Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TM 6

Mata Kuliah: Kewarganegaraan

Disusun oleh : Kelompok 5


Anggota kelompok :
1. Diva Ayu Setyaningsih (215070201111056)
2. Amalia Kartika (225170100111003)
3. Elderane Nurrizqi Amalia Bunyamin (225170100111010)
4. Fadiya Putri Septianingtyas (225170100111016)
5. Nurul Hidayati (225170100111022)
6. Titania Rosandha (225170100111028)
7. Fairuz Nirwasita Rachmadhyna (225170100111034)
8. Fathisyahany Ediandra (225170100111040)

1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?


Jan Aart Scholte menyebutkan bahwa pengertian globalisasi adalah proses
meningkatnya interdependensi antara aktor negara dan non-negara pada skala global,
sehingga hubungan sosial dalam suatu masyarakat secara signifikan dibentuk dan
dipengaruhi dimensi hubungan sosial yang lebih luas pada skala dunia.
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya sehingga hubungan sosial
lebih luas pada skala dunia. Pada dasarnya globalisasi mencakup semua proses yang
mengarah pada perubahan batas-batas nasional. Proses globalisasi sebenarnya sudah terjadi
sangat lama sekali, terutama sejak abad ke-15 Masehi saat bangsa Eropa melakukan
penjelajahan besar-besaran dengan berlayar mengarungi samudera.
Menurut Grew globalisasi secara luas dipahami sebagai peregangan kegiatan sosial,
politik dan ekonomi lintas batas sehingga kejadian, keputusan dan kegiatan yang berlangsung
di suatu tempat atau suatu wilayah memiliki arti penting bagi masyarakat keseluruhan.
Kemudian pengertian secara luas, globalisasi adalah proses pertumbuhan negara-negara maju
(Amerika, Eropa, dan Jepang) melakukan ekspansi besar-besaran, kemudian berusaha
mendominasi dunia dengan kekuatan teknologi, ilmu pengetahuan, politik, budaya, militer
dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, globalisasi ekonomi berarti terintegrasinya ekonomi
nasional ke dalam ekonomi dunia atau global dan mempengaruhi pasar domestik
masing-masing negara. Apabila dikaitkan dalam bidang pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU no.20 th 2003 pasal 1:1) perkembangan zaman
yang sudah memasuki era globalisasi. Pemerintah menyelenggarakan pendidikan bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan itu diperlukan oleh setiap orang untuk
menghadapi Globalisasi membawa pengaruh terhadap negara-negara berkembang yang baru
terlepas dari belenggu penjajahan, baik positif maupun negatif.

2. Apa saja dampak positif dan negatif dari globalisasi?


● Dampak positif dari globalisasi dalam kehidupan Bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Kemudahan dalam Mengakses Informasi Pendidikan : Internet memberi kemudahan
bagi pendidik dan peserta didik untuk mengakses materi belajar, katakanlah hadirnya
situs-situs yang menyediakan buku dalam bentuk digital yang dapat diunduh dan
dijadikan referensi dalam proses belajar mengajar. Buku-buku elektronik atau e- book
ini bisa diunduh dan langsung dibaca tanpa harus mencetaknya terlebih dahulu,
sehingga bisa menghemat pemakaian kertas.
2. Meningkatnya Kualitas Pendidik : Kemudahan di era globalisasi ini seyogyanya harus
dimanfaatkan secara maksimal oleh guru, karena saat ini guru bisa leluasa melihat
trend pembelajaran di dunia, serta mencari referensi- referensi dari negara termaju di
dunia yang berguna dalam proses belajar mengajar. Dengan memaksimalkan
teknologi dan informasi di era globalisasi, kualitas pengajar akan terus meningkat.
3. Mendorong Siswa untuk Menciptakan Karya Inovatif : Perkembangan IPTEK pada
era globalisasi bagi sebuah instansi pendidikan seyogyanya bisa dimanfaatkan untuk
mendorong siswa-siswanya agar bisa menciptakan suatu karya yang inovatif. Sistem
pembelajaran tradisional yang hanya bersifat satu arah agaknya dapat menghambat
perkembangan siswa, oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran baru seperti
metode student oriented yang nantinya bisa merangsang daya pikir siswa dan juga
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
4. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik : Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
5. Adaptasi Etos Kerja dan Kemandirian : Globalisasi bidang sosial budaya dapat
mendukung adaptasi peningkatan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain-lain.
6. Perluasan Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri : Liberalisasi perdagangan barang,
jasa layanan, dan komoditas lain melalui globalisasi di bidang ekonomi sektor
perdagangan memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing di pasar
perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil, dan bahan
tambang.
7. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang
memudahkan kehidupan manusia.
8. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
9. Berkembangnya turisme dan pariwisata.

● Dampak negatif pengaruh globalisasi dalam kehidupan Bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
1. Pola Hidup Konsumtif : Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik
untuk mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
2. Sikap Individualistik : Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya.
Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
3. Gaya Hidup Kebarat-baratan : Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan
di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak
lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
4. Kesenjangan Sosial : Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial.
5. Menurunnya Kualitas Moral Siswa : Informasi di internet yang dapat diakses secara
leluasa sangat rawan dalam mempengaruhi moral siswa, sebagai contoh situs-situs
yang berbau pornografi, serta adanya foto dan video yang tidak pantas sangat mudah
diakses dan merajalela di media sosial tanpa adanya filterisasi. Adanya konten-konten
yang tidak baik tersebut bisa mempengaruhi perilaku siswa baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka dari itu, agar moral siswa tidak semakin rusak
diperlukan kontrol dan perhatian dari orang tua siswa, guru dan negara.

3. Mengapa sering ada ungkapan bahwa budaya Indonesia kalah saing dengan budaya
dari luar? Mengapa dan bagaimana solusi yang tepat menurut kelompok anda?
Dari yang kami amati, nampak banyak generasi muda yang lebih menyukai budaya asing
daripada budayanya sendiri, adapun faktor penyebab hal tersebut dapat terjadi diantaranya:
a) Kurangnya minat dan kesadaran untuk mempelajari hingga melestarikan budaya bangsa
b) Banyak orang yang kurang peduli terhadap budaya sendiri dan tidak menganggap bahwa
suatu kebudayaan adalah hal yang penting
c) Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai berbagai kebudayaan yang ada
Indonesia
d) Banyak juga dari generasi muda saat ini yang merasa malu dan gengsi untuk
memperkenalkan budaya mereka sendiri kepada semua orang (Batuwael, dkk., 2022).
Mereka beranggapan bahwa budaya mereka merupakan sesuatu yang memalukan, tidak
menarik, dan dianggap ketinggalan jaman.
e) Terkadang generasi millenial juga beranggapan bahwa budaya barat merupakan sesuatu
yang sedang trending dan harus mereka ikuti (Febiyana & Turistiati, 2019).

Solusi dalam mengatasi dampak negatif globalisasi diantaranya:


a. Mencintai produk dalam negeri
Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk menghindari
gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
b. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan agama
c. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik
Cinta akan nilai-nilai pancasila akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya
Indonesia meski sudah banyak budaya asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
d. Memprioritaskan pemulihan ekonomi
e. Meningkatkan daya potensi nasional
Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah, sudah seharusnya negara kita
menjadi negara yang mampu memenuhi segala kebutuhannya secara mandiri. Tentunya
dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber daya alam yang
kita miliki, bukan lagi bergantung pada pihak asing.
f. Memasukkan kemajuan teknologi dalam pembangunan
Contohnya dengan menyediakan jaringan informasi yang menghubungkan berbagai
pihak, mulai dari pemerintah, BUMN, juga swasta baik dari dalam maupun luar
negeri.Tujuannya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri kita.
g. Meningkatkan pengembangan usaha mikro
Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada ranah usaha mikro. Usaha-usaha mikro
memiliki beberapa keunggulan, seperti menjadi penyedia barang-barang murah untuk
rumah tangga maupun ekspor, efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi, semangat usaha
tinggi, profitabilitas yang tinggi, serta kemampuan pengembalian pinjaman yang tinggi
h. Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Tujuannya adalah untuk menciptakan regulasi baru dalam menjunjung tinggi supremasi
hukum, pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, hak kepemilikan, kebebasan
berusaha, dan hak-hak masyarakat sipil.
i. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional
Tujuannya guna memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong
proses globalisasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Batuwael, I. E., Umaternate, A. R., & Sidik, S. (2022) ‘Fungsi Bahasa Daerah bagi Kalangan
Generasi Muda di Desa Naha I Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan
Sangihe’, Indonesian Journal of Social Science and Education, 2(2), pp. 49-57.
Dewi, M.H.H. (2019) ‘Analisa Dampak Globalisasi terhadap Perdagangan Internasional’,
Ekonomia, 9(1), pp. 48-57.
Febiyana, A., & Turistiati, A. T. (2019) ‘Komunikasi antar Budaya dalam Masyarakat
Multikultur (Studi Kasus pada Karyawan warga Negara Jepang dan Indonesia di PT.
Tokyu Land Indonesia)’, LUGAS Jurnal Komunikasi, 3(1), pp. 33-44.
Musa, M.I. (2015) ‘Dampak pengaruh globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia’, Jurnal
Pesona Dasar, 3(3).

Anda mungkin juga menyukai