Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NAWANG PUTRIA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 048249263

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109/ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kode/Nama UPBJJ : 045/ YOGYAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL
1. Indonesia perlu memiliki Ketahanan Nasional yang tangguh di dalam mempertahankan
eksistensinya di tengah perkembangan zaman yang terus berubah. Ketahanan Nasional
tersebut dibangun berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi nasional, yang
merupakan kesepakatan dari para pendiri negara Indonesia, 75 tahun silam. Seiring
dengan berjalannya waktu, eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa menghadapi
tantangan yang beragam. Ancaman ini bukan hanya berasal dari ideologi lain, tetapi
juga dari berbagai sikap bangsa Indonesia, antara lain radikalisme, pragmatisme, dan
hedonisme. Oleh karena kecenderungan sikap-sikap inilah kemudian muncul pendapat
bahwa eksistensi Pancasila semakin lemah di masyarakat. Hal ini tentu menjadi
perhatian seluruh warga negara Indonesia mengingat lemahnya eksistensi Pancasila
berarti lemahnya eksistensi negara Indonesia. Berdasarkan ilustrasi di atas, jawablah
pertanyaan berikut.
a. Apakah Anda sepakat dengan pendapat bahwa Pancasila pada saat ini memang
berada dalam posisi lemah? Kemukakan jawaban Anda dengan argumen yang
memadai!
b. Menurut pendapat Anda, apa saja faktor yang menyebabkan lemahnya
eksistensi nilai-nilai Pancasila di Indonesia? Kemukakan jawaban Anda dengan
argumen yang memadai!
JAWABAN
a. Saya sependapat bahwsanya Pancasila ssat ini dalam posisi lemah
 Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era
globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap
sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh
anak bangsa. Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi
yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi
keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya
kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat,
maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan
ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik
nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
 Pesatnya perkembangan ilmu teknologi menjadi kekhawatiran terbesar dalam
perubahan karakter dan juga tingkah laku generasil milenial. Generasi
milienial atau generasi Y yang saat ini berumur antara 18–36 tahun,
merupakan generasi di usia produktif. Generasi ini akan memainkan
peranan penting dalam keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Generasi milenial memiliki semangat produktivitas yang tinggi serta memiliki
relasi yang baik antar generasi lainnya. Namun, karena hidup di era yang
serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba
instan dan sangat mudah dipengaruhi oleh trend dan budaya luar. Hal inilah
yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita.
Perkembangan teknologi ternyata masih menjadi hambatan untuk
mendekatkan dan menyatukan anak bangsa. Akibat dari tidak seimbangnya
antara perilaku milenial dengan penerapan Pancasila adalah ciri khas bangsa
kita, seperti gotong royong yang mulai memudar seiring berjalannya
waktu. Hal ini menjadikan generasi milenial menjadi manusia yang
individualis, serta kurangnya rasa Nasionalisme dan Patriotisme.
 Untuk membatasi diri dari pengkisisan jati diri bangsa akibat pesatnya
perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah bangsa, maka bangsa ini
harus kembali kepada Pancasila. Langkah antisipasi ini dapat dilakukan dengan
cara : Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk
membentuk ketakwaan pada diri generasi muda Indonesia, pendidikan
Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi pedoman dan
landasan bagi generasi muda, menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi
muda Indonesia untuk membangkitkan semangat Pancasila, menanamkan dan
melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik-baiknya,
menumbuhkan semangat nasionalisme, contohnya mencintai produk dalam
negeri, dan yang terakhir adalah lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di
bidang politik, ekonomi, maupun budaya bangsa
 Sosialisasi tentang nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan agar generasi milenial
yang akan menjadi penerus bangsa ini tidak lupa dan bisa terus menjaga jati diri
Bangsa Indonesia. Mengingat bahwa di era industri 4.0 ini, para generasi
millenial akan dituntut untuk berlomba-lomba menciptakan inovasi dan juga
berpikiran kreatif sehingga dikhawatirkan banyak remaja akan mulai
melupakan jati diri Bangsa Indonesia. Berkembangnya ilmu teknologi menjadi
pengaruh terbesar dalam perubahan karakter dan juga tingkah laku generasi
milenial. Akibat dari perkembangan ilmu teknologi tersebut, pancasila kini
sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh globalisasi.
 Begitu pentingnya Pancasil bagi Negara Indonesia, karena jika tidak
berpedoman pada Pancasila Indonesia akan bubar. kita juga bisa memulai
dari mencintai diri sendiri, keluarga, lingkungan dan negara dan
melaksanakan nilai-nilai pancasila. Itu secara tidak langsung dapat
mempertahankan keutuhan Pancasila.
b. Faktor penyebab lemahnya eksistensi Nilai-Nilai Pancasila di Indonesia
 Ada enam poin yang menyebabkan nilai Pancasila luntur.
a. Pertama karena tidak dituturkan dari generasi ke generasi dengan baik,
b. Kedua kurangnya tokoh keteladanan
c. Ketiga praktik pembangunan yang menyiksakan kemiskinan,
ketidakadilan, kerusakan lingkungan fisik, sosial dan budaya.
d. Keempat dekandesi moral,
e. Kelima individualisme, kapitalisme dan liberalisme, dan
f. keenam tumbuhnya paham-paham radikal,
 Era Globalisasi dan digitalisasi informasi adalah konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi. Tak heran teknologi sangat dekat dengan generasi
muda. Pada era ini, relasi sosial tidak melulu diikat secara emosional, tapi
juga rasional. Cara hidup pragmatis, konsumerisme, hedonisme, sudah
menjadi kehidupan sehari-hari yang memukul hampir seluruh tatanan
norma bangsa. Oleh karena itu, Pancasila harus beradaptasi cepat dan
bermitra dengan perubahan. Pancasila perlu dihayati secara rileks dan
diimplementasikan seturut dengan kontekstualitas zamannya. Kalau anak
muda bisa belajar gaya hidup kebarat-baratan melalui media sosial
elektronik, maka mereka juga bisa belajar Pancasila dari sana. Ini hanya
urusan teknis, mengatasinya tentu memerlukan solusi teknis.
 Berikut uraian penjelasan beberapa faktor yang membuat memudarnya
nilai-nilai pancasila diakibatkan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, yaitu:
a. Munculnya sikap individualisme yang tinggi, hal ini akibat kemudahan
Ilmu pengetahuan dan berbagai hal lainnya sehingga seseorang merasa
tidak membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya hingga
sibuk mengurusi kehidupannya masing-masing.
b. Kurang interaksi sosial, hal ini menyebabkan sikap kekeluargaan dan
gotong royong memudar karena setiap orang sudah disibukkan dengan
berbagai teknologi canggih dalam berkomunikasi.
c. Tidak adanya rasa kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat.
d. masuknya budaya luar yang memudarkan budaya nasional yang sesuai
dengan nilai-nilai pancasila.
e. Timbulnya budaya serba instan, hal ini karena kemajuan iptek membuat
segala sesuatu tersaji serba cepat secara online.
f. Timbulnya sebuah ketergantungan pada teknologi sehingga kinerja kita
menurun ketika tidak menggunakan teknologi yang biasa digunakan.

2. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan atau kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan, ancaman, dan gangguan baik
yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan adalah usaha yang bersifat
menggugah kemampuan. Ancaman adalah usaha untuk mengubah atau merombak
kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis.
Hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat
konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal tersebut berasal dari luar maka
dapat disebut sebagai kategori gangguan. Ketahanan Nasional ini adalah kondisi yang
harus diwujudkan di dalam semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara,
termasuk salah satunya adalah bidang ekonomi. Berdasarkan pengertian tersebut,
berikanlah masing-masing 1 (satu) contoh yang termasuk di dalam tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan dalam perwujudan Ketahanan Nasional di bidang ekonomi!
JAWABAN
a. Tantangan
Ketahanan Ekonomi adalah kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala
ancaman, rintangan, gangguan, hambatan serta tantangan yang berasal dari luar
negeri dan dari dalam negeri secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945. Salah satu upaya
dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggerakan roda ekonomi
melalui ekonomi kreatif yakni sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan menciptakan ide dan gagasan
yang bisa dikembangkan guna meningkatkan perekonomian.
CONTOH
Di bawah ini contoh tantangan ketahanan nasional di bidang ekonomi:
1) Terciptanya pasar bebas
2) Produk dalam negeri tersaingi oleh produk luar negeri
3) Inflasi dan krisis ekonomi
4) Sektor ekonomi rakyat berkurang
5) Peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan
6) Prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang semakin buruk
b. Ancaman
Ancaman di bidang ekonomi di Indonesia berkaitan erat dengan globalisasi
perekonomian. Adanya globalisasi ini menyebabkan penghapusan terhadap batasan
dan hambatan terkait arus modal, barang dan jasa. Di satu sisi, globalisasi membuka
peluang bagi produk dalam negeri untuk bersaing di pasar global. Namun,
sebaliknya, produk global juga dapat masuk ke dalam negeri dan menjadi ancaman
bagi perekonomian Indonesia. Ancaman-ancaman ini harus segera diatasi jika tidak
ingin berdampak luas dan menghambat pertumbuhan Indonesia. Berikut beberapa
kasus ancaman di bidang ekonomi di Indonesia.
Contoh :
 Banjir barang impor Kedatangan barang-barang impor akan menyebabkan
semakin terdesaknya produk lokal, terutama tradisional. Akibatnya, barang-
barang produksi lokal kalah bersaing. Tak hanya itu, impor berlebihan juga
dapat menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap produk luar.
Akibatnya, produk dalam negeri tidak lagi diminati. Contohnya, produk pakaian
impor dan hasil pertanian yang semakin membanjiri pasar Indonesia dan dijual
dengan harga murah. Banyak produk lokal yang akhirnya tidak laku karena
dianggap lebih mahal.
c. Hambatan
Kalau melihat 10 tahun kebelakang,Indonesia membuat progres yang luar biasa
dalam iklim usaha dan regulasi. Namunharus diakui, tantangan ekonomi Indonesia
saat ini lebih condong persoalan korupsidalam pemerintahan dan semua sektor
kegiatan ekonomi. Masalah korupsi kini telahmenjadi hambatan pembangunan di
hampir seluruh sektor pembangunan di Indonesia.
CONTOH
Lemahnya daya saing nasional di tengah era industrialisasi global, jangan sampai
menyebabkan Indonesia tertinggal dari negara lain. Apalagi data menyebutkan
bahwa peringkat daya saing Indonesia turun satu posisi ke level 43 dalam Peringkat
Daya Saing Dunia (World Competitiveness Ranking) tahun 2018 yang dirilis oleh
lembaga penelitian asal Swiss, International Institute for Management Development
(IMD). Beberapa aspek yang menjadi tolak ukur pemeringkatan ini antara lain
adalah kinerja perekonomian, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan
infrastruktur
d. Gangguan
Lonjakan Inflasi
Kekurangan bahan baku dan komponen, seiring dengan harga energi yang terus
naik, telah mendorong inflasi di Eropa dan Amerika Serikat ke level tertinggi. Hal ini
sempat membuat para investor global cemas. Bank Sentral Eropa ECB
menerangkan, kenaikan harga didorong oleh faktor-faktor sementara seperti
kekurangan pasokan, harga energi yang lebih tinggi dan efek dasar. Frank Sobotka
memperkirakan bahwa inflasi akan mereda lagi setelah efek ketidakseimbangan
permintaan dan penawaran global mereda.
3. Indonesia adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Kegiatan-kegiatan
pemerintahan yang dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi dijalankan di
negara ini secara rutin. Pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota
legislatif, pemilihan gubernur, bupati, dan bahkan kepala desa dijalankan berdasarkan
semangat demokrasi. Berjalannya prinsip-prinsip demokrasi di dalam kegiatan
pemerintahan sehari-hari ini merupakan salah satu wujud Ketahanan Nasional Indonesia
dalam bidang politik. Namun demikian, ada persoalan besar yang ada di dalam
pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaitu rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di
dalam kegiatan politik. Masyarakat cenderung skeptis terhadap politik sehingga proses
regenerasi politik tidak berjalan seperti yang diharapkan. Kondisi ini merupakan
ancaman bagi stabilitas politik yang bisa berdampak buruk pada kondisi Ketahanan
Nasional Indonesia. Berdasarkan ilustrasi tersebut, jawablah pertanyaan berikut.
a. Sebutkan setidaknya dua faktor penyebab rendahnya tingkat partisipasi publik
dalam politik tersebut.
b. Sebutkan dua upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya
partisipasi publik dalam politik tersebut sehingga kondisi Ketahanan Nasional
Indonesia dalam bidang politik bisa semakin kuat.
JAWABAN
a. Faktor penyebab rendahnya tingkat partisipasi publik dalam politik
 Pertama, Faktor rendahnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah
akibat reputasi buruk yang ditinggalkan pejabat publik sebelumnya sehingga
berpengaruh pada pandangan masyarakat kepada politik dan juga
kekecewaan pada janji-janji politik yang tidak terlaksana.
 Kedua, Faktor Latar Belakang Sosial Ekonomi, dalam hal ini faktor pekerjaan
yang tidak bisa ditinggalkan sehingga banyak yang tidak memilih pada hari
Pemilihan.
 Ketiga, Faktor Kurangnya Sosialisasi dari sehingga tidak ada rangsangan
politik yang diterima masyarakat agar terpacu menggunakan hak pilihnya.
 Figur pemimpin yang diajukan dalam suatu pesta demokrasi kurang
berkenan di hati pemilih.
 Pemilih mulai jenuh dengan proses demokrasi lima tahunan yang tidak
membawa perubahan bagi kehidupan rakyat.
b. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya partisipasi
publik dalam politik
 Solusi yang bisa ditempuh untuk mencegah terus menurunnya tingkat
partisipasi rakyat dalam kegiatan Pemilu adalah melaksanakan sosialisasi
pemilu dengan lebih baik dan sistematis, meningkatkan pendidikan politik
masyarakat, memperkenalkan calon pemimpin yang bisa mereka pilih
dengan lebih baik lagi, membangun kepercayaan masyarakat akan dunia
politik dengan memperbaiki kinerja pemerintahan, membuat kebijakan
politis yang pro rakyat dan lain sebagainya.
 Sebagai usaha untuk meningkatkan dan memantapkan kesadaran
masyarakat dalam berpartisipasi politik dapat ditempuh melalui pendidikan
politik. Karena pendidikan politik bermaksud untuk meningkatkan kesadaran
setiap warga negara termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Landasan umum dalam rangka memantapkan pembangunan bagi segenap
masyarakat Indonesia demi terciptanya suasana dan harapan sesuai dengan
cita-cita kemerdekaan bangsa. Pendidikan politik yang dilakukan secara
sadar dan berencana pada kahekatnya adalah usaha untuk meningkatkan
kesadaran partisipasi politik masyarakat sebagai warga negara yang baik.
 Dengan adanya peran pemerintah dalam meningkatkan partisipasi politik
yang, maka masyarakat akan semakin sadar akan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara sehingga ikut serta secara aktif dalam kehidupan
kenegaraan dan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan. Dari warga
negara yang demikianlah diharapkan akan terjamin kelancaran usaha
mencapai tujuan nasional dan partisipasi politik akan mengusahakan,
menciptakan, mengkonsolidasikan dan menempatkan situasi dan kondisi
guna meningkatkan terlaksananya proses pembaharuan kehidupan politik
yang diharapkan akan terciptanya sistem politik yang benar-benar
demokratis, stabil, dinamis, efektif dan efisisen.
 Dengan mengumumkan serta mengkampanyekan bahwa pentingnya dalam
mengambil hak pilih sebagai warga negara untuk memilih pemimpin yang
kita sukai agar memimpin dengan baik sesuai dambaan warga
negara,dengan begitu maka kesadaran warga negara akan sadar bahwa hal
ini penting untuk memilih pemimpin daerah

4. Setiap warga negara memiliki kewajiban di dalam usaha-usaha pembelaan negara. Tidak
hanya pada masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan semata,
usaha-usaha pembelaan negara juga harus dilakukan dalam usaha-usaha yang berkaitan
dengan upaya mengisi kemerdekaan. Sayangnya, kewajiban untuk ikut serta di dalam
usaha-usaha pembelaan negara ini tidak selalu bisa diterima dan disadari oleh setiap
warga negara. Akibatnya, panggilan untuk melakukan usaha bela negara seakan tidak
disambut dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Salah satu contohnya adalah
ketika wacana bela negara bagi setiap warga negara kembali dimunculkan oleh
pemerintah beberapa tahun lalu. Wacana tersebut ternyata tidak menjadi kebijakan
yang populer sehingga kelanjutan dari kebijakan tersebut kini tidak lagi terdengar. Tidak
sedikit pula yang justru mengkritik kebijakan tersebut. Kondisi ini disadari atau tidak
adalah satu persoalan yang perlu diatasi di dalam mewujudkan Ketahanan Nasional di
bidang pertahanan dan keamanan. Berdasarkan ilustrasi di atas, jawablah pertanyaan
berikut.
a. Sebutkan setidaknya dua faktor yang menjadi penyebab kurangnya kesadaran
masyarakat di dalam usaha pembelaan negara seperti yang ditunjukkan pada
ilustrasi di atas?
b. Kemukakan satu solusi yang dapat Anda berikan agar usaha bela negara sebagai
perwujudan Ketahanan Nasional dalam bidang pertahanan dan keamanan
tersebut dapat dipahami dan dilakukan oleh masyarakat dengan penuh
kesadaran dan tanggung jawab?
JAWABAN
a. Faktor penyebab menurunnya kesadaran berbela negara
 Gejala kesadaran berbangsa dan bernegara yang belum baik itu dapat kita
lihat dalam perilaku individu sebagai rakyat maupun pejabat yang masih
menunjukan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia
hukum, merusak hutan, pencemaran lingkungan, tindak kriminalitas, lebih
mementingkan diri dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang
berlebihan (daerahisme) atau etnisitas yang berlebihan, bertindak anarkhis,
penggunaan narkoba, kurang menghargai karya bangsa sendiri,
mendewakan produk bangsa lain, dan sebagainya.
 Budaya yang mereka tiru di perkotaan merupakan salah satu indikasi betapa
kuatnya budaya asing merubah budaya kita dalam kehidupan pemuda lewat
arus besar globalisasi. Pemuda kita tidak lagi bangga dengan kekayaan
budaya yang dimilikinya, seolah-olah, segala sesuatu yang datangnya dari
luar merupakan sesuatu yang paling baik, berupa bahasa, bertutur dan
berpikir,tanpa melakukan penyaringan lebih dahulu. Kecenderungan
pemuda menyebutnya dengan trend saat ini, padahal tidak kita disadari, ini
merupakan bahaya laten yang akan merusak generasi kita (pemuda). Hal ini
menandakan lemahnya kesadaran pemuda kita mempertahankan kekayaan
nilai bangsa yang kita miliki.
 Semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal
banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan
pemuda untuk membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan
masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena dengan
terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan persoalan,
maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di
intervensi oleh negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yng harus
disejahterakan dan jangan sampai mengalami penderitaan. disitu pemuda
telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara. Akan tetapi,
kondisi itu nampaknya masih jauh dari apa yang diharapkan dari pemuda itu
sesungguhnya, kebanyakan pemuda saat ini lebih cenderung untuk bersikap
individualis atau mementingkan diri sendiri tanpa mau tahu akan persoalan
di sekitarnya.
 Penguasan IPTEK yang tidak merata bagi pemuda juga merupakan salah satu
tantangan bagi kita, mau tidak mau segala sesuatu dalam hal penguasan
informasi, jika pemuda kita tidak memiliki kompetensi dibidang ini, maka kita
akan terus tertinggal dan digilas zaman sehingga dominasi negara luar
semakin kuat menguasai negara kita
b. Solusi Untuk nela Negara
1) Menanamakan Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
2) Menumbuhkan rasa cinta tanah air.
3) Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.
4) Memiliki keyakinan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi Negara.
5) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
6) Memiliki kemampuan awal bela negara secara fisik maupun non fisik.
7) Adapun bentuk perwujudan bela negara yang dapat dilakukan oleh generasi
millennial Indonesia antara lain sebagai berikut:
1) Menjaga Keamanan & Ketertiban
Dengan mengembangkan diri dan kapabilitas yang sesuai dengan
peraturan serta kesadaran hukum untuk tidak melakukan kegiatan atau
hal hal yang melanggar hukum seperti menjadi pelaku penyebaran Hoax
dan Hate Speech yang bisa memprovokasi keamanan dan ketertiban.
2) Mematuhi Aturan/Norma Yang Berlaku
Generasi millennial dapat memberikan contoh perilaku masyarakat
disiplin, memiliki kesadaran tinggi, mau melindungi sesama,
sebagaimana nilai, norma, hukum, sosial, dan agama untuk menghindari
perbuatan kriminalitas yang marak terjadi akibat perkembangan
teknologi seperti pembunuhan, perampokan penipuan.
3) Mengabdi Pada Tanah Air Sesuai Keahlian
Memanfaatkan keilmuan yang dimiliki masing-masing seperti membuka
sebuah startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang
ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat. Contoh yang dilakukan oleh Nadiem Makarim pendiri Gojek
dan Giovani pendiri Ruang Guru.
4) Menciptakan Kerukunan
Mengkampanyekan kegiatan positif dan multiculturalism seperti
sosialisasi pancasila agar tidak terpapar oleh paham paham radikalisme.
5) Mengembangkan Iptek
Mengembangkan teknologi baru seperti yang dilakukan oleh Leonika
Sari yang berhasil menjadi programmer dan membuat aplikasi Red
Blood adalah sebuah gerakan berbasis aplikasi mobile yang mana
aplikasi tersebut mengajak banyak orang untuk mendonorkan darah,
serta lebih memperhatikan akan Kesehatan
6) Berpartisipasi Aktif Dalam Kegiatan Positif
Generasi Millennial dan semangatnya dibutuhkan sebagai agent of
change dalam berbagai sektor, dengan kemampuan maupun integritas,
menjadi rendah untuk seseorang menduduki posisi strategis dalam
lembaga-lembaga negara. Contoh Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi
mencetuskan tantangan 100 juta masker melalui media sosial Twitter.
Menurut dia, gerakan #100 Juta Masker Challenge ingin mengajak
masyarakat untuk menggunakan masker buatan dengan dua lapis kain
katun daripada membeli masker bedah atau masker N95.
7) Melestarikan Budaya Bangsa
Melestarikan nilai-nilai budaya bangsa seperti seperti dengan program
“Aku Cinta Produk Indonesia” yang sasarannya generasi millennial
dimana Indonesia masih dihadapkan pada problem besar berupa
tingginya Infiltrasi budaya asing, serbuan barang-barang impor sehingga
perlahan mengikis nilai budaya bangsa.
8) Menjaga Keutuhan Harkat & Martabat Bangsa
Mewujudkan keutuhan harkat dan martabat bangsa di era tatanan
kehidupan baru yang telah memasuki era digitalisasi yang juga
membuka tantangan dan ancaman baru yang bisa merubah tatanan
bangsa seperti Radikalisme dan Terorisme. Sehingga diperlukan inovasi
dan Peran aktif Generasi Millennial untuk membangun dan menjaga
keutuhan bangsa serta mengharumkan nama negara dengan prestasi-
prestasi di kancah internasional dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika.
5. Dewasa ini kita mengenal sebutan generasi milenial, yaitu generasi yang terlahir tahun
2000-an ke atas dan telah ’akrab’ dengan teknologi komputer dan internet sejak usia
dini. Dilihat dari potensinya generasi ini memiliki kesempatan yang sangat besar untuk
mengoptimalkan kreativitas dan kemampuannya di dalam memanfaatkan teknologi
informasi. Beberapa studi juga mengatakan bahwa dari segi karakteristik dan
kepribadian, generasi ini memiliki karakter yang khas. Hal ini tentu menjadi tantangan
tersendiri di dalam usaha pembinaan Ketahanan Nasional. Dilihat dari segi usianya,
generasi milenial adalah generasi yang sudah jauh dari peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan tahun 1945. Konsekuensinya, secara psikologis suasana kebatinan dari
perjuangan kemerdekaan mungkin tidak lagi sama dengan generasigenerasi
sebelumnya. Oleh karenanya, pembinaan Ketahanan Nasional di kalangan generasi
milenial ini memerlukan strategi khusus agar berbagai macam karakteristik dan potensi
yang ada pada generasi milenial bangsa ini dapat diarahkan pada pembinaan Ketahanan
Nasional yang kuat. Berdasarkan latar belakang tersebut, kemukakan pendapat Anda
tentang satu strategi yang tepat bagi upaya pembinaan Ketahanan Nasional di kalangan
generasi milenial Indonesia ini!
JAWABAN
Adapun bentuk perwujudan bela negara yang dapat dilakukan oleh generasi millennial
Indonesia antara lain sebagai berikut:
1) Menjaga Keamanan & Ketertiban
Dengan mengembangkan diri dan kapabilitas yang sesuai dengan peraturan serta
kesadaran hukum untuk tidak melakukan kegiatan atau hal hal yang melanggar
hukum seperti menjadi pelaku penyebaran Hoax dan Hate Speech yang bisa
memprovokasi keamanan dan ketertiban.
2) Mematuhi Aturan/Norma Yang Berlaku
Generasi millennial dapat memberikan contoh perilaku masyarakat disiplin,
memiliki kesadaran tinggi, mau melindungi sesama, sebagaimana nilai, norma,
hukum, sosial, dan agama untuk menghindari perbuatan kriminalitas yang marak
terjadi akibat perkembangan teknologi seperti pembunuhan, perampokan
penipuan.
3) Mengabdi Pada Tanah Air Sesuai Keahlian
Memanfaatkan keilmuan yang dimiliki masing-masing seperti membuka sebuah
startup baru yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Contoh yang dilakukan oleh
Nadiem Makarim pendiri Gojek dan Giovani pendiri Ruang Guru.
4) Menciptakan Kerukunan
Mengkampanyekan kegiatan positif dan multiculturalism seperti sosialisasi
pancasila agar tidak terpapar oleh paham paham radikalisme.
5) Mengembangkan Iptek
Mengembangkan teknologi baru seperti yang dilakukan oleh Leonika Sari yang
berhasil menjadi programmer dan membuat aplikasi Red Blood adalah sebuah
gerakan berbasis aplikasi mobile yang mana aplikasi tersebut mengajak banyak
orang untuk mendonorkan darah, serta lebih memperhatikan akan Kesehatan
6) Berpartisipasi Aktif Dalam Kegiatan Positif
Generasi Millennial dan semangatnya dibutuhkan sebagai agent of change dalam
berbagai sektor, dengan kemampuan maupun integritas, menjadi rendah untuk
seseorang menduduki posisi strategis dalam lembaga-lembaga negara. Contoh
Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi mencetuskan tantangan 100 juta masker
melalui media sosial Twitter. Menurut dia, gerakan #100 Juta Masker Challenge
ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan masker buatan dengan dua lapis
kain katun daripada membeli masker bedah atau masker N95.
7) Melestarikan Budaya Bangsa
Melestarikan nilai-nilai budaya bangsa seperti seperti dengan program “Aku Cinta
Produk Indonesia” yang sasarannya generasi millennial dimana Indonesia masih
dihadapkan pada problem besar berupa tingginya Infiltrasi budaya asing, serbuan
barang-barang impor sehingga perlahan mengikis nilai budaya bangsa.
8) Menjaga Keutuhan Harkat & Martabat Bangsa
Mewujudkan keutuhan harkat dan martabat bangsa di era tatanan kehidupan baru
yang telah memasuki era digitalisasi yang juga membuka tantangan dan ancaman
baru yang bisa merubah tatanan bangsa seperti Radikalisme dan Terorisme.
Sehingga diperlukan inovasi dan Peran aktif Generasi Millennial untuk membangun
dan menjaga keutuhan bangsa serta mengharumkan nama negara dengan prestasi-
prestasi di kancah internasional dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika.

Anda mungkin juga menyukai