Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini merupakan zaman globalisasi, dimana setiap Negara di dunia

dapat dengan mudah berinteraksi dan saling mempengaruhi yang tidak lagi terlalu

memperhatikan batasan-batasan Negara. Dengan semakin mudahnya setiap

Negara di dunia berinteraksi maka tidak akan lepas dari munculnya pengaruh-

pengaruh baru di masing-masing Negara yang berinteraksi. Pengaruh-pengaruh

tersebut dapat berupa masuknya budaya baru (budaya asing), berubahnya pola

pikir dan paradigma masyarakat, perubahan pola tingkah laku dan prilaku

masyarakat, dan sebagainya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut

terjun dalam globalisasi, karena tuntutan kondisi dan perkembangan zaman

menyebabkan Indonesia harus terus mampu beradaptasi dan terus mengikuti

perkembangan zaman. Globalisasi sangatlah memberikan pengaruh besar kepada

Negara Indonesia, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh

positif yang ditimbulkan akibat globalisasi adalah menyebabkan kemajuan Negara

Indonesia baik dalam bidang perekonomian, pendidikan maupun ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan mudahnya pengaksesan informasi tentang kondisi

Negara lain. Sedangkan pengaruh negatif adalah munculnya adopsi budaya

dimana terkadang budaya Indonesia diakui tanpa izin sebagai milik Negara lain

dan munculnya sikap westernisasi.

Westernisasi merupakan pengaruh negatif akibat globalisasi. Westernisasi

yaitu sebuah sikap atau perbuatan meniru gaya pergaulan dan gaya hidup bangsa
lain. Munculnya westernisasi akan membahayakan bangsa Indonesia dimana

dengan westernisasi masyarakat indonesia akan terpengaruh budaya asing,

pergaulan mereka akan mengikuti pergaulan bangsa asing sehingga lambat laun

bangsa indonesia akan melupakan budaya bangsa sendiri, kecintaan mereka pada

budaya indonesia akan menurun dan bahkan hilang.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut terjun dalam globalisasi,

karena tuntutan kondisi dan perkembangan zaman menyebabkan Indonesia harus

terus mampu beradaptasi dan terus mengikuti perkembangan zaman.

Globalisasi sangatlah memberikan pengaruh besar kepada Negara

Indonesia, baik pengaruh positif maupun pengaruh negative. Pengaruh positif

yang di timbulkan akibat globalisasi adalah dengan adanya globalisasi

menyebabkan kemajuan Negara Indonesia baik dalam bidang perekonomian,

pendidikan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mudahnya pengaksesan

informasi tentang kondisi Negara lain. Sedangkan pengaruh negatif adalah

munculnya adopsi budaya dimana terkadang budaya Indonesia diakui tanpa izin

sebagai milik Negara lain dan munculnya sikap westenisasi.

Westernisasi yang telah mendominasi bangsa indonesia akan sangat

membahayakan jika tidak cepat-cepat diatasi. Kita sebagai pemuda bangsa

indonesia yang telah diembankan amanah untuk memajukan bangsa ini

seharusnya mampu menunjukan rasa cinta dan rasa kepedulian kita kepada bangsa

indonesia salah satunya adalah menjaga dan melestarikan budaya bangsa

indonesia. Jika kita sebagai pemuda malah ikut meniru budaya asing dan bergaya
hidup layaknya mereka apalagi jika pergaulan yang tidak sesuai dan merusak

moral hal ini justru akan menyebabkan bangsa indonesia tidak akan maju.

Latar belakang kami memilih masalah ini karena kami ingin memperbaiki

moral bangsa dan menjaga serta melestarikan budaya Indonesia, mencari solusi

untuk menyelesaikan dan menghindari masalah westernisasi yang saat ini telah

berkembang di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud Westernisasi ?

2. Penyebab dan dampak Westernisasi yang terjadi pada masyarakat

Indonesia ?

3. Bagaimana cara solusi untuk mengatasi masalah Westernisasi di Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengerian Westernisasi

2. Mengetahui penyebab dan dampak Westernisasi di Indonesia.

3. Mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah Westernisasi.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Westernisasi

Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang berarti

barat jadi westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi merupakan gaya

atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa

asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana seseorang atau sekelompok itu

mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga

mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua

Eropa dan Amerika lainnya.

Westernisasi ditandai dengan semakin lunturnya budaya asli suatu bangsa

di suatu negara, dimana seseorang atau sekelompok orang atau bangsa lebih

bangga menggunakan atau mengikuti budaya bangsa barat, misalnya lebih bangga

menggunakan bahasa asing daripada bahasa bangsa atau bahasa ibu sendiri. Saat

ini masyarakat Indonesia pun sedang dilanda sebuah musibah besar, bangsa

Indonesia mulai terserang dampak westernisasi dimana semakin lunturya budaya

asli Indonesia. Masyarakat Indonesia terutama para pemuda-pemudi yang

seharusnya menjadi penjaga dan pelestari budaya malah justru lebih bangga

bergaya dan berpenampilan mengikuti gaya orang-orang barat. Bahkan para kaum

elit dan kaum terpelajar Indonesialah yang membawa dan mengenalkan budaya

westernisasi.

Budaya Indonesia yang luhur dan berbudaya baik saat ini mulai hilang,

dahulu para pemuda Indonesia menggunakan pakaian yang sopan, tetapi saat ini
mereka mulai menggunakan pakaian yang terbuka atau kurang sopan dan tidak

sesuai dengan budaya timur atau budaya Indonesia. Para wanita pada umumnya

sekarang lebih percaya diri menggunakan rok mini dan pakain ketat dibandingkan

dengan menggunakan pakaian yang tertutup atau pakaian yang sesuai dengan

budaya Indonesia. Jika pengaruh westernisasi ini dibiarkan berkambang di

Indonesia, maka budaya-budaya luhur bangsa Indonesia akan luntur atau bahkan

yang lebih buruk akan hilang

Menurut Samuel P Huntington dalam bukunya yang berjudul ”The Clash

Of Civilization” Westernisasi adalah Proses yang mengikuti segala bentuk gaya

hidup bangsa barat. Adapun pengertian lain, Westernisasi adalah suatu perbuatan

seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau melakukan

aktivitas bersifat kebarat-baratan.

Dikutip dari Cornard Phillip (2005) “Bahwa penganut westernisasi akan

berusaha untuk menciptakan kembali kebudayaan asli dalam gambaran mereka

sendiri, dengan mengacuhkan fakta bahwa model kebudayaan yang mereka buat

tidak layak untuk sebuah rancangan luar dari barat.”

Westernisasi atau gaya kebarat-baratan kini semakin merasuki kebudayaan

Indonesia. Masyarakat Indonesia seakan melupakan warisan kebudayaan nenek

moyang. Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan

nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas yang bersifat kebarat-

baratan (budaya orang barat). Westernisasi seperti wabah yang siap menerjang

kapan saja dan siapa saja. Jika kita tak lagi menghargai budaya sendiri. Dilihat

dari pandangan sosiologi, westernisasi ini bisa menimbulkan dampak negatif


terhadap suatu budaya apabila proses penyerapan kebudayaannya terlalu

berlebihan dengan tidak memperhatikan aspek-aspek dari budaya lokal itu sendiri.

Westernisasi merupakan sikap meniru mentah-mentah apa yang dilihat tanpa

pertimbangan terlebih dahulu. Westernisasi biasanya banyak dilakukan oleh orang

yang ingin cepat dikatakan modern dan takut dikatakan ketinggalan zaman.

Kebudayaan orang timur yang dianut oleh orang Indonesia yang bersifat positif

seperti gotong royong, sopan, bersifat kerohanian, tenggang rasa, saling tolong

menolong ke sesama mulai ditinggalkan begitu saja demi westernisasi. Oleh

karena itu, banyak orang diantara kita menjadi orang yang tanggung, menjadi

tidak modern karena sikap dan perilaku modernnya tidak diadopsi, tetapi

kebudayaan materinya atau westernisasinya segera diadopsi.

Ironisnya, hal ini mulai tampak di Indonesia, hegemoni westernisasi telah

melahirkan suatu konsepsi pada kalangan remaja terutama bahwa kalau mau

“gaul” harus berpakaian atau meniru gaya orang-orang barat. Di sisi lain, hal ini

menyebabkan lunturnya jiwa-jiwa nasionalisme dalam diri mereka sendiri.

Jati diri bangsa Indonesia perlu ditingkatkan untuk mengembalikan

kebudayaan Indonesia dengan mengedepankan empat pilar kebangsaan yakni

Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. "Melihat di era globalisasi

ini, pengaruh televisi, pengaruh pelajar luar negeri yang membawa kebudayaan

asing masuk ke Indonesia, jadi jati diri bangsa perlu ditingkatkan

Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan

masyarakat Indonesia tanpa kita sadari,dilihat dari gaya hidup yang bermewah-
mewahan,gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan glamorisme

yang mulai timbul pada tiap diri masyarakat.

Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut

kita untuk mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu

diikuti. Pemikiran Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai

jangkauan politik sosial kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai

kehidupan bangsa-bangsa terutama kaum muslimin dengan gaya Barat. Dengan

banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka dan

memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka

yang meniru secara total peradaban Barat.

Westernisasi di Indonesia menurut kami merupakan suatu masalah yang

perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat

multikultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat

istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli

berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian

bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai

lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain, karena

setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda. Scholte

menyatakan menyebarnya pikiran Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu

bentuk dari universalisasi dengan semakin dan budaya dari barat sehingga

mengglobal.

Westernisasi adalah sebuah proses dimana masyarakat berada atau

mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang meliputi dari, politik, industri,


teknologi, ekonomi, hukum, gaya makanan, pakaian, agama, bahasa, dan nilai-

nilai.

Pengertian Westernisasi Menurut Para Ahli

Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian westernisasi adalah

sebagai berikut...

 Arif Furtonutely: Menurut Arif Furtonutely, bahwa pengertian

westernisasi adalah arus besar dalam dimensi politik, sosial, kultur,

budaya, pengetahuan dan seni untuk mengubah karakter kehidupan

bangsa-bangsa di dunia secara umum dan negara-negara Islam khususnya

menjadi paham-paham Barat.

 Eka Gunawan: Pengertian Westernisasi menurut Eka Gunawan dalam

bukunya Modernisasi, Westernisasi, Sekuiarisasi bahwa pengertian

westernisasi adalah sebagai suatu proses peniruan oleh suatu

masyarakat/Negara tentang kebudayaan Negara-negara barat yang

dianggap lebih baik dari pada kebudayan negara sendiri

2.2 Penyebab dan dampak westernisasi pada masyarakat Indonesia.

A. Penyebab westernisasi

Berikut adalah aspek-aspek yang mengindikasikan adanya westernisasi

dan menimbulkan dampak Negatif dan dampak Positif.

A. Berubahnya Perilaku Masyarakat

Pengaruh dari dunia barat melalui tanyangan televisi, majalah, dan internet

menimbulkan perilaku berbeda dari masyarakat kita. Dari segi bahasa, masyarakat
lebih senang menggunakan bahasa inggris daripada bahasa indonesia atau local

karena terlihat lebih keren. Pemanggilan kata sapaan kakak, mbak, uda, kang, dan

bli mulai berganti menjadi bro, sis, dan glas. Cara berpakaian masyarakat kita

juga ikut berubah. Pemakaian busana terbuka yang biasa dipakai oleh masyarakat

barat ditiru oleh masyarakat indonesia.

B. Lunturnya Jati Diri Bangsa dan Budaya Lokal

Adanya anggapan bahwa segala sesuatu yang berasal dari barat adalah

budaya terbaik menyebabkan lunturnya jati diri bangsa. Maraknya sub-budaya

menyimpang seperti punk merupakan salah satu bentuk hilangnya jati diri bangsa.

Budaya lokal juga mulai ditinggalkan, masyarakat lebih senang menikmati acara

konser music mancanegara dari pada mendatangi pentas-pentas seni tradisional.

C. Berubahnya Cara Hidup Masyarakat

Masyarakat disetiap negara memiliki kebiasaan atau cara hidup masing-

masing. cara hidup ini menyesuaikan dengan kondisi negara seperti keadaan alam

dan iklimnya. masyarakat di Amerika Serikat biasa mengonsumsi minuman keras.

Akan tetapi, masyarakat indonesia tidak biasa mengonsumsi minuman keras

karena ajaran agama melarangnya. Selain tidak sesuai dengan nilai dan norma

agama juga mengdampakkan efek buruk bagi kesehatan.

Ada berbagai penyebab yang dapat menimbulkan westernisasi diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK

Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk

mengikuti perkembangannya jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan


beradaptasi pada kemajuan zaman maka kita akan ketinggalan zaman dan kurang

pengetahuan dan teknologi atau sering disebut gaptek (gagap teknologi) sehingga

kita dapat mudah terpengaruh oleh paham-paham bangsa barat yang tidak sesuai

karena kita tidak memahami dan memiliki pngetahuan yang luas. Sehingga tidak

mampu membedakan mana yang perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil.

2. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar


negeri

Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat

mudah memasukan barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini

dapat menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk

asing daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat menyebabkan

westernisasi mudah berkembang.

3. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya

Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara indonesia baik tinggal

di indonesia maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan

membawa budaya mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu ditiru dan

diserap oleh bangsa lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru itu justru budaya

yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya westernisasilah yang

bekembang yang dapat menghancurkan budaya lokal.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik


atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik

maupun sisi buruknya, mereka hanya berfikir bahwa mereka akan terlihat keren

dan dianggap modern jika mengikuti budaya bangsa asing.

5. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-


negara barat

Negara-negara asing ( negara-negara barat) memiliki keinginan untuk

menguasai dunia sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut

ke berbagai negara terutama negara berkembang.

6. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan

Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-

gaya hidup orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar

negeri yang mereka sukai, yang justru itu membuat mereka menjadi bergaya

hidup yang tak wajar, pakaian seksi dan ketat, rambut acak-acakan tidak rapi,

serta gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya lokal.

B. Dampak Westernisasi

Westernisasi memberikan banyak dampak baik memberikan dampak

positif maupun dampak negatif. Dampak positif adanya westernisasi adalah

sebagai berikut.

1. Dapat menguasai IPTEK.

2. Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya

karena masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.

3. Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang populer.
4. Pengunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan

wawasan ilmu pengetahuan.

5. Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTET.

6. Perubahan Tata Nilai dan Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi

dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang

semua irasional menjadi rasional.

7. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam

beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

8. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang

memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih

merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sedangkan, Dampak negatif yang dimunculkan akibat adanya

westernisasi adalah sebagai berikut :

1. Westernisasi melahirkan sekularisasi.Sekularisasi adalah mengasingkan

agama dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan ide ini

masyarakat dicegah untuk melibatkan peran dan fungsi agama dalam

mengatur urusan-urusan politik. Ide dan paham ini jika dibiarkan terus-

menerus dan semakin mengakar di dalam masyarakat akan menimbulkan

berbagai efek negatif seperti meningkatnya jumlah angka tindak

kriminalitas, pelecehan seksual, tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme

serta perilaku-perilaku yang buruk.


2. Westernisasi memunculkan demokratisasi dan liberalisasi. Kedua paham

tersebut berasal dari dunia barat, dengan adanya westernisasi secara tidak

langsung paham tersebut mempengaruhi pola dan pikiran kita dalm dunia

pemerintahan maupun perekonomian.

3. Hilangnya tradisi dan budaya asli. Dengan adanya westernisasi orang lebih

banyak menghambakan kebudayaan-kebudayaan asing daripada

kebudayaan sendiri.

4. Dapat mengakibatkan turunnya moral penduduk suatu negara yang terkena

dampak westernisasi. Misalnya, dunia malam membuat bangsa indonesia

terjebak dalam hal-hal yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan etika

negara indonesia.

5. Gaya Hidup Kebarat-baratan. Banyak sekali aspek yang sudah mulai

digegerogoti dengan berkembangnya Westernisasi. Gaya hidup orang

sekarang yang lebih mementingkan gengsi dan kepraktisan tanpa

mengetahui dampak buruk yang akan dirasakannya. Misalnya, sekarang

orang lebih memilih makanan cepat saji atau istilahnya adalah fast food

seperti: burger, fried chicken, minuman kaleng, soda dan sebagainya.

Makanan diatas merupakan salah satu makanan dengan kategori junk food.

Beberapa akibat apabila seseorang terlalu sering mengkonsumsi Junk Food

antara lain junk food yang mengandung banyak gula, dapat merusak gigi

dan menyebabkan terjadinya kavitas (gigi berlubang). Terlalu sering

makan makanan yang banyak gula, membuat kadar insulin dalam tubuh

tidak stabil, dan memicu terjadinya penyakit Diabetes Melitus / kencing

manis di kemudian hari. Junk food menyebabkan terjadinya obesitas


(kegemukan). Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di

Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak

tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, sex bebas,

dan lain-lain.

6. Sikap Individualistik Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi

maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam

beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk

sosial.

7. Pola Hidup Konsumtif. Perkembangan industri yang pesat membuat

penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu

masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak

pilihan yang ada.

8. Pergaulan bebas. Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang

diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet

kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi

muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan

keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya

memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain;

minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain

yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit HIV / AIDS

9. Dan lunturnya rasa nasionalisme bangsa sendiri. Indonesia memiliki

beraneka ragam seni dan budaya. Dari sabang sampai merauke memiliki

keunikannya masing-masing. Seharusnya kita patut bangga dengan

keanekaragaman ini, terutama budaya Indonesia yang memiliki coraknya


masing-masing sesuai dengan daerahnya. Seperti halnya tarian, lagu, baju

adat dan bahasa daerah. Akan tetapi dengan semakin berkembangnya

jaman, budaya tradisi daerah yang mulai luntur akan nilai dan maknanya.

Generasi muda saat ini lebih memilih untuk mengikuti tren yang ada.

Seolah-olah tidak perduli lagi untuk melestarikan budaya-budaya

Indonesia. Mereka lebih memilih tarian modern seperti break dance

daripada tarian-tarian tradisional seperti tari kuda lumping, tari bedoyo dan

sebagainya. Selain itu mereka lebih senang menyanyikan lagu dengan

aliran pop, rock, metal daripada lagu-lagu tradisional Indonesia ataupun

aliran seperti keroncong, campursari dan sebagainya. Dengan alasan sudah

kuno dan sudah tidak jaman itulah yang membuat budaya Indonesia

semakin luntur nilainya. Akibatnya adalah beberapa budaya kita berhasil

di klaim oleh negara tetangga Malaysia sebagai miliknya, seperti Reog dan

Batik. Keadaan Indonesia seperti inilah yang menyebabkan banyak sekali

oknum yang memanfaatkan sifat acuh tak acuh anak bangsa terhadap

budayanya sendiri.

1. Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa.

2. Lunturnya jiwa nasionalisme bangsa.

3. Sikap Individualistik.

4. Kesenjangan Sosial.

5. Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.

6. Gaya hidup yang bersifat konsumtif.

7. Mencari segala sesuatu yang instan.


8. Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, yang

mengakibatkan munculnya seks bebas, pornografi, dan lain-lain.

Contoh-contoh pengaruh westernisasi yang terjadi di Indonesia antara lain

sebagai berikut:

1. Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)

2. Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)

3. Pemaknaan simbol secara berlebihan

4. Adanya masyarakat yang menganut paham :

• Kapitalisme

• Hedonisme

• Sekularisme

5. Meniru cara berpakaian gaya barat.

6. Men-cat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat.

7. Mencampur bahasa indonesia dengan inggris sebagai gaya bahasa.

8. Banyaknya kosakata bahasa indonesia yang diambil dari bahasa lain

(khususnya bahasa inggris)

2.3 Solusi penyelesaian Westernisasi

Untuk mengurangi dan menghindari perkembangan westernisasi di

Indonesia semakin meningkat ada beberapa solusi yang dapat dilakukan di

antaranya adalah.
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan

arti penting nasionalisme.

2. Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih

para pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.

3. Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk

di Indonesia, manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh

diambil.

4. Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda

agar tidak terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.

5. Mencintai budaya-budaya asli Indonesia.

6. Pengenalan Pancasila sejak dini.

7. Memilah gaya hidup atau budaya baru.

Menurut politikus

Komisi VIII DPR RI Adang Ruchiatna mengatakan jati diri bangsa

Indonesia perlu ditingkatkan untuk mengembalikan kebudayaan Indonesia dengan

mengedepankan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan

Bhineka Tunggal Ika.


BAB 3

PENUTUP

A. Simpulan

Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti

gaya prilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana

seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau

berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti

inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.

Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini

disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang IPTEK, mudahnya budaya

asing masuk ke Indonesia dan tidak adanya penyaringan terhadap budaya-budaya

yang masuk ke Indonesia sehingga westernisasi mudah berkembang dengan

mudah di Indonesia.

Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik

berupa dampak positif maupun dampak negatif. dampak positifnya yaitu

perkembangan IPTEK semakin luas dan masuknya ide-ide baru yang membuat

masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda memiliki motivasi

melakukan inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa nasionalisme

dan munculnya sikap hedonisme, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak

dampak positif yang di timbulkan tetap saja westernisasi itu sangat

membahayakan nasionalisme bangsa dan negara serta hilangnya kebudayaan

bangsa dan identitas bangsa.


Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan

westernisasi salah satunya adalah memberikan pemahaman yang mendalam

tentang arti penting nasionalisme dan melakukan penyaringan atau pemilahan

budaya atau pengaruh yang masuk di indonesia.

3.2 Kritik

Hendaknya untuk upaya pencegahan dampak negatif dari westernisasi,

perlu peran yang andil dari keluarga, masyarakat, dan pihak sekolah dengan

pemberian masukan, pelajaran, dan beberapa contoh negatif dari westernisasi agar

kita dapat menjauhi dan mencoba untuk menyaring budaya Barat yang masuk

hingga sesuai dengan kebudayaan Timur.

3.3 Saran

Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat

berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan

Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam

menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya

asli kita walaupun kita menyukai atau merasa budaya Barat lebih modern, budaya

Indonesia juga tidak kalah dengan budaya Barat. Indonesia memiliki banyak hasil

karya seperti batik, lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga perlu

menerapkan upaya-upaya pencegahan dari dampak negatif westernisasi supaya

tidak ada penyesalan dikemudian hari.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35546044/Makalah_Westernisasi_2015_

http://catatan-anakkampus.blogspot.com/2016/06/berkembangnya-

budayawesternisasi-dalam.html

http://fikriprasetyo.blogspot.com/2014/11/westernisasi.html

https://www.academia.edu/24594295/Sosiologi_Makalah_Globalisasi_dan_Weste

rnisasi_Kumpul_

http://dhichie.blogspot.com/2017/05/westernisasi-pengikis-jati-diri-bangsa.html

http://18businessgroup.blogspot.com/2016/03/westernisasi-di-indonesia.html

https://www.academia.edu/11704557/Westernisasi_Yang_Terjadi_Di_Masyarakat

_Indonesia

http://fikriprasetyo.blogspot.co.id/2014/11/westernisasi.html

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-perbedaan-globalisasi

modernisasi-westernisasi.html#

https://mithaandhiyana2.wordpress.com/2012/01/25/westernisasi/

Anda mungkin juga menyukai