Anda di halaman 1dari 7

TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

NEGARA
(MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA)

DISUSUN OLEH:
NAMA : ANDI NARDA AULIA JIRANI
NIM : F041191127
KELOMPOK : II
UPTMKU UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEPARTEMEN SASTRA INGGRIS
MAKASSAR
2020
Tantangan di Era Globalisasi
Pancasila sebagai mana yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang

Dasar 1945 adalah dasar Negara daru Negara Republik Indonesia yang dimana

pancasila mempunyai nilai-nilai yang tertuang dalam setiap sila. Pembentukan

pancasila tidaklah begitu mudah harus memulai proses dari BPUPKI,PPKI,dan Piagam

Jakarta, Selain itu Pancasila sebagai dasar Negara merupakan hasil titisan para pendiri

bangsa yang kemudian disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur”bangsa Indonesia.

Asas wawasan kebangsaan sesungguhnya bersumber pada dan berakar dalam sejarah

Indonesia yang panjang seumur dengan nilai filsafat pancasila.

Di dalam tantangan Globalisas-Liberalisasi dan Postmodernisme pada zaman

sekarang ini sangtlah dapat menganggu atau merusak mental dari nilai pancasila itu

sendiri maka dari itu bangsa Indonesia wajib meningkatkan kewapadaan nasional dan

ketahanan mental-ideologi bangsa Indonesia. Kemampuan menghadapi tantangan

yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional,social,dan politik , bahkan

mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas dasar

Negara pancasila yang sebagai benteng terkahri dalam menghadapi tantangan pada

era Globalisasi yang semakin berkembang pada zaman melenium saat ini. Hanya pada

dasar keyakinan inilah manusia Indonesia tegak-tagar dengan keyakinan atsa pancasila

sebagai ideology bangsa Indonesia yang benar dan terpecaya bahwasannya pancasila

memancarkan identitas dan integritas martabat bangsa ini.

Dalam prakteknya saat ini nilai pancasila di uji kekuatnnya oleh tantangan dalam

era globalisasi seperti halnya dengan Amandemen UUD 45 yang sarat akan

kontroversi,sedangkan pada elite reformasi hanya mempraktekkan budaya demokrasi


liberal atas nama HAM. NKRI sebagai Negara hukum prakteknya justru menjadi

menjadi Negara yang tidak menegakkan kebenaran, keadilan dan kerakyatan yang

berdasrkan pancasila dan UUD 45.  Prakteknya dalam budaya korupsi makin

menggunung, mulai dari tingkat pusat samapai pada berbagai daerah. Kekayaan

Negara yang di peruntukkan pada rakyatnya demi kesejahteraan malah di nikmati oleh

elite reformasi. Demikian pula NKRI sebagai Negara hukum, keadilan dan supermasi

hukum termasuk juga HAM belum bias di tegakkan.

Pertanyaannya adalah apakah pancasila sebagai ideology pancasila sanggup

mengahadapi tantangan di era globalisasi ini?? Jawabannya adalah sanggup seperti

apa yang terterah di atas tersebut bahwa harus adanya suatu keyakinan yang di

timbulkan dari nilai-nilai pancasila tersebut. Ada beberapa pendapat yang mengatakan

harus di gantinya pancasila sebagai ideology pancasila tersebut, ini tidak mudah untuk

di rubah dikarenakan pancasila merupakan peninggalan atau hasil piker dari para

pendiri bangsa ini, sangat mewakili atau menjiwai seluruh budaya ataupun kepribadian

dari para masyarakat yang ada dinegeri ini.

Seperti yang kita lihat makin tahun nilai pancasila semakin luntur ini terbukti

dengan adanya penyimpangan-peyimpangan, rasa percaya diri dari warga masyarakat

pun semakin berkurang banyak dari kita semua yang tidak percaya akan pruduk buatan

Negara sendiri tetapi  malah merasah bangga terhadap buatan luar negeri, apalagi

sekarang banyak kasus pengeklaimman atau pencurian yang di lakukan Negara

tetangga tetapi tidak ada tindakan tegas dari pemerintah itu sendiri dan malah hanya

melihat apa yang terjadi pada negaranya sendri di injak-injak oleh Negara lain hal

tersebut sangat memalukan sekali dan merusak martabat Indonesia itu sendiri.
Era Revolusi
Potensi Pancasila kehilangan eksistensi sebagai ideologi di gelombang revolusi

industri 4.0 bisa saja terjadi apabila pemerintah selaku penyelenggara negara dan

masyarakat pada umumnya tidak bekerja sama untuk saling menumbuhkan kesadaran

mengenai pentingnya nilai-nilai Pancasila bagi kehidupan bersama dimasa yang akan

datang. Diharapkan kedepan, pemerintah Indonesia dapat membuat suatu kebijakan

yang mencerminkan nilai Pancasila dan Konstitusi untuk mengatur persoalan

menyangkut penemuan dan perkembangan sains serta teknologi di Indonesia. Pada

tingkat paling ekstrim hasil kebijakan tersebut adalah, bahwa segala penemuan,

perkembangan dan evolusi sains serta teknologi di era revolusi 4.0 harus sesuai

dengan nilai dan kaidah dari ideologi Pancasila. (Faisal, 2019). Peristiwa revolusi 2.0

sampai revolusi 3.0 sudah dilalui oleh ideologi Pancasila dengan benar dan tepat,

sehingga tantangan yang dihadapi pada masa revolusi selanjutnya harus dijalankan

oleh Indonesia melalui ideologi Pancasila dengan benar dan tepat juga agar ideologi

negara republik Indonesia tetap eksis dibumi pertiwi maupaun di bumi nusantara ini,

Pancasila dianggap sebagai leitstar (bintang penunjuk jalan). Sehingga perlunya

sebuah kajian Journal of Digital Education, Communication, and Arts • Vol. 2 • No. 2 •

Sept 2019 • E-ISSN: 2614-6916 | 68 secara teoritis dalam menghadapi tantangan dan

bagaimana cara penguatan ideologi Pancasila dalam menghadapi era revolusi industri

4.0.

Pancasila merupakan Lima dasar disepakati bersama oleh bangsa Indonesia

melalui founding Father yang harus dijalan bangsa Indonesia dalam system kehidupan

social maupun system kenegaraan, meliputi :


1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dengan lima dasar ini lah yang menjadi landasan kita dalam menghadapi

kehidupan tantangan Ideologi Pancasila dari berbagai terjangan ideologi dunia dan

kebudayaan global. Seperti tantangan menghadapi atheisme, Individualisme, dan

kapitalisme. Pancasila menghadapi tantangan dalam sikap prilaku kehidupan yang

menyimpang dari norma-norma masyarakat umum, tantangan terbesar dalam pada

masa sekarang ini adalah tantangan narkoba dan terorisme (Direktorat Jendral

Pembelajaran dan kemahasiswaan Kemenristek dikti, 2016: 125-126).

OPINI PENULIS

Mulai sekarang kita harus meyakini nilai pancasila tersebut kita harus juga

mempunyai kebanggan terhadap pancasila contoh Negara Indonesia adalah salah satu

Negara yang menggunakan system demokrasi pancasila yang ada di dunia ini dan

Negara-nagara lain sudah mengakui hal tersebut, kita juga tanamkan rasa percaya diri

dan keyakianan pada pada para penerus kita kelak yang diharapkan menjadi

kebanggaan dari Negara ini.


KESIMPULAN

Tantangan yang dihadapi dalam proses penanaman nilai-nilai Pancasila pada

era revolusi industri 4.0 dan glbalisasi saat ini yaitu salah satunya terletak pada peserta

didik yang sudah tidak dapat terlepas dari Handphone dan Gadjet. Mereka dengan

mudah mendapatkan informasi-informasi dari luar melalui internet yang terkadang

informasi tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Namun hal tersebut juga

dapat diatasi dengan cara memanfaatkan perkembangan informasi serta Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menjadi media dalam penanaman dan penguatan

Pancasila di era revolusi industri 4.0. Guru dan dosen dituntut untuk dapat lebih kreatif

dalam mengembangkan metode pembelajaran pendidikan Pancasila melalui media

pembelajaran, seperti membuat game serta film animasi yang mangajarkan nilai-nilai

Pancasila dan sekaligus dapat pula membentuk karakter peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/A.%20Eli/Downloads/1546-Article%20Text-5564-1-10-20190930.pdf

Anda mungkin juga menyukai