TERHADAP
PANCASILA
20052010044
Lailatul Azijah Amandafira
1|8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara dapat diperoleh dari alinea keempat
pembukaan UUD 1945 yang menjelaskan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang telah dimurnikan dan didapatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia
menjadi dasar negara Republik Indonesia. Kelima butir tersebut tercantum dalam
alinea ke -4 Pembukaan UUD 1945. Sebagaimana yang telah diketahui oleh hampir
semua warga Negara Indonesia bahwa fungsi pokok dari Pancasila adalah sebagai
dasar negara, meskipun sebenarnya masih banyak fungsi-fungsi lainnya yang tak
kalah penting dan bernilai sakral bagi bangsa Indonesia sendiri dalam membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secara singkat sejarah Pancasila dimulai saat BPUPKI atau Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, mengadakan rapat untuk mencari dasar
negara, setelah berhari hari rapat berlangsung BPUPKI masih belum mendapatkan
titik terang untuk Dasar Negara. Sampai pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno
diberikan kesempatan untuk memberikan pidato tenteng gagasan mengenai dasar
Negara Indonesia dengan sebutan Pancasila, setelah mendengar pidato yang
disampaikan oleh Ir. Soekarno BPUPKI memutuskan untuk membentuk panitia kecil
yang dipimpin oleh Ir. Soekarno menyusun dasar negara dengan pedoman pidato
yang disampaikan oleh Ir. Soekarno, beranggotakan Mohammad Hatta, Abikoesno
Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Mr. AA
Maramis, Wahid Hasyim, dan Mohammad Yamin. Setelah itu Panitia 9 merumuskan
naskah Rancangan Pembukaan UUD dan menjadikannya teks untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia Pada 18 Agustus 1945 (sidang PPKI 1)
rumusan Pancasila tersebut dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia.
Dalam sejarah pembentukan pancasila, pancasila dibentuk berdasarkan
kehidupan masyarakat bangsa Indonesia dengan dimensi idealisme yang berfungsi
untuk memberikan masa depan yang lebih baik, serta dimensi fleksibilitas atau
dimensi yang memiliki keluwesan untuk memungkinkan pengembangan pemikiran.
Oleh sebab itu semua tindakan yang dilakukan rakyat Indonesia akan mencerminkan
kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia, hal itu tidak luput dari generasi muda
sekarang, sengatlah penting untuk mengetahui anggapan anak muda jaman sekarang
tentang nilai-nilai pancasila dan tindakan yang mereka lakukan untuk mengamalkan
nilai pancasila. Karena merekalah yang akan menentukan seperti apa bangsa Indonesia
ke depannya.
2|8
BAB III
METODE PENELITIAN
3|8
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Nilai Utama Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara di
Kalangan Generasi Muda
4|8
B. Peran dan Fungsi Pancasila & Ketahanan Jati Diri Bangsa di
Era Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan
yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
bangsa-bangsa di seluruh dunia. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Diera globalisasi sepeti sekarang ini, setiap negara
dituntut untuk lebih maju mengikuti setiap perkembangan demi perkembangan, yang
terkadang jauh dari sebuah keteraturan. Pihak yang diuntungkan dalam situasi tersebut,
tentunya adalah negara maju yang memiliki tingkat kemapanan dan kemampuan yang
jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Selain itu,
globalisasi mampu menciptakan peningkatan terkaitkan dan ketergantungan antarbangsa
dan antar manusia di seluruh manusia. Akibatnya, tidak jarang banyak pengaruh yang
masuk dari luar baik yang memiliki nilai positif maupun negatif. Perkembangan
globalisasi, mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap nilai-nilai yang telah
berkembang dimasyarakat. Bahkan dalam konteks yang lebih luas, globalisasi mampu
menghancurkan nilai-nilai yang telah ada dimasyarakat, seperti nilai- nilai sosial
budaya, ideologi, agama, politik, dan ekonomi.
5|8
Lembaga negara yang berwenang menyusun nilai instrumental ini adalah DPR,
MPR, dan Presiden
3. Nilai praksis
Nilai Praksis yaitu nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa
cara bagaimana rakyat mengaktualisasikan nilai Pancasila. Nilai praksis terdapat
pada demikian banyak wujud penerapan nilai-nilai Pancasila, baik secara tertulis
maupun tidak tertulis, baik oleh cabang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif,
oleh ekonomi, oleh pimpinan kemasyarakatan, bahkan oleh warganegara secara
perseorangan
6|8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Anak muda jaman sekarang lebih tertarik dengan dunia maya tempat
mereka mengekspresikan diri sendiri ditambah lagi dunia maya sering
dianggap lebih menyenangkan dibandingkan dengan belajar pancasila. Hal ini
dapat mempengaruhi sikap hidup serta kualitas generasi bangsa Indonesia di
masa mendatang terutama jika banyak anak muda yang lupa jasa para
pahlawan yang telah berjuang pada waktu itu membuat pancasila yang sama
sekali tidak mudah dan membutuhkan proses yang lama, bahkan dunia
pendidikan saat ini terasa seakan menyepelekan pendidikan pancasila untuk
generasi bangsa dengan mengurangi jam belajar pendidikan pancasila dan
menganggap bahwa belajar Pancasila lebih mudah daripada belajar tentang
bahasa asing. Bahkan orang tua jaman sekarang juga menganggap bahwa
anak-anak tidak perlu belajar pancasila, karena hal tersebut mudah untuk
dihafalkan hal itu menyebabkan pola pikir anak menganggap bahwa pancasila
hanya untuk dihafalkan saja, tanpa tahu apa yang harus diamalkan dalam
nilai-nilai pancasila Tidak heran jika anak muda jaman sekarang lebih
menyukai tradisi bangsa luar daripada bangsa sendiri. Dan dengan
perkembangan jaman yang semakin cepat dan kemajuan teknologi informasi
yang tidak terbendung membuat Anak muda jaman sekarang juga sering
dianggap telah terpengaruh oleh budaya luar dan dianggap sudah melupakan
budaya bangsa sendiri oleh orang yang lebih tua, meskipun sebenarnya para
anak muda masih belum tahu cara mengamalkan nilai pancasila karena
kurangnya pemahaman tentang Pancasila.
7|8
DAFTAR PUSTAKA
8|8