Indonesia tidak cocok menggunakan
ideologi liberalisme.
b. Pancasila dan Komunisme
Ideologi komunis juga tidak menghormati manusia sebagai makhluk individu. Prestasi
dan hak milik individu tidak diakui. Ideologi komunis bersifat totaliter, karena tidak
membuka pintu sedikit pun terhadap alam pikiran lain. Ideologi semacam ini bersifat
otoriter dengan menuntut penganutnya bersikap dogmatis, suatu ideologi yang bersifat
tertutup. Berbeda dengan Pancasila yang bersifat terbuka, Pancasila memberikan
kemungkinan dan bahkan menuntut sikap kritis dan rasional. Pancasila bersifat
dinamis, yang mampu memberikan jawaban atas tantangan yang berbeda-beda dalam
zaman sekarang (Poespowardojo, 1989: 203-204).
Pelarangan penyebaran ideologi komunis ditegaskan dalam Tap MPR No.
XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI, pernyataan sebagai organisasi terlarang

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan
larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran
komunisme/marxisme dan leninisme yang diperkuat dengan Tap MPR No.
IX/MPR/1978 dan Tap MPR No VIII/MPR/1983. Cara untuk memberantas
komunisme ialah mempelajari dengan seksama ajaran-ajaran komunisme itu.
Mempelajari ajaran itu agar tidak mudah dijebak oleh rayuan-rayuan komunisme.
Sumber : Binus Lecture Note Character Building Pancasila minggu 2

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai