KELOMPOK 4
Nama Anggota :
1. Annisa Rahayu Suwarningrum [18.50.078]
2. Istiqomah [18.50.008]
3. Irvan [18.51.011]
4. Joko Prastiyo Wibowo [18.50.170]
5.Arsandy Masdar [18.50.181]
1. PENGERTIAN FILSAFAT
• Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Secara Etimologis
Perkataan Pancasil mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu dalam Kitab
Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran moral untuk
mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J [idem].
• Secara Termitologis
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah melahirkan Negara RI. Untuk melengkapai alat-alat
Perlengkapan Negara, PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan
berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian Pembukaan yang terdiri dari 4
Alinea didalamnya tercantum rumusan Pancasila. Rumusan Pancasila tersebut secara
Konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI yang disahkan oleh PPKI yang
mewakili seluruh Rakyat Indonesia, Pancasila Berbentuk Hirarkis (berjenjang) dan
Piramid.
3. PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
• Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologi, Epistemologi, dan
Aksiologi. Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.
• Landasan Ontologis Pancasila. Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang
meyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan
artinya dengan metafisika. Secara Ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai Filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
Dasar Ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki hakikat
mutlak yaitu Monopluralis, atau Monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar
Antropologis.
• Landasan Epistemologis Pancasila. Epistemologi adalah cabang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi
meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan
validitas ilmu pengetahuan. Dasar Epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat
dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar Epistemologis Pancasila sangat
berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia.
• Landasan Aksiologis Pancasila. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
5. PANCASILA DI ERA MILENIAL
• Generasi milenial merupakan generasi dengan tingkat penggunaan internet tertinggi saat
ini. Sementara di sisi lain, ideologi Pancasila mereka anggap tidak menarik, kuno atau out-
of-date. Akhirnya, yang terjadi mereka lebih menggandrungi ideologi- ideologi baru dan
bahkan menjadikannya sebagai gaya hidup. Oleh karena itu, penjelasan tersebut
menjadikan Pancasila dan generasi Milenial merupakan dua hal yang harus diperhatikan
lebih untuk saat ini. ketimpangan sosial yang terjadi saat ini adalah dikarenakan
kurangnya perhatian masyarakat indonesia terutama generasi milenial terhadap nilai-nilai
Pancasila.
• Globalisasi menuntut adanya berbagai perubahan. Demikian juga bangsa Indonesia pada
saat ini terjadi perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh pengaruh dari luar maupun
dari dalam negeri. Dengan demikian, di era seperti sekarang ini peran Pancasila tentulah
sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Lebih dari
itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga
Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
• Selain itu, agar generasi milenial tetap memiliki pondasi pancasila, maka dibutuhkan
pemahaman mengenai ideologi pancasila, hal tersebut bisa diperoleh melalui pendidikan
formal, informal, maupun di kehidupan sehari-hari. Mengembangkan sikap-sikap yang
mencerminkan nilai pancasila, seperti menjadi lebih kritis dalam menerima informasi dan
6. TANTANGAN BANGSA DALAM MEMAHAMKAN PANCASILA DI ERA
MILENIAL
Walaupun pada saat ini teknologi semakin berkembang pesat dan kita
seakan terhanyut didalamnya, tapi dengan penanaman nilai-nilai dan moral
Pancasila didalam diri kita, maka itu tak akan menggerus jiwa Nasionalisme
kita. Selain itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap Generasi bangsa
terutama Generasi Milenial yang segala sesuatunya serba Teknologi untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, hal ini dilakukan untuk menjaga ideologi yang selama ini kita
pegang dan dasar negara kita agar tidak rusak oleh ideologi lain yang
dibawa oleh arus Globalisasi melalui perkembangan Teknologi. Sehingga
kedamaian dalam hidup bermasyarakat tidak terganggu oleh kemungkinan
terjadinya perpecahan. Karena tidak mungkin bagi mereka yang paham
makna Pancasila dan Falsafahnya untuk memecah belah persatuan bangsa
Indonesia.
8. MEMBUDAYAKAN PANCASILA UNTUK GENERASI
MILENIAL
• Tantangan yang dihadapi masyarakat milenial saat ini ialah perkembangan sosial
media (sosmed) yang begitu cepat. Teknologi ibarat pedang bermata dua atau janji
yang tidak ada akhirnya. Masyarakat sekarang masuk pada dunia teknologi.
Harapannya dengan adanya perkembangan teknologi memberikan kesejahteraan
masyarakat bukan kerusakan.
• Pada dasarnya, strategi membudayakan Pancasila pada generasi milenial dapat
dilakukan melalui beberapa contoh seperti Soekarno menekankan Jiwa, kemauan,
tindakan. Notonagoro melalui pengamalan subjektif dan objektif, dan Kuntowijoyo
menekankan pada internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi. Oleh karena itu,
untuk membudayakan Pancasila harus memahami dengan benar tentang kedudukan
dan fungsi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
9. REAKTUALISASI PANCASILA PADA GENERASI MILENIAL
• Era Globalisasi menuntut adanya berbagai perubahan. Oleh karena itu, perlu adanya
reaktualisasi nilai-nilai Pancasila pada generasi Milenial. Melakukan reaktualisasi nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa Indonesia merupakan suatu Imperatif Yuridis dan
Imperatif Politis. Karena Pancasila adalah dasar Filsafat negara Indonesia dalam segi Yuridis dan
Politis.
• Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang pertama adalah
dengan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik formal dan non formal.
• Langkah kedua adalah dengan pemberian contoh-contoh aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara
langsung dalamn kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan juga lingkungan masyarakat. Contohnya adalah
aktualisasi melalui keteladanan para pemimpin. Dengan keteladanan yang dijiwai nilai-nilai
Pancasila, diharapkan masyarakat luas akan mengikuti.
• Dan langkah ketiga adalah reaktualisasi Pancasila melalui media sosial. Cara pertama yang
harus dilakukan adalah melakukan pemblokiran terhadap situs-situs yang berpotensi
mengunggah ataupun menayangkan hal-hal yang berkaitan dengan pornografi, pornoaksi,
premanisme dan sejenisnya. Tentunya hal ini juga memerlukan dukungan dari pihak keluarga,
sekolah, pemerintahan dan juga masyarakat. Kemudian selanjutnya adalah dengan
memasukkan konten-konten mengenai Pancasila dan kebangsaan dalam setiap media cetak