Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri daridua kata dari Sanskerta: Pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adal ahKetuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuanIndonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan keadil an sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,yang tercantum pada alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945. Sejarah telah mencatat, kendati bangsa Indonesia pernah memiliki tiga kali pergantian UUD, tetapi rumusan Pancasila tetap berlaku di dalamnya. Kini, yangterpenting adalah bagaimana rakyat, terutama kalangan elite nasional,melaksanakan Pancasila dalam segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.Jangan lagi menjadikan Pancasila sekadar rangkaian kata-kata indah tanpa makna.Jika begitu, maka Pancasila tak lebih dari rumusan beku yang tercantum dalamPembukaan UUD 1945. Pancasila akan kehilangan makna bila para elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasil a. Bila Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata, Pancasila tidak akan bergema. Maka, lambat- laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap P ancasila akan kabur dan secara perlahan-lahan menghilang. Maka, guna meredam pengaruh da ri luar perludilakukan akulturasi kebudayaan. Artinya, budaya dari luar disaring oleh budayanasional sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsadan rakyat Indonesia. Teknologi itu sendiri adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsun gan dan kenyamanan hidup manusia.Penggunaa n teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber dayaalam menjadi alat-alat sederhana.
Teknologi telah mempengaruhi
masyarakat dan sekelilingnya dengan berbagaicara. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidakdikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam,merugikan, dan merusak bumi juga lingkungannya. Berbagai macam penerapanteknologi telah mempengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baruseringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Contohnya yaitu adanyatantangan norma-norma tradisioal. Keadaan ini membahayakan lingkungan danmengucilkan manusia. Akan timbul paham- paham yang memandang prosesteknologi berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dankondisi manusia. Pada akhirnya, manusia itu mulai ketergantungan dengan segalakecanggihan teknologi.
A. Peranan Pancasila Menghadapi Era Digital
Terkikisnya nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegaraharus menjadi alarm kritis bagi kita sebagai bangsa yang menjadikan Pancasilasebagai dasar negara. Karena bagaimana pun, ideologi dalam hal ini, merupakanhal yang paling sentral. Dalam momentum pekan Pancasila ini, seharusnya semangat Pancasila berada di garis terdepan dalam mengatasi segala kekacauan yang terjadi saat ini. Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah perkembangan tekonologi digital ya ng sangat pesat. Fenomena teknologi initerj adi dimana batasan-batasan antar negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan disegala aspek kehidupan, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadin ya perkembangan berbagai aspekkehidupan khususnya dibidang IPTEK, maka manusia dengan lebih mudah bisamendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia. Namun fenomena teknologi ini tidak se lalu positif, berbagai perubahan yangterjadi akibat dari teknologi sudah sangat terasa, baik itu dibidang Politik,Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Teknologi Informasi. Berbagai dampak negative terjadi karena manusia kurang memfilter dampak dari teknologi sehingga lebih banyak mengambil hal- hal negatif daripada hal-hal positif yang seb enarnya bisalebih banyak kita dapatkan dari fenomena teknologi. Dalam hal ini, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia haruslah menjadi sebuah acuan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, berbagaitantangan dalam menjalankan ideologi Pancasila juga tidak mampu untukmenggantikan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Pancasila terusdipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara, itumembuktikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi yang sejati untuk bangsaIndonesia. Oleh karena itu, tantangan di era teknologi yang bisa mengancam eksistensikepribadian bangsa, dan kini mau tidak mau, suka tidak suka, bangsa Indonesia berada di pusaran arus teknologi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa d annegara Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup di tengah- tengah pergaulan dunia. Hal itu tidak akan terjadi karena kunci persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Nilai-nilai yang datang dari luar serta merta dinilai bagus sedangkan nilai- nilailuhur yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat seakan-akan telahusang. Dalam kondisi ini sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dandasar negara memegang peranan penting. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalny asetiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar mampu berdirikokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak dicapai.Dengan pandangan hidup, suatu ban gsa mempunyai suatu pedoman dalam mem andangsetiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut. Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita- citakan suatu bangsa. Bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia sendiri. B. Upaya Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila di Era Digital Atas perkembangan yang sekarang terjadi ini orang berlomba-lomba mencariuang sebanyak-banyaknya. Penggunaan teknologi baru juga dilakukan bukan karena ‘Kebutuhan‘ tetapi karena gengsi takut disebut gaptek. Banyak orang yang tidak terkendali Jiwanya menderita setres, sakit jiwa maupun penyakit berat lainnya. Sebagai bangsa yang memiliki ideologi Pancasila yang sangat kuat, sebagai para pelajar harus pandai pandai menyikapi perkembangan Teknologi Informasiyang sudah merabah dan mewambah di Indonesia. Khususnya di dunia pendidikan yang sudah terkontaminas i dengan adanya perkembangan TeknologiI nformasi tersebut. Oleh karena itu, maka diperlukan sikap-sikap yang sesuaidengan Pancasila sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yangmerugikan. Sikap-sikap tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Menjaga Iman dan pedoman sehingga
tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain. 2. Harus selektif dalam menerima informasi-informasi dari internet yang dapat menjerumuskan kearah yang tidak benar. 3. Tidak menggunakan internet untuk memperoleh hal-hal yang bersifat tidak sesuai dengan Agama dan Pancasila. 4. Menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang dalam pembelajaran/ pendidikan, semisal mencari referensi melalui internet. Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakatIndonesia, hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan nilai- nilai pancasila bagimasyarakat yang tidak sedang berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakatyang sedang berada dalam dunia pendidikan seperti pelajar danmmahasiswa, pengetahuan tentang p ancasila bisa dimasukkan dalam kurikil um pembelajaran.Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada masyarakat umum yang sedangtidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu mendapatkan perhatiankhusus mengenai metode penyuluhannya.Untuk penyuluhan secara langsung, bertatap muka antara penyuluh dan masyarakat Kesuksesan penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umummemerlukan partisipasi aktif masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk pernyataanmaupun kegiatan. Serta melalui program- program penyuluhan pembangunan yangefektif dan handal. Untuk itu maka kegiatan penyuluhan perlu dan harus ditanganioleh tenaga profesional dilandasi komitmen yang kuat dari berbagai pihak. Dalam hal ini subtansi keahlian dan kesungguhan bergerak serta bertindak dari para pelaku penyuluhan merupakan prasyarat. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para pelaku penyuluhan perkembangan tekn ologi informasi harus dapat dimanfaatk an oleh bidang penyuluhan sebagai alat mencapai tujuannya. Untuk itu, perlu di dukung oleh suatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh keilmuan penyuluhan dengandukungan berbagai pengalaman para praktisi penyuluhan di lapangan. Peran program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan, seperti perguruan tinggi, Pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya yangmempersiapkan pelaku- pelak yang mampu menyampaikan informasi dan mampumemotivasi masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat, sehingga tujuandari pelaksanaan penyuluhan pancasila dapat tercapai. Pada akhirnya, upaya mempertahankan nilai-nilai Pancasila seiring dengan perkembangan teknologi inform asi dilakukan dengan masyarakat itu se ndiri.Masyarakat harus mulai mengubah pola pikir konsumtif dan ketergantungan yang berlebihan pada teknologi,sehinga orang akan bertindak sesuai dengankeb utuhannya, bukan keinginannya. Pancasila sebagai pedoman bangsa initentunya bersifat transparan dan bertugas memfilter segala perkembangan yangterjadi di era digital ini A. Pancasila Di Era Globalisasi Era globalisasi saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Dalam berbagai aspek kehidupan, era globalisasi menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia mengingat sumber daya manusia yang dimiliki masih menjadi kendala utama dalam menghadapi tantangan sekaligus peluang yang ada, kendala tersebut datang dari latar belakang pendidikan masyarakat yang masih rendah. Hal ini tentu menjadi permasalahan yang serius karena arus globalisasi membawa pengaruh yang sangat besar, dalam konteks tertentu era globalisasi dapat berdampak positif dan negatif bagi masyarakat. Latar belakang pendidikan masyarakat Indonesia yang saat ini masih dalam kategori rendah setidaknya menjadikan masalah bagi masyarakat itu sendiri, karena faktor pendidikan yang rendah akan menjadi penyebab sulitnya masyarakat beradaptasi dengan era globalisasi. Pendidikan menjadi bagian yang penting dalam membentuk suatu kecakapan fundamental, baik kecakapan intelektual maupun emosional, sebab pendidikan juga merupakan suatu proses internalisasi budaya baik pada diri sendiri ataupun pada masyarakat. Selaras dengan pemikiran tersebut, Muslich (2011 : 69) mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya sarana untuk transfer ilmu pengetahuan saja melainkan lebih luas lagi yaitu, sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai (enkulturasasi dan sosialisasi). Lebih lanjut, nilai-nilai sosial dan budaya yang semakin mengalami degradasi ditengah-tengah masyarakat disinyalir selain dampak dari arus globalisasi juga disebabkan karena latar belakang pendidikan masyarakat yang sebagian besar masih rendah. Khususnya nilai-nilai yang tertuang dalam pancasila, masyarakat tidak lagi menganggap bahwa nilai-nilai tersebut merupakan fondasi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini tentu menjadikan sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan, mengingat Indonesia sejak merdeka telah mencetuskan pancasila sebagai dasar negara. Berbicara mengenai nilai, maka nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila memiliki arti yang penting dan mendalam baik itu secara historis maupun pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai pancasila seyogyanya merupakan landasan dan dasar negara, serta cita-cita dalam melakukan segala sesuatu, baik dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.Menurut Widjaja (1984 : 4) mengatakan pancasila mengandung nilai-nilai yang universal (bersifat umum) yang dikembangkan dan berkembang dalam pribadi manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk sosial. Selaras dengan pendapat tersebut, Kaelan (2002 : 47) mengatakan bahwa bangsa Indonesia sebagai kausa materialis dari Pancasila. Pandangan hidup dan filsafat hidup tersebut merupakan kristalisasi nilai-nilai yang di yakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia yang menimbulkan tekat bagi dirinya untuk mewujudkannya dalam sikap tingkahlaku dan perbuatannya.Oleh karena itu, nilai- nilai yang tertuang dalam Pancasila seharusnya tertanam pada seseorang sejak seseorang tersebut mulai berinteraksi dengan dunia luar. Jika seseorang dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, maka seseorang akan dapat menjiwai Pancasila itu sendiri. Dengan demikian implementasi nilai-nilai Pancasila ini dapat membangkitkan kesadaran akan dirinya atas tanggungjawab pribadi dan masyarakat. Salah satu contohnya, tanggung jawab yang harus di laksanakan oleh masyarakat adalah sadar akan hukum yang berlaku saat ini. Karena dengan kesadaran hokum dapat menciptakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian kehidupan masyarakat atas dasar kesadaran hukum yang berlaku. Pancasila bukan sekedar symbol persatuan dan kebanggaan bangsa, tetapi, Pancasila adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak akan memiliki makna tanpa pengamalan. Oleh karena itu, setiap warga masyarakat wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila tidaklah melihat latar belakang pendidikannya karena sesungguhnya penanaman dan impelementasi nilai- nilai pancasila dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, baik masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah maupun latar belakang yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana Implementasi Nilai-nilai Pancasila di dalam era globalisasi