Anda di halaman 1dari 9

PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL GENERASI MUDA DI ERA DIGITAL

NAMA : EKO PRASETYO

NIM : 051544781

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (MKWU4109)


PENDAHULUAN

Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara generasi
muda mengakses informasi, berkomunikasi, dan membentuk identitas pribadi mereka. Hal ini
berdampak pada identitas nasional suatu bangsa, terutama di tengah globalisasi yang semakin
memudahkan akses terhadap berbagai budaya dan nilai-nilai dari berbagai belahan
dunia.Penguatan identitas nasional generasi muda menjadi sebuah isu penting dalam
menghadapi tantangan era digital ini. Artikel ini akan membahas penguatan identitas
nasional generasi muda di era digital melalui kajian pustaka, pembahasan, serta memberikan
simpulan dan saran yang relevan. Membicarakan globalisasi tentu tak akan terlepas dari
perkembangan teknologi yang semakin maju.

Di era sekarang ini, dunia sudah dihadapkan dengan kemudahan memanfaatkan


teknologi dalam segala hal di berbagai sektor, baik sektor perekonomian. pendidikan, bahkan
pelayanan publik. Hal ini akan sangat berkaitan dengan perkembangan revolusi industri 4.0
yang akan berkembang menjadi society 5.0. Revolusi 4.0 ini adalah hasil dari kemajuan
teknologi yang memadukan segala sesuatu berkaitan dengan fisik, biologis, dan digital.
Revolusi industri 4.0 digadang – gadang akan berkembang menjadi society 5.0. Society 5.0
atau masyarakat 5.0 adalah konsep yang dicetuskan oleh Jepang seiring semakin majunya
perkembangan teknologi dan dinamika sosial.

Identitas nasional adalah kepribadian atau jati diri nasional yang melekat pada suatu
negara atau kelompok masyarakat yang ada di dalamnya dan hal tersebut tidak dimiliki oleh
bangsa lain. Dengan arti identitas nasional adalah ciri atau sifat khas yang dimiliki oleh suatu
bangsa dan berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional pada hakikatnya bersumber dari
kumpulan nilai budaya yang berkembang dan tumbuh dalam berbagai aspek pada kehidupan
masyarakat. Oleh karena itu, identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan
sifat dan karakter manusia serta sifat dan identitas nasional. Namun demikian, berbagai
permasalahan muncul dipermukaan, permasalahan dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan,
dan bahkan politik sekalipun, serta lain-lainnya. Permasalahan yang hampir sama pada setiap
sektor yakni berupa berebut kekuasaan, kemudian berbeda pandangan yang memecah belah,
serta memiliki keyakinan sendiri atau golongan yang tidak bisa menerima keyakinan orang
lain. Permasalahan tersebut harus dapat diatasi, maka dari itu dibutuhkan sebuah upaya
menguatkan kembali identitas nasional sebagai jati diri bagsa dan pemersatu bangsa, di
tengah perbedaan yang ada.

Analisis mengenai karakteristik tumbuhnya identitas nasional tersebut membawa


kepada pertanyaan mengenai bagaimana identitas nasional pada remaja 152 Generasi Z,
dimana mereka memiliki kecenderungan untuk terekspose secara masif oleh informasi-
informasi di internet. Pertanyaan ini masih merupakan pertanyaan terbuka karena pandangan
para ahli belum menemui kata sepakat. Sebagian peneliti berpandangan bahwa internet dapat
menurunkan identitas nasional karena memungkinkan individu memiliki keterpaparan
tentang negara lain sejak dini. identitas nasional melalui tinjauan intensitas penggunaan
internet masih merupakan kajian yang penting dan relevan untuk dilakukan.
KAJIAN PUSTAKA

Urgensi Penguatan Identitas Nasional Dalam Menghadapi Society 5.0 Di Era


Globalisasi

Membantu kita mengetahui pentingnya dalam penguatan identitas nasional menghadapi


society 5.0 di era globalisasi

Upaya Mengatasi Krisis Identitas Nasional Generasi Z Di Masa Pandemi

Membantu kita mengetahui bagaimana dampak pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap


pemahaman masyarakat indonesia mengenai identitas bangsa

Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Pertahanan Identitas Nasional Dalam


Pendidikan Multikultural

Membantu kita mengetahui cara pendidikan kewarganegaraan sebagai cara mempertahankan


identitas nasional

Studi Komperatif Identitas Nasional Pada Remaja Generasi Z Ditinjau Dari Intensitas
Penggunaan Internet

Membantu kita mengetahui bagaimana menerapkan pola asuh dan strategi pembelajaran
yang terintegrasi dengan internet untuk memperkuat identitas nasional pada remaja.

Nilai Pluralistik: Eksistensi Jatidiri Bangsa Indonesia Dilandasi Aktualisasi Penguatan


Identitas Nasional

Membantu kita mengetahui eksistensi jati diri bangsa indonesia dalam menumbuhkan
kebersamaan dan hegemonisasi yang solid.
PEMBAHASAN

Salah satu urgensi terkait pengutan identitas nasional dalam menghadapi society 5.0
adalah untuk tetap menjaga kearifan lokal di tengah derasnya arus internasional dan
kemajuan teknologi. Sebagai warga dari sebuah negara, menjaga keutuhan negara menjadi
sebuah kewajiban. Kemajuan teknologi informasi dan kumunikasi, juga globalisasi yang
semakin meluas, menyebabkan ancaman bagi identitas negara. Sebagai warga negara yang
baik tentunya menjaga kearifan lokal adalah bagian dari kewajibannya. Saat ini, banyak
sekali kebudayaan atau kebiasaan yang berasal dari luas negeri masuk ke Indonesia, dimana
hal tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan bangsa apalagi semakin mudahnya orang –
orang dalam mengakses teknologi di era society 5.0. Sebagai contoh masuknya Korean wave,
atau kebudayaan korea yang saat ini menjadi ramai dibicarakan oleh usia remaja sampai
dewasa. Masuknya kebudayaan asing tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi identitas
bangsa dengan penyebarannya yang sangat mudah dan cepat melalui tekonologi yang ada.
Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya menjaga kearifan lokal diantaranya,
menumbuhkan kesadaran diri terhadap budaya daerah. hal positif terhadap masuknya
globalisasi yang mempengaruhi kebudayaan daerah sebagai bentuk penguatan bodaya sendiri
dan menghilangkan pengaruh buruk yang mungkin terjadi akibat masuknya budaya asing dan
pemanfaatan teknologi di era society 5.0.

Kesadaran terhadap pentingnya identitas nasional bagi seorang remaja dengan kondisi
ilmu komunikasi dan teknologi yang terusmenrus berkembang ini menjadi hal penting yang
harus dikembangkan sebagai bentuk mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa. Hal yang
paling utama adalah melakukan penguatan terhadap ideologi bangsa yaitu Pancasila.
Penerapan nilai Pancasila merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan dan
dimiliki seorang individu sebagai bentuk kesadaran dirinya untuk tumbuh dan berkembang di
suatu negara. Yang selanjutnya adalah menumbuhkan rasa nasionalisme. Hal selanjutnya
adalah pemanfaatan situs jejaring social. Seiring perkembangan IPTEK yang terus menerus
dengan era modernisasi tentunya sebuah informasi dari berbagai sumber dapat diakses secara
umum di berbagai wilayah negara. Literasi digital dapat dikatakan sebagai cara efekktif yang
dapat dilakukan ditengah society 5.0 ini karena akan memiliki dampak yang cukup signifikan
mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat dan memiliki risiko sulit
terkontrolnya akses penggunaan berbagai platform media sosial. era modernisasi dan
perkembangan IPTEK yang semakin maju. Selain itu, penguatan identitas nasional juga
sangat penting untuk meningkatkan rasa bangga terhadap bangsa sendiri di samping berbagai
macam kebudayaan asing hingga produk luar yang merajalela serta menjaga eksistensi dan
penguatan semboyan negara bhinekka tunggal ika.

Identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa
sehingga dapat disebut sebagai kepribadian bangsa. Manusia akan mengalami masa sulit jika
tidak melakukan interaksi dengan manusia lain. Interaksi antar manusia melahirkan
kebiasaan, tingkah laku dan karakter khas manusia yang membedakan satu manusia dengan
manusia lainnya. Oleh sebab itu, identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan karakter
masyarakat dan bangsanya. Hakikat identitas nasional dapat tercermin dalam kehidupan
sehari-hari seperti sistem desentralisasi, nilai-nilai etik dan moral, mitos dan tradisi. Perlu
diketahui bahwa nilai-nilai budaya merupakan identitas bangsa Indonesia, sedangkan
nasional adalah sesuatu yang terbuka dan terus menerus sejalan dengan keinginan dan
kemajuan masyarakat. Hakikat identitas nasional adalah Pancasila dengan aktualisasi di
berbagai bidang kehidupan. Saat usia remaja, kondisi mental seseorang berada dalam fase
yang sangat tidak stabil dibandingkan dengan fase anakanak ataupun dewasa. Pada masa ini
remaja cenderung untuk melakukan tindakantindakan yang merujuk pada pencarian identitas.
Penyebab krisis identitas nasional adalah sebagai berikut :

1. Kepribadian yang lemah

Kepribadian remaja pada masa ini masih berada pada kondisi yang belum sempurna
sehingga tak ayal dibutuhkan suatu manifestasi yang dapat mendukung proses yang dapat
membentuk proses ini.

2. Lingkungan yang menuntut keadaan sempurna dimiliki oleh remaja

Lingkungan juga berpengaruh terhadap hal ini, remaja seringkali tidak merasa percaya diri
akibat dari keadaan mereka berbeda dari teman-teman sepantarannya atau sebuah standar
semu yang ditetapkan oleh gaya hidup di lingkungan remaja tersebut.

3. Orang tua yang menekan remaja

Umumnya orang tua menekan pola perilaku anak sesuai dengan keinginannya. Entah itu
dengan memberikan petunjuk, nasihat, dan saran-saran atau bahkan dengan cara yang lebih
keras seperti kekerasan verbal ataupun fisik.

4. Sedikitnya pengetahuan mengenai tanah air sendiri

Kurangnya pendidikan serta informasi mengenai tanah air sendiri, media massa malah lebih
asyik memasukan informasi dari berbagai macam dunia mengenai gaya hidup ataupun berita
secara umum.

Dan berikut dampak dari krisis identitas nasional :

1. Menganggap Indonesia lebih rendah dari negara lainnya

Hal ini kerap kali dilakukan oleh generasi muda yang menganggap semua hal yang berasal
dari luar negeri lebih daripada hal yang serupa namun berasal dari dalam negeri.

2. Membenci negara indonesia

Sikap tidak suka sampai membenci menjadi hal yang lumrah bagi generasi muda belakangan
ini.

3. Melupakan budaya Indonesia

Kurangnya edukasi mengenai budaya indonesia menjadi penyebab hal ini dapat terjadi.
Tentunya, dengan adanya krisis identitas dan integritas nasional, kita tidak seharusnya tinggal
diam mengetahui ini. Dilakukan upaya-upaya sebagai berikut untuk mempertahankan
identitas serta integritas nasional :

1. Adanya penguatan identitas nasional dengan pendidikan multikultural berbasis kearifan


lokal

Dengan adanya pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal ini, akan memperkokoh
identitas nasional sehingga tumbuh rasa bangga terhadap bangsa sendiri. Selain
memperkokoh identitas nasional, pendidikan multikultural yang berbasis kearifan lokal ini
juga dapat menumbuhkan rasa kebanggaan, sikap nasionalisme dan sikap patriotisme
terhadap bangsa dan negara. Dengan begitu, upaya ini pastinya dapat mempertahankan
identitas dan integritas nasional.

2. Mengembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme

Dengan mengembangkan semangat nasionalisme dan patriotisme, tentunya akan tumbuh rasa
cinta terhadap tanah air yang mana hal tersebut merupakan bentuk upaya mempertahankan
identitas serta integritas nasional.

3. Melestarikan budaya dengan memanfaatkan media digital

Budaya sendiri merupakan jati diri bangsa ataupun identitas bangsa tersebut. Indonesia
memiliki keberagaman budaya yang sangat banyak dari Sabang sampai Merauke. Dengan
berkembangnya teknologi dan media sosial, cara melestarikan budaya pun menjadi beragam,
sehingga dengan memanfaatkan segala platform yang ada, kita dapat mempertahankan
identitas serta integritas nasional.

4. Usaha bela negara

Di era modern dan digital ini, salah satu hal yang mengancam negara ialah hoax atau berita
bohong. Kemajuan teknologi ini memudahkan semua orang untuk mengakses, membuat,
sampai menyebarkan informasi yang belum tentu jelas kebenarannya.

Penguatan identitas nasional terutama dalam pendidikan multikultural dapat ditarik


benang merah bahwa penguatan identitas nasional dapat dimulai dari diri kita sendiri. Upaya-
upaya yang dapat dilakukan oleh lingkungan sekolah dimana sekolah merupakan tempat
penanaman mindset dan pembentukan karakter manusia dimulai dari penerapan peraturan
akan pentingnya mempelajar dan menggunakan bahasa daerah, pakaian adat, hari wajib
pakaian batik daerah, adanya tempat khusus untuk memperkenalkan kebudayaan daerah.
Tidak hanya itu, upaya-upaya pendidikan multikultural ini dapat diadaptasi dengan maraknya
teknologi informasi yang berkembang pesat dan arus globalisasi yang tidak dapat dihindari.
Karena sejatinya, bangsa yang maju merupakan bangsa yang tidak melupakan jati dirinya
agar memiliki harga diri di mata dunia. Derasnya arus globalisasi seharusnya dapat kita
manfaatkan sebagaimana mestinya agar dapat meraup dampak positif sebanyakbanyaknya.
Dengan perkembangan teknologi, informasi, komunikasi, dan sistem transportasi, pemerintah
memberikan upaya yang terbaik agar bangsa ini tidak tertinggal dengan bangsa lain. Namun,
hal ini pun menjadi tantangan tersendiri terhadap pertahanan identitas atau jati diri bangsa.
Dimana harapan besar terhadap generasi muda dapat meneruskan warisan dan tradisi bangsa
kedepannya.

Kelompok remaja yang adiksi cenderung lebih memiliki identitas nasional yang lebih
lemah dibandingkan dengan kelompok remaja yang tidak menggunakan internet dimana
internet justru dipandang sebagai media yang efektif dalam memperkuat nasionalisme.
Bangsabangsa yang kehilangan teritori secara de facto maupun de jure, kerap dapat
menunjukkan eksistensinya melalui berbagai komunitas virtual yang dibentuk melalui
internet. Namun demikian, pola adiksi yang ditunjukkan oleh responden dalam penelitian ini
justru menunjukkan sebaliknya. Tingginya literasi digital yang dimiliki oleh Generasi Z pada
titik tertentu membuat negara kesulitan untuk mengontrol informasi yang dapat diakses.
Melimpahnya arus informasi memiliki efek terhadap kesempatan untuk terpapar dengan
berbagai eksposi terhadap kelebihankelebihan yang dimiliki oleh negara lain. Kesadaran
tentang Indonesia pada Generasi Z tumbuh bersamaan dengan kesadaran terhadap budaya
dan kelebihankelebihan yang dimiliki oleh bangsa lainnya. Hal ini menunjukkan bagaimana
internet kini juga menjadi alat untuk mengekspresikan ekspresi politik sebagai representasi
dari identitas sosial yang dimiliki. Pembentukan identitas pada remaja di era milenial ini
dipengaruhi oleh penggunaan internet. Identitas remaja yang yang dibentuk oleh penggunaan
internet ini diantaranya mencakup pengambilan keputusan, kemampuan refleksi, dan
kekuatan ego. Temuan pada penelitian ini memperluas implikasi penggunaan internet yang
ternyata tidak hanya mempengaruhi pembentukan identitas personal, tetapi juga identitas
sosial. Eksposi konten yang dialami oleh pengguna internet cenderung menurunkan
patriotisme terhadap negara, tetapi berkorelasi positif terhadap karyakarya dari luar negeri.
Hal ini secara tidak langsung menegaskan bahwa penggunaan internet menambah
kemungkinan eksposi terhadap karya dari negara lain sehingga berpeluang menurunkan
etnosentrisme pada pengguna internet.
PENUTUP

Kesimpulan

Penguatan identitas nasional tentu sangat penting bagi suatu negara apalagi dalam
menghadapi tantangan globalisasi serta era society 5.0. Beberapa hal yang penting adalah
mencakup tentang rasa nasionalisme serta pertahanan negara. Yang pertama adalah terkait
penguatan identitas nasional sebagai upaya menjaga kearifan lokal di tengah derasnya arus
internasional dan kemajuan teknologi. Beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai upaya
menjaga kearifan lokal diantaranya, menumbuhkan kesadaran diri terhadap budaya daerah.
Dimana dalam hal ini selain peran pemerintah yang membuat berbagai proyek seperti
pendidikan, pentas seni, dan lainnya sebagai upaya pelestarian budaya, perlu juga adanya
kesadaran diri yang harus dimiliki individu terhadap kebudayaan daerahnya. Pada zaman
serba modern dan mengandalkan teknologi ini, mengakibatkan dampak negatif yaitu
lunturnya sifat nasionalisme masyarakat.

Tantangan terbesar bagi masyarakat Indonesia adalah menjaga pembangunan karakter


dan sifat nasionalisme di dalam pribadi tiap masyarakatnya. Oleh karena itu, upaya mengatasi
krisis identitas nasional ini sangat diperlukan karena pada hakikatnya dibutuhkan identitas
nasional yang kuat dari masing-masing individu dari masyarakat Indonesia untuk melahirkan
semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Remaja Generasi Z yang tidak memiliki adiksi
internet ditemukan memiliki identitas nasional yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan antara
lain pengaruh konten yang terpapar terhadap pembentukan sikap Generasi Z terhadap
identitas nasionalnya. Pihak orangtua maupun guru sebagai pendidik dapat mengambil
tanggungjawab untuk membuat monitoring dan program pendampingan kontrol sehingga
media pengasuhan dan pembelajaran dapat digunakan sebagai bagian dari penguatan identitas
sosial pada remaja.

Saran

Generasi Z perlu diberi pemahaman yang kuat tentang budaya dan sejarah nasional mereka
agar bisa menjadi warga negara yang beridentitas kuat dan cinta tanah air. Saran yang
menurut saya perlu diimplementasikan adalah sebagai berikut :

1. memanfaatkan media sosial dan teknologi sebagai sarana untuk mempromosikan identitas
nasional yang positif dan mengedukasi generasi z tentang nilai nilai tersebut.

2. Menggalakan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk
mendukung inisiatif yang memperkuat identitas nasional.

3. Masyarakat dapat memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan budaya dan tradisi
daerah asal mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Aulia Z, Fatma U.N " Urgensi Penguatan Identitas Nasional Dalam Menghadapi Society 5.0
Di Era Globalisasi”

S.Pasha, M.Rizky, Keiza.N, Damara.K " Upaya Mengatasi Krisis Identitas Nasional
Generasi Z Di Masa Pandemi"

A.S. Edi " Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Pertahanan Identitas Nasional
Dalam Pendidikan Multikultural"

Jony E.Y " Studi Komperatif Identitas Nasional Pada Remaja Generasi Z Ditinjau Dari
Intensitas Penggunaan Internet"

M.Adha, Dayu R.P, Supriyono " Nilai Pluralistik: Eksistensi Jatidiri Bangsa Indonesia
Dilandasi Aktualisasi Penguatan Identitas Nasional"

Anda mungkin juga menyukai