Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurva normal adalah salah satu bentuk pola distribusi. Secara umum, kurva
normal dapat dikatakan sebagai kurva yang berasal dari distribusi normal.
Distribusi normal merupakan distribusi probabilitas yang banyak diaplikasikan
dalam berbagai analisis statistika. Distribusi normal pertama kali diperkenalkan
oleh Abraham de Moivre dalam artikelnya pada tahun 1733. kemudian dipopulerkan
oleh Carl Fredreich Gauss. Sehingga nama lain distribusi ini adalah distribusi Gauss.
Gauss mengamati hasil dari percobaan yang dilakukan berulang-ulang, dan dia
menemukan hasil yang paling sering adalah nilai rata-rata, Penyimpangan baik ke
kanan atau ke kiri yang jauh dari rata-rata, terjadinya semakin sedikit. Sehingga bila
disusun maka akan terbentuk distribusi yang simetris.
Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell curve) karena grafik fungsi
kepekatan probabilitasnya mirip dengan bentuk lonceng. Istilah kurva
lonceng diperkenalkan oleh Jouffret pada tahun 1872 untuk distribusi normal bivariat.
Sementara itu istilah distribusi normal secara terpisah diperkenalkan oleh Charles S.
Peirce, Francis Galton, dan Wilhelm Lexis sekitar tahun 1875. 

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurva normal?
2. Bagaimana bentuk dan sifat kurva normal?
3. Apa pengertian distribusi normal?
4. Bagaimana contoh penerapan distribusi normal dan kurva normal?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurva normal
2. Mengetahui bentuk dan sifat kurva normal
3. Mengetahui pengertian distribusi normal
4. Mengetahui contoh penerapan dari distribusi normal dan kurva normal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurva Normal
Kurva normal merupakan kurva yang berasal dari data yang
terdistribusi secara normal. Artinya, hasil dari distribusi normal akan
menghasilkan kurva normal. Kurva normal sendiri ialah sebuah bentuk kurva
yang telah direncanakan, ordinatnya menunjukkan frekuensi dan poros
absisnya memuat nilai variabel. 
Kurva normal adalah kurva yang simetris, yang berarti bahwa kurva ini
akan membagi luas kurva menjadi 2 bagian yang sama. Seluruh luas kurva = 1
atau 100% dan rata-rata (µ) membagi luas kurva menjadi 2 bagian yang sama.
Berarti luas tiap belahan adalah 50%.1

B. Bentuk, dan Sifat Kurva Normal

Bentuk kurva normal

1
Dwi Kartika Sari, MAKALAH STATISTIKA DISTRIBUSI NORMAL, (Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi,
Universitas Gunadarma: Jakarta, 2015), hlm. 7
a. Menyerupai lonceng (genta/bel).
b. Merupakan suatu poligon yang mana ordinat (sumbu tegak) merupakan
frekuensi dan absisnya (sumbu alas) memuat nilai variabel.
c. Simetris.
d. Luas daerah merupakan nilai rata-rata (mean).
e. Luas daerah sebelah kiri dan kanan mendekati 50%.
f. Memiliki satu modus (disebut juga bimodal).
Daerah kurva normal
a. Merupakan ruangan yang dibatasi daerah kurva dengan absisnya
(sumbu alas).
b. Luas daerah biasanya dinyatakan dalam persen atau proporsi.2

Contoh gambar

 Ruang yang diarsir pada gambar tersebut adalah ruangan yang


dibatasi daerah kurva dengan absisnya.
 Daerah ini biasanya dianyatakan dalam persen atau proporsi.
Jika dinyatakan dalam persen, maka daerah kurva meliputi
100%. Jika dinyatakan dalam proporsi, maka akan mencakup
bilangan 100, 1000, 10000 dan seterusnya bergantung dari
jumlah data awal yang diteliti.

Sifat Sifat Kurva Normal

a. Modusnya = titik pada sumbu mendatar yang membuat fungsi mencapai


maksimum, terjadi pada x = µ
b. Kurvanya setangkup terhadap suatu garis tegak yang melalui nilai tengah
2
Sudjana, METODA STATISTIKA, (PT. Tarsito Bandung: Bandung, 1996)
c. Kurva ini mendekati sumbu mendatar secara asimtotik dalam kedua arah
bila kita semakin menjauhi nilai tengahnya.
d. Luas daerah yang terletak di bawah kurva tetapi di atas sumbu mendatar =
13

C. Pengertian Distribusi Normal


D. Contoh Penerapan Distribusi Normal dan Kurva Normal

3
Ledhyane Ika Harlyan, SEBARAN PEUBAH ACAK DAN NORMAL, PPT, (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Brawijaya, 2012), hlm. 5.

Anda mungkin juga menyukai