Anda di halaman 1dari 3

PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI ERA GLOBALISASI

Indah Safira Karimah, Afghani Ahmad Rizqullah


Prodi S1 Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Email : Karimahindahsafira@gmail.com
No. WA : 082115900201

Pendahuluan

Di era globalisasi saat ini, terjadi banyak sekali perubahan pesat dari berbagai aspek.
Baik itu dari aspek ekonomi, politik, Pendidikan, dan yang paling menonjol yaitu aspek
teknologi. Hal ini menyebabkan banyak sekali perubahan dalam kehidupan yang terjadi saat
ini. Di era globalisasi ini memiliki dampak positif bagi kehidupan namun juga memiliki
dampak negative salah satunya menyebabkan melemahnya nilai-nilai sosial kemasyarakatan
dan juga timbulnya degradasi moral pada generasi penerus bangsa. Dalam hal ini dibutuhkan
cara unutuk mencegah terjadinya degradasi moral terhadap generasi penerus bangsa, Salah
satunya adalah melalui Pendidikan.

Pendidikan merupakan sarana untuk manusia agar dapat mengembangkan potensi diri
melalui pembelajaran yang di dapat. Sebagaimana yang kita ketahui tertuang di dalam UUD
1945 pasal 31 Ayat 1 yang menyebutkan bahwa: “setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan”. Dari pasal UUD 1945 di atas bahwa memperoleh Pendidikan merupakn hak
seluruh warga negara. Dengan adanya pendidikian ini diharapkan dapat tercipta generasi
penerus bangsa yang dapat memanfaatkan perkembangan dari berbagai aspek dalam era
globalisasi ini dengan sebaik mungkin. Sehingga generasi penerus bangsa tersebut dapat
menghadapi era globalisasi tetapi tidak meninggalkan nilai-nilai moral, sosial
kemasyarakatan serta nasionalisme.

Namun yang kita lihat sekarang malah dampak-dampak negatif dari globasisasi yang
membuat semakin memudarnya nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat. Padahl
apabila kondisi ini terus berlanjut dengan tidak adanya pencegahan, maka akan menyebabkan
Masyarakat yang rusak dan tidak memiliki nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melelui pembelajaran Pendidikan
kewarganegaran sebagai bentuk dari penanaman moral dan Pembangunan Pendidikan
karakter.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang ditujukan untuk


menciptakan generasi bangsa yang memiliki pola pikir kritis dan mampu bertindak
demokratis. Pendidikan kewarganegaraan juga membanu dalam pembentukan generasi
penerus bangsa yangmemiliki nilai-nilaiyang sesuai dengan tujuan dari bangsa Indonesia.
Dalam penerapannya, Pendidikan Kewarganegaraan mengajarkan mengenai nilai-nilai
kewarganegaraan dan juga sebagai upaya pembentukan karakter pada siswa. Untuk
mewujudkan pendidikan kewarganegaraan sebagai upaya menanamkan nilai[1]nilai
kewarganegaraan dan upaya pembentukan karakter siswa.
Hasil & Pembahasan
Globalisasi bukan sebuah kata asing di telinga kita. Globalisasi berasal dari kata
globe atau global yang berarti dunia. Menurut Selo Soemardjan, Bapak Sosiologi Indonesia,
berpendapat bahwa globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antar
masyarakat di seluruh dunia yang mengikuti sistem dan aturan yang sama. Munculnya
globalisasi ditandai dengan kemajuan di segala bidang, khususnya di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga menyebabkan perubahan yang cepat dalam cara hidup
dunia. Banyak orang yang percaya bahwa globalisasi memberikan dampak positif dengan
memberikan kemudahan bagi kita. Namun ternyata globalisasi juga mempunyai dampak
negatif yang mungkin tidak kita sadari. Globalisasi juga membawa serta berbagai
permasalahan baru yang perlu dipecahkan.
Globalisasi menimbulkan gaya hidup baru, yaitu gaya hidup kebarat-baratan
cenderung menghilangkan nilai-nilai lokal dan budaya lokal. Seharusnya, globalisasi itu
bertumpu pada nilai-nilai lokal yang sudah ada dan relevan dengan perkembangan zaman.
Tetapi hal itu kembali lagi pada setiap individu bangsa Indonesia. Jika bangsa Indonesia itu
memegang teguh nilai-nilai budaya lokal Indonesia, maka tidak akan mudah terbawa oleh
setiap gaya hidup baru yang ditimbulkan oleh globalisasi. Sebaliknya, jika bangsa Indonesia
tidak ada rasa bangga terhadap nilai-nilai budaya lokalnya itu sendiri, maka sudah jelas akan
mudah terbawa oleh arus globalisasi yang akan terus ada. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya
lokal perlu benar-benar dikembangkan dalam proses pendidikan masyarakat. Selain itu,
globalisasi juga dapat menyebabkan kemerosotan moralitas. Demosi dapat diartikan
penurunan pangkat atau status. Akhlak, sebaliknya, adalah ajaran tentang perbuatan dan
perbuatan yang benar dan salah. Dapat kita simpulkan bahwa degradasi moral adalah
kemerosotan atau menurunnya kesadaran untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan
peraturan yang berlaku di masyarakat.
Degradasi moral ini biasa terjadi di kalangan remaja masa kini yang biasa disebut
dengan generasi Millenial. Hal ini karena remaja cenderung lebih paham mengenai
teknologi. Kami melihat semangat milenial semakin menurun seiring berjalannya waktu. Hal
ini ditandai dengan menurunnya kebiasaan berbicara. Saat ini masih banyak anak-anak,
remaja bahkan orang dewasa yang kurang memperhatikan cara berbicara yang baik, sopan
dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar. (sitasi 1)
Kewarganegaraan dalam bahasa Latin adalah civicus. Selain itu, kata civicus diadopsi
ke dalam bahasa Inggris dan menjadi kata civic yang berarti kewarganegaraan atau
kewarganegaraan negara. Dari kata civic, lahir kata civic, atau Ilmu Kewarganegaraan dan
Civic Education, atau Pendidikan Kewarganegaraan. Di Indonesia, hak sipil atau
kewarganegaraan dikenal dengan nama Burgerkunde sejak masa penjajahan Belanda.
Pendidikan Kewarganegaraan atau PKN merupakan pendidikan yang memuat
nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara dengan tujuan menciptakan warga negara
yang dapat berfikir tajam dan berfikir kritis dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebuah progam yang tujuan utamanya untuk dapat
mengembangkan warga negara menuju ke arah yang lebih baik menurut kriteria juga ukuran
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Samsuri, menyatakan pendapatnya bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan ialah sebagai penyiapan bagi generasi muda
atau penerus bangsa untuk dapat menjadi warga negara yang mempunyai pengetahuan,
kecakapan, serta nilai-nilai yang diperlukan untuk dapat berpatisipasi aktif dalam
bermasyarakat.
Pendidikan kewarganegaraan mempunyai peranan penting dalam memperkuat
semangat kebangsaan, khususnya bagi generasi muda, sebagai penerus bangsa yang
diharapkan dapat berkontribusi terhadap negara. Pendidikan kewarganegaraan diharapkan
dapat memberikan generasi muda kesadaran yang komprehensif tentang demokrasi dan hak
asasi manusia. Dengan pengakuan tersebut, mereka akan memberikan kontribusi nyata
dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi negara ini, seperti konflik dalam
masyarakat dan kemampuan penyelesaiannya secara cerdas dan kritis.
Pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam konteks Indonesia, Pendidikan
Kewarganegaraan berisi mengenai plurarisme yakni sikap menghargai keragaman,
pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan itu mengajarkan nilai-nilai
kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional. Selain itu, pendidikan juga bertujuan
untuk membangun kesiapan seluruh warga negara agar menjadi warga dunia (global society)
yang cerdas. (sitasi 2)
Di masa sekarang ini, Pendidikan Kewarganegaraan memerlukan adaptasi dengan
teknologi. Teknologi dunia yang selalu berubah dan berkembang ke level yang lebih tinggi.
Salah satu perubahannya ditandai oleh kemajuan teknologi. Guru dan orang tua wajib
memiliki kemauan untuk belajar terus menerus. Perubahan dunia oleh kemajuan teknologi
tidak perlu dijadikan sebagai ancaman, namun dihadapi dengan positif, belajar dan
beradaptasi. (sitasi 3)

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai