Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN BELA NEGARA ANGKATAN 35


UNIVERSITAS SILIWANGI
TAHUN 2020/2021

NAMA : Muhammad Virgi Renaldi Hasan


NPM : 203403196
PRODI : Akuntansi
FAKULTAS : Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS SILIWANGI
A. Rangkuman Materi Pendidikan Bela Negara Angkatan 35

1. Hari Pertama
 Pemateri ke-1
Judul : Paradigma Bela Negara di Era Millenial dalam
Mengimplementasikan Merdeka Belajar
Pemateri : Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D
Materi :
Kebijakan Kemendikbud
Penciptaan karakter unggul, budaya akdemik kolaboratif &
kompetitif di perguruan tinggi
1. General Education
Pemahaman wawasan kebangsaan dan Bela Negara (UUD
1945,Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI)
2. Pengembangan Kepemimpinan
Kegiatan ekstrakulikuler untuk pengembangan kepemimpinan dan
bekerja dalam tim agar terus dikembankan.
3. Pendampingan dosen (Dosen Penggerak)
Dalam berbagai kegiatan (keagamaan, sosbud, olahraga, penelitian,
dll)
4. Civic intellegence responsibility and participan
5. Pengembangan berdasarkan (civic intellegence),
tanggungjawab dan partisipasi (civic participan)warga negara
sebagai landasan pengembangan nilai dan perilaku demokrasi.
6. Entrepreneurial Mindset
Semangat juang pantang menyerah
7. Pembelajar Sepanjang Hayat
Sadar bahwa dirinya harus menjadi pembelajar sepanjang hayat
untuk terus survive di setiap perkembangan zaman.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Mahasiswa Abad 21


21st- Century Skills
1. Foundational Literacies
(How students apply core skills to everyday task)
1) Literacy
2) Numeracy
3) Scientific literacy
4) ICT literacy
5) Financial litracy
6) Cultural and civic literacy
2. Competencies
(How students approach complex challenges)
1) Critical thinking/problem-solving
2) Creativity
3) Communication
4) Collaboration
3. Character Qualities
(How students approach their changing enviroment)
1) Curosity
2) Initiative
3) Persistence/gift
4) Adaptability
5) Leadership
6) Social and cultural awarness
21st Century Learning Space
1. Kampus Nyaman
Inklusif ramah difabel
2. Kampus Aman
No bullying,no kekerasan seksual
3. Kampus Sehat
No drug, no smoke, sehat jasmani, sehat mental, sehat spiritual,
sehat lingkungan.
 Pemateri ke-2
Judul : Wawasan Nusantara dalam Perspektif Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif di Era Pandemi Covid-19
Pemateri : Dr.Anggara Hayun Anujuprana,S.T.,M.T.
Materi :
Visi Indonesia dan Impian Indonesia 2015-2085
VISI INDONESIA BERDAULAT , MAJU, ADIL DAN
MAKMUR :
- melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
- memajukan kesejahteraan umum
- mencerdaskan kehidupan bangsa
- ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial

Impian Indonesia 2015-2085


1. Sumber daya manusia Indonesia yang kecerdasannya
menggungguli bangsa-bangsa lain didunia
2. Masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisms,
berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
3. Indonesia menjadi pusat pendidikan, teknologi dan peradaban
dunia .
4. Masyarakat dan aparatur pemerintah yang bebas dari perilaku
korupsi
5. Terlangsungnya infrastruktur yang merata di Indonesia
6. Indonesia menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
7. Indonesia menjadi negara yang mandiri dan negara yang paling
berpengaruh di Asia Pasifik.

Indonesia menjadi Negara Pendapatan Tinggi dan Ekonomi


Terbesar Dunia
Ekonomi modern dengan tingkat kesejahteraan berkualitas. PDB
per kapita: USD 23.199
A. SEKTOR INDUSTRI
Pertumbuhan: 6,3%
Kontribusi terhadap PDB: 26%
B. SEKTOR PERTANIAN
Rata-rata pertumbuhan 3,1%
Kontribusi terhadap PDB: 7%
C. SEKTOR PARIWISATA
Kunjungan wisman 736 juta Penyumbang devisa terbesar.
•Memanfaatkan revolusi industri 4.0 sesuai dengan karakteristik
masing-masing industri untuk peningkatan efisiensi.
• Produktivitas tenaga kerja ditingkatkan dan kemajuan teknologi
dimanfaatkan untuk mempercepat pembangunan ekonomi
• Perubahan struktur ekonomi dan kemajuan teknologi
berpengaruh pada struktur tenaga kerja

Menuntut kualitas SDM, produktivitas dan penguasaan Iptek tinggi

Outline
1. Kepariwisataan & Ekonomi Kreatif
2. Wawasan Nusantara
3. Wawasan Nusantara dalam Perspektif Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
4. Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif
5. Pentingnya Wawasan Nusantara Mendukung Parekraf di Masa
Pandemi COVID-19

Pilar Visi Indonesia 2045


1. Mega : Pembangunan SDM dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
2. Tren : Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
3. Dunia : Pemerataan Pembangunan
4. Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan

Pengertian Kepariwisataan & Ekonomi Kreatif

• Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 2009 Tentang


Kepariwisataan: Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang
terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta
multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang
dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
pengusaha.

• Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 2019 Tentang Ekonomi


Kreatif: Ekonomi Kreatif adalah perjudan nilai tambah kekayaan
intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis
warisan budaya, ilmu pengetahuan dan/atau teknologi.

WISATA adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh


seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
jangka waktu sementara

PARIWISATA adalah berbagai macam kegiatan wisata dan


didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah

DEFINISI KEPARIWISATAAN
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta
interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.

Keberhasilan pembangunan kepariwisataan bergantung pada


keunggulan daya tarik wisata, kualitas sarana dan prasarana di
destinasi wisata, dan keberadaan industri pariwisata.

Industri pariwisata meliputi berbagai lapangan usaha pariwisata,


yaitu:
1.Usaha daya tarik wisata
2.Usaha kawasan pariwisata
3.Jasa transportasi Wisata
4.Jasa perjalanan wisata
5.Jasa makanan dan minuman
6.Penyediaan akomodasi
7.Penyelenggaraan kegiatan rekreasi dan hiburan
8.Penyelenggaraan pertemuan , perjalanan insentif
9.Konferensi dan pameran
10. Jasa informasi pariwisata
11. Jasa konsultan pariwisata
12. Jasa pramuwisata
13. Wisata tirta
14. Spa
Dasar Hukum Wawasan Nusantara
•Pancasila
• UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
•TAP MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN
•TAP MPR Nomor I/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983

Kedudukan Wawasan Nusantara


- Wawasan Nusantara : Merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan
mewujudkan tujuan nasional

-Fungsi Wawasan Nusantara : Pedoman, motivasi, dorongan serta


rambu. rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan keputusan,
tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat
pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat bernegara dan berbangsa.

- Tujuan Wawasan Nusantara : Mewujudkan

nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia


yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan kelompok, golongan, suku bangsa
dan daerah.

Asas Wawasan Nusantara


-KEPENTINGAN YANG SAMA
-KEADILAN
-KEJUJURAN
-SOLIDARITAS
-KERJASAMA
-KESETIAAN

Wawasan Nusantara dalam Perspektif Pariwisata

Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Sosial


Budaya, yaitu terciptanya sikap dapat mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sosial dan budaya yang ada
sebagai kenyataan hidup yang merupakan karunia dari Sang
Pencipta.
Pariwisata turut andil dalam meningkatkan wawasan nusantara,
dimana melalui sektor pariwisata, seseorang/wisatawan dapat
memiliki empatan untuk dapat saling mengenali kebudayaan, adat
istiadat. kepercayaan masing-masing dalam batas-batas tertentu.

A.Contoh Wawasan Nusantara dalam Perspektif Pariwisata

Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi


dan Infrastruktur menyelenggarakan "Virtual Fashion Show
Jejaring KaTa Kreatif hadir sebagai salah satu upaya mendorong
kolaborasi antar Kabupaten/Kota dalam Jejaring Fesyen ini,
dengan melibatkan 3 (tiga) kota antara lain: Kota Bandung. Kota
Semarang, dan Kota Denpasar.

Dimana Fesyen adalah salah satu subsektor yang menjadi pilot


project dalam program pembentukan Jejaring Subsektor Ekonomi
Kreatif di tahun 2020. Program ini bertujuan untuk
menghubungkan Kabupaten/Kota dengan pilihan subsektor ekraf
unggulan yang sama.

B. Contoh Wawasan Nusantara dalam Perspektif Ekonomi Kreatif

Kemenparkraf/Baparekraf melalui Deputi Bidang Industri dan


Investasi menyelenggarakan ajang Food Startup Indonesia (FSI)
MMXX dimana pelaku usaha terbaik nantinya berhak
mendapatkan fasilitasi akses pembiayaan guna pengembangan
bisnis.
Pelaksanaan Food Startup Indonesia (FSI) MMXX merupakan
upaya untuk merangkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif
subsektor kuliner, khususnya dalam mendapatkan akses
pembiayaan guna pengembangan bisnis.

LANGKAH STRATEGIS KEMENKRAF DALAM MITIGASI


COVID 19
1. Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap
seluruh potensi untuk menyelamatkan lapangan kerja di sektor ini).
2.Promosi Wisata yang mengedepankan protokol kesehatan dan
penerapan CHSE (Cleanliness Health Safety, and Environmental
Sustainability atau K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keselamata dan
Keberlanjutan Lingkungan)
3. Dynamic Content adalah strategi komunikasi yang dilakukan
untuk mendongkrak pemasaran parekraf dengan menyesuaikan
dengan kondial COVID-19 terkini. Pada daerah dengan kondial
COVID-19 tona hijau akan dilakukan promosi destinasi wisata
dengan target wisatawan d kondisi COVID nusantara. Jika
destinasi tersebut memiliki kondisi Covid 19 zona merah, akan
dilakukan promosi untuk produk UMKM dan mendorong
masyaraluat agar mengonsumsi produk-produk kreatif lokal.
4.Fasilitasi berupa program-program pendampingan, peningkatan
kompetensi dan keterampilan, baik dari sektor animasi, film, musik
dan seluruh subsektor ekonomi kreatif lainnya (no one left behind)
sehingga dapat mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sektor
ekonomi kreatif yang saat ini terdampak COVID-19.

Pentingnya Wawasan Nusantara


* guna Mendukung Parekraf di Masa Pandemi COVID-19

Sikap dan kesadaran untuk menumbuhkan rasa solgaritas dan


solusi terkoordinasi di seluruh tanah air merupalıan cara efectif
untuk menutus rantai penyebaran COVID-19 ini. Diharapkan
masyarakat dan seluruh stakeholder dapat mengerti, memahami.
menghayati tentang hak dan kewajiban warga ngara serta
hubungan warganegara dengan negara, sehingga andar sebagai
bangsa donesia, khususnya di masa pandemi ini, perlu untuk:

1. Berjaga-jaga dengan menerapkan Protokol Kesehatan berbasis


CHSE.
2. Memberikan dukungan terhadap kebijakan/program Pemerintah,
seperti program vaksin Sinovac.
3. Bangga buatan Indonesia
 Pemateri ke-3
Judul : Konsep Bela Negara di Masa Pandemi Covid-19
Pemateri : Prof. Dr. Teguh Sudarto, Ir., M.P.
Materi :
Sejarah membuktikan bahwa kita harus bela negara,
merebut dan mempertahakan kemerdekaan. Karena setelah
merdeka masih banyak negara tertentu yg ingin merebut negara
kita. tahun 1945 sampai 1949 merebut dan mempertahankan
kemerdekaan bela negara pada keikutsertaan dalam perang
kemerdekaan atau bersenjata atau tidak, 1950 sampai 1965
berbagai peristiwa bela negara mengarah perwujudan
keindonesiaan yang dicita-citakan, 1965 sampai 1998 periode orde
baru periode pembangunan dengan tantangan yang kompleks dan
penuh tantangan bela negara terpadu dalam Hankam fokus
stabilitas nasional, 1998 globalisasi tuntut keterbukaan dan
demokrasi bela negara mengarah pada peningkatan ketahanan
nasional dengan titik demokrasi dan HAM. Disebutkan dalam
pasal 30 setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara. Unsil merupakan kampus yang
menjunjung tinggi bela negara.
Esensi bela negara : nilai-nilai bela negara : satu cinta
terhadap tanah air, berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila
sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara,
memiliki kemampuan awal bela negara, kesimpulannya kita harus
memahami menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai bela
negara. Esensi bela negara yaitu bersikap bertindak dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara. Bukan semata mata bela
negara menggunakan senjata, tetapi dengan memperkuat, berpikir
kritis untuk Indonesia.
Contoh bela negara pada tahun 2017 bersama sama UPN,
UNSIL, dan kampus lainnya bergabung menjadi 1 dalam kegiatan
pelayaran bela negara. "Mari berjalan terus, jangan berhenti,
revolusimu belum selesai" -Ir. Soekarno. Menggunakan kapal
perang TNI AL Banjarmasin. Sekitar 600 mahasiswa yang ikut.
Saat ini kita dihadapkan pada situasi pandemi, hampir
semua negara terserang wabah ini. Setiap negara juga
menunjukkan langkah langkah efektif menurut mereka masing
masing, hal ini menyebabkan perubahan total kepada kebidupan
kita yang membuat kita harus cepat merubah gaya hidup kita. Per
29 januari grafik virus corona meningkat tajam dari bulan bulan
sebelumnya. Sebagai mahasiswa harus mengupayakan hal hal
terbaik untuk menangani wabah ini. Penyebaran tertinggi di DKI
jakarta. Berdasarkan kel umur yg rentan meninggal itu diatas 50
tahun, sedangkan yg banyak sembuh kelompok umur dibawah
50th.
Dampak covid-19 terhadap aspek sosial, ekonomi, dan
keuangan sangat berpengaruh terhadap rencana rencana yang telah
dibuat. Dari sisi lain berkat covid-19 perbelanjaan online menjadi
menibgkat tajam, gaya hidup sudah berubah dari belanja offline
jadi online dari kerja di kantor jadi WFH, dll.
Sistem pembelajaran era pandemi covid 19, revisi SKB : untuk
daerah yang berada di zona oranye dan merah tetap dilarang
melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan sekolah
pada zona-zona tersebut tetap melanjutkan belajar di rumah atau
bdr, selain itu zona hijau satuan pendidikan di zona kuning dapat
diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan
pertimbangan resiko kesehatan yang tidak berbeda jauh dari zona
hijau. Penentuan zona : data zona dilakukan per kabupaten atau
kota berdasarkan data satuan tugas nasional covid 19 yang telah
tercantum, untuk pulau-pulau kecil zona menggunakan pulau-pulau
kecil berdasarkan pemetaan satuan tugas provinsi atau kabupaten
atau kota setempat 65% peserta didik masih berada di zona merah
dan orange atau dalam 234 kabupaten atau kota, 35% di zona hijau
yang ada di Kabupaten atau kota.
Pandemi virus covid-19 telah mendorong terjadinya
perubahan struktural yang sangat cepat. Pendidikan melaksanakan
pembelajaran jarak jauh : sekolah-sekolah di seluruh dunia harus
cepat beradaptasi dengan sistem digital untuk memfasilitasi
pembelajaran jarak jauh, institusi banyak mendapat tekanan
finansial banyak sekolah dan Universitas mendapatkan tekanan
finansial salah satunya karena orang-orang tua dan siswa meminta
kerabat mendorong institusi untuk menurunkan biaya kuliah. Di
dunia kerja : mempercepat akses digital di semua industri karena
konsumen dan pelaku usaha semakin bergantung pada teknologi
industri, perlu mempercepat proses digitalisasi untuk tetap relevan
dan meningkatkan efisiensi , tekanan lebih besar untuk
memperbaharui keterampilannya misalnya cyber security pada
pekerjaan dan berbagai industri perlu dengan cepat menyesuaikan
diri dengan cara kerja baru dan memperbaiki keterampilan mereka
untuk tetap kompetitif , lokasi lokalisasi peluang kewirausahaan
para pelaku wirausaha akan menjadi pendorong penting pemulihan
ekonomi dalam menciptakan cara-cara yang inovatif untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Hari Kedua
 Pemateri ke-1
Judul : Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai Wujud Bela
Negara pada Pandemi Covid-19
Pemateri : Dr. H. Dani Ramdhan, M.T.
Materi :
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimulai dari kenali diri
sendiri. Kelompok yang paling banyak menyebarkan virus Covid-
19 berada pada rentang 20-40 tahun. Orang-orang yang berisiko
tinggi ialah orang yang berpenyakit penyerta/komorbid, berusia
lanjut, orang yang imunitasnya rendah, dan orang yang mengalami
obesitas. Setelah mengenali diri sendiri, kenali musuh kita yaitu
virus Covid-19 yang dapat menyerang siapa saja dan sebagai
sillent killer. Setelah itu, kenali medan perang kita. Perhatikan
daerah kita dan zona-zonanya mulai dari zona merah, orange,
kuning, dan hijau.
Melawan Covid-19 dapat dilakukan dengan mematuhi 3M
(Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, dan Menjaga
jarak). Dengan memakai masker, kita dapat melindungi diri sendiri
dan orang lain. Masker dapat mencegah masuknya droplet dan
dapat menahan droplet yang keluar saat kita batuk/bersin/berbicara
sehingga tidak menularkan virus kepada orang lain. Masker yang
digunakan harus sesuai dengan SNI jika itu bahan kain dan
sebaiknya menggunakan masker medis dan N95.
Menjaga jarak dan menghindari kerumunan itu penting karena
droplet yang keluar ssat kita batuk, jika tanpa masker dapat
meluncur sampai 2 meter. Saat berbicara tanpa masker, aerosol
(uap air) bisa meluncur sampai sejauh 2 meter. Saat bersin tanpa
masker, droplet bisa meluncur sejauh 6 meter. Dengan menjaga
jarak kita dapat mengurangi risiko tertular/menular.
Mencuci tangan pakai sabun dapat mematikan virus. Tentunya
mencuci tangan dengan langkah yang benar dan dengan waktu
minimal 20 detik, atau bisa dengan hand sanitizer dengan alkohol
minimal 60%.
Pencegahan penyebaran Covid-19 menjaga daya tahan
tubuh juga sangat penting. Cara menjaga daya tahan tubuh dapat
dilakukan dengan berjemur di bawah matahari pagi selama 5-15
menit, 2-3 kali seminggu, olahraga rutin minimal 30 menit per hari,
minum air putih 2 liter per hari, tidur cukup 7-8 jam per hari,
konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, dan konsumsi vitamin
sesuai anjuran dokter. Begitu juga dengan menjaga kesehatan
mental yang sangat penting dapat dilakukan dengan rajin beribadah
& tidak panik, bijak memilah informasi, dan menjaga hubungan
baik dengan orang terdekat dan lingkungan sekitar.
Mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi merupakan
bentuk atau wujud nyata dari bela negara.
Konklusi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai Wujud Bela
Negara pada Pandemi Covid-19:
1. Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara baik secara individu maupun kelompok dalam
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan
bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara.
2. Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) adalah cara kita merubah
perilaku, gaya hidup dan kebiasaan. Adapun AKB dalam kaitannya
dengan pandemi Covid-19 untuk melindungi diri sendiri dan orang
lain dari penularan virus Covid-19.
3. Penerapan AKB pada pandemi Covid-19 menjadi wujud bela
negara, karena dengan melakukan AKB secara disiplin artinya kita
telah menunjukan tekad, sikap dan perilaku serta tindakan sebagai
warga negara demi keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
oleh kecintaanya kepada negara.
4. Wujud konkrit Bela Negara dalam konteks AKB pada pandemi
Covid-19 antara lain:
- Patuh menjalankan Protokol Kesehatahan.
- Tetap produktif meski harus membatasi interasi fisik.
- Kreatif dan Inovatif dalam melahirkan solusi-solusi masalah
sosial ekonomi karena dampak pandemi Covid-19.
- Aktif membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan
agar tetap bertahan di masa pandemi Covid-19.
 Pemateri ke-2
Judul : Perangi Narkoba Sebagai Wujud Bela Negara
Pemateri : Brigjen Jenderal Polri Bpk Drs. Purwo Cahyono ,
M.SI
Materi :
 INDONESIA DARURAT NARKOBA
- Geografis yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan
menyebar diseluruh wilayah indonesia.
- Peredaran gelap narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa
dan remaja , melainkan juga anak anak.
- Demografis yang sangat besar (260 juta jiwa) menjadi pasar
potensial peredaran gelap narkoba .
- Keruguan yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba mencapai
84,7 triliyun.
 JARUNGAN SINDIKAT NARKOBA
- Jalur merah : Myanmar
- Jalur kuning MDMA : Jalur dari Erofa dan Belanda
- Jalur Hijau GANJA : Dari Aceh , Thailand
- Jalur Biru : Dari China
 NARKOBA ?
NAR : NARKOTIKA
KO : PSIKOTROPIKA
BA : BAHAN ADIKTIF LAINNYA
Pengertian Umum “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman , baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan”
 JENIS NARKOBA MENURUT EFEKNYA
1. Defresan : Menekan ssitem saraf pusat otak , alkohol , inhalansia
2. Stimulan : Merangsang sistem saraf pusat , Amfetamin , kokain ,
MDMA
3. Halusinogen : Halusinasi atu kesan palsu , LSD , GANJA ,
JAMUR
 RISET KESEHATAN DAMPAK NARKOBA
- 0.8% Struk
- 3.0% Kebocoran katup kantung
- 5,8% Hepatitis
- 6,8% Penyakit seksual menurun
- 2.7% AIDS
- 1,5% SIROSIS HATI
- 3.0% TBC
 DAMPAK KESEHATAN MENTAL PENGGUNA
NARKOTIKA
- Takur , cemas dan panik 86,4%
- Dikucilkan , paranoid 80,0%
- Gangguan memori 77.1%
- Defresi putus asa 58,0%
- Membenci dri sendiri 56,3%
 PENYEBAB YANG MENGGUNAKAN NARKOTIKA :
1. Gaya hidup.
2. Kemampuan financial dan ekonomu yang memadai.
3. Tekanan perkerjaan yang menuntut untuk overtime.
 Pandangan yang keliru tentang narkoba.
JUMLAH NPS YANG TERIDENTIFIKASI DUNIA DAN
INDONESIA
(NEW PSYSCHOACTIVE SUBSTANCES)
- Jenis NPS yang teridentifikasi di INDONESIA : 77
- Jenis NPS yang sudah diatur dalam Permenkes nomor 5 tahun
2020 : 72
- Yang belum masuk : 5
- Teridentifikasi di dunia : 950
 PERKEMBANGAN ANGKA PREVALENSI
PENYALAH GUNAAN NARKOBA 2008-2017
(Populasi usia 10-59 tahun)
2008 : Turun
2011 : Naik
2014 : Turun
2017 : Turun
2020 : proses
 PERKENBANGAN PREVALENSI
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
(Presentase kategori penyalahgunaan narkoba )
- Coba pakai : 57%
- Rekresuinak ( teratur pakai ) : 27%
- Pecandu : 16%
 3 JENIS NARKOBA YANG PALING BANYAK
DIKONSUMSI 1 TAHUN TERAKHIR
1. GANJA : 65,5%
2. SABU SABU : 38%
3. EKSTASI : 18%
 PERAN MAHASISWA UNTUK MEMERANGI
NARKOBA :
1. Agent of change : Turut merubah dari kondisi indonesia darurat
narkoba menjadi indonesia bersih narkoba
2. Social control : Menjadu pelopor dan pengawal terhadap
penegakan hukum (narkoba) ditengah tengah masyarakat
3. Iron Stock : Sebagai generasu penerus dan pemimpin masa yang
akan darang diharapkan memiliki fisik dan psikis yang sehat.
4. Moral force : Memiliki rasa nasionalisme atas segala bentuk
gangguan dan acancam negara dari narkoba.

 PROGRAM PROGRAM DALAM MENCEGAH


NARKOBA :
1. Desa bersih narkoba (bersinar)
2. Melawan anti narkoba
3. Model intervensi ketahanan keluarga
4. Model rekomendasi intervensi sosial berbasis keagamaan
5. Wawasan bangunan anti narkoba.

 STRATEGI DESA BERSINAR


- Komunikasi informasi dan edukasi
- Relawan anti narkoba
- Membentuk agen pemulihan

Relawan anti narkoba dapat menjadi agen perubahan (agent of


change) yang mampu mengakomodasi pelaksanaan tugas tugas dan
pencegahan penyelahgunaan dan peredaran gelap narkoba di
wilayah terluar dan terdepan yaitu aceh , sumatera utara.

KAMPANYE MEDIA SOSIAL atau SMC ( SOCIAL MEDIA


CENTER ) Dimana bisa melalui
Fb, IG, Twitter , Yutub , dsb.

LARANGAN : PILIHAN
OTORATIF : Aspiratif

- Sehat : Menikmati hiduo dengan pola hidup yang sehat, baik


konsumsi makanan , kebugaran fisik , maupun kesehatan mental
yang terjaga.
- Sadar : Menikmatu hidup segan slalu sadar akan internal diri
mau punya apa yang terjadi distuasi sekitar.
- Produktif : Menikmati hidup dengan slalu menghasilkan karya
dalam bidang atau pekerjaan apapun tang ditekuni.
 Pemateri ke-3
Judul : Adaptasi Kebiasaan Baru sebgai Wujud Bela
Negara di Masa Pandemic Covid-19
Pemateri : Dr. Rucky NWD,MKM
Materi :
Bela negara sebagai amanat konstitusi UUD 1945 yang
mengikat secara hukum bagi setiap warga negara.

- PASAL 27 ayat 3 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak


dan wajib ikut serta dalam upaya membela negara.
- Pasal 30 menjelaskan bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

NILAI NILAI BELA NEGARA


1. Cinta tanah aur
2. Sadar berbangsa dan bernegara
3. Setia pada pancasila sebagai Ideologi negara
4. Rela berkoban untuk bangsa dan negara
5. Kemampuan awal bela negara

* Yang dirawaf dan dijaga tentu saja kecintaan terhadap negeri ,


membangun dan menjamun NKRI hidup tegak sepanjang masa.
Ikut berperab serta mengatasi beragam masalah yang dihadapi
negerinya
* Ikut mendukung kebijakan pemerintah mewujudkan cita citanya.

TREN KEJADIAN BENCANA ALAM TAHUN 2010-2020


* Pada tahun 2020 kejadian bencana mengalamu penurunan
dubandingan tahyn 2019
* Hingga 28 Desember 2020 telah terjadi 2.924 kejadian bencana.
* Banjir , tanah longsor dan puting beliung masih tetap ada.

Bencana Indonesia 2020


- Banjir
- Gempa bumi
- Tanah longsor
- Puting Beliung
- Gelombang pasang
- Erupsi Gunung merapi
- Kekeringan
- Karhutla
BELA NEGARA DALAM ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Bela Negara Bukan Isu Militeristik Semata.


Tapi partisipasi
aktif sekaligus hak dan kewajiban konstitusional setiap
warganegara untuk memberi kontribusi.

STRATEGI PENCEGAHAN
- Pandemi covid 19 sudah menginjak 1 tahun
- Pendekatan preventif jadi prioritas - pencegahan memastukan
yang sehat tetap sehat
- Fasilitas kesehatan terbatas
- Perlunya kolaborasi pentahelx sebagai pendekatan penangan
covid 19
- Fokus : Adaptasi kebiasaan baru , komunikasi publik .

ADPATASI KEBIASAAN BARU


- Jaga jarak
- pakai masker
- Setiba dirumah lngsung mandi
- Hindari kerumunan
- Jika sedang sakit tetap dirumah saja
- Sedia hand sinitizer
Itu semua adalah perubahan cara beraktifitas dan perilaku , baik
oleh individu maupun komunitas sebagai stretegi guna mencegah
terjadinya penularan covid 19 dengan tetap menjalankan aktifitas
normal dan ditambah upaya upaya untuk pencegahan covid 19.

MENANG MELAWAN COVID-19


1. Dilakukan individu : Menjauhi keramaian
2. Dilakukan Pemerintah : Karantina
3. Dilakukan Institusi : Membatasi jumlah rapat

EDUKASI DAN SOSIALISASI COVID 19


* Pahami risiko dan penularan
* Tetap sehat
* Prosedur Bila sakit

LIBATKAN SEMUA UNSUR DALAM KEBENCANAAN


- Selama pandemi mengedepankan preventif dan promotif untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat .
- adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat aman yang produktif.
UNSUR PENTAHELIX
1. Pemerintah : Menciptakan lingkungan pendukung melalui
protokol mengkomunikasikan kedepannya.
2. Komunitas : Mendorong perubahan perilaku dilevel individu
dengan ikut berkabung sebuah nama komunitas tersebut.
 Pemateri ke-4
Judul : Penguatan Karakter Untuk Mencegah dan
Menangkal Radikalisme
Pemateri : Brigjen. Pol. Ahmad Nurwakhid, SE, MM
Materi :
Radikal - Terorisme dan Strategi Antisipasinya Th. 2021
Definisi
Radikalisme (KBBI) adalah
1. Paham atau aliran dalam politik
2. Paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau
pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis
3. Sikap ekstrim dalam aliran politi
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau
ancaman any menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara
meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal atau
menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang
strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi, politik atau gangguan
keamanan (UU No.5 Th.2018)

Radikalisme adalah paham agama yang menyimpang dari substansi


dan tujuan agama (Distorsi). (Densus 88 AT PORLI)

Dalil Radikalisme (Neo-Khawarij)


Ciri khawarij ini adalah gemar membaca Al-Qur'an, mengaku
pembela Islam (claim Islam), namun tidak mengamalkannya
(lemah akhlak spritual). Dia datangi umat Islam dengan pedang
sambil menuduh umat Islam melakukan kesyirikan. Padahal syirik
menurut pemahaman Nabi adalah menyembah berhala. Yang
dilakukan Nabi adalah menghancurkan berhala. Bukan membunuh
orang-orang yang dituduh syirik.

Pola Radikalisme & Terorisme


Pemicu Pendorong (Push)
1. Politisi Agama (Manipulator agama)
2. Pemahaman agama menyimpang
3. Intoleransi
4. Kemiskinan dan kebodohan
5. Kesenjangan dan ketidak Adilan
6. Sistem politik dan hukum lemah
7. Kondisi mental psikologi (kebencian dan dendam)

Lingkungan (Pull)
1. Keluarga dan orang tua
2. Sekolah (guru)
3. Pekerjaan dan pergaulan/medsos
4. Jaringan teroris
5. Pengajian (ust radikal)
6. Money dan material, etc

Potensial Radikal - Ideologi - Niat/Motivasi - Kesempatan -


Radikal-Terosrisme

Strategi dan kebijakan efektif dan aplikatif


1. Memperkuat payung hukum, dengan membuat regulasi yang
kuat dan luas dalam upaya pencegahan oleh lembaga negara dan
pemerintah
2. Penguatan kelembagaan dan komitmen kepemimpinan yang
berintegritas, kuatz berani dan tegas serta fungsi koordinasi yang
baik antar instansi terkait
3. Memperkuat dan melibatkan cicil Society terutama ormas ormas
moderat dengan memberdayagunakan secara optimal
4. Memutus penyebaran dengan screening ketat di lingkungan
ASN, TNI/POLRI, dan pegawai BUMN serta pemberian sanksi
yang tegas
5. Memutus jalur dan media propaganda, dengan menetapkan
daftar organisasi radikal, sertifikasi para ustad dan khatibz
memastikan takmir mesjid dikelola oelh ustad moderat , kontrol
ketat insfratruktur propaganda via media cetak dan elektronik,
seperti TV, Radio, Media, sosial, koran, buletin maupun majalah
6. Memutus kaderisasi, dengan mengevaluasi dan mencabut izin
lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan intoleransi dan
paham Takfiri, dan merevitalisasi kurikulum pendidikan yang
berwawasan kebangsaan, dll.
7. Memutus Logistik radikalisme dan terorisme dengan melakukan
kontrol dan larangan penyaluran bantuan CSR perusahaan,
melarang bantuan asing yang mendukung kegiatan sektarianisme,
seperti wahabisasi/salafisasi
8. Character building - Akhlak kebangsaan dan revolusi mental

6 Kunci Utama (Kekuatan) Anti Konflik


1. Pancasila
2. Adany ormas moderat yang besar dan kuat ( NU,
Muhammadiyah, dll )
3. Kuatnya budaya dan kearifan lokal "Silaturahim-Gotong
Royong", dll
4. TNI dan POLRI solid/kuat
5. Adanya kaum dan ulama yang ikhlas
6. Kekuatan spritual (Metafisika Ketuhanan) Indonesia sebagai
"Sepotong Tanah Surga"

B. Simpulan Kegiatan Pendidikan Bela Negara Angkatan 35


Pendidikan Bela Negara adalah suatu kegiatan yang berusaha dan
berhubungan dengan perencanaan dan pengarahan untuk mengubah sikap dan
perilaku warga Negara (Mahasiswa) yang tanggap terhadap permasalahan bangsa
dan negara yang di landasi pada nilai kecintaan kepada tanah air, kesadaran bela
negara, serta memiliki kemampuan bela negara sehingga mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan menjadi kekuatan pertahanan bangsa dan
negara.
Pada Angkatan ke-35 ini, pelaksanaan PBN dilaksanakan secara Daring
(Dalam Jaringan), berbeda dengan angkatan sebelumnya. Meskipun begitu,
manfaat PBN itu sendiri masih dapat dirasakan, sekalipun faktanya bahwa PBN
yang dilaksanakan secara langsung atau Luring (Luar Jaringan) jauh lebih
menyenangkan.
Melalui latihan PBN ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki semangat
pengabdian yang tinggi, memiliki kesadaran bela negara, kesadaran berbangsa,
dan bernegara yang tinggi pula. Dan diharapkan tercpainya tujuan utama PBN,
yaitu mewujudkan warga negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap, dan
tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai