Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROJECT

MK. KALKULUS
PENDIDIKAN PRODI S1

Skor Nilai :

NAMA MAHASWA : Gidion R Sitompul (5193131005)

: Josua Simbolon (5193131022)

: Perdana Manurung (5193131006)

: Helton Sagala (5193331007)

DOSEN PENGAMPU : Drs. Marsangkap Silitonga, M.Pd.

MATA KULIAH : Kalkulus

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi Integral Dalam
Bidang Teknik Elektro” ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari tuntunan Tuhan Yang
Maha Esa dan juga bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
sumbangan pikiran yang bersifat positif terhadap penyelesaian makalah ini. Makalah ini ditulis dari
hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Kalkulus,
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Aplikasi Integral Dalam Bidang Teknik
Elektro.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata, penulis minta maaf atas segala kesalahan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

Medan, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii

BAB I.....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1

C. Tujuan............................................................................................................................................2

BAB II....................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN....................................................................................................................................3

2.1 Sejarah Integral................................................................................................................................3

2.2 Pengertian Integral...........................................................................................................................4

2.3 Pengertian Arus Listrik....................................................................................................................4

BAB Ill...................................................................................................................................................9

PENUTUP..............................................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................9

3.2 Saran.............................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah cabang
ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga. Kalkulus adalah
ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabaradalah
ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki
aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan
berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang saling
berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang menuju
pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus mempelajari fungsi dan limit, yang
secara umum dinamakan analisis matematika. Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama,
tapi disini saya ingin membahas tentang kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa
kalkulus integral juga memiliki banyak aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia
pendidikan ataupun dalam dunia kesehatan.

Namun disini saya tertarik untuk membahas tentang aplikasi kalkulus integral dalam dunia
pendidikan yaitu dalam sains yang khususnya fisika yaitu arus listrik. Sehingga saya mengambil
judul Aplikasi Kalkulus Integral dalam Arus Listrik dalam Permukaan Tertutup dan Daya Listrik
dalam Ruang. Seiring pesatnya perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, maka diperlukan
suatu produk dengan ketelitian dan akurasi tinggi, dan waktu pengerjaan yang singkat. Begitu juga
dengan permasalahan dalam bidang ilmu pengetahuan fisika murni maupun terapan. Dalam suatu
perhitungan dengan data numerik membutuhkan ketelitian dan akurasi yang cukup baik.

Pada saat teknologi informasi belum maju pesat, para praktisi dan profesional di bidang
rekayasa teknik dan sains menganalisa dengan perhitungan manual. Simplifikasi digunakan dimana
struktur yang sangat kompleks disederhanakan menjadi struktur yang lebih sederhana. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kesulitan dalam analisa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah integral?
2. Apa pengertian integral?
3. Apa pengertian arus listrik?
4. Apa pengertian daya listrik?
5. Apakah hubungan integral dengan arus listrik dan daya listrik?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui sejarah dari integral.
2. Mengetahui pengertian dari integral.
3. Mengetahui pengertian dari arus listrik.
4. Mengetahui pengertian dari daya listrik.
5. Mengetahui hubungan integral dengan arus listrik dan daya listrik.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai sejarah dari integral.
2. Mengetahui mengenai pengertian dari integral.
3. Mengetahui mengenai pengertian dari arus listrik.
4. Mengetahui mengenai pengertian dari daya listrik.
5. Mengetahui mengenai hubungan integral dengan arus listrik dan daya listrik.
6. Memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus 2.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Integral

Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah yang cukup
unik. Banyak ilmuwan, baik matematika maupun non-matematika, yang berminat terhadap
perkembangan matematika hitung integral.

Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaitu zaman kuno,
zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno. Beberapa pemikiran tentang
kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis. Perhitungan
volume dan luas yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada
Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM). Pada papirus tersebut, orang Mesir telah mampu menghitung
volume piramida terpancung. Archimedes mengembangkan pemikiran ini lebih jauh dan
menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral.

Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep kecil tak
terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk persamaan
diferensial dasar. Persamaan ini kemudian mengantar Bhāskara II pada abad ke-12 untuk
mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil tak terhingga dan
menjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000, matematikawan Irak Ibn al-
Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yang menurunkan rumus perhitungan hasil jumlah
pangkat empat, dan dengan menggunakan induksi matematika, dia mengembangkan suatu metode
untuk menurunkan rumus umum dari hasil pangkat integral yang sangat penting terhadap
perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menemukan
turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil yang penting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14,
Madhava, bersama dengan matematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala,
menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.

Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang oleh
matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac
Barrow memberikan terobosan dalam kalkulus. James Gregory membuktikan sebuah kasus khusus
dari teorema dasar kalkulus pada tahun 1668. Gottfried Wilhelm Leibniz pada awalnya dituduh
menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak dipublikasikan, namun sekarang dianggap
sebagai kontributor kalkulus yang hasil kerjanya dilakukan secara terpisah. Leibniz dan Newton
mendorong pemikiran-pemikiran ini bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan
tersebut dianggap sebagai penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampir bersamaan.

3
Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. Ketika Newton dan
Leibniz mempublikasikan hasil merekauntuk pertama kali, timbul kontroversi di antara
matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja
mereka. Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertama kali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya dari catatan-catatan yang
tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newton kepada beberapa anggota dari Royal Society.
Pemeriksaan secara terperinci menunjukkan bahwa keduanya bekerja secara terpisah, dengan
Leibniz memulai dari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik Newton dan Leibniz
diberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah. Adalah Leibniz yang
memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagai kalkulus, sedangkan Newton
menamakannya "The science of fluxions". Sejak itu, banyak matematikawan yang memberikan
kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari kalkulus. Kalkulus menjadi topik yang sangat
umum di SMA dan universitas zaman modern.

2.2 Pengertian Integral

Integral merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas wilayah
ataupun generalisasi suatu wilayah. Proses menemukan integral suatu fungsi disebut sebagai
pengintegralan ataupun integrasi. Integral dibagi menjadi dua, yaitu: integral tertentu dan integral tak
tentu. Notasi matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah, seperti huruf S yang
memanjang (S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan).

Integral dalam kehidupan sehari-hari sangatlah luas cangkupannya seperti digunakan di bidang
teknologi, fisika, ekonomi, matematika, teknik dan bidang-bidang lain. Integral dalam bidang
teknologi diantaranya digunakan untuk memecahkan persoalan yang berhubungan dengan volume,
panjang kurva, memperkirakan populasi, keluaran kardiak, usaha, gaya dan surplus konsumen.
Sedangkan dalam bidang ekonomi penerapan integral diantaranya ada 4 yaitu untuk menentukan
persamaan-persamaan dalam perilaku ekonomi, mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi
marginal, mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya dan mencari fungsi penerimaan total dari
fungsi marginalnya.
Dalam bidang matematika dan fisika penerapan integral juga digunakan, seperti dalam matematika
digunakan untuk menentukan luas suatu bidang, menentukan volume benda putar dan menentukan
panjang busur. Sedangkan dalam fisika integral digunakan untuk analisis rangkaian listrik arus AC,
analisis medan magnet pada kumparan, dan analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung.
Penerapan integral dalam bidang teknik digunakan untuk mengetahui volume benda putar dan
digunakan untuk mengetahui luas daerah pada kurva.

2.3 Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur
dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar
dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang
sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.

4
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-
7
Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan,
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.

Arus listrik adalah perbandingan jumlah muatan(Q) yang mengalir pada suatu titik dalam
penghantar dengan waktu (t) yang ditempuhnya.
I = Q/t
I = arus listrik (Ampere)
Q = muatan yang dipindahkan
(Coulomb)
t = waktu (detik)
1 A = 1 Coulomb/detik

Jika terjadi perubahan aliran muatan (aliran muatan tidak konstan, berubah-ubah), maka arus
listrik yang mengalir adalah :
I = dQ/dt
I = arus listrik (Ampere)
dQ = perubahan aliran muatan (Coulomb)
dt = perubahan waktu (detik)

2.4 Pengertian Daya Listrik


Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Daya
listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P. Satuan SI yang dipakai adalah watt. Arus
listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan hambatan listrik menimbulkan kerja. Peranti
mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna, seperti panas (seperti pada pemanas
listrik), cahaya (seperti pada bola lampu), energi kinetik (motor listrik), dan suara (loudspeaker).
Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan energi seperti baterai.

2.5 Hubungan Integral dengan Arus dan Daya Listrik


Ternyata hubungan integral dengan arus dan daya listrik yaitu berkataian dalam rumusnya
dalam permukaan yang tertutup dan dalam rangan. Dan disini kita akan membahasnya yaitu:
1. Arus Listrik dalam Permukaan Tertutup
Arus yang mengalir dalam suatu permukaan tertutup dengan kerapatan arus J dapat
ditentukan dengan perhitungan integral tertutup :

5
I = arus listrik dalam permukaan tertutup (A)
J = kerapatan arus (A/m2)
dA = komponen diferensial permukaan.
2. Perumusan daya listrik dalam ruang
Dalam kasus umum, persamaan P = VI harus diganti dengan perhitungan yang lebih rumit,
yaitu integral hasil kali vektor medan listrik dan medan magnet dalam ruang tertentu.
Potensial Listrik dan Energi Potensial yang ditimbulkan oleh Muatan Titik. Potensial listrik
pada sebuah titik yang diletakkan sejauh r dari muatan q dapat ditentukan dngan persamaan umum
beda potensial

Dengan A dan B adalah dua titik sebarang sperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Pada titik tertentu di dalam ruang, medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik adalah E = k
q r[topi] / r[kuadrat], dengan r[topi] adalah vektor satuan yang arahnya dari muatan ke titik tinjauan.
Besaran E • ds dapat dinyatakan dalam bentuk.

Karena besar r[topi] adalah 1 maka hasil kali titik r[topi]• ds = ds cos q, dengan q adalah sudut
antara r[topi] dan ds. Selanjutnya, ds cos q merupakan proyeksi ds pada r, sehingga ds cos q =
dr. Perpindahan ds sepanjang lintasan dari titik A ke B menghasilkan perubahan dr sebagai nilai r,
yaitu vector posisi titik tinjauan relative terhadap muatan yang membentuk medan tersebut. Dengan
subtitusi, diperoleh
E • ds = (k q /r2) dr
Sehingga pernyataan untuk beda potensial menjadi

6
Persamaan ini menunjukkan bahwa integral E•ds tidak bergantung pada bentuk lintasan antara titik A
dan B. Dengan mengalikan muatan qo yang bergerak di antara titik A dan B tampak pula bahwa
integral qo E• ds tidak bergantung pada bentuk lintasan. Integral yang terakhir ini merupakan usaha
yang dilakukan oleh gaya listrik, yang menunjukkan bahwa gaya listrik bersifat konservatif.
Berkaitan dengan gaya konservatif ini didefenisikan pula medan konservatif. Dengan demikian
persamaan 25.10 menunjukkan bahwa medan listrik dari sebuah muatan titik tetap bersifat
konservatif. Lebih jauh lagi, persamaan 25.10 menyatakan sebuah hasil penting bahwa beda
potensial antara dua titik A dan B di dalam medan yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik hanya
bergantung pada koordinat radial rA dan rB. Pemilihan titik acuan potensial listrik untuk sebuah
muatan titik dapat disesuaikan, misalnya V = 0 pada rA = ∞. Dengan pilihan acuan ini, potensial
listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik pada jarak r dari muatan tersebut adalah

Potensial listrik total pada sebuah titik P yang dihasilkan oleh dua atau lebih muatan dapat diperoleh
dengan menerapkan prinsip superposisi pada persamaan di atas. Potensial listrik total tersebut sama
dengan jumlah dari potensial listrik yang dihasilkan oleh masing-masing muatan, sehingga dapat
ditulis

dengan ri adalah jarak titik P ke muatan qi. Persamaan ini menunjukkan bahwa potensial akan
bernilai nol pada titik jarak tak terhingga dari muatan. Perlu diingat bahwa persamaan ini merupakan
penjumlahan aljabar dan bukan penjumlahan vektor. Dengan demikian, biasanya lebih mudah
menghitung V dari pada menghitung E.

Selanjutnya akan dibahas energi potensial sebuah sistem yang terdiri dari dua partikel bermuatan.
Jika V2adalah potensial listrik di titik P yang yang ditimbulkan oleh muatan q 2, maka usaha yang

7
harus dilakukan oleh pengaruh luar untuk membawa muatan kedua q 1 dari jarak tak terhingga
menuju P tanpa percepatan adalah q1V2. Usaha ini merepresentasikan sebuah perpindahan energi ke
dalam sistem dan energi tersebut timbul di dalam sistem sebagai energi potensial U jika kedua
partikel terpisah sejauh r12.
Dengan demikian energi potensial sistem adalah

Jika kedua muatan bertanda sama, maka U positif. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa usaha
positif harus dilakukan oleh sebuah pengaruh luar terhadap sistem untuk membawa kedua muatan
mendekat satu sama lain (karena muatan yang bertanda sama tolak-menolak). Jika kedua muatan
berlawanan tanda, U negatif; ini berarti bahwa usaha negatif dilakukan oleh pengaruh luar melawan
gaya tarik di antara kedua muatan yang berlawanan tanda tersebut ketika dibawa saling mendekati –
sebuah gaya harus diberikan dalam arah yang berlawanan dengan perpindahan untuk mencegah
terjadinya percepatan q1 menuju q2.
Pada gambar berikut, muatan q1 dihilangkan. Pada posisi awal muatan q1, yaitu titik P,
persamaan 25.2 dan 25.13 dapat digunakan untuk mendefenisikan potensial yang ditimbulkan oleh
muatan q2, yaitu V = U/q1 = k q2/r12. Pernyataan ini sesuai dengan persamaan 25.11.

Jika sistem terdiri dari lebih dari dua partikel bermuatan, energi potensial totalnya dapat ditentukan
dengan menghitung U untuk setiap pasangan muatan dan menjumlahkannya secara aljabar. Sebagai
contoh, tinjau gambar berikut.

8
Secara fisis, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : andaikan posisi q 1tetap seperti pada gambar
tetapi q2 dan q3 berada di jarak tak terhingga. Usaha total yang harus dilakukan oleh pengaruh luar
untuk membawa muatan q2 dari jarak tak terhingga ke posisi di dekat q 1 adalah k q1q2/r12, yang
merupakan suku pertama pada persamaan 25.14. Dua suku terakhir menggambarkan usaha yang
diperlukan untuk membawa q3 dari jarak tak terhingga mendekati q1 dan q2.

9
BAB Ill
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus tersebut mempunyai cabang
utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral. Sedangkan kalkulus integral terbagi atas dua
macam lagi yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Dan cabang-cabang dari kalkulus ini
mempunyai banyak aplikasi baik dalam kehidupan sehari, dalam dunia pendidikan ataupun
kesehatan.

Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral memiliki aplikasi dalam dunia
pendidikan sains yaitu dalam bidang fisika arus dan daya listrik pada permukaan tertutup dan dalam
ruang.

3.2 Saran

Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami aplikasi integral dalam
bidang teknik elektro yaitu dalam arus dan daya listrik pada permukaan tertutup dan dalam ruang.
Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari
pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA
Cekmas Cekdin. 2005. Teori dan Contoh Soal Teknik Elektro. Andi ; Yogyakarta.

Duane Hanselman & Bruce Littlefield. 2000. MATLAB Bahasa Komputasi Teknis. Andi ;
Yogyakarta.

Hamdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik. STTTELKOM ; Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai