Globalisasi adalah tersebar luasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di
setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari
suatu negara.
Anthony Giddens mengemukakan bahwa “semua hal yang terjadi yakni hubungan sosial
akhirnya menjadi intens antar penduduk di dunia ini dan menghubungkan satu peristiwa dengan
peristiwa lainnya yang menghasilkan dampak timbal balik antara satu wilayah dengan wilayah yang
lainnya sehingga berkembang luas sampai aspek-aspek kehidupan antara keduanya”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi
karena adanya pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan
lainnya. Adanya kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan
telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling
ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
- Menggerus nilai-nilai budaya asli seperti lunturnya gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau
musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.
- Cara berpakaian bangsa barat masuk ke dalam budaya bangsa.
- Meniru perilaku yang buruk dan kebarat-baratan.
- Memberi salam tergantikan cium pipi kanan dan kiri yang dikenalkan budaya barat.
- Meniru cara berpakaian idola dari luar yang bertentangan dengan gaya berpakaian di Indonesia.
2. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup mencakup:
3. Terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan
Dengan adanya globalisasi, pastinya banyak industri yang dibangun. Pembangunan industri
dapat menyebabkan lingkungan menjadi rusak, dari mulai alih fungsi lahan, eksploitasi sumber
daya alam, hingga pencemaran air dan udara.
Pemerintah sangat gencar dalam mengampanyekan untuk menggunakan produk dalam negeri.
Kampanye ini bukan tanpa alasan karena produk memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk
luar negeri. Selain itu, menggunakan produk luar negeri berarti ikut mendukung ekonomi
Indonesia.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri juga sebagai upaya dalam menghadapi
globalisasi. Bagaimana tidak, di era globalisasi banyak produk luar negeri yang masuk ke Indonesia
sehingga mudah didapatkan.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan tradisi. Kebudayaan dan tradisi yang
diwariskan dari para leluhur harus dilestarikan agar tidak tergerus jaman. Pelajar sebagai penerus
bangsa memiliki peran yang besar dalam melestarikan kebudayaan dan tradisi tersebut.
Melestarikan kebudayaan dan tradisi merupakan salah satu upaya agar dua hal tersebut tidak luntur
dan punah akibat arus globalisasi. Justru globalisasi bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan
kebudayaan dan tradisi ke kancah internasional.
3. Memahami dan Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila
Cara menghadapi globalisasi bagi pelajar selanjutnya adalah memahami dan mengamalkan nilai-
nilai pancasila. Pancasila adalah dasar dan ideologi negara Indonesia. Dimana dalam Pancasila
terkandung nilai-nilai keluhuran bangsa Indonesia. Supaya nilai-nilai pancasila tidak luntur akibat
globalisasi, kamu harus memahami dan juga mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila-nya.
Akibat globalisasi, baik informasi dan budaya bisa masuk ke berbagai negara dengan mudah.
Berkat globalisasi kamu bisa dengan mudah mengakses informasi tentang nilai baru, hal baru,
paham baru maupun budaya baru.
Supaya kamu tidak mudah terpengaruh dengan informasi baru yang didapatkan, kamu harus
menyaringnya. Perlu diketahui tidak semua informasi di internet itu selalu benar. Ada banyak berita
hoax yang tersebar disana. Internet bisa memberikan banyak dampak positif dan negatif sehingga
kamu harus pintar memilih mana informasi yang benar atau tidak.
Cara yang bisa dilakukan pelajar dalam menghadapi globalisasi adalah dengan memupuk nilai
nasionalisme dalam diri. Nilai nasionalisme tersebut bisa dipupuk dengan cara mencintai negara
beserta kebudayaannya. Dengan kamu menjunjung tinggi nilai nasionalisme, nilai tersebut akan
menjadi pedoman dalam bersikap bijak dalam menghadapi era globalisasi ini.