Anda di halaman 1dari 21

Untuk presensi perkuliahan daring silahkan

tuliskan di chat Nama Lengkap_Hadir_WaktuJoin

Untuk kedisiplinan dalam perkuliahan luring/daring:


1. Mahasiswa join meeting/ datang ke kelas paling lambat 07.15
WIB, lebih dari waktu itu tetap akan di beri akses/di perbolehkan
masuk untuk bergabung dalam perkuliahan tapi dianggap tidak
hadir.
2. Tidak mengikuti meeting hingga akhir dan tidak menyalakan
kamera dianggap tidak hadir dalam perkuliahan daring.
3. Bila tidak bisa hadir karena sakit/ijin mohon konfirmasi H-1 atau
maximal 1 jam sebelum perkuliahan dimulai melalui pesan
pribadi/group di WA.
4. Ketentuan lainnya menyesuaikan dengan ketentuan dari Jurusan,
Fakultas, dan Universitas.
Pendidikan Kewarganegaraan
Sebagai MPK (Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian)

Lecturers Notes

Dr. Arief Prayitno, S.IP., S.H., M.Hum.


BrigjenTNI (Purn) Dr. Arief Prayitno, S.IP., S.H., M.Hum. CIQnR. CIQaR. CIMMR.

Universitas Pertahanan (UNHAN)

3
BrigjenTNI (Purn) Dr. Arief Prayitno, S.IP., S.H., M.Hum. CIQnR. CIQaR. CIMMR.

2020
Dosen Tetap Prodi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran Unjani – Sprint/13/UNJANI/2021

Telkom University,
Dosen Luar Biasa, 2021;
Universitas Parahiyangan,
Dosen Tamu – FISIP UNPAR, “Mengurai Fenomena Sosial
dalam Restorasi Sungai Citarum”;
Pembicara Seminar Nasional, 2018;
Pembimbing KKN Tematis, 2018;
Certified International Quantitative Researcher,
(CIQnR), September, 2022;
Certified International Qualitative Researcher (CIQaR),
September, 2020;
Certified International Mixed Methodes Researcher
(CIMMR), Februari, 2022.
4
BrigjenTNI (Purn) Dr. Arief Prayitno, S.IP., S.H., M.Hum. CIQnR. CIQaR. CIMMR.

• Strategi Bersaing : Dalam Pendekatan Militer dan Bisnis, Penerbit : Alfabeta, 2019, ISBN : 978-602-289-517-6;
• Strategi Human Capital : Dalam Perspektif Ekonomi dan Bisnis, Penerbit : Alfabeta, 2019, ISBN : 978-602-289-519-0;
• Frontliner Citarum : Membangun Keberlanjutan Citarum, Penerbit : Thursina Mediana Utama, 2020, ISBN : 978-602-369-226-2;
• Bela Negara Di Era Milenial, Penerbit : Alfabeta, 2022, ISBN : 978-602-289-737-8.

• Jurnal Internasional Scopus : Construction Of Locality Policy In Waste Management For Environmental Degradation Prevention, The
Seybold Report, Volume 17, Issue 7, Agustus 2022, Pages 599 – 607;
• Jurnal Internasional : Policy Of Kodim 0501 Central Jakarta For Handling Of The Covid-19 Pandemic In Central Jakarta, Journal Of
Humanities and Social Sciences Innovation, Volume 2, Issue 2, 2022, Pages 171 – 180;
• Jurnal Nasional : Servant Leadership and Organizational Performance Systematic Literature
Review Study, Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan,
Volume 7, Issue 1, April 2022, Pages 29 – 38;
• Jurnal Nasional : Management Of Pancasila And Citizenship Education In The Prevention
And Handling Of Radicalism And Terrorism In The State Defense System, Jurnal Pertahanan,
Volume 8, Issue 1, April 2022, Pages 166 – 176;
• Jurnal Nasional : Development Of Smart City 4.0 In Facing The Covid-19 Pandemic,
An Integrated Framework, Jurnal ITTPCOVID19, Volume 1, Issue 1, November
2021, Pages 1.
• Jurnal Internasional Scopus : Employee Engagement as a Performance Driver of
State-Owned Enterprises (SOE’s) in Indonesia, Internal Journal of Recent
Technology and Engineering (IJRTE), Volume 8, Issue 3, September 2019,
Pages, 7200 – 7208;
• Jurnal Internasional Scopus : Multiple Managers, Competing Strategies and
Business Unit Performance : A Case Study of PINDAD Ltd., International Journal
of Advance Science and Technology (IJAST),Volume 107, 2017, Pages 51 – 64.
5
MATERI PERKULIAHAN KULTUR BELAJAR

KETERLAMBATAN
a. 5 Menit
a. Pendidikan Kewarganegaraan sbg b. 10 Menit
Mata Kuliah Pengembang Kepribadian c. 15 Menit
b. Identitas Nasional
c. Negara dan Konstitusi
d. Hubungan Negara dan Warga Negara EVALUASI
e. Demokrasi Indonesia • Tugas --- bobot 30%
f. Negara Hukum dan HAM • UTS --- bobot 30%
g. Hak dan Kewajiban warganegara • UAS --- bobot 40%
h. Geopolitik Indonesia
i. Geostrategi Indonesia
j. Integrasi Nasional TIDAK
MENGOPERASIKAN HP

KONTRAK BELAJAR
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Secara Etimologis “Pendidikan kewarganegaraan berasal


dari kata “pendidikan” dan kata “kewarganegaraan”.
Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal
ihwal yang berhubungan dengan warga negara.”

Secara Yuridis “Pendidikan Kewarganegaraan adalah


mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.”
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program
pendidikan yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber
pengetahuan lainnya: pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat,
dan orang tua. Kesemuanya itu diproses guna melatih mahasiswa untuk
berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh


organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa
kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka.
Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural
oleh para pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah
air dan bangsa Indonesia.

Secara politis, PKn Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi


atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang
berkuasa sesuai dengan masanya.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

a. Pendidikan kewarganegaraan dikenal dengan


istilah civic education yaitu mata pelajaran dasar
yang dirancang untuk mempersiapkan warga
negara muda agar dewasa dapat berperan aktif
dalam masyarakat.
b. Citizenship education yaitu pendidikan
kewarganegaraan yang mencakup didalam lembaga
pendidikan formal dan nonformal
c. Democracy education pendidikan kewarganegaraan
yang diberikan untuk mengembangkan
memperkuat integritas pemerintah otonom.
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

1. Perubahan Pendidikan ke Masa Depan


Konferensi Menteri Pendidikan Negara-negara berpenduduk besar di New Delhi tahun 1996,
menyepakati bahwa pendidikan Abad XXI harus berperan aktif dalam hal;
(1) Mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab;
(2) Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan (sustainable development) bagi kesejahteraan
manusia dan kelestarian lingkungan hidup;
(3) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada 3 penguasaan, pengembangan, dan
penyebaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni demi kepentingan kemanusiaan.

Selain itu di konferensi internasioanl tentang pendidikan tinggi yang diselenggarakan UNESCO di Paris
tahun 1998 menyepakati bahwa;
(4) Tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, tetapi
juga melahirkan warganegara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan;
(5) Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang produktif dalam konteks yang dinamis;
(6) Mengubah cara berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun kelompok
masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan serta mendorong
perubahan ke arah kemajuan yang adil dan bebas.
Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain maka Pendidikan nasional Indonesia
perlu dikembangkan searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan.
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

2. Dinamika Internal Bangsa Indonesia


Melemahnya komitmen masyarakat terhadap nilai-nilai dasar yang telah lama
menjadi prinsip dan bahkan sebagai pandangan hidup, mengakibatkan sistem
filosofi bangsa Indonesia menjadi rapuh. Ada dua faktor penyebabnya, yaitu:
1. Faktor eksternal berupa pengaruh globalisasi yang di semangati liberalisme
mendorong lahirnya sistem kapitalisme di bidang ekonomi dan demokrasi
liberal di bidang politik.
2. Faktor internal, yaitu bersumber dari internal bangsa Indonesia sendiri yang
muncul dari kesalahan sebagian masyarakat dalam memahami Pancasila.
Akibat yang timbul dari kesalahan pemahaman tentang Pancasila ini sebagian
masyarakat menyalahkan Pancasila, bahkan anti Pancasila. Kenyataan
semacam ini sekarang sedang menggejala pada sebagian masyarakat
Indonesia. Kesalahan pemahaman ini menjadikan masyarakat telah kehilangan
sumber dan sarana orientasi nilai. Ini lah yang melatarbelakangi perlu adanya
pendidikan kewarganegaraan di Indonesia.
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

Keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian (MPK) ditetapkan melalui:
(1) Kepmendiknas No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
(2) Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan
Tinggi menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok
Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi/kelmpok program studi.
(3) Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/Dikti/Kep/2006 tentang
rambu-rambu pelaksanaan pembelajaran kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian di perguruan tinggi, menetapkan status
dan beban studi kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN

LANDASAN HISTORIS
1. Dewasa ini globalisasi melanda hampir diseluruh belahan dunia
2. Pada era globalisasi ini bukan hanya semangat perdagangan bebas saja,
tetapi manusia juga mendambakan menjadi insan yang kosmopolitan, yaitu
manusia yang berpandangan bahwa seseorang tidak perlu mempunyai
kewarganegaraan suatu negara

LANDASAN YURIDIS

a. Pembukaan UUD 1945


b. Pasal 27 ayat 1 (Warga Negara)
c. Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan
Pemerintahan dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
d. Pasal 30 (Pertahanan Negara)
(1) Tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
Negara, (2) Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang.
e. Pasal 31 ayat 1 (Pendidikan)
(1) Tiap-tiap Warganegara berhak mendapat pengajaran
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika


internal bangsa Indonesia, program pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu mencapai tujuan:

1. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang


mengapresiasi nilai-nilai moral-etika dan religius.
2. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
3. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan
rasa cinta pada tanah air.
4. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan
bertanggungjawab, serta mengembangkan kemampuan
kompetitif bangsa di era globalisasi.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Orientasi

Nilai-nilai Pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dan sumber


orientasi pengembangan kekaryaan setiap lulusan PT. Peran nilai-
nilai dalam setiap Sila Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Nilai Ketuhanan dalam Sila 1: melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan


perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal.
2. Nilai Kemanusiaan dalam 2: memberi arah dan mengendalikan ilmu
pengetahuan.
3. Nilai Persatuan dalam Sila 3: pengakuan kebhinnekaan dalam kesatuan:
koeksistensi, kohesivitas, kesetaraan, kekeluargaan, dan supremasi hukum.
4. Nilai Kerakyatan dalam Sila 4: menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang
berkeadaban. Tidak memberi ruang bagi faham egoisme keilmuan
( puritanisme, otonomi keilmuan), liberalisme dan individualsime dalam
kontek kehidupan.
5. Nilai Keadilan dalam Sila 5: menjaga keseimbangan antara kepentingan
individu dan masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak
oleh kepentingan semu.
KERANGKA SASARAN PEMBENTUKAN
DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

CIVIC
CIVIC CIVIC
CONFIDENCE
KNOWLEDGE DISPOSITIONS

SMART & GOOD


CITIZENSHIP

CIVIC CIVIC
COMPETENCE COMMITTMENT

CIVIC
SKILLS
SASARAN PEMBELAJARAN PKN DI PERGURUAN TINGGI

SIKAP DAN
WAWASAN KEWARGA- PERCAYA DIRI TANGGUNG JAWAB
NEGARAAN INDONESIA SBG BANGSA DEMOKRATIS

WARGA NEGARA
KOGNITIF YANG CERDAS AFEKTIF
DAN BAIK
HOLISTIK
KOMITMEN (Komprehensif-
PARTISIPASI BELA NEGARA
SOSPOL integral )

KETERAMPILAN
KEWARGANEGARAAN
PSIKOMOTOR

[Adaptasi dan pengembangan dari Udin (2003)


M Cerdas
A
H Visi &
Misi Yang Kreatif
A Jelas

S
Kemajuan
I Negara

S
Semangat
W Juang
Inovatif

A
Motivasi
Dosis
Tinggi
Character Concept

Charact
Habbit er
Action Kepribadi
Mindset an

Jatidiri
Vision &
Mission
Thinking,
Time
Acting, Management
Evaluating

Idealis, Dicipline
Succes of
Student

Making Book &


Knowledge Situation

Thinking
Public
Hard &
Service
Work Hard
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai