Berikut sejumlah contoh kasus perubahan sosial di bidang ekonomi dan pendidikan yang
selama ini terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama yang berada di Indonesia. 1.
Contoh perubahan sosial di bidang ekonomi a. Meluasnya penggunaan internet dan
munculnya inovasi teknologi komunikasi memicu lahirnya e-commerce yang dengan cepat
menggeser kebiasaan masyarakat Indonesia dalam aktivitas jual-beli barang/jasa. Sekarang
ini sebagian transaksi jual-beli barang/jasa di Indonesia berlangsung secara online via e-
commerce. Profesi pedagang online juga bertambah populer di Indonesia pada 5-10 tahun
terakhir. b. Mengutip sebuah ulasan di Jurnal Sejarah dan Budaya (Vol 9, No 1, 2015),
penerapan sistem tanam paksa pada zaman kolonial Belanda telah mendorong perubahan
besar, yakni monetisasi (ekonomi berbasis uang) di Pulau Jawa. Efeknya, perubahan sosial
ekonomi terjadi, yang salah satunya ditandai dengan kemunculan golongan pekerja bebas
atau pekerja upahan di Jawa sejak abad ke-19. c. Sejak beberapa dekade silam,
industrialisasi tumbuh di berbagai kota besar di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyaknya
alih fungsi lahan dari untuk pertanian menjadi lokasi pabrik. Peralihan profesi di masyarakat
juga semakin banyak terjadi di berbagai daerah. Dari semula didominasi petani dan pekerja
sektor informal, kini profesi masyarakat di Indonesia banyak sebagai pekerja, baik di sektor
industri, bisnis jasa dan perdagangan, transportasi, dan lain sebagainya. 2. Contoh
perubahan sosial di bidang pendidikan a. Peningkatan kesejahteraan sebagian masyarakat,
tingginya kebutuhan tenaga kerja terdidik, dan kemajuan pembangunan telah membuat
jumlah peserta didik di Indonesia terus meningkat.
Akses ke jenjang pendidikan juga semakin tinggi, sehingga kini lebih banyak sarjana di
Indonesia ketimbang periode 30 hingga 50 tahun lalu. b. Hadirnya inovasi teknologi
komunikasi dan informasi yang cepat turut mengubah pendidikan di Indonesia. Akibatnya,
saat ini penggunaan komputer, internet, dan sumber-sumber pustaka digital semakin banyak
sekaligus lumrah di sekolah-sekolah. c. Selain itu, adanya pandemi Covid-19 yang
mengharuskan para pelajar dan mahasiswa belajar dari jarak jauh, terbukti membuat
penggunaan sarana pembelajaran online bertambah populer di sekolah-sekolah dan
kampus. Sebelumnya, sarana pembelajaran online memang sudah digunakan sejak
beberapa tahun lalu, tapi tidak semasif pada tahun 2020 dan 2021 saat pandemi terjadi. Di
sisi lain, perubahan ini juga memicu polemik karena sebagian masyarakat menilai
pembelajaran online memakan biaya tidak sedikit dan kurang efektif. d. Kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi dan perluasan akses internet di Indonesia telah mengubah sistem
ujian ke arah sistem online. Kini, pelaksanaan ujian masuk universitas negeri, seperti
SNMPTN, SBMPTN dan lain sebagainya, telah menggunakan sistem online secara penuh.
Hal seperti ini jauh berbeda dari sistem ujian masuk PTN pada 10 atau 20 tahun lalu.
CONTOH PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Jika di paragraf di atas sudah membahas beberapa hal penting dalam perubahan
sosial budaya. Sekarang waktunya masuk ke bab contoh perubahan sosial budaya.
Saat membicarakan tentang contoh kasus, memang ada banyak sekali.
Diantaranya sebagai berikut.
Perubahan yang tidak berpengaruh besar adalah perubahan lifestyle. Contoh yang
sering kita temukan adalah perubahan gaya berpakaian. Dulu, masyarakat terbiasa
berpakaian tidak berhijab. Sebaliknya, dahulu orang yang berhijab hanya
segelintir orang. Kini berubah, hampir sebagian besar sudah menggunakan hijab
dalam kehidupan sehari-hari.
Karena faktor lingkungan yang tinggi menggunakan hijab inilah yang mendorong
orang-orang disekitar kita menggunakan hijab bukan karena kewajiban. Tetapi
karena pengaruh lingkungan dan fashion. Meskipun demikian, perubahan sosial
budaya seperti ini tidak sampai menimbulkan konflik dan pertentangan besar
dalam masyarakat.
Seperti yang dikutip oleh Fikrah, VOl. I, No. 2, Juli-Desember 2014 ternyata
perubahan sosial budaya sudah dilakukan sejak era Mataram Islam. Sultan Agung
mengeluarkan kebijakan agar kebudayaan lama Jawa (era Hindu-Budha)
diakulturasikan dengan ajaran-ajaran Islam. Kebijakan Sultan Agung ini
menghasilkan akulturasi budaya, sebagai berikut.
Grebeg disesuaikan dengan hari besar Islam, yaitu hari raya idul fitri dan
Maulid Nabi, yang disebut Grebeg Poso dan Grebeg Mulud.
Gamelan Sekaten dibunyikan pada Grebeg Mulud, dipukul di halaman
masjid Agung.
Tahun Caka (baca: Saka) -peninggalan era HinduBudha- yang berdasarkan
perjalanan matahari, tahun Caka pada tahun 1633 M telah menunjukkan tahun
15550 Saka tidak lagi ditambah dengan hitungan matahari, tetapi dengan hitungan
yang didasarkan pada perjalanan bulan, sesuai dengan model tahun Hijriyah.
Tahun yang baru disusun itu disebut tahun Jawa dan sampai sekarang tetap
dipakai.
CONTOH PERUBAHAN SOSIAL DALAM KOMUNIKASI
Perubahan sosial adalah istilah yang merujuk pada setidaknya empat jenis fenomena yakni
perubahan populasi, perubahan budaya, perubahan relasi, dan perubahan katastropik.
Perubahan sosial lebih luas dibandingkan perubahan budaya karena perubahan sosial lebih
bersifat evolusioner. Perubahan sosial dalam komunikasi dewasa ini lebih dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi. Teknologi memungkinkan setiap orang dapat berkomunikasi
dengan orang lain meskipun jaraknya sangat jauh. Berikut adalah contoh perubahan sosial
dalam bidang komunikasi. Langsung saja kita simak yang pertama:
Telepon genggam bisa dikatakan sebagai perangkat paling revolusioner saat ini. Setiap orang
membutuhkannya dan menjadi salah satu kebutuhan pokok. Telepon genggam memiliki fitur
yang sangat banyak dalam ukurannya yang relatif kecil. Salah satu fungsi utama telepon
genggam adalah untuk berkomunikasi. Telepon genggam sangat membantu dua pihak yang
berjauhan saling berkomunikasi. Komunikasi melalui telepon genggam dapat menggunakan
berbagai medium mulai dari lisan, tulisan, hingga visual. Hal tersebut menimbulkan
perubahan sosial yang revolusioner sehingga disebut sebagai revolusi komunikasi (Istiyanto,
2016).
2. Media Sosial
Media sosial adalah teknologi yang memfasilitasi pembentukan komunitas atau berbagi
informasi melalui komunitas virtual. Media sosial telah memungkinkan pertukaran budaya
dan komunikasi lintas budaya. Orang-orang di media sosial juga berkomunikasi dengan cara
yang berbeda dan memunculkan istilah-istilah baru seperti “LOL”, “wkwk”, “viral”,
“netizen”, dll. Media sosial juga dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan
produknya kepada calon konsumen potensial.
Media komunikasi satu arah seperti radio dan televisi menimbulkan perubahan sosial pada
awal kemunculannya dan masih terjadi saat ini khususnya di daerah pelosok. Radio dan
televisi memungkinkan orang-orang di pelosok mengetahui apa yang terjadi di luar daerahnya
sehingga memberikan wawasan dan alternatif hiburan baru. Akan tetapi, radio dan televisi
juga membawa dampak negatif seperti cara komunikasi orang di televisi yang dianggap
kurang sopan dalam masyarakat mulai ditiru (Hatu, 2011).