Anda di halaman 1dari 7

Apa itu globalisasi?

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Factor munculnya globalisasi:


1. kemajuan dalam bidang pengetahuan dan teknologi, kemajuan dalam bidang ini menjadi
factor munculnya globalisasi dikarenakan bidang tersebut menjadi peradaban manusia.
Contohnya pada jaman dahulu kan belum bisa yang namanya komunikasi jarak jauh dan
sekarang sudah bisa yang namanya komunikasi jarak jauh, sehingga melakukan globalisasi
ini lebih mudah.
2. System ekonomi terbuka yang dianut oleh banyak Negara, system ekonomi terbuka ini
menjadi factor munculnya globalisasi dikarenakan dengan ini masyarakat bisa melaksanakan
transaksi jual beli dimanapun dan bahkan transaksinya ini di Negara yang berbeda, sehingga
untuk menjalin hubungan secara global lebih mudah.
3. Kemudahan migrasi, Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain
untuk menetap namun perpindahan ini kadangkala membutuhkan proses yang tidak mudah
sehingga menghambat terciptanya globalisasi maka kemudahan dalam berimigrasi menjadi
salah satu faktor pendorong globalisasi.
Merebaknya kerjasama antar Negara
 Dampak positif
1. Perubahan tata nilai dan sikap
2. Berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti mencari informasi yang lebih
mudah bisa dari google atau jurnal atau berbagai macam sarana.
3. ingkat kehidupan yang lebih baik
 Dampak negative
1. Munculnya pola hidup konsumtif, Sekarang juga kan sudah bisa mencari hal-hal yang
lebih instan seperti kalau kita lapar ya bisa gofood atau kita malas belanja ya bisa
pake online shop dll.
2. Sikap individualistik, yaitu misalkan kita didalam kelas sudah memegang handphone
terus juga kan jarang yang namanya ngobrol sama temen seperti asik dengan
dunianya sendiri.
3. Gaya hidup westernisasi, warga Indonesia kan mempunyai budaya masing-masing
disetiap daerahnya tetapi sekarang kebanyakan malah mengikuti gaya dari western
seperti lebih menyukai gaya yang lebih bebas seperti orang-orang barat.
4. Kesenjangan sosial
5. Berkurangnya rasa cinta tanah air

Dampak positif globalisasi menurut bidangnya


1. Bidang hukum, pertahanan, dan keamanan. Yaitu memperkuat pelaksanaan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia membantu dalam pembuatan regulasi hukum dan
peraturan perundang-undangan menjadi tugas penegak hukum lebih profesional.
2. Bidang sosial budaya.
 Dapat meningkatkan wawasan dan mempermudah akses untuk belajar mengenai nilai-
nilai sosial budaya dari negara lain
 Dapat meningkatkan etos kerja
3. Bidang ekonomi.
 Dapat memudahkan akses untuk mendapatkan modal investasi dari luar negeri
 Dapat meningkatkan sektor pariwisata, sehingga dapat memperluas lapangan pekerjaan
 Dapat memudahkan dalam kegiatan ekspor dan impor

Sikap selektif terhadap globalisasi


1. Menyaring budaya yang masuk dengan mengambil nilai-nilai positifnya dan membuang yang
negatifnya.
2. Bersikap moderat, yaitu tidak terlalu mendukung namun juga tidak terlalu menolak terhadap
globalisasi tetaapi kita juga bisa memanfaatkan globalisasi dengan baik.
3. Mempelajari kemajuan teknologi dengan baik dan memanfaatkannya untuk kemajuan
bangsa.
4. Mengutamakan menggunakan produk dalam negeri dari pada dari luar negeri.

Peranan pendidikan kewarganegaraan terhadap globalisasi:


Kita semua sudah tak asing lagi dengan istilah globalisasi dan kehidupan masyarakat di
Indonesia juga tidak dapat terelokkan dari istilah globalisasi ini hal itu dilatarbelakangi dengan
permasalahan-permasalahan yang ada seperti kita ketahui bahwa globalisasi telah membawa
gaya hidup di Indonesia mengalami gaya hidup ke barat-baratan yang cenderung bisa
melemahkan nilai kearifan lokal suatu bangsa.
Menurut Hafidh maksum dan Faisal Anwar dari jurnal pendidikan tahun 2016, tanpa kuatnya
nilai-nilai lokal yang hidup dalam seorang individu tidak mungkin iya memasuki dunia global
dengan kekuatan-kekuatannya yang sangat hebat, sehingga dengan demikian pribadi itu akan
hanyut di bawah harus globalisasi tanpa tepi.
Selain ada juga permasalahan yaitu maraknya isu-isu global seperti hoax pada medsos sehingga
dapat menyebabkan kemerosotan nilai moral pada suatu bangsa. Sebagai warga negara yang baik
itu sudah tentu menjadi keharusan dan kewajiban kita untuk menelaah dan memahami isu yang
terjadi. Oleh sebab itu, peranan PKN ini sangatlah penting dalam era globalisasi agar untuk
menurunkan kemerosotan moralitas belajar di era globalisasi ini dengan membangun dan
membentuk karakter pelajar sesuai dengan yang tercantum dalam undang-undang dasar negara
republik Indonesia tahun 1945 dan Pancasila.
Resume 1

J. Soedjati Djiwandono dalam makalahnya mengenai "Globalisasi dan Pendidikan Nilai" ( dalam
Sindhunata, 2001:105) mengemukakan bahwa Negara-negara dan bangsa- bangsa di dunia kini
bukan saja saling terbuka satu sama lain, tapi juga saling tergantung satu sama lain, kalaupun
ketergantungan itu akan senantiasa bersifat asimetris, artinya satu Negara lebih tergantung pada
negara lain daripada sebaliknya. Karena saling ketergantungan dan keterbukaan ini tidak
simetris, pengaruh globalisasi atas berbagai negara juga berbeda kadarnya. Negara-negara
berkembang akan cenderung lebih terbuka pada pengaruh globalisasi dari pada negara-negara
industri maju, karena ketergantungan kelompok negara- negara pertama pada kelompok negara
kedua yang memiliki kemampuan ekonomi, sumber daya manusia, dan teknologi. Demikian juga
negara-negara maju akan bertindak sebagai pelaku atau subjek, sedangkan kelompok negara
berkembang lebih sebagai sasaran atau objek globalisasi.

dampaknya terhadap kelompok negara-negara berkembang sebagai berikut:


1. kelompok negara-negara maju akan lebih dominan pengaruhnya terhadap kelompok negara-
negara berkembang terutama pada bidang politik dan ekonomi;
2. kelompok negara-negara berkembang tetap pada posisi yang lemah dalam berkompetisi,
walaupun secara teori kompetisi itu dilakukan dalam konteks kerjasama;
3. terjadi perubahan dalam cara kehidupan masyarakat terutama generasi muda yang tinggal di
kota-kota;
4. semakin mudahnya komunikasi internasional, masyarakat dapat mengetahui inovasi global
tentang perkembangan ilmu dan teknologi, sebaliknya dapat membawa pengaruh negatif
pada kehidupan generasi muda.

H.A.R. Tilar (2000:19-23) mengemukakan pokok-pokok paradigma baru pendidikan sebagai


berikut:
1) pendidikan ditujukan untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yang demokratis;
2) masyarakat demokratis memerlukan pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan
masyarakat yang demokratis;
3) pendidikan diarahkan untuk mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal
dan global;
4) pendidikan harus mampu mengarahkan lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu serta
demokratis;
5) di dalam menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, pendidikan harus
mampu mengembangkan kemampuan berkompetisi di dalam rangka kerjasama;
6) pendidikan harus mampu mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu
masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan masyarakat, dan
7) yang paling penting, pendidikan harus mampu meng-Indonesiakan masyarakat Indonesia
sehingga setiap insan Indonesia merasa bangga menjadi warga negara Indonesia.
para pemimpin formal dan informal pada semua aspek kehidupan harus menjadi teladan. Untuk
mencapai tujuan ini diperlukan aktualisasi pendidikan nasional yang baru dengan prinsip-prinsi:
1) partisipasi masyarakat di dalam mengelola pendidikan (community based education);
2) demokratisasi proses pendidikan;
3) sumber daya pendidikan yang profesional; dan
4) sumber daya penunjang yang memadai.

Resume 2

Pendidikan kewarga negaraan merupakan pelajaran wajib yang dilaksanakan guna membentuk
warga negara yang aktif dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai warga negara
yang baik. Terkait dengan itu Cogan menyatakan bahwa pendidikan kewarga negaraan
merupakan “education for citizenship is the large overarching concept here while civic education
is but one part, albeit a very important part, of one’s development as citizen” Pendidikan
kewarganegaraan mempunyai peran penting untuk membentuk watak dan karakter warga negara
supaya mampu bersaing di zaman global. Pendidikan kewarganearaan ditujukan guna menjadi
pengembang utama untuk meningkatkan sistem pendidikan nasional supaya siap berpartisipasi
menjadi warga negara global.

Pendidikan kewarga negaraan global adalah suatu bentuk penanaman tentang peran generasi
muda agar mempunyai wawasan global sebagai upaya membangun kehidupan manusia yang
berkeadaban. Pendidikan kewarga negaraan yang berwawasan global dapat menjadikan generasi
muda berpikir untuk bisa menjadi salah satu bagian dari warga negara global yang di situ
diberikan pengetahuan, ketrampilan dan karakter warga negara global yang penuh tanggung
jawab.

John Webster Gasti dalam penelitian doktoralnya di University of Wisconsin—Madison (1994)


menyimpulkan bahwa Kewarga negaraan Demokratis megandung tiga ethos, yakni:
1. keputusan politik, Keputusan politik adalah sikap demokratis setiap warga Negara yang
mempunyai inisiatif, menghormati sesama warga negara, komitmen serta rasa
tanggungjawab, dan kesediaan untuk berbagi dan membantu orang lain.
2. komunikasi politik, Komunikasi politik mengungkapkan perilaku demokratis seorang warga
negara yang rutin terlibat dalam percaturan politik dan musyawarah dengan sesama warga
untuk memperluas wawasan penilaian secara tepat, empatik, serta reflektif.
3. tindakan politik, Tindakan politik mengarah pada keterlibatan unsur warga negara dalam
suatu konflik –di luar ranah wacana— di dunia politik; berupa aksi voting, lobi-lobi, serta
demonstrasi.

globalisasi juga berdampak terhadap kondisi sosial masyarakat. Kondisi sosial kemasyarakatan
dalam globalisasi terikat oleh tiga dimensi globalisasi yakni
1) ekonomi, Globaliasi ekonomi berdampak terhadap adanya perkembangan berbagai kondisi
pasar ekonomi global, perdagangan bebas, pertukaran barang dan jasa.
2) Politik, Globalisasi politik memiliki pengaruh pada globalisasi dunia yakni munculnya
dominasi peran organisasi internasional dalam mengatur negara di bawah kendali PBB dan
Uni Eropa yang berakibat munculnya politik Global.
3) Budaya,Globalisasi budaya merupakan perkembangan kondisi sosial kemasyarakatan dalam
ranah teknologi informasi secara global.

Resume 3

Sistem pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengungkapkan


bahwa setiap Lembaga Pendidikan diharuskan berisikan pelajaran antara lain, Pendidikan
Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Hal tersebut menyatakan bahwa
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai peran yang penting utnuk membentuk
karakter bangsa pada generasi muda terutama di era globalisasi.
Arus globalisasi masa kini masih terus mengalir secara bebas yang juga cenderung sewenang-
wenang. Karakter bangsa negara kita pun hampir dipengaruhi oleh kebebasan yang tak terarah,
misalnya penaruh budaya asing yang mulai meraja lela, baik yang bersifat fisik ataupun
simbolik. Yang akan menjadi permasalahan di masa yang akan dating yaitu ketika budaya asing
tersebut menjadi pandangan sebagai suatu pertanyaan bangsa karena hampir setiap saat warga
negara terutama warga negara muda diberikan pengaruh budaya asing sesuai pertumbuhan
globalisasi masa kini dari perilaku masyarakat, dari tayangan televisi, dari media cetak, bahkan
sosial media. Pengaruh budaya asing itu apabila secara terus menerus masih terjadi pada sebuah
realitas maka, pendidikan karakter atau character building bisa menjadi solusi. Nilai-nilai luhur
bangsa ini dari dulu sudah diterapkan dan dapat pula diwariskan oleh para leluhur kepada
generasi bangsa secara turun temurun, tetapi di era globaisasi masa kini hampir meluntur akibat
adanya kebebasan yang seharusnya kita aktualisasikan agar dapat membentengi generasi penerus
bangsa kita dari sekarang hingga masa yang akan datang terhadap pertumbuhan globalisasi yang
bebas dan kurang berkarakter, seperti budaya yang kebarat-baratan (Tuhuteru, 2017).
Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran/mata kuliah yang mengutamakan pada pembentukan karakter Warga
Negara yang paham dan mampu memenuhi hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi Warga
Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945.
Menurut Asmaroni (2017) Globalisasi ialah fenomena mengglobalnya sosio-cultural antar
bangsa sakibatnya kultur antar bangsa di dunia bercampur kultur dunia (global). Pengaruh dari
globalisasi memang mengalami pertumbuhan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
selain itu kita dapat berkreasi membuat inovasi-inovasi baru sesuai pertumbuhan IPTEK dan
globalisasi. Namun perlu diingat dari pengaruh buruknya yaitu, semakin melunturnya nilai-nilai
sosial akibat berkembangnya kemajuan teknologi masa kini. Maka dari itu perlu sekali kiranya
mengadakan pendidikan karakter yang nantinya akan menciptakan karakter bangsa (Tuhuteru,
2017).
Menurut Suparlan (2012) mengenai dampak positif globalisasi antara lain:
1. semangat kompetitif,
2. kemudahan dan kenyamanan hidup,
3. sikap toleransi dan solidaritas kemanusiaan,
4. kesadaran dalam kebersamaan,
5. menumbuhkan sikap terbuka,
6. globalisasi memberi tawaran,
7. terbukanya mobilitas sosial.
dampak negatif globalisasi antara lain:
1. pergeseran nilai,
2. pertentangan nilai,
3. perubahan gaya hidup,
4. berkurangnya kedaulatan Negara.

globalisasi memberikan pengaruh terhadap karakter bangsa, baik itu positif maupun negative.
Adanya budaya asing yang masuk khususnya dengan adanya teknologi yang memudahkan
kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa karakter bangsa yang mengurang
salah satunya adalah berkurangnya tanggung jawab. Namun, berdasarkan hasil kuisioner,
mahasiswa di Kota Bandung berpendapat bahwa pengaruh terhadap karakter bangsa itu negatif,
seperti halnya karena budaya asing yang masuk ke indonesia sehingga budaya tradisional kita
hampir luntur, memudarnya rasa cinta tanah air.
Contohnya dengan adanya globalisasi ini moral atau karakter masyarakat dapat berubah karena
semua kegiatan dapat dilakukan dengan mudah, karakter masyarakat yang gotong royong
sekarang telah berubah secara perlahan menjadi individualis karena adanya globalisasi, menjadi
hedonism, konsumtif, generasi muda yang lebih mencintai budaya luar, gaya kebarat baratan,
pengaruh tren modis menjadikan baju adat tersisihkan, pudarnya rasa nasionalisme, informasi
yang diterima melalui handphone dapat diterima secara bebas dan hal tersebut dapat
mempengaruhi pola pikir dan cara bertindak. Karakter bangsa indonesia yang masyarakatnya di
kenal ramah kini sudah mulai hilang. karena globalisasi semua orang bersifat individualis,
sehingga karakter bangsa seperti gotong royong lama kelamaan terkikis dan hampir punah.

Resume 4

Dimulainya era globalisasi dengan ciri-ciri adanya saling keterbukaan dan ketergantungan
antarnegara sehingga negara tidak mengenal batas batasnya. Akibat saling keterbukaan dan
ketergantungan ditambah dengan arus informasi dan telekomunikasi yang sangat cepat maka
persaingan Internasional pun akan semakin ketat terutama pada bidang ekonomi.
 Dari segi kepentingan dalam negeri, globalisasi ini memberi peluang positif terutama
untuk mengadopsi dan menerapkan inovasi yang datang dari luar untuk meningkatkan
peluang kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia.
 Dari segi keuntungan domestik, pengaruh globalisasi ini dapat menjadikan masyarakat
untuk memiliki pola pikir global dan pola tindak kompetitif, suka bekerja keras, memiliki
etos kerja, kreatif, mau belajar untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi kerja.

 Dari segi global, hidup di dalam dunia lebih yang terbuka, dunia yang tanpa batas.
Perdagangan bebas serta makin meningkatnya kerjasama regional misalnya MEA
(Masyarakat Ekonomi Asia) memerlukan manusia-manusia yang berkualitas tinggi.

Dampak terhadap Negara yang sudah berkembang:


1. kelompok negaranegara maju akan lebih dominan pengaruhnya terhadap kelompok negara-
negara berkembang terutama pada bidang politik dan ekonomi;
2. Kelompok negara-negara berkembang tetap pada posisi yang lemah dalam berkompetisi,
walaupun secara teori kompetisi itu dilakukan dalam konteks kerjasama;
3. terjadi perubahan dalam cara kehidupan masyarakat terutama generasi muda yang tinggal di
kota-kota;
4. semakin mudahnya komunikasi internasional, masyarakat dapat mengetahui inovasi global
tentang perkembangan ilmu dan teknologi, sebaliknya dapat membawa pengaruh negatif
pada kehidupan generasi muda.

Tilar (2000:19-23) mengemukakan pokok-pokok paradigma baru pendidikan sebagai berikut:


1. pendidikan ditujukan untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yang demokratis;
2. masyarakat demokratis memerlukan pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan
masyarakat yang demokratis;
3. pendidikan diarahkan untuk mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal
dan global;
4. pendidikan harus mampu mengarahkan lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatu serta
demokratis;
5. di dalam menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, pendidikan harus
mampu mengembangkan kemampuan berkompetisi di dalam rangka kerjasama;
6. pendidikan harus mampu mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu
masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan masyarakat, dan
7. pendidikan harus mampu meng-Indonesiakan masyarakat Indonesia sehingga setiap insan
Indonesia merasa bangga menjadi warga Negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai