PENDAHULUAN
Seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda, perlu memahami
Pancasila sebagai dasar negara karena adanya ancaman yang dapat memecah
belah negara tidak hanya dari luar tetapi juga dari dalam. Tantangan tersebut dapat
berasal dari sumber dalam dan luar negeri. Empat pilar kebangsaan yaitu
Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika harus dijelaskan kepada
bangsa Indonesia. Diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda,
dapat membentuk dasar negara yang dapat mewujudkan maksud dan tujuan
tersebut di tingkat nasional. Indonesia mulai maju dalam beberapa disiplin ilmu di
tingkat dunia sebagai hasil dari pertumbuhan dan pembangunan bangsa.
Nilai-nilai dasar Pancasila pada titik ini tampak tergerus dan tenggelam
seiring berjalannya waktu. Di Indonesia, perkembangan teknologi yang semakin
canggih dan modern menjadi salah satu faktor yang paling banyak dipengaruhi
oleh perubahan karakter dan sikap masyarakat Indonesia.
Di era modern saat ini, seluruh masyarakat harus diajarkan kembali cita-
cita pancasila karena hanya sedikit orang yang mampu menerapkannya . Dalam
kehidupan saat ini, banyak individu telah mencampurkan berbagai budaya asing
dengan cepat sehingga membuat nilai-nilai Pancasila makin memudar didalam
masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, upaya penanaman harga diri positif berdasarkan Pancasila
perlu dilakukan sejak dini. Suasana di rumah dan di sekolah harus mendorong
pengembangan sikap Pancasila. Tindakan sederhana yang dapat dilakukan dengan
cepat membiasakan perasaan membantu orang lain dan menyapa saat bertemu
orang baru. Karena jika Anda mengembangkan kebiasaan, bahkan tindakan
sederhana pun bisa berdampak besar, dengan sikap kesadaran sosial niscaya akan
semakin nyata saat ini. Kemudian, kita berdoa dengan sungguh-sungguh,
menyadari bahwa hidup itu singkat dan bahwa Tuhan itu ada, dan masih banyak
hal lain yang dapat kita lakukan saat ini.
PEMBAHASAN
Perilaku dan Sikap Generasi Millenial
Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila. Panca, yang berarti lima, dan
Sila, yang berarti fundamental atau prinsip, keduanya masing-masing berasal dari
bahasa Sanskerta. Pancasila terdiri dari lima pilar: Ketuhanan Yang Maha Esa;
kemanusiaan yang adil dan beradab; persatuan Indonesia; populasi yang dipandu
oleh kebijaksanaan dalam majelis perwakilan; dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Dasar hukum Indonesia adalah pancasila. Karena Pancasila
memiliki kedudukan tertinggi sebagai sumber hukum dalam sistem hukum
Indonesia, maka hukum yang berlaku harus sejalan dengan cita-cita Pancasila agar
keadilan dapat dilaksanakan dan dijamin.
Contohnya saja tata krama atau moral generasi saat ini, terutama dalam
cara generasi Millenial menjalankan keyakinan Pancasila. Menerapkan cita-cita
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari tidak didukung oleh sikap-sikap yang
ditampilkan baik oleh siswa maupun masyarakat.
Pancasila pertama adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pada saat ini,
sangat umum ditemukan mahasiswa yang tampaknya tidak memenuhi kebutuhan
untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kewajiban beribadah. Meski adzan
Dzuhur berkumandang, tak jarang masyarakat secara keseluruhan, termasuk
warga masyarakat yang bukan mahasiswa, tidak menunaikan kewajibannya di hari
Jum'at. Masih banyak remaja laki-laki yang bertahan di tempat nongkrong dan
tidak melaksanakan Sholat Jumat. Pancasila kedua adalah "Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab". Tetapi, remaja saat ini bahkan jika mereka dikelilingi oleh
teman dan orang lain saat mereka bersama, mereka tetap menunjukkan
individualitas, seolah tidak ada bedanya. Selain itu, sila ketiga, “Persatuan
Indonesia” Masih banyak generasi milenial yang saling mengunggulkan budaya
di media sosial hingga melupakan budaya asli Indonesia sendiri. Hal ini
seharusnya tidak terjadi karena sama sekali tidak sejalan dengan keyakinan
Pancasila. Dalam sila keempat dikatakan bahwa “Kerakyatan yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Sikap
yang sering kita amati di media adalah sikap yang tidak menghargai pendapat
orang lain dan menganggap posisinya paling benar dan paling benar kalau tidak
salah. Contohnya adalah percakapan di televisi. Pancasila kelima dan terakhir
adalah “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Bahkan hingga saat
ini, masih banyak orang yang memilih untuk berteman daripada mematuhi
pedoman komunitas ini, termasuk menunjukkan keberpihakan pada kelas atau
kelompoknya.
Prinsip, nilai, dan standar yang terkandung dalam Pancasila harus digunakan
dalam menyelenggarakan pendidikan agar bermanfaat bagi perkembangan bangsa
Indonesia dan menanamkannya pada anak didik. Siswa dapat mempraktikkan cita-
cita Pancasila sambil meningkatkan moral di sekolah karena hal itu akan
membantu mereka tumbuh tidak hanya secara intelektual tetapi juga dalam hal
sikap dan perilaku. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan terciptanya
pendidikan di Indonesia adalah untuk mencerdaskan bangsa. Kepribadian dan
proses berpikir yang menganut keyakinan pancasila. Siswa yang berperilaku
cerdas akan mengembangkan kepribadian yang dibentuk oleh cita-cita pancasila.
Untuk mencapai tujuan pendidikan Indonesia, cita-cita pancasila harus diacu
dalam pembuatan kurikulum. Melalui pendidikan, generasi muda dapat
menghayati prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila di era globalisasi.
Hari Sumpah Pemuda, Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, dan hari-hari besar
lainnya semuanya dapat dimanfaatkan oleh generasi muda untuk menumbuhkan
rasa nasionalisme.
PENUTUP
Negara Republik Indonesia didirikan berdasarkan Pancasila, falsafah
hidup bangsa. Mentalitas bangsa dan negara Republik Indonesia juga bersumber
dari Pancasila. Oleh karena itu, orang Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai pokok pertikaian utama mereka baik dalam kehidupan sosial
maupun politik. Generasi milenial saat ini dituntut untuk kembali
mengimplementasikan Pancasila dari sudut pandang cita-cita luhur sebagai dasar
negara. Hal ini sangat diperlukan mengingat banyaknya kesalahpahaman tentang
Pancasila serta semakin menipisnya sikap yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip
Pancasila. Oleh karena itu, keberadaan Pancasila sangat penting untuk membekali
masyarakat, khususnya generasi milenial, dengan pendidikan di sekolah-sekolah
dan lembaga-lembaga pendidikan menengah atas agar mereka dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan standar sosial.
Selain itu, secara tidak langsung kita telah mengakui dan mendukung upaya para
pahlawan yang mengatasi hambatan luar biasa untuk menciptakan Pancasila
namun tidak memiliki konsep duka.